PENDAHULUAN
Adapun pemilihan topik ini dikarenakan ada permasalahan pada bagian pompa
power steering tersebut yang mengakibatkan kurang optimalnya kendaraan digunakan
pada saat membelok atau memutar stir kendaraan, suara berisik dan bendesis pada
bagian pompa power steering membuat kami penasaran dan akan melakukan
penganalisaan kerusakan pada bagian pompa power steering tersebut. Kurang
optimalnya sistem kemudi pada kendaraan mobil mengakibatkan permasalahan dan
keraguan pengemudi dan yang lainnya karena menyangkut keselamatan berkendara
karena yang paling utama ialah keselamatan.
a. Dapat mengetahui proses perakitan sistem kemudi power steering rack and
pinion.
b. Dapat mengetahui keuntungan dan kerugian yang sering terjadi pada sistem
kemudi tipe power steering rack and pinion.
c. Dapat mengetahui dab mengatasi trouble shooting yang sering terjadi pada sistem
kemudi tipe power steering rack and pinion.
1.5 Pentingnya Penelitian
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini menjelaskan tentang latar belakang,rumusan masalah, tujuan ,
dan manfaat, batasan masalah, metode penelitian, Sistematika Penulisan.
Dalam bab ini berisi tentang teori dasar sistem kemudi pada mesin otomotif
serta power steering (steering sistem).
Pada bab ini penulis membahas tentang bahasan yang meliputi perawatan dan
perbaikan dan hasil penelitian “Analisa Kerusakan Sistem Power Steering
Terhadap Performa Steering Pada Mobil Suzuki Aerio”.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini penulis membahas tentang kesimpulan dan saran-saran yang
diperoleh pada saat penelitian “Analisa Kerusakan Sistem Power Steering
Terhadap Performa Steering Pada Mobil Suzuki Aerio”.
DAFTAR PUSTAKA
Berisikan sumber-sumber referensi berupa buku dan dari banyak sumber yang
berkaitan dengan yang penulis bahas pada tugas akhir ini.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Dasar
Dalam mengemudikan kendaraan roda empat, terkadang kita menemukan
kendaraan yang mudah untuk dikendarai dan ada juga yang sulit. Salah satu faktornya
adalah dari sistem kemudi. Pada kendaraan konvensional, sering kita jumpai suatu
kendaraan masih menggunakan sistem kemudi manual steering system yang sangat
berat sekali untuk membelokkan roda kemudinya sehingga membuat pengemudi
cepat lelah.
Pada pembahasan kali ini dibahas ialah “Analisa Kerusakan Sistem Power
Steering Terhadap Performa Steering Pada Mobil Suzuki Aerio”.
Keadaan pada posisi netral fluida dari pompa dialirkan menuju katup pengarah
(control valve). Jika katup pengatur berada dalam posisi netral, maka semua
fluidaakan mengalir melalui katup pengatur menuju relief port (saluran pembebas)
dan kembali lagi ke pompa. Pada kondisi seperti ini, tekanan akan sulit terbentuk dan
tekanan pada power piston adalah sama untuk kedua sisi sehingga piston tidak akan
bergerak ke salah satu arah. (RindangAditya. 2016)
(Sumber: Nissan Motor Corp., Ltd. Nissan Model T30 Series Service Manual.)
Saat posisi kendaraan berbelok maka control valve akan membuka dan
menutup pada salah satu aliran fluida. Pada saluran yang lain akan membuka
sehingga menyebabkan perubahan volume aliran fluida dan pada saat yang sama
terbentuk suatu tekanan yang menggerakkan piston. Sebuah perbedaan tekanan
terjadi antara kedua sisi piston dan piston bergerak pada arah yang memiliki tekanan
yang lebih rendah sehingga fluida dalam silinder akan dikembalikan menuju pompa
melalui control valve. (RindangAditya. 2016)
Gambar 2.4 Power Steering Posisi Belok
(Sumber: Nissan Motor Corp., Ltd. Nissan Model T30 Series Service Manual.)
jenis pompa hidrolis yang menghasilkan tekanan dengan menggunakan rotor dan
slipper. Debit pompa diatur dengan memilih harga eksentristas (jarak antara sumbu
pompa dan sumbu cam) sesuai kebutuhan.
Vane pump dilengkapi dengan alat pengatur tekanan (Relief valve), yang
bekerja jika tekanan pompa melebihi tekanan pegas relief, maka katup akan
membuka dan aliran fluida akan kembali ke dalam pompa sehingga tekanan yang
keluar dari pompa dapat dipertahankan tetap stabil pada putarantinggi. Relief valveini
berguna untuk mengontrol tekanan hidrolis maximum yaitu 72-82 Kg/cm2.(Eri
Setiawan et al. 2016)
a. Rotor eksentrik (exentretator) yang digerakan oleh tali kipas (belt) dengan
perantara pulley.
b. Fixed ring dengan 6 buat slot.
c. Enam buah slipperdengan pegas-pegas di dalamnya dan bersentuhan langsung
dengan rotor.
d. Katup pengontrol (Flow Control Valve) yang mengatur tekanan maximum fluida
dan volume aliran.
Penggunaan pipa dalam sistem power steering digunakan pipa fleksibel yang
terdapat menahan fluida bertekanan tinggi, pipa ini biasanya terdiri dari dua atau
lapisan penguat sehingga dapat diandalkan tidak ada kebocoran pada pipa.
Pipa sesuai dengan karakteristik ruangan pada mobil yang terbatas
relative sempit dan memerlukan fleksibilitas dari pipa.
Pada manual Steering kontruksi worm shaft merupakan satu poros, akan
tetapi pada power steering porosnya dibuat menjadi 2 bagian yaitu worm shaft dan
torsion shaft. Jadi putaran roda kemudi dipindahkan melalui torsion shaft ke worm
shaft.
Oleh karena itu celah katup V3 betambah dan tekanan pada power piston sebelah kiri
berkurang.
Usaha kemudi yang besar diperlukan pada saat kendaraan berjalan lambat
ataupun pada saat sedang parkir. Pada kecepatan sedang usaha kemudi yang lebih
kecil, dan semakin tinggi kecepatan kendaraan maka usaha yang diperlukan untuk
pengemudian semakin kecil. Pada kecepatan tinggi dibutuhkan usaha kemudi kecil
karena pada saat ini gesekan antara ban dengan permukaan jalan telah berkurang.
Pada segala tingkat kecepatan, gaya kemudi yang tepat harus selalu tersedia, untuk
memperoleh itu sistem ini memiliki power steering dengan peralatan khusus (flow
control valve) yang dipasangkan pada pompa dan gear housing.
1. Camber
Camber adalah kemiringan roda terhadap garis vertikal jika dilihat dari atau
belakang kendaraan. Jika roda miring ke arah luar kendaraan maka nilainya +
(positif) dan jika roda miring ke arah dalam kendaraan maka nilainya –(negatif).
Manfaat dari sudut camber positif adalah memperkcil kemungkinan axlebengkok,
mencegah roda slip, kemudi jadi ringan. (Camber Lyyn. 2016)
Caster adalah kemiringan steering axis inklination/ king pin jika dilihat dari
arah depan/ belakang. Caster berperan untuk kelurusan dan kestabilan kemudi,
memperkecil steering effortm dan memperkecil daya balik atau tarikan ke satu arah.
(Vladimil Hauser et al.2017.)
Toe angle adalah perbedaan jarak antara roda depan bagian depan dengan roda
depan bagian belakang. Fungsi utama toe angel adalah untuk mengimbangi gaya
akibat adanya sudut camber (camber thrust). ( Amrie Muchta. 2018 )
3. Turning Angel
METODOLOGI PENELITIAN
Analisis Visual
Metode deskriptif
1. Survey Awal
2. Perumusan Masalah
Pada tahap ini mempersiapkan alat dan bahan yang digunakan saat penelitian.
Jenis Power Steering yang digunakan pada penelitian ini adalah Power
Steering tipe Hidrolis.
6. Uji Coba
Setelah semua bahan dan peralatan telah siap, maka pada tahap ini akan
melakukan uji coba untuk pengambilan data, pengambilan data berupa Analisa
Kerusakan Pompa Power Steering Terhadap Performa Steering.
Setelah dilakukan uji coba maka data yang di dapat dan di analisa adalah
untuk mengetahui Kerusakan Pompa Power Steering yang mempengaruhi Performa
Steering.
Alat dan bahan yang digunakan pada saat melakukan penelitian “Analisa
Kerusakan Sistem Power Steering Terhadap Performa Steering Pada Mobil
Suzuki Aerio”
Alat
Tabel 3.3.1 Alat
7. T-Handle 1 Set
8. Toolbox 1 Set
9. Hammer 1 Buah
Mulai
Browsing
Interview dan
Studi Pustaka
Hasil
Penguji
Pembahasan
Kesimpulan
Selesai
3.5 Langkah-Langkah Penelitian
a) Bongkar pompa Power Steering dan bersihkan seluruh
komponennya.
b) Pasang kembali pompa Power Steering.
c) Mengisi cairan pompa Power Steering dengan merk standar.
d) Lepaskan hubungan pipa tekanan dari rumah roda gigi.
e) Pasang sisi pengukuran pada pompa dari s isi katup pada saluran
tekan.
f) Keluarkan udara dari sistem dan putar roda kemudi beberapa kali
sehingga temperatur fluida naik kira-kira 50º - 60º C
g) Hidupkan Engine sampai mencapai suhu kerja.
h) Pastikan Pressure Gauge sudah siap dipakai un tuk mengukur
tekanan fluida.
i) Kondisikan engine pada Rpm 1000, 2000, dan 3000.
j) Lakukan secara bertahap.
k) Pengambilan data
l) Bongkar pompa Power Steering dan mengganti Seal dengan yang
baru
m) Mengecek apakah masih terjadi kebocoran pada seal pompa.
n) Pasang kembali pompa power steering dan cek kembali posisinya
dan kekencangannya.
o) Hidupkan Engine sampai suhu kerja.
p) Kondisikan Engine pada Rpm 1000, 2000, dan 3000
q) Pengambilan data.
r) Analisa dan pembahasan.
s) Kesimpulan.