Anda di halaman 1dari 4

Pemeliharaan Sasis dan Sistem Pemindah Tenaga 1

Kelas XII SMK PUSAT TEKNOLOGI CILILIN

Materi 3 (Pertemuan 3 - Tanggal 28 Juli 2020)

Jenis Rem dan Pemeliharaan Sistem Rem

A. Jenis Rem

1. Pendahuluan

Secara umum rem dibagi menjadi dua jenis, yaitu rem cakram dan rem tromol. Tapi,
jika dibahas secara rinci, maka rem dibagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kategori berikut

a. Rem berdasarkan fungsi

b. Rem berdasarkan Cara Kerja

c. Rem berdasarkan sistem Kontrolnya.

a. Berdasarkan fungsi

1) Rem Primer/Rem Utama

Rem primer merupakan sistem pengereman utama pada kendaraan yang aktif menjaga
keselamatan mobil. Dengan kata lain, rem utama adalah rem yang akan bekerja ketika kita
menginjal pedal rem untuk memperlambat laju kendaraan. Rem ini, terletak pada masing
masing roda.

Pada mobil, rem utama digerakan oleh satu pedal yakni pedal rem sehingga ketika kita
injak pedal rem maka keempat roda akan melakukan pengereman secara bersama-sama.
Sementara pada motor, ada dua kontrol rem biasanya. Rem depan dan rem belakang.

2) Rem Tangan

Jika rem utama fungsinya untuk mengurangi laju kendaraan, rem parkir dipakai untuk
menahan kendaraan. Rem parkir ini, tidak difungsikan sebagai rem utama karena meski bisa
prinsipnya sama seperti rem utama tapi mekanisme rem parkir tidak memiliki pegas
pengembali.

Sehingga, rem ini lebih cocok dipakai untuk mengunci roda kendaraan agar tidak
berputar. Rem parkir inu sangat berguna ketika mobil terparkir pada jalanan menurun dan
mengamankan kendaraan agar tidak berjalan sendiri.

Rem ini, diaktifkan melalui sebuah tuas yang memiliki lock. Sehingga ketika ditarik
otomatis roda akan terkunci. Selain memakai tuas, ada pula rem parkir yang diaktifkan melalui
Pemeliharaan Sasis dan Sistem Pemindah Tenaga 2
Kelas XII SMK PUSAT TEKNOLOGI CILILIN

sebuah tombol. Sistem ini dikenal sebagai Electronic Park Brake (EPB) yang digerakan dengan
bantuan motor listrik.

Gambar 3.1 Rem Utama dan Rem Tangan

b. Berdasarkan Cara Kerja

Prinsip rem memang menggunakan perubahan energi gerak ke panas melalui gesekan.
Tapi, cara penggesekannya ada beberapa teknik yaitu :

1) Rem Cakram

2) Rem Tromol

3) Engine Brake, jenis rem ini memakai mesin untuk melakukan pengereman Saat mesin
deselerasi maka katup gas dari awalnya terbuka langsung tertutup. Hal itu berimbas pada
gerakan piston yang seolah ditahan oleh kevakuman intake manifold. Sehingga putaran
mesin cenderung langsung turun. Jika pada kondisi ini kita hubungkan kopling dan masuk
gigi, maka laju kendaraan akan tertahan akibat perlambatan RPM mesin ini. Perlambatan
inilah yang disebut sebagai engine brake. Meski demikian, engine brake tidak masuk ke
sistem pengereman utama mobil karena engine brake hanya bekerja ketika mesin
deselerasi.

c. Berdasarkan Pengontrol/Pengendali

Pengontrol rem adalah mekanisme dari pedal atau tuas yang bertugas mengonversi tenaga
yang diberikan oleh tangan kita menjadi gerakan pada kaliper. Ada tiga jenis pengontrol
yakni :

1) Rem Mekanis, Rem mekanis adalah pengontrol rem yang memanfaatkan kabel kawat
sebagai penghubung antara tuas rem dengan tuas cakram rem. Ini biasa kita temui
pada sistem rem tromol sepeda motor atau rem belakang motor. Rem mekanis itu
menjadi penggerak rem yang paling sederhana karena gerakan dari tuas langsung
diteruskan ke aktuator rem melalui kawat kabel. Tapi, kawat yang berbahan dasar
Pemeliharaan Sasis dan Sistem Pemindah Tenaga 3
Kelas XII SMK PUSAT TEKNOLOGI CILILIN

logam ini juga bisa molor atau memuai sehingga kita perlu melakukan penyetelan rem
pada sistem rem ini agar rem selalu pakem.
2) Rem Hidrolik, Berbeda dengan tipe mekanis yang memakai kabel kawat, pada sistem
rem hidrolik sudah memakai fluida sebagai penyalur tenaga. Prinsipnya menggunakan
hukum pascal dimana ketika tekanan yang dikenakan pada zat cair akan diteruskan
kesegala arah dengan sama besar. Fluida ini, akan menerima tekanan dari piston yang
didorong akibat gerakan pedal/tuas rem. Karen fluida tertekan oleh piston maka fluida
akan mendorong kesegala arah dengan besar tekanan sesuai tekanan piston. Disini,
dorongan fluida akan diarahkan ke caliper atau silinder roda untuk diubah kembali
menjadi energi gerak. Sistem rem fluida ini, banyak dipakai karena terbukti lebih efektif
dan responsif karena daya pengereman akan tersalurkan secara keseluruhan tanpa
kerugian tenaga dan tidak ada istilah molor.
3) Rem Angin/Pneumatik, Pada prinsipnya, sistem rem angin juga sama seperti rem
hidrolik hanya saja pada rem angin tenaga pengereman tidak diperoleh dari pedal yang
diinjak pengemudi melainkan dari angin bertekanan. Sementara pedal rem hanya
berfungsi membuka katup yang menyalurkan udara bertekanan dengan aktuator rem.
Dalam hal ini, ada dua komponen yakni brake chamber yang akan mengubah tekanan
angin menjadi energi gerak dan air tank selaku penyedia udara bertekanan. Jika pedal
gas ditekan maka kedua komponen ini akan terhubung sehingga udara bertekanan akan
mendorong kearah brake chamber untuk menggerakan tuas aktuator rem. Karena
menggunakan tekanan angin, maka daya pengeremannya juga sangat besar. Ini dipakai
pada kendaraan-kendaraan besar seperti bus dan truk.

B. Pemeliharaan Sistem Rem


1. Pendahuluan
Ada 8 tahap dalam pemeliharaan sistem rem, yaitu :
1) Menjelaskan fungsi sistem rem
2) Menjelaskan prinsip rem
3) Memeriksa tinggi permukaan minyak rem
4) Mengeluarkan udara dari saluran rem hidraulis
5) Mengganti Minyak Rem
6) Memeriksa dan menyetel tinggi pedal rem
7) Memeriksa dan menyetel gerak bebas pedal rem
8) Memeriksa jarak cadangan pedal rem

Berikut ini adalah penjelasan rincinya :

1) Menjelaskan fungsi sistem rem


2) Menjelaskan Prinsip Rem
3) Memeriksa tinggi permukaan minyak rem
a. Periksa bahwa tinggi permukaan minyak rem pada master silinder adalah diantara
garis MIN dan MAX.
Pemeliharaan Sasis dan Sistem Pemindah Tenaga 4
Kelas XII SMK PUSAT TEKNOLOGI CILILIN

b. Jika tinggi permukaan minyak rem dibawah atau dekat garis minimum, periksa
kemungkinan terdapat kebocoran ada sistem hidrolis dan tambahkan minyak rem
hingga garis MAX.
4) Mengeluarkan udara dari saluran rem hidraulis
a. Angkat kendaraan, Pekerjaan ini dikerjakan oleh dua orang; sisten duduk di tempat
pengemudi.
b. Tambahkan minyak ke reservoir, tinggi permukaan minyak di bawah garis MAX
(maksimum).
c. Buang udara
5) Mengganti Minyak Rem
6) Memeriksa dan Menyetel tinggi pedal rem
a. Ukur tinggi pedal
b. Stel tinggi pedal
c. Pasangkan kembali soket penghubung kabel switch lampu rem
d. Stel gerak bebas pedal rem. Lihat tentang pemeriksaan gerak bebas pedal rem pada
halaman berikutnya.
7) Memeriksa dan Menyetel gerak bebas Pedal Rem
a. Periksa gerak bebas pedal rem
b. Stel gerak bebas pedal rem
8) Memeriksan Jarak Cadangan Pedal Rem
a. Hidupkan mesin (hanya untuk kendaraan yang menggunakan booster rem).
b. Tempatkan ganjalan-ganjalan di bawah roda-roda depan dan belakang. Bebaskan rem
tangan dan hidupkan mesin.
c. Periksa jarak cadangan pedal rem, tekan pedal rem (dengan kekuatan sekitar 50 kg)
kemudian ukur jarak antara bagian atas pedal dan lantai.
d. Jika jarak cadangan kurang dari spesifikasi, mungkin disebabkan celah antara sepatu
rem dan teromol rem terlalu besar.
e. Stel celah sepatu dengan menarik tuas rem tangan beberapa kali.

Tugas

Rangkumlah materi yang ibu berikan dalam file ini di buku tulis kalian. Setelah itu, baca buku
tersebut ke sekolah dan minta paraf pada guru piket. Tetap semangan dan tetap jaga
kesehatan ya. ^.^

Anda mungkin juga menyukai