Anda di halaman 1dari 8

SISTEM HIDROLIKA PADA REM HIDROLIK MOBIL

Kristandi Prayuda Bakti


Pendidikan Teknik Mekatronika, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Yogyakarta
Kristandi.prayuda@gmai.com

ABSTRAK

Sistem Pengereman adalah sebuah sistem yang ada pada kendaraan yang dirancang untuk mengurangi
atau memperlambat dan menghentikan laju kendaraan. Sistem pengereman tersebut meliputi rem kaki, rem
tromol, dan rem cakram. Pengereman sangat penting terutama pada saat parkir berada pada area yang tidak
landai

Dalam proses kerjanya, sistem rem dikendalikan oleh pengguna melalui pedan atau tuas rem. Dalam
pengendalian tersebut, diperlukan sistem penyalur rem untuk mentransfer tenaga pengereman dari pedal menuju
actuator rem. Terdapat beberapa sistem rem yang dapat digunakan, antara lain rem hidrolik, rem mekanik, dan
rem angin. Pemilihan sistem ini bergantung tujuan dan kondisi yang dihadapi oleh mobil. Tujuan dari program
ini adalah untuk menjelaskan prinsip kerja system hidrolika pada rem hidrolik mobil, dan komponen serta fungsi
dari rem hidrolik tersebut. Diantaranya master silinder, brake lines, silinder roda,dan aktuator rem . Commented [a1]: Metode study, hasil study perlu
disampaikan

1
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi saat ini sangatlah cepat dan terus berkembang. Selain mengikuti resolusi-resolusi
terbarukan yang terus berkembang, perkembangan teknologi juga terpengaruh oleh permintaan pasar yang semakin
beragam. Hal ini juga berpengaruh terhadap perkembangan teknologi dibidang otomotif,contohnya design dan
berbagai bagian mesin ataupun body mobil. Sistem rem pada kendaraan diandalkan untuk menjamin keselamatan
berkendara pada kendarran. Factor penyumbang kecelakaan tersebsar disebabkan oleh kinerja rem yang kurang baik.
Sistem rem sendiri memiliki beberapa jenis, salah satunya adalah sistem rem hidrolika. Sistem ini memanfaatkan sifat
fluida cair, apabila fluida diberikan gaya/tekanan dalam ruang tertutup maka fluida akan menekan kesegala arah.
Fluida yang diberikan gaya tersebut akan meneruskan gaya yang diterima ke piston kaliper. Commented [a2]: Perlu dicantumkan rujukan/sitasi dari
minimal 10 artikel jurnal internasional

TEORI DASAR
Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan menggunakan media penghantar
berupa fluida cair untuk memperoleh daya yang lebih besar dari daya awal yang dikeluarkan, dimana fluida penghantar
ini dinaikan tekanannya oleh pompa pembangkit tekanan yang kemudian diteruskan ke silinder kerja melalui pipa-
pipa saluran dan katup-katup. Gerakan translasi batang piston dari silinder kerja yang diakibatkan oleh tekanan fluida
pada ruang silinder dimanfaatkan untuk gerak maju dan mundur.

Gambar 1. Sistem Hidrolika

Dasar- dasar Sistem Hidrolik

1. Hukum Pascal
Prinsip dasar sistem hidrolik berasal dari hukum pascal, dimana tekanan dalam fluida statis harus mempunyai
sifat-sifat sebagai berikut: (Pramono, 2009)
 Tekanan bekerja tegak lurus pada permukaan bidang.
 Tekanan disetiap titik sama untuk semua arah
Tekanan yang diberikan kesebagian fluida dalam tempat tertutup, merambat secara seragam ke bagian lain
fluida.
2. Komponen beserta Fungsi & Simbol
Sistem hidrolik ini didukung oleh 3 unit komponen utama, yaitu: (Pramono,2009)
 Unit Tenaga, berfungsi sebagai sumber tenaga dengan liquid/ minyak hidrolik Pada sistem ini.
 Penggerak mula yang berupa motor listrik atau motor bakar
 Pompa hidrolik, putaran dari poros penggerak mula memutar pompa hidrolik sehingga pompa hidrolik
bekerja

2
 Tangki hidrolik, berfungsi sebagai wadah atau penampang cairan hidrolik
 Kelengkapan (accessories), seperti : pressure gauge, gelas penduga, relief valve.

Perbedaan kompresor dan pompa

Kompresor adalah alat mekanik yang berfungsi untuk meningkatkan tekanan fluida mampu mampat, yaitu gas atau
udara. tujuan meningkatkan tekanan dapat untuk mengalirkan atau kebutuhan proses dalam suatu system proses yang
lebih besar (dapat system fisika maupun kimia contohnya pada pabrik-pabrik kimia untuk kebutuhan reaksi). Secara
umum kompresor dibagi menjadi dua jenis yaitu dinamik dan perpindahan positif.

Pompa adalah alat untuk menggerakan cairan atau adonan. Pompa menggerakan cairan dari tempat bertekanan rendah
ke tempat dengan tekanan yang lebih tinggi, untuk mengatasi perbedaan tekanan ini maka diperlukan tenaga (energi).

Perbedaan pompa digunakan untuk mengalirkan fluida dalam bentuk cairan, tidak/bukan gas. pompa tidak digunakan
untuk mengalirkan fluida kompresibel. Untuk mengalirkan fluida kompresibel, ada istilah atau alat lain yang
digunakan yaitu kompresor

METODE Commented [a3]: Belum ada sama sekali, mohon


ditambahkan yang detail

PEMBAHASAN

Sistem Pengereman Mobil Commented [a4]: Hasil belum ada. Mohn dijelaskan
tentang hasil studi tentang rem yang baik danberfungsi
Secara umum, ada tiga macam model penyaluran sistem rem yaitu : serta rem yang tidak berfungsi. Tampilkan capture
 Sistem rem mekanik
Sistem rem mekanik adalah sistem pengereman yang masih menggunakan kontrol mekanikal berupa kabel
kawat. Sistem rem ini masih banyak diaplikasikan pada rem tromol sepeda motor dan rem parkir manual.
 Sistem rem hidrolik
Untuk sistem rem hidroik bekerja berdasarkan hukum pascal. Dimana material berupa fluida dijadikan alat
untuk meneruskan gaya pengereman dari pedal rem. Fluida digunakan karena material ini tidak memiliki
sifat kompresi sehingga cocok untuk menyalurkan tekanan.
 Sistem rem angin
Sistem rem angin menggunakan tekanan angin untuk menekan tuas rem pada aktuator rem. Artinya,
pengguna tidak secara langsung menggerakan tuas aktuator rem lewat pedal rem, melainkan hanya membuka
katup dari tanki udara menuju aktuator rem. Selengkapnya, simak cara kerja rem angin pada bus.

Keuntungan dan Kekurangan Rem Hidrolik

Pemilihan menggunaan sistem rem disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi dari alat yang akan digunakan. Namun
setiap sistem pengereman memiliki keuntungan dan kekurangannya masing-masing. Berikut keuntungan dan
kekurangan dari sistem pengereman hidrolik.

Keuntungan rem hidrolik

 Tidak mengalami pemuaian karena tidak memakai kabel kawat melainkan menggunakan fluida
 Daya pengereman dapat diteruskan lebih maksimal sehingga lebih pakem
 Bunyi saat melakukan pengereman akan diminimalkan karena minim komponen yang bergesekan

Kekurangan rem hidrolik

3
 Komponen yang digunakan lebih kompleks
 Saat terjadi kebocoran fluida, minyak rem berpotensi merusak permukaan komponen mobil karena bersifat
asam.
 Jika tidak dirawat, master silinder atau silinder roda bisa macet. Sehingga perawatan pada hydraulic brake
tidak boleh terputus.

Komponen rem hidrolik beserta fungsinya

Gambar 2. Gambar komponen rem hidrolik

Dalam menjalankan tugasnya, sistem hydraulic brakes didukung oleh beberapa komponen utama antara lain:

1. Master silinder
Master silinder terletak setelah pedal rem, fungsinya untuk mengubah gerakan ayunan pedal rem menjadi
tekanan hidrolik. Master silinder pada sistem hidrolik ini berhubungan dengan komponen reservoir. Fungsi
reservoir adalah untuk menyimpan cadangan minyak rem atau fluida rem yang akan digunakan pada sistem
pengereman.

Didalam master silinder terdapat piston dan sedikitnya dua buah saluran. Piston berfungsi untuk
membangkitkan tekanan fluida. Sementara dua selang itu adalah selang reservoir dan selang utama. Selang
reservoir terhubung dengan reservoir dan otomatis akan tertutup saat pedal rem diinjak.

2. Brake Lines
Brake lines berupa selang-selang yang menghubungkan antar komponen pada sistem rem hidrolik. Selang ini
terbuat dari dua material, karet khusus dan logam. Bahan logam digunakan agar mampu menyalurkan tekanan
ke aktuator tanpa terjadi kerugian. Sementara bahan karet khusus digunakan agar lebih fleksibel. Walau
berbahan karet, tapi memiliki ketahanan yang kuat tekanan.

3. Silinder Roda
Silinder roda adalah komponen yang berfungsi untuk mengubah kembali tekanan fluida menjadi gerakan
mekanis. Silinder roda sudah terletak didalam aktuator rem namun masih menjadi bagian dari rangkaian sistem
hidrolik rem.

4. Aktuator rem

4
Aktuator adalah komponen yang berfungsi untuk mengeksekusi perintah atau sebuah fungsi yang sebelumnya
telah diaktifkan oleh pengguna kendaraan

5
Cara Kerja Sistem Rem Hidrolik Pada Mobil

Rem hidrolis berbeda dengan cara kerja rem mekanik yang masih menggunakan kawat. Sehingga model pedal rem
pada rem hidraulik juga berbeda.

Gambar 3. Sistem kerja rem hidrolika

1. Sistem kerja rem hidrolis dimulai ketika pengguna menginjak pedal rem. Tuas pada pedal rem terhubung
langsung dengan piston didalam master silinder, sehingga saat pedal rem ditekan tuas rem akan mendorong
piston pada master silinder. karena piston terdorong, menyebabkan ruang didepan piston mengecil. Selain
itu, dorongan itu juga menyebabkan saluran reservoir tertutup sehingga fluida tidak dapat keluar ataupun
masuk.

Gambar 4. Sistem pengereman ketika pedal diinjak

2. Setelah itu, semakin ditekan maka fluida yang berada dibelakang piston cup menyempit. dan menyebabkan
fluida bergerak naik menuju piston rem (silinder roda).

6
Gambar 5. Sistem pengereman ketika pedal tidak terinjak

3. Dan ketika pedal rem tidak diinjak, piston cup akan kembali ke posisi semula karena terdorong oleh spring.
Dan menyebabkan fluida yang sebelumnya berada di piston rom (silinder roda) kembali ke piston cup.
Volume fluida akan terus terisi dari tanki fluida.

Gambar 6. Sistem pengereman ketika pedal tidak diinjak dan tanki terbuka

KESIMPULAN
Dari pembahasan yang telah diuraikan, dapat ditarik beberapa kesimpulan :

1. Terdapat beberapa model pengereman, antara lain sistem rem mekanik, sistem rem hidrolika, sistem
rem angin.
2. Sistem rem hidrolika memiliki keuntungan dibanding sistem lain, yaitu : Tidak mengalami pemuaian
karena tidak memakai kabel kawat melainkan menggunakan fluida, Daya pengereman dapat diteruskan
lebih maksimal sehingga lebih pakem, Bunyi saat melakukan pengereman akan diminimalkan karena
minim komponen yang bergesekan
3. Sistem rem hidrolika memiliki kekurangan sebagai berikut : Komponen yang digunakan lebih
kompleks, Saat terjadi kebocoran fluida, minyak rem berpotensi merusak permukaan komponen mobil

7
karena bersifat asam., Jika tidak dirawat, master silinder atau silinder roda bisa macet. Sehingga
perawatan pada hydraulic brake tidak boleh terputus.
4. Sistem pengereman hidrolika memiliki beberapa komponen : master silinder, brake lines, silinder roda,
dan aktuator rem.
5. Dalam pengereman, aliran fluida terpengaruh dari plunge/silinder cup yang ditekan oleh pedal
sehingga mengalirkan fluida ke silinder roda dan melakukan pengereman. Commented [a5]: Disusun dalam bentuk paragrap

DAFTAR PUSTAKKA Commented [a6]: ???

Modul. Dasar-Dasar Hidrolik (Basic Hydraulics).Akademi Teknik Soroako. Juni,2003.

Wirawan dan Pramono, 2009, “Bahan Ajar Pneumatik – Hidrolik”.

B. D. P. H. P. dan F. Bisono, “Perancangan Dan Analisis Sistem Pengereman Hydraulic Pada Mobil
Minimalis Roda Tiga,” Peranc. Dan Anal. Sist. Pengereman Hydraul. Pada Mob. Minimalis Roda Tiga. Commented [a7]: Tambahkan minimal 10 artikel junral
internasional terkait

Anda mungkin juga menyukai