Anda di halaman 1dari 13

Tugas Paper sistem pneumatis dan hidrolis

Nama : Ery Firmanto

Nim : 18103011037

Prodi : Teknik Mesin A1

1. Studi Kasus pada sistem pneumatis.:


1. Mesin bor
Mesin bor merupakan sebuah mesin dengan gerakan memutarkan alat
pemotong dengan arah pemakaiannya mata bor hanya pada
sumbu mesin tersebut. Mesin ini dapat digunakan untuk mengebor atau
membuat lubang berbentuk bulat dalam lembaran kerja.

 Cara Kerja :
Cara kerja mesin bor dengan sistem kontrol elektropneumatik
menunjukan bekerja atau tidaknya sistem rangkaian dari proyek pneumatik, tata
letak dari rangkaian juga menunjukan hubungan antara sistem dan aktuator
sebagai komponen utama dalam elektropneumatik. Pada gambar dibawah
terdapat diagram kontrol dari cara kerja mesin bor dengan sistem kontrol
elektropneumatik yang merupakan penggabungan antara uraian proses kerja
aktuator dan diagram gerakan.
 Troubleshooting Sistem Pneumatik Pada Mesin Bor dengan Kontrol
Elektropneumatik.
Sistem pneumatik yang baru dirancang dan dipasang akan berjalan bebas dari
kesalahan untuk beberapa lama. Kerusakan akibat keausan tidak akan terjadi
dalam beberapa tahun, akan tetapi kesalahan atau akibat keausan tidak dapat
diidentifikasikan secara nyata dan kerusakan komponen tidak bisa dilihat dari
luar semua kesalahan yang terjadi. Tata letak komponen, cara kerja sistem,
diagram rangkaian dan daftar komponen merupakan dokumentasi untuk
mengetahui sejauh mana kesalahan atau kerusakan dalam sistem pneumatik. Hal
ini dikarenakan untuk menjamin operator atau teknisi perawatan dalam
mendiagnosa dan mengatasi kerusakan (FESTO DIDACTIC, 2000: 102).
Keausan atau kerusakan komponen dan saluran dalam sistem pneumatik dapat
diakibatkan oleh pengaruh lingkungan seperti :
1. Kualitas udara bertekanan.
2. Gerakan relatif dari komponen.
3. Beban yang salah dari komponen.
4. Perawatan yang salah.
5. Pemasangan dan sambungan yang salah.
Pengaruh lingkungan dapat membawa gangguan atau kegagalan sistem seperti;
macetnya unit, kerusakan, kebocoran, turunnya tekanan dan hubungan kontak
yang salah. Selain itu dalam sistem pneumatik pada umumnya dan dalam sistem
elektropneumatik pada khususnya kesalahan yang terjadi atau kerusakan yang
terjadi dalam sistem dapat disebabkan tidak berfungsinya sistem kontrol tersebut
(mala fungsi) dalam hal ini mala fungsi disebabkan karena faktor luar dari
sistem tersebut. seperti faktor lingkungan, ruangan penyimpanan, pasokan udara,
penambahan komponen dan lain-lain.
2. REM
 Rem adalah suatu peranti untuk memperlambat atau menghentikan gerakan roda.
Karena gerak roda diperlambat, secara otomatis gerak kendaraan menjadi
lambat. Energi kinetik yang hilang dari benda yang bergerak ini biasanya diubah
menjadi panas karena gesekan. Karena fungsi yang penting banyak orang
beranggapan bahwa lebih baik rusak mesin saat mobil berlari kencang dari pada
harus mengalami kerusakan rem diwaktu yang sama.Ya ini memang benar dan
pasti kalian sepakat tentang hal ini
Rem pneumatik atau sistem rem udara adalah jenis sistem rem yang
mengandalkan udara bertekanan untuk menekan piston silinder / S Cam . Piston
silinder / S cam akan menekan sepatu atau pad rem sehingga disk/drum rem akan
tertekanan dan mengalami penurunan putaran. Sistem rem udara digunakan untuk
kendaraan berat seperti truk dan bus.

Mengapa Kendaraan Berat Membutuhkan Sistem Rem Udara ?


Beriktu beberapa alasan mengapa kendaraan berat harus menggunakan jenis rem
angin.

1. Beban antara kendaraan kecil dengan kendaraan besar adalah berbeda,


sehingga gaya pengereman yang dibutuhkan juga harus sesuai. Pada dasarnya
kendaraan berat memerlukan tenaga yang lebih untuk menghentikan atau
memperlambat jalannyakendaraan.

2. Ketika kita berbicara mengenai kendaraan kecil, maka rem jenis hidrolik
sangat efisien dalam pengaplikasiannya. Ini karena secara bentuk, jenis
kendaraan kecil lebih pendek sehingga tidak akan berpengaruh besar terhadap
sistem hidrolik. Berbeda dengan kendaraan berat yang mempunyai dimensi
lebih panjang, sehingga ini memerlukan perhatian khusus.

3. Sistem rem hidrolik mutlak mengandalkan fluida untuk menekan piston. Jika
terjadi kebocoran sedikit saja maka secara otomatis sistem akan bocor dan
piston tidak akan bekerja yang berdampak pada tidak bekerjanya sistem ini. Ini
sangat membahayakan keselamatan. Namun berbeda dengan sistem rem angin,
karena ia mengandalkan kompresor udara yang bekerja secara otomatis untuk
mensuplayudarabertekanan.

4. Untuk meningkatkan daya pengereman pada jenis rem hidrolik maka


solusinya adalah memperbesar dimensi komponen - komponennya seperti
master silinder, piston rem, pipa dan lain-lain. Ini sungguh sangat tidak efisien
jika diterapkan pada bus. Dengan mengandalkan rem angin maka pabrikan tidak
perlu memperbesar komponen - komponen sistem rem yang berkaitan.

5. Untuk menjamin keamanan dan efisiensi, pemerintah telah membuat regulasi


tentang penggunaan rem udara untuk kendaraan - kendaraan berat.

3. Rem Angin
Cara Kerja Rem Angin Pada saat pengemudi menghidupkan mesin maka
kompresor rem akan bekerja. Ini karena kompresor tersebut digerakkan oleh
mesin yang selanjutnya kompresor akan menghisap udara dari atmosfer. Udara
yang terhisap oleh kompressor akan disalurkan ke tangki udara, yang mana pada
tangki tersebut selalu akan terisi dengan tekanan udara yang maksimal.Namun
sebelumnya, angin tersebut melalui air driyer yang berfungsi mengeringkan udara
untuk mencegah masuknya uap air. Ketika pedal rem ditekan oleh pengemudi
maka katup rem akan terbuka yang mana hal ini akan mengalirkan udara
bertekanan yang berasal dari tangki udara untuk menuju brake chamber. Pada
brake camber, tekanan pneumatic akan dirubah menjadi gaya mekanis yang akan
menggerakkan S cam. Gerakan S cam akan mengakibatkan sepatu rem
mengembang dan menekan tromol rem. Akibatnya putaran roda akan berkurang
atau bahkan berhenti.

Fungsi komponen - komponen utama pada sistem rem angin :


1. Compressor  berfungsi menghisap udara dari udara bebas yang nantinya
disalurkan ke tangki penyimpanan.
2. Air Driyer berfungsi Ini sebagai  perangkat yang digunakan untuk
menghilangkan kadar air dari udara yang berasal dari atmosfer untuk mencegah
saluran dan penyimpanan udara dari kondensasi
3. Air Reservoir Tank  berfungsi sebagai tangki yang digunakan untuk
menyimpan udara bertekanan yang dikirim oleh kompresor,
4. Exhaust Port berfungsi sebagai saluran pembuangan udara yang berlebih
ketika pedal rem ditekan.
5. Brake Chamber / Slak adjuster berfungsi sebagai aktuator yang merubah
tekanan angin menjadi gaya gerak yang menggerakkan S cam untuk menekan
tromol rem.
6. Brake Valve  berfungsi sebagai katup yang bekerja membuka dan menutup
yang mekanismenya tersambung dengan pedal rem.

4. Landing Gear pesawat


Landing Gear adalah salah satu bagian utama dari pesawat yang
terpasang sebagai roda pendarat, pada bagian landing gear terpasang salah satu
komponen yaitu retract actuator. Retract adalah dimana saat landing gear melipat
atau masuk kedalam fuselage dan extend adalah saat landing gear membuka atau
keluar kembali. Setelah didapatkan kerusakan, pesawat tersebut dilakukannya
trouble shooting yang terjadi pada sistem nose landing gear retract kemungkinan
akibat tidak bekerjanya secara maksimal retract actuator akibat kebocoran.
Landing Gear Landing gear secara umum berfungsi sebagai roda pendarat pada
saat pesawat hendak landing. Landing gear terdiri dari nose landing yang
berjumlah 2 buah dan main landing gear yang berjumlah 4 buah. Pada nose
landing gear terpasang steering system sedangkan main landing gear terpasang
brake system. Untuk pengoperasiannya landing gear menggunakan hydraulic
power. Pesawat boeing 737-900ER memiliki landing gear dengan type tricycle
with air/oil shock struts.
Gambar Nosel Landing.

Gambar 2 main landing

Landing Gear Retract Landing gear retract menggunakan hydraulic system.


Hydraulic System pada pesawat Boeing 737-900ER PK-LFM terdiri dari System
A dan System B serta Standby System. Pada masing-masing System A dan B
dioperasikan oleh Engine Driven Pump (EDP) dan Electric Motor Driven Pump
(EMDP).
Salah satu komponen yang digunakan nose landing gear saat retract adalah
retract actuator kegunaannya ialah merubah tenaga fluida menjadi tenaga mekanik
untuk menggerakan Nose Landing Gear saat retract dan extend. Actuator adalah
bagian dari hydraulic system yang mana digunakan untuk menghasilkan tenaga
dan berfungsi untuk merubah energi dari tekanan hydraulic fluida menjadi
gerakan mekanik. Pesawat yang berstatus retractable landing gear atau Movement
Landing Gear System (LGS) inilah yang memerlukan perawatan yang lazimnya
menyita banyak waktu dan perhatian. Kondisi landasan yang tidak mulus dan
berat pesawat yang sering mengakibatkan beban kerja LGS sangat tinggi dan
perlu mendapat perhatian sebelum dan sesudah penerbangan. Inspeksi khusus
dilakukan setelah dipakai kurun waktu tertentu (cycle and hours).
5. Kompressor Udara.

Kompresor udara adalah mesin atau alat yang menciptakan dan mengaliri udara
bertekanan. Kompresor udara biasa digunakan untuk pengisian angin ban,
membersihkan bagian-bagian mesin yang kotor, penyediaan udara untuk proses
pembakaran di ketel/ motor listrik, proses pengecatan dengan alat spray,
Kompresor juga banyak digunakan untuk alat-alat yang menggunakan sistem
pneumatic.
Prinsip kerja kompresor udara hampir sama dengan pompa ban sepeda atau
mobil. Ketika torak dari pompa ditarik keatas, tekanan yang ada di bawah silinder
akan mengalami penurunan di bawah tekanan atmosfir sehingga udara akan
masuk melalui celah katup ( klep) kompresor. Katup (klep) kompresor di pasang
di kepala torak dan dapat mengencang dan mengendur. Setelah udara masuk ke
tabung silinder kemudian pompa mulai di tekan dan torak beserta katup (klep)
akan turun ke bawah dan menekan udara,sehingga membuat volumenya menjadi
kecil.

Tekanan udara menjadi naik terus sampai melebihi kapasitas tekanan di


dalam ban, sehingga udara yang sudah termampat akan masuk melalui katup
(pentil). Setelah di pompa terus menerus tekanan udara di dalam ban menjadi naik.
Proses perubahan volume udara yang terletak pada silinder pompa menjadi lebih
kecil dari kondisi awal ini di sebut proses pemampatan (pengkompresan
udara) Kompresor udara di bagi menjadi dua bagian, yaitu Dynamic Compressor
dan Displacement Compressor.

. Dynamic Compressor menggunakan vane atau impeller yang berputar pada


kecepatan tinggi sehinggah menghasilkan volume udara kompresi yang besar.
Dynamic Compressor memiliki dua jenis, yaitu kompresor sentrifugal (radial
flow) dan aksial.

a. Compresor sentrifugal menggunakan sistem dengan putaran tinggi. Udara


.
yang masuk melalui tengah tengah inlet kompresor di alirkan melalui impeller
yang berputar di dalam volute casing sebelum keluar menuju outlet kompresor.

b. Kompresor aksial menggunakan sistem putaran dinamis yang memiliki


serangkaian kipas airfoil yang berfungsi untuk menekan aliran fluida. Kompresor
aksial biasanya di gunakan untuk turbin gas/udara seperti mesin kapal kecepatan
tinggi,mesin jet,dan pembangkit listrik skala kecil.
2. Studi Kasus Penggunaan Sistem Hidrolik
1. Dongkrak Hidrolik
Dongkrak Hidrolik adalah alat yang berguna untuk memperingankan kerja dengan
menggunakan principal hukum pascal. Dongkrak Hidrolik Terdiri dari dua tabung
berhubungan yang memiliki luas penampang yang berbeda. Masing – masing
tabung ditutup dan diisi fluida. Dengan menaik turunkan piston, maka tekanan
pada tabung pertama akan dipindahkan ke tabung kedua sehingga dapat
mengangkat beban yang berat.

Cara Kerja : ketika gaya diberikan melalui tuas dongkrak untuk menekan pengisap
yang luas penampangya kecil. Tekanan ini akan diteruskan minyak ke segala arah.
Karena dinding wadah minyak terbuat dari material yang kuat. Tekanan ini tidak
akan merubah bentuk wadah (bejana). Satu – satunya jalan agar minyak mengalir
adalah meneruskan tekanan ke pengisap yang luas penampangya lebih besar.

2. Car Lifter ( Pengangkat Mobil Hidrolik)


Car Lifter cara kerjanya sama dengan dongkrak hidrolik, yaitu memanfaatkan
hukum pascal.
3. Rem Hidrolik
Ide tekanan zat cair diteruskan melalui zat cair juga digunakan pada mobil untuk
sistem pengereman. Setiap rem mobil dihubungkan oleh pipa – pipa menuju ke
master silinder. Pipa – pipa penghubung dan master silinder diisi penuh dengan
minyak rem. Ketika kita menekan pedal rem, master silinder tertekan. Tekananya
diteruskan oleh minyak rem ke setiap silinder rem. Gaya tekan pada silinder rem
menekan sepasang sepatu rem sehingga menjepit piringan logam. Akibat jepitan
ini, timbul gesekan pada piringan yang melawan arah gerak piringan hingga
akhirnya dapat menghentikan puttaran roda. Sepasang sepatu dapat menjepit
piringan dengan gaya yang besar karena sepasang sepatu tersebut dihubungkan ke
pedal rem melalui sistem hidrolik. Disini kita menekan silinder yang luas
pengisapnya lebih kecil daripada luas pengisap rem. Sehingga pada rem
dihasilkan gaya yang lebih besar. Jika luas pengisap rem dua kali luas pengisap
master, maka dihasilkan gaya rem yang dua kali lebih besar dari gaya tekan kaki
pada pedal rem. Gesekan sepasang sepatu terhadap piringan menimbulkan panas
oleh karena permukaan piringan sangat luas jika dibandingkan terhadap luas
sepasang sepatu, maka panas yang timbul pada piringan segera dipindahkan ke
udara sekitarnya, ini mengakibatkan suhu sepasang sepatu rem hamper tetap
(tidak panas).
4. Lengan Excavator
Excavator yang beratnya 30 ton dapat dengan mudah mengangkat tanah yang
beratnya 2 ton, karena excavator didesain dengan sistem hidrolik pada motor
dibagian track dan lengan yang berfungsi mengayun dan memindahkan beban.
Dengan sistem hidrolik, mampu mengangkat beban yang berat karena mampu
menghasilkan tenaga yang besar.

5. Mesin Press Hidrolik.


Mesin press hidrolik adalah salah satu jenis mesin press yang banyak digunakan
pada industry logam untuk membentuk logam sesuai bentuk cetakan, juga pada
industry kapas dan sabut kelapa untuk mendapatkan bentuk dan ukuran yang
seragam.

Anda mungkin juga menyukai