Anda di halaman 1dari 4

TUGAS PNEUMATIK DAN HIDROLIK SESI 5

NAMA : MUHAMAD SANDI

NIM : 20210110045

KELAS : TM21E

TUGAS !
1. Sebutkan kelebihan dan kekurangan sistem pneumatik dibandingkan dengan sistem yang
lain?

Kelebihan sistem pneumatik:


1. Kecepatan dan responsif: Sistem pneumatik dapat menghasilkan gerakan yang cepat
dan responsif. Udara dapat dengan cepat dikompresi dan dilepaskan, sehingga
menyebabkan pergerakan yang instan pada komponen pneumatik.
2. Biaya rendah: Komponen pneumatik umumnya lebih terjangkau dibandingkan dengan
sistem hidraulik atau elektrik. Harganya yang relatif murah membuat sistem
pneumatik lebih ekonomis untuk diterapkan dalam banyak aplikasi.

3. Aman: Udara yang digunakan dalam sistem pneumatik umumnya lebih aman daripada
cairan atau listrik. Kecelakaan yang disebabkan oleh kebocoran atau kontak yang
tidak tepat dengan komponen pneumatik cenderung lebih sedikit merusak atau
berbahaya.
4. Umur panjang: Komponen pneumatik umumnya memiliki masa pakai yang lama.
Mereka tahan terhadap keausan dan dapat bertahan dalam kondisi lingkungan yang
keras, seperti suhu tinggi atau kotoran.
5. Kemudahan pemeliharaan: Sistem pneumatik relatif mudah untuk dipelihara.
Komponen yang aus atau rusak dapat dengan cepat diganti, dan sistem dapat diuji
dengan mudah untuk mengidentifikasi masalah.

Kekurangan sistem pneumatik:


1. Tenaga terbatas: Sistem pneumatik memiliki kekuatan terbatas dibandingkan dengan
sistem hidraulik. Udara yang digunakan memiliki kepadatan lebih rendah daripada
cairan, sehingga menghasilkan tenaga yang lebih rendah.
2. Tidak cocok untuk beban berat: Karena keterbatasan tenaga, sistem pneumatik
biasanya tidak cocok untuk menggerakkan beban yang sangat berat. Untuk aplikasi
yang membutuhkan daya angkat atau dorong yang besar, sistem hidraulik mungkin
lebih sesuai.

3. Kontrol yang kurang presisi: Sistem pneumatik tidak seakurat sistem hidraulik atau
elektrik dalam hal pengendalian gerakan. Udara yang digunakan dalam sistem
pneumatik dapat menjadi kompresibel, yang menyebabkan kehilangan sedikit presisi
dalam gerakan komponen.

4. Perawatan kompresor: Sistem pneumatik membutuhkan kompresor untuk


menghasilkan udara terkompresi. Kompresor ini memerlukan perawatan rutin, seperti
pembersihan dan pelumasan, untuk memastikan kinerja yang baik.
5. Polusi suara: Sistem pneumatik sering kali menghasilkan tingkat kebisingan yang
tinggi. Kompresor dan perangkat pneumatik lainnya dapat menghasilkan suara yang
mengganggu, yang dapat menjadi masalah di beberapa lingkungan kerja.

2. Gambarkan secara singkat cara kerja sistem pneumatik beserta dengan komponen-
komponen yang digunakan?
Sistem Pneumatik adalah sebuah teknologi yang memanfaatkan udara terkompresi untuk
menghasilkan efek gerakan mekanis. Karena menggunakan udara terkompresi, maka sistem
pneumatik tidak dapatdipisahkan dengan kompresor, sebuah alat yang berfungsi untuk
menghasilkan udara bertekanantertentu. Sistem kerja pneumatik mirip dengan sistem
hidrolik. Ada beberapa bagian komponen yang sedikit berbeda, namun seperti aktuator
(motor dan silinder), filter, dan solenoid valve memiliki prinsip yang sama dengan sistem
hidrolik. Perbedaan mendasar dari kedua sistem tersebut adalah fluida kerja yang
digunakan, sistem hidrolik menggunakan fluida inkompresibel sedangkan pada system
pneumatik menggunakan fluida kompresibel. Tekanan kerjanya juga pada range yang
berbeda, jika system hidrolik bekerja pada tekanan 6,9-34 MPa, maka sistem pneumatik
bekerja pada tekanan rendah 550-690 KPa.

3. Sebutkan jenis-jenis katup beserta kegunaanya?

 Katup Pengarah (Directional Control Valves)


 Katup Satu Arah (Non Return Valves)
Katup ini berfungsi untuk mengatur arah aliran udara kempa hanya satu arah saja yaitu
bila udara telah melewati katup tersebut maka udara tidak dapat berbalik arah.
Sehingga katup ini juga digolongkan pada katup pengarah khusus.
 Katup Satu Arah Pembalik Pegas
Katup satu arah hanya bisa mengalirkan udara hanya dari satu sisi saja. Udara dari arah
kiri akan menekan pegas sehingga katup terbuka dan udara akan diteruskan ke kanan.
Bila udara mengalir dari arah sebaliknya, maka katup akan menutup dan udara tidak
bisa mengalir kearah kiri. Katup satu arah dalam sistem elektrik identitik dengan
fungsi dioda yang hanya mengalirkan arus listrik dari satu arah saja.
 Shuttle Valve
Katup ini akan mengalirkan udara bertekanan dari salah satu sisi, baik sisi kiri saja atau
sisi kanan saja. Katup ini juga disebut katup “OR” (Logic OR function).
 Katup Dua Tekan
Katup ini dapat bekerja apabila mendapat tekanan dari kedua saluran masuknya, yaitu
saluran X, dan saluran Y secara bersama-sama. Bila udara yang mengalir dari satu sisi
saja, maka katup akan menutup, namun bila udara mengalir secara bersamaan dari
kedua sisinya, maka katup akan membuka, sehingga katup ini juga disebut “AND”
(Logic AND function).
 Katup Buang Cepat (Quick Exhoust Valve)
 Katup Pengatur Tekanan
Pressure Regulation Valve, katup ini berfungsi untuk mengatur besar-kecilnya tekanan
udara kempa yang akan keluar dari service unit dan bekerja pada sistim pneumatik
(tekanan kerja).
 Katup Pembatas Tekanan/Pengaman (Pressure Relief Valve)
Katup ini berfungsi untuk membatasi tekanan kerja maksimum pada sistem. Apabila
terjadi tekanan lebih maka katup out-let akan terbuka dan tekanan lebih dibuang, jadi
tekanan udara yang mengalir ke sistem tetap aman.
 Sequence Valve
Prinsip kerja katup ini hampir sama dengan relief valve, hanya fungsinya berbeda
yaitu untuk membuat urutan kerja dari sistem.
 Time Delay Valve (Katup Penunda)
Katup ini berfungsi untuk menunda aliran udara hingga pada waktu yang telah
ditentukan. Udara akan mengalir dahulu ke tabung penyimpan, bila suda penuh baru
akan mengalir ke saluran lainnya. Katup penunda ini juga dikenal pula dengan timer.
 Katup Pengatur Aliran (Flow Control Valve)
Katup ini berfungsi untuk mengontrol/mengendalikan besar-kecilnya aliran udara
kempa atau dikenal pula dengan katup cekik, karena akan mencekik aliran udara
hingga akan menghambat aliran udara. Hal ini diasumsikan bahwa besarnya aliran
yaitu jumlah volume udara yang mengalir akan mempengaruhi besar daya dorong
udara tersebut.
 Shut of Valve
Katup ini berfungsi untuk membuka dan menutup aliran udara.
4. Jelaskan klasifikasi kompresor pada sistem pneumatik !

Secara garis besar kompressor dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu Positive
Displacement kompressor, dan Dynamic kompressor, (Turbo), Positive Displacement
kompressor, terdiri dari Reciprocating dan Rotary, sedangkan Dynamic kompressor, (turbo)
terdiri dari Centrifugal, axial dan ejector, secara lengkap dapat dilihat dari klasifikasi di
bawah ini:
5. Jelaskan persyaratan yang harus dipenuhi oleh udara bertekanan yang akan masuk pada
sistem pneumatik!

Berikut adalah persyaratan yang harus dipenuhi oleh udara bertekanan yang akan masuk
pada sistem pneumatik:

1. Kebersihan: Udara bertekanan harus bersih dari partikel padat, minyak, debu, dan
kontaminan lainnya. Partikel-partikel tersebut dapat merusak komponen pneumatik
dan mengganggu aliran udara. Oleh karena itu, diperlukan filter udara untuk
menyaring partikel dan menjaga kebersihan udara yang masuk ke sistem.
2. Kering: Kelembaban yang tinggi dalam udara bertekanan dapat menyebabkan korosi
dan kerusakan pada komponen pneumatik. Oleh karena itu, udara yang masuk ke
sistem harus dikeringkan menggunakan alat pengering udara, seperti pengering
udara bertekanan atau pengering adsorpsi, untuk menghilangkan kelembaban yang
berlebihan.

3. Tekanan yang konsisten: Udara bertekanan yang masuk ke sistem pneumatik harus
memiliki tekanan yang konsisten dan sesuai dengan spesifikasi sistem. Perbedaan
tekanan yang signifikan dapat memengaruhi kinerja dan keandalan sistem pneumatik.
Pengatur tekanan atau regulator tekanan digunakan untuk memastikan tekanan udara
yang konstan.
4. Suhu yang sesuai: Udara bertekanan harus memiliki suhu yang sesuai dengan batasan
yang ditetapkan oleh komponen pneumatik. Suhu yang terlalu tinggi atau terlalu
rendah dapat memengaruhi kinerja dan keandalan sistem. Dalam beberapa kasus,
sistem pneumatik mungkin memerlukan pendinginan atau pemanasan udara sebelum
masuk ke sistem.

5. Kekuatan dan kepadatan yang memadai: Udara bertekanan harus memiliki kekuatan
dan kepadatan yang memadai untuk menghasilkan daya yang diperlukan oleh
komponen pneumatik. Udara yang dikompresi dengan tekanan yang cukup tinggi
akan memberikan kekuatan yang cukup untuk menggerakkan silinder pneumatik dan
komponen lainnya.
Dengan memenuhi persyaratan-persyaratan di atas, udara bertekanan yang masuk pada
sistem pneumatik akan membantu menjaga kinerja yang baik, meningkatkan umur komponen
pneumatik, dan mencegah kerusakan yang tidak diinginkan.

Anda mungkin juga menyukai