Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

SISTEM PNEUMATIK

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
1. MUHAMAD IKHSAN (20530022)
2. MUHAMMAD IQBAL SAPUTRA (20530003)
3. MUHAMMAD ANDRIAN SAPUTRA (20530004)
4. MUHAMMAD ZIKRI ALFATIH (20530018)
5. ARIS (20530024)

DOSEN PEMBIMBING :

OLIVIA LARASATI,S.Pd.,M.Pd.
SISTEM PNEUMATIK
A.PENGERTIAN PNEUMATIK ............................................................................................... 2
CIRI-CIRI SISTEM PNEUMATIK ........................................................................................ 3
B. KOMPONEN SISTEM PNEUMATIK ................................................................................... 4
1. KOMPRESOR............................................................................................................ 4
2. AIR SERVICE UNIT .................................................................................................... 5
3. KATUP PNEUMATIK ................................................................................................. 6
4. SILINDER PNEUMATIK ............................................................................................. 6
C.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM PNEUMATIK ..................................................... 7
KELEBIHAN SISTEM PNEUMATIK : ................................................................................... 7
KEKURANGAN SISTEM PNEUMATIK : .............................................................................. 7
D.KOMPONEN SISTEM PNEUMATIK BESERTA SIMBOL....................................................... 8
KATUP KONTROL ARAH (DIRECTIONAL VALVE) .............................................................. 8
PENGAKTIFAN DAN PEMBALIK KATUP ARAH.............................................................. 9
CONTOH KATUP KONTROL ARAH ............................................................................. 11
KATUP SATU ARAH (CHECK VALVE) .............................................................................. 11
KATUP CEKIK 2 ARAH (THROTTLE VALVE) ..................................................................... 12
KATUP CEKIK 1 ARAH (ONE WAY FLOW CONTROL VALVE)........................................... 12
KATUP OR (SHUTTLE VALVE) ......................................................................................... 13
KATUP AND (TWO PRESSURE VALVE ............................................................................ 14

1
A.PENGERTIAN PNEUMATIK

merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak,


keadaan-keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbang-
an. Orang pertama yang dikenal dengan pasti telah menggunakan alat
pneumatik adalah orang Yunani bernama Ktesibio. Dengan demikian
istilah pneumatik berasal dari Yunani kuno yaitu pneuma yang artinya
hembusan (tiupan). Bahkan dari ilmu filsafat atau secara philosophi
istilah pneuma dapat diartikan sebagai nyawa. Dengan kata lain
pneumatik berarti mempelajari tentang gerakan angin (udara) yang
dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan tenaga dan kecepatan.

PNEUMATIC CIRCUIT.
Pneumatik merupakan cabang teoritis aliran atau mekanika fluida
dan tidak hanya meliputi penelitian aliran-aliran udara melalui suatu
sistem saluran, yang terdiri atas pipa-pipa, selang-selang, gawai
(device) dan sebagainya, tetapi juga aksi dan penggunaan udara
mampat. Udara yang dimampatkan adalah udara yang diambil dari
udara lingkungan yang kemudian ditiupkan secara paksa ke dalam
tempat yang ukurannya relatif kecil.
Pneumatik dalam pelaksanaan teknik udara mampat dalam industri
(khususnya dalam teknik mesin) merupakan ilmu pengetahuan dari
semua proses mekanis dimana udara memindahkan suatu gaya atau
suatu gerakan. Dalam pengertian yang lebih sempit pneumatik dapat
diartikan sebagai teknik udara mampat (compressed air technology).
Sedangkan dalam pengertian teknik pneumatik meliputi : alat-alat
penggerakan, pengukuran, pengaturan, pengendalian, penghubungan

2
dan perentangan yang meminjam gaya dan penggeraknya dari udara
mampat. Dalam penggunaan sistem pneumatik semuanya
menggunakan udara sebagai fluida kerja dalam arti udara mampat
sebagai pendukung, pengangkut, dan pemberi tenaga.

CIRI-CIRI SISTEM PNEUMATIK

1. Sistem pengempaan, yaitu udara disedot atau diisap dari


atmosphere kemudian dimampatkan (dikompresi) sampai batas
tekanan kerja tertentu (sesuai dengan yang diinginkan). Dimana
selama terjadinya kompresi ini suhu udara menjadi naik.
2. Pendinginan dan penyimpanan, yaitu udara hasil kempaan yang
naik suhunya harus didinginkan dan disimpan dalam keadaan
bertekanan sampai ke obyek yang diperlukan.
3. Ekspansi (pengembangan), yaitu udara diperbolehkan untuk
berekspansi dan melakukan kerja ketika diperlukan.
4. Pembuangan, yaitu udara hasil ekspansi kemudian dibebaskan lagi
ke atmosphere (dibuang).
Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk
udara yang dimampatkan untuk menghasilkan suatu kerja disebut
dengan sistem pneumatik. Dalam penerapannya, sistem pneumatik
banyak digunakan sebagai sistem automasi.Dalam kaitannya dengan
bidang kontrol, pemakaian sistem pneumatik sampai saat ini dapat
dijumpai pada berbagai industry seperti pertambangan, perkeretaapian,
konstruksi, manufacturing, robot dan lain-lain. Tenaga fluida adalah
istilah yang mencakup pembangkitan, kendali dan aplikasi dari fluida
bertekanan yang digunakan untuk memberikan gerak.

Berdasarkan fluida yang digunakan tenaga fluida dibagi menjadi


pneumatik, yang menggunakan udara serta hidrolik yang menggunakan
cairan. Dasar dari aktuator tenaga fluida adalah bahwa fluida
mempunyai tekanan yang sama ke segala arah. Pada dasarnya sistem
pneumatik dan hidrolik tidaklah jauh berbeda. Pembeda utama
keduanya adalah sifat fluida kerja yang digunakan. Cairan adalah fluida

3
yang tidak dapat ditekan (incompresible fluid)sedangkan udara adalah
fluida yang dapat terkompresi(compressible fluid).

B. KOMPONEN SISTEM PNEUMATIK

1. KOMPRESOR

Kompresor adalah sebuah alat yang digunakan untuk


memampatkan udara atmosfer ke dalam tangki yang ada di dalamnya
sehingga udara yang masuk ke dalam tangki memiliki tekanan yang
lebih besar jika dibandingkan dengan udara yang biasa kita hirup.
Kompresor sendiri memiliki banyak jenis dan macamnya. Meskipun
begitu tidak semua kompressor dapat digunakan untuk keperluan
sistem pneumatik. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
pemilihan kompressor yang akan digunakan pada sistem pneumatik.

Berikut hal-hal yang harus diperhatikan ketika hendak memilih


kompresor yang akan digunakan dalam sistem pneumatik :
• Sistem pendinginan pada kompresor
Umumnya penggunaan kompressor pada sistem pneumatik
lebih lama dibandingkan penggunaan kompressor tambal ban
pinggir jalan. Oleh karena itu dibutuhkan kompressor dengan
sistem pendingin agar kompressor tidak rusak karena
overheat(panas berlebih).

4
• Tekanan kerja
Hal ini penting untuk diperhatikan karena apabila tekanan
kerja yang diberikan ke sistem kurang dari yang diperlukan
maka bukan tidak mungkin sistem pneumatik tersebut tidak
berjalan(penulis sendiri pernah mengalami hal ini) sedangkan
apabila tekanan yang diberikan melampaui kebutuhan bisa
saja hal ini merusak komponen.

• Kapasitas
Kapasitas udara dari suatu prosesor perlu diperhatikan juga
karena apabila kapasitasnya kurang udara bertekanan yang ada
didalam tangki akan cepat habis. Ketika udara bertekanan
sering habis maka kompressor akan lebih sering bekerja dan
apabila bekerja secara berlebihan dapat menyebabkan
kerusakan pada compressor

2. AIR SERVICE UNIT

untuk mengatur tekanan yang akan disalurkan menuju ke sistem


pneumatik seHingga dapat mengurangi resiko tekanan berlebih pada
komponen yang digunakan setelahnya. Selain itu ASU juga dilengkapi
dengan barometer yang memudahkan kita untuk melihat tekanan yang
berasal dari kompressor. Dengan kegunaannya tersebut ASU termasuk
komponen pneumatik yang sangat penting.

5
3. KATUP PNEUMATIK

Katup (valve) dalam sistem pneumatik memiliki banyak jenis dan


kegunaannya. Bisa dibilang katup ini sebagai elemen pemroses dalam
pneumatik. Kita bisa saja merangkai suatu sistem pneumatik murni
tanpa pemrosesan elektrik karena banyaknya jenis dari katup ini. Ada
katup yang berfungsi sebagai Push Button, sensor Limit switch, dan
bahkan ada katup yang bekerja seperti gerbang logika juga.
Berdasarkan fungsinya katup pneumatik dapat dikelompokkan sebagai
berikut :
• Katup kontrol arah
• Katup satu arah.
• Katup pengatur tekanan

4. SILINDER PNEUMATIK

Silinder Pneumatik merupakan komponen pneumatik yang dapat


dikategorikan kedalam aktuator atau elemen penggerak dalam sistem
pneumatik. Silinder pneumatik umumnya memiliki 2 buah lubang
fitting yang berfungsi untuk memajukan piston dan memundurkan
piston namun ada juga yang memiliki 1 buah lubang fitting saja.
Lubang fitting yang paling jauh dari tempat keluarnya piston berfungsi

6
untuk memajukan silinder sedangkan lubang fitting yang satunya
untuk memundurkan silinder.
silinder 1 lubang fitting tersebut merupakan silinder kerja tunggal
dimana untuk membuat batang pistonnya mundur cukup memutus
aliran udara pada silinder tersebut sehingga pegas yang ada di dalam
silinder tersebut dapat mengembalikan piston ke posisi semula secara
otomatis.
Secara garis besar silinder dapat dikelompokkan menjadi:
• Silinder kerja ganda (double acting cylinder)
Pada silinder kerja ganda ini untuk memajukan dan
memundurkan silinder digerakkan oleh udara bertekanan

• Silinder kerja tunggal (single acting cylinder)


Membuat batang piston mundur cukup memutus aliran udara
pada silinder.

C.KELEBIHAN DAN KEKURANGAN SISTEM PNEUMATIK

KELEBIHAN SISTEM PNEUMATIK :


• Fluida kerja yang mudah diperoleh dan mudah ditransfer
• Dapat disimpan dengan baik
• Bersih dan kering
• Tidak peka terhadap suhu
• Aman terhadap ledakan dan kebakaran
• Kesederhanaan atau bisa dibilang mudah dipelihara
• Konstruksi kokoh

KEKURANGAN SISTEM PNEUMATIK :


• Gangguan terhadap suara (bising)
• Mudah menguap (volatile)
• Bahaya pembekuan
• Gaya tekan terbatas
• Biaya energi tinggi

7
Pada system pneumatik ada beberapa symbol pada katupnya yaitu
seperti penjelasan dibawah ini :

D.KOMPONEN SISTEM PNEUMATIK BESERTA SIMBOL

KATUP KONTROL ARAH (DIRECTIONAL VALVE)


Katup kontrol arah merupakan komponen pneumatik yang berguna
untuk mengarahkan udara bertekanan. Biasanya katup kontrol arah
(KKA) sering digunakan sebagai elemen input maupun elemen kontrol
akhir pada sistem pneumatik. Hal yang membuat KKA dapat menjadi
komponen input dan elemen kontrol akhir dikarenakan komponen
pneumatik ini memiliki konfigurasi yang unik sehingga dapat berperan
menjadi komponen yang berbeda dari katup yang satu dengan yang
lainnya. Berikut konfigurasi KKA.

Berdasarkan pemaparan di atas maka kita dapat menentukan jenis KKA


yang akan kita gunakan. KKA yang paling sering digunakan ialah
Katup 5/2, 3/2, 4/2, dan 2/2. Untuk simbol komponen pneumatik dari
katup 5/2, 3/2, 4/2, dan 2/2 dapat dilihat pada gambar dibawah :

8
Penamaan katup pneumatik terkadang juga diikuti oleh kondisi awal
katup tersebut. Kita ambil contoh katup 3/2 NO (Normally Open) yang
berada di sebelah kanan. Pengertian katup 3/2 NO adalah kondisi awal
katup tersebut bersifat terbuka yakni mengalirkan udara dari nomor
1(input) menuju nomor 2(output) ketika katup 3/2 NO mengalami
pengaktifan maka kondisi katup 3/2 NO akan berubah sehingga aliran dari
nomor 1(input) tidak lagi menyalurkan udara menuju nomor 2(output)
karena inputnya telah disumbat karena pergantian kondisi.
Penomoran pada katup control arah
• Nomor 1 : input katup
• Nomor 2,4 : output katup
• Nomor 3,5 : Saluran pembuangan katup

PENGAKTIFAN DAN PEMBALIK KATUP ARAH


Selain jumlah lubang dan banyaknya kondisi pada katup pneumatik,
penamaan pada KKA juga dipengaruhi oleh pengaktifan dan
pengembaliannya. Berikut contoh pengaktifan dan pengembalian kondisi
pada katup pneumatik.

9
• Secara manual

Pengaktifan secara manual berarti membutuhkan kontak dari luar


katup itu sendiri. Misal perlu ditekan secara manual atau ditekan oleh
silinder.

• Secara pneumatic atau elektrik

Pengaktifan dengan Pneumatik yaitu pengaktifan dengan menggunakan


udara bertekanan sehingga menyebabkan lubang fitting bertambah untuk
pengaktifannya. Sedangkan pengaktifan secara elektrik katup diaktifkan
dengan solenoid.

10
CONTOH KATUP KONTROL ARAH
Setelah mengetahui semua unsur penamaan pada KKA maka kita dapat
mengetahui nama katup tersebut seperti contoh dibawah.

KATUP SATU ARAH (CHECK VALVE)

Katup satu arah atau check valve memiliki fungsi untuk menyalurkan udara
secara satu arah saja. Pada KKA udara masih bisa dibuang dari saluran
2(output) menuju 3(saluran pembuangan) tetapi pada check valve (katup
satu arah) udara bertekanan hanya bisa mengalir dari 1(input) ke 2(output)
saja. Check valve tidak bisa menyalurkan udara dari 2 ke 1 karena pada
bagian dalam check valve ini terdapat suatu penyumbat seperti bola yang
ditahan oleh bentuk v (perhatikan simbol komponen) sehingga apabila ada
udara yang mengalir dari 2 ke 1 akan tertahan dan tidak bisa disalurkan.

11
KATUP CEKIK 2 ARAH (THROTTLE VALVE)

Katup satu arah atau check valve memiliki fungsi untuk menyalurkan
udara secara satu arah saja. Pada KKA udara masih bisa dibuang dari
saluran 2(output) menuju 3(saluran pembuangan) tetapi pada check valve
(katup satu arah) udara bertekanan hanya bisa mengalir dari 1(input) ke
2(output) saja. Check valve tidak bisa menyalurkan udara dari 2 ke 1
karena pada bagian dalam check valve ini terdapat suatu penyumbat
seperti bola yang ditahan oleh bentuk v (perhatikan simbol komponen)
sehingga apabila ada udara yang mengalir dari 2 ke 1 akan tertahan dan
tidak bisa disalurkan.

KATUP CEKIK 1 ARAH (ONE WAY FLOW CONTROL VALVE)

12
Katup Cekik 1 arah memiliki fungsi yang hampir sama dengan katup cekik
dua arah hanya saja terdapat sebuah perbedaan antara keduanya. Pada katup
cekik 1 arah aliran udara yang dikontrol hanya 1 arah saja sedangkan dari
arah sebaliknya udara bertekanan akan mengalir secara normal. Apabila kita
perhatikan pada simbol komponen katup cekik 1 arah ini seperti terdapat
check valve didalamnya. Sehingga udara yang tertahan oleh check valve
hanya mempunyai 1 jalur untuk dilalui yaitu jalur udara yang dipersempit
sedangkan dari arah sebaliknya udara memiliki 2 jalur yaitu jalur yang
dipersempit dan jalur check valve yang dapat dilalui. Pada gambar di atas
udara yang bergerak dari kiri ke kanan akan tercekik sedangkan udara yang
bergerak dari kanan ke kiri akan mengalir seperti biasa. Kita juga bisa
membuat katup cekik 1 arah ini dengan merangkai katup cekik 2 arah dan
check valve seperti gambar di bawah.

KATUP OR (SHUTTLE VALVE)

Komponen pneumatik yang berikutnya ialah Katup OR/shuttle valve. Cara


kerja dari Katup OR ini sama dengan Cara kerja gerbang logika OR yaitu
output akan bernilai 1 apabila salah satu atau semua inputnya bernilai 1.
Artinya apabila disalah satu atau semua input pada katup OR mendapat input
maka udara bertekanan akan diteruskan menuju output. Kita juga bisa
membuat katup Or dengan cara merangkai dua check valve seperti gambar
dibawah.

13
KATUP AND (TWO PRESSURE VALVE)

Komponen pneumatik yang terakhir kita bahas pada postingan kali ini ialah
Katup AND/Two Pressure Valve. Katup ini cara kerjanya sama seberti
gerbang logika AND yaitu output hanya akan berlogika 1 apabila semua
inputnya berlogika 1. Artinya katup ini hanya akan mengalirkan udara
bertekanan apabila semua inputnya mendapat udara bertekanan. Dalam
merangkai komponen pneumatik kita juga bisa membuat gerbang logika
AND yaitu dengan cara input kompoenen kedua diambil dari output
komponen pertama.

14

Anda mungkin juga menyukai