Anda di halaman 1dari 24

“LAPORAN PRAKTIKUM PNEUMATIK”

Dosen Pengampu :

Jandri Fan HT Saragi, ST.,

MT

Disusun Oleh:

KELOMPOK 1

1. Ali Imran B Hasibuan 2205012009


2. Bramantyo Ahmad Almubarok 2205012070
3. Daniel J Nainggolan 2205012037
4. Dedi Supriadi Nababan 2205011024
5. Delon Bronson Manihuruk 2205012041
6. Denisa Lubis 2205012074
7. Edo Sasro Manurung 2205012062

JURUSAN TEKNIK MESIN


POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas Rahmat
dan PetunjukNya sehingga pada akhirnya tersusunlah Makalah dengan Judul “LAPORAN
PRAKTIKUM PNEUMATIK” dengan tepat waktu yang merupakan bagian Mata Kuliah
Praktik Pneumatic & Hidrolik. Saya mengucapkan terima kasih Kepada Bapak Jandri Fan HT
Saragi, ST., MT yang telah memberikan tugas ini untuk menunjang nilai kuliah kami.

Dalam laporan ini kami mengharapkan supaya pembaca senang dengan isi modul ini
dan dapat menjadi sebuah pembelajaran bagi pembaca. Tak ada gading yang tidak retak,
demikian juga dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangan dan kesalahan yang tidak
sengaja. Maka penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi penyempurnaan isinya. Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih. Semoga
Makalah ini dapat memberikan pencerahan dalam menggunakan fasilitas sistem
telekomunikasi dengan baik.

Medan, 30 November 2023


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem
yang menggunakan tenaga yang disimpan dalam bentuk udara yang dimampatkan untuk
menghasilkan suatu kerja disebut dengan sistem Pneumatik. Sistem pneumatik telah
banyak diaplikasikan terutama untuk tujuan otomasi pada industri makanan, minuman,
farmasi, migas, otomotif, dan industri berat, sehingga peningkatan Sumber Daya Manusia
(SDM) pada bidang pneumatik merupakan langkah strategis yang harus dilakukan sebagai
usaha tranformasi teknologi agar mampu berkompetensi secara global (Laksono and
Widodo, 2017).
Dalam penerapannya, sistem pneumatik banyak digunakan sebagai sistem automasi.
Perkembangan zaman yang semakin maju dan berkembang saat ini menuntut cara berfikir
manusia yang seemakin maju dan berkembang pula. Tidaklah mungkin jika kemajuan
zaman tidak di ikuti oleh perkembangan pola pikir manusia karena semuanya harus saling
mendukung. Seiring dengan kemajuan itu bisa di lihat saat ini telah banyak kemajuan di
bidang industri, baik itu industri bermodal besar maupun industri bermodal kecil. Dalam
bidang industri salah satu komponen terpenting dalam perusahaan adalah alat-alat
produksi karena tanpa salah satu bagian tersebut proses produksi tidak akan berfungsi dan
tujuan perusahaan mustahil untuk tercapai (M. I. Saruna, 2013).
Industri yang berbasis produksi pasti memerlukan alat dan mesin untuk menunjang
proses produksi, salah satunya adalah knife gate valve dengan sistem pneumatik. Peralatan
sistem pneumatik ini cukup sederhana, dan operatornya memperoleh keamanan dan
keselamatan kerja yang lebih terjamin. Pengaplikasian sistem pneumatik ini banyak di
jumpai hampir pada seluruh sektor-sektor industri khususnya industri kertas, pada bidang
otomotif, bidang pemesinan, bidang perkapalan dan khusunya pada bidangbidang
kontruksi lainya yang membutuhkan gerakan linier maupun rotasi (sudarmadji,2001).
Penggerak penumatik modern menawarkan sebuah alternatif yang ekonomis dan
sederhana untuk beberapa aplikasi umum – terutama ketika katup-katup diposisikan di
zona Atex atau rentan terhadap perendaman, dan digunakan untuk kepresisian
pengendalian aliran atau pekerjaan-pekerjaan di lingkungan yang high-duty. Dalam
proses otomatisasi katup pada sektor pengolahan air dan air limbah.
Penggerak penumatik modern menawarkan sebuah alternatif yang ekonomis dan
sederhana untuk beberapa aplikasi umum – terutama ketika katup-katup diposisikan di
zona Atex atau rentan terhadap perendaman, dan digunakan untuk kepresisian
pengendalian aliran atau pekerjaan-pekerjaan di lingkungan yang high-duty(kusuma,
2009)
Waktu siklus berat pada aktuator-aktuator drive listrik bisa hanya 25 persen saja, dan
motor-motor dapat macet pada beban yang berlebihan dan temperatur tinggi. Sebagai
perbandingan, sistem pneumatik dapat menahan beban berlebih secara aman dan handal
dengan hanya meningkatkan tekanan udara saja – dan keuntungan tambahan waktu siklus
berat yang seratus persen. Jadi di perlukannya maintanance untuk mengecek keadaan 3
knife gate valve selalu dalam keadaan baik agar proses produksi berjalan dengan lancar
dan tidak terjadi down time(Antoni S.T, 2006).

1.2 Tujuan Penulisan

 Menjelaskan macam-macam komponen pneumatik dan cara kerjanya yang digunakan


untuk mengoperasikan suatu mesin,
 Menunjukkan komponen-komponen pada rangkaian pneumatik dengan melihat
simbolnya,
 Menyebutkan macam-macam aktuator linier dan cara kerjanya,
 Menyebutkan macam-macam aktuator putar dan cara kerjanya,
 Memahami prinsip kerja katup kontrol arah,
 Memahami prinsip kerja katup satu arah,
 Memahami prinsip kerja katup kontrol aliran,
 Memahami fungsi katup tekanan ,
 Memahami fungsi katup tunda waktu
BAB II
MATER
I
A.Simbol-simbol Pneumatik
1. Penomoran pneumatik

Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai KKA sesuai dengan DIN ISO 5599.
Sistem huruf terdahulu digunakan dan sistem penomoran dijelaskan sebagai berikut :

Sedangkan untuk sitem pensakelaran pada katup bisa dilihat pada gambar di bawah ini
2. Simbol Katup Kontrol Arah (Directional Control Valve/DCV)
Katup kontrol arah adalah katup yang berfungsi untuk mengarahkan aliran udara.
Katup satu arah merupakan Katup yang fungsinya melewatkan udara ke satu arah saja,
arah sebaliknya terblokir. Katup kontrol aliran, satu arah : Katup yang mempengaruhi
volume aliran hanya pada satu arah saja.
3. Simbol Katup Logika

Katup logika sering disebut katup OR atau AND aplikasi khusus yaitu valve OR, valve
AND, valve quick exhaust, flow control valve, regulator control valve.
· valve OR memiliki fungsi kerja OR dimana bila salah satu inputnya aktif maka
output akan aktif
· valve AND memiliki fungsi kerja AND dimana mengharuskan semua inputnya aktif
untuk mengaktifkan output
· valve quick exhaust untuk melakukan pembuangan udara yang cepat bila input tanpa
udara.
3. Simbol Silinder

Silinder pneumatik adalah aktuator atau perangkat mekanis yang menggunakan


kekuatan udara bertekanan (udara yang terkompresi) untuk menghasilkan kekuatan
dalam gerakan bolak – balik piston secara linear (gerakan keluar - masuk). Silinder
pneumatik merupakan alat atau perangkat yang sering kita jumpai pada mesin – mesin
industri, baik itu dalam industri otomotif, industri kemasan, elektronik, dan berbagai
industri maupun instansi – instansi yang lain. Silinder pneumatik biasa digunakan untuk
menjepit benda, mendorong mesin pemotong, penekan mesin pengepresan, peredam
getaran, pintu penyortiran, dan lain sebagainya.
Silinder pneumatik mungkin memang memiliki banyak fungsi kegunaan, akan tetapi
fungsi dasar silinder tidak pernah berubah, dimana mereka berfungsi mengkonversi
tekanan udara atau energi potensial udara menjadi energi gerak atau kinetik
4. Simbol Pengaktifan
5.Arti Simbol Pengaktifan
5. Simbol Check Valve / Katup Satu Arah Aliran
6.Simbol Air Supply dan Air Service Unit
BAB III
PEMBAHASAN

SOAL - SOAL PRAKTEK

Soal No. 2
Piston pada SAC akan keluar dengan kecepatan yang dapat diatur, jika tombol pada katup 3/2
NC ditekan, piston akan kembali masuk jika piston dilepas.
Alat dan bahan:
1. 1(satu) piston SAC.
2. 1(satu) katup 3/2 NC.
3. 1(satu) one-way flow control valve.

Cara kerja:
Saat katup 3/2 NC ditekan, udara dari kompresor akan mengalir ke one-way flow control valve
yang kecepatannya sudah di atur sehingga udara akan mengalir ke piston SAC yang akan membuat
batang torak piston bergerak keluar, piston akan bergerak masuk jika katup 3/2 NC dilepas.

Soal No 4.
Piston pada SAC akan keluar jika tombol pada salah satu dari 2(dua) katup 3/2 NC ditekan,
piston akan kembali masuk jika tombol dilepas. Kecepatan piston keluar masuk dapat diatur.
Alat dan bahan:
1. 1(satu) piston SAC.
2. 2(dua) katup 3/2 NC.
3. 1(satu) one-way flow control valve.
4. 1(satu) shuttle valve
Cara kerja:
Udara mengalir dari kompresor ke 2(dua) buah katup 3/2 NC yang terhubung ke katup OR
dimana, udara akan dapat mengalir ke piston SAC jika hanya satu dari dua katup 3/2 NC ditekan dan
menggerakkan piston keluar dan akan masuk jika katup tersebut dilepas . Ini dapat terjadi karena katup
3/2 NC terhubung ke katup OR yang hanya dapat dilalui udara dari satu sisi saja.
Soal No. 5
Piston pada SAC akan keluar jika salah satu tombol dari 3(tiga) katup 3/2 NC ditekan, piston
akan kembali masuk jika tombol dilepas. Kecepatan piston keluar masuk dapat diatur.
Alat dan bahan:
1. 3(tiga) katup 3/2 NC
2. 2(dua) shutle valve( or)
3. 1(satu) SAC
4. 1(satu) one way control valve

Cara kerja:
Udara mengalir dari kompresor ke tiga buah katup 3/2 NC dimana dua buah katup dihubungkan
dengan satu buah shuttle valve(katup OR) yang pengeluarannya dihubungkan ke shuttle valve(katup
OR) satu lagi dan satu katup 3/2 akan ke dihubungkann ke shuttle valve(katup OR) tersebut. Saat satu
dari tiga katup 3/2 ditekan maka udara akan mengalir ke shuttle valve(katup Or) dan akan
menggerakkan piston keluar. Tetapi saat katup dilepas maka piston akan bergerak masuk. Proses yang
sama akan terjadi jika dua buah katup ditekan.
50%

2
1 1
2
1 1

2 2 2

1 3 1 3 1 3

Soal No. 6
Piston pada SAC akan keluar jika tombol pada kedua katup 3/2 NC ditekan, piston akan
kembali masuk jika salah satu atau kedua tombol dilepas. Kecepatan piston keluar masuk dapat diatur.
Alat dan bahan:
1. Dua buah katup 3/2 NC
2. Satu buah piston SAC
3. 1(satu) one way control valve

Cara kerja:
Katup 3/2 disusun secara paralel, sehingga saat yang udara mengalir dari kompresor melalui
katup 3/2 akan tertahan di katup pertama. Saat katup pertama ditekan maka udara akan mengalir ke
katup 3/2 yang kedua, kemudian katup kedua ditekan dan piston akan bergerak ke luar. Untuk
memasukkan piston, yang diperlukan hanya melepas satu atau dua katup tersebut.
2

1 3

1 3

Soal no. 7
Piston pada SAC akan keluar jika tombol pada ketiga katup 3/2 NC ditekan, piston akan
kembali masuk jika salah satu saja tombol dilepas. Kecepatan piston keluar masuk dapat diatur.
Alat dan bahan:
1. Tiga buah katup 3/2 NC
2. Satu two pressure valve(katup AND)
3. Katup 4/2 NC
4. Satu piston SAC
5. Satu katup one way flow control valve
Cara kerja:
Dari tiga buah katup 3/2 NC yang diperlukan, dua dihubungkan ke katup two pressure valve
sebagai penggerak melaui lobang X/ Y dan satu katup yang lain akan dihubungkan ke lobang P pada
katup 4/2. Saat ketiga katup ditekan maka udara dari kompresor akan mengalir ke katup two pressure
valve yang akan mengubah arah udara di katup 4/2 yang dihubungkan ke satu katup yang lain. Saat
ketiga katup ditekan maka udara dapat mengalir ke piston SAC dan akan menggerakkan torak keluar.
Piston akan kembali masuk jika satu katup saja yang ditekan.
50%

4 2

1 3
2
1 1

2
2 2

1 3
1 3 1 3

Soal No. 8

Piston pada SAC akan keluar jika minimal 2 (dua) dari 3 (tiga) tombol katup 3/2 NC ditekan
dan piston akan kembali masuk jika hanya salah satu tombol saja yang tertekan. Kecepatan piston keluar
masuk dapat diatur.

Alat dan bahan:

1. Tiga katup 3/2 NC

2. Dua buah shuttle valve

3. Tiga buah two pressure valve

4. Satu katup SAC

5. Satu katup one way flow control valve

Cara kerja:
Katub 3/2 yg pertama ditekan/dikontrol maka udara dari kompresor akan masuk dan
mengalir ke katub DAN yg pertama dan katub DAN yg ketiga(udara dari 3/2 yg pertama terbagi
2).Brrti kontrol satu lagi katub 3/2.Kontrol katub 3/2 yg kedua sehingga udara masuk dari
kompresor dan dialirkan kekatub DAN yg kedua dan dialirkan juga ke katub DAN yg
ketiga(udara dari 3/2 yg kedua terbagi 2)sehingga katub DAN yg pertama mengalirkan udara ke
katub ATAU yg pertama dan dari katub ATAU yg pertama dialirkan lagi ke katub ATAU yg
kedua,dan katub ATAU yg kedua mengalirkan udara ke timer dan dari timer mengalir ke SAC
sehingga SAC bergerak keluar.Kemudian lepas salah satu dari dua katub 3/2 yg terkontrol
supaya SAC akan kembali masuk.
100% 2
1 1

2
1 1
2
1 1

2 2
1 1 1 1

2
2 2

1 3
1 3 1 3
Soal No.9

Piston pada SAC akan keluar jika tombol katup 3/2 NC dikontrol (ditekan lalu dilepas). Piston
akan berhenti beberapa saat dibagian ujung luar kemudian masuk kembali. Kecepatan piston
keluarmasuk dapat diatur.

Alat dan bahan:

1. Sebuah katup 3/2 NC


2. Sebuah katup 4/2 NC
3. Sebuah two pressure valve(katup AND)
4. Satu one way flow control valve
5. Dua katup SAC
Cara kerja:
Kontrol katub 3/2 lalu udara masuk dari kompresor dan di alirkan dan
mengontrol katub 4/2 sehingga udara dari katub 4/2 mengalir ke kedua timer,yaitu timer
atas dan bawah.Udara mengalir dari timer atas ke SAC atas sehingga SAC bergerak
keluar. Kemudian secara bersamaan udara juga masuk dari timer bawah ke SAC bawah
sehingga SAC bawah juga keluar. Ketika SAC bawah akan masuk,maka udara akan
mengalir ke katub DAN,lalu udara mengalir dari katub DAN kekatub 4/2 sehingga
katub 4/2. Sehingga ketika tombol 3/2 dilepas, maka semua SAC akan kembali masuk.

4 2

1 3

2
100%
1 1

1 3
Soal No. 10
Piston pada Double Acting Cylinder (DAC) akan keluar jika salah satu dari 2
(dua) tombol katup 3/2 NC ditekan, dan piston akan kembali masuk jika tombol dilepas.
Kecepatan piston keluar masuk dapat diatur.
1. Sebuah piston SAC
2. Sebuah shuttle valve(katup OR)
3. Sebuah katup 4/2 NC
4. Dua buah katup 3/2
5. Satu one way flow control valve

Cara kerja :
Udara dari kompresor masuk ke katup 3/2setelah salah satu katup 3/2 di tekan makan
udara melalui katup fungsi ATAU melaju ke katup 4/2 dari katup 4/2, udara mendorong piston
keluar setelah katup 3/2 di lepas maka piston akan kembali ke masuk.

4 2

1 3

2
1 1

2
2

1 3
1 3
Soal No. 11

Piston DAC akan keluar jika salah satu dari 2 tombol katup 3/2 NC dikontrol, dan piston akan
kembali masuk jika dua tombol katup 3/2 NC yang lain ditekan sekaligus. Kecepatan piston keluar
masuk dapat diatur.

Alat dan bahan:


1. Empat buah katup 3/2 NC
2. Sebuah piston DAC
3. Satu katup 4/2
4. Sebuah Shuttle valve
5. Sebuah Two pressure valve

Cara kerja:
Kontrol katub 3/2(terserah pilih salah satu)lalu udara masuk dari kompresor ke katub
3/2,lalu udara dari katub 3/2 mengalir ke katub ATAU,lalu dari katub atau mengalir ke katub
4/2,lalu dari katub 4/2 mengalir ke timer,lalu dari timer mengalir ke DAC sehingga DAC
bergerak keluar. Kemudian untuk membuat DAC kembali masuk yaitu tekan kedua katub 3/2
lainnya,yaitu Kontrol kedua katub 3/2 lainnya sehingga udara dari kompresor masuk dan
mengalir ke katub DAN,lalu udara mengalir dari katub DAN ke katub 4/2 sehingga udara dari
katub 4/2 mengalir ke DAC dan membuat DAC kembali masuk.
100%

4 2

1 3
2 2
1 1 1 1

2 2
2
2

1 3 1 3
1 3
1 3
Soal No. 12
Piston pada DAC akan keluar jika salah satu dari 2 (dua) tombol katup 3/2 NC dikontrol
(ditekan lalu dilepas). Setelah piston berada dibagian ujung luar, kepala piston akan menyentuh roller
pada katup yang lain dan piston akan kembali masuk. Kecepatan piston keluar masuk dapat diatur.

Alat dan bahan:


1. Sebuah piston DAC
2. Sebuah katup 4/2
3. Tiga buah katup 3/2
4. One way flow control valve

Cara kerja:

1. Dari kompresor udara menuju katup 3/2 dengan adaptor selang


2. Jika salah satu dari dua katup 3/2 di tekan maka udar akan menuju katup 4/2
3. Dari katup 4/2 muenuju ke piston dan piston akan keluar
4. setelah piston berada di ujung luar kepala piston akan menyentuh roller pada katup 3/2
yang lain ,maka piston akan akan kembali masuk

100% A1

4 2

2
1 1 1 3

A1
2
2
1 3

1 3
1 3
Soal No. 13
Piston pada DAC akan masuk terus menerus jika udara sumber di on kan dan akan berhenti jika udara sumber
di offkan. Kecepatan piston keluar masuk dapat diatur

Alat dan bahan:


1. Sebuah piston DAC
2. Dua katup 3/2 NC
3. Satu one way flow control valve
4. Sebuah katup 4/2

cara kerja:
1. Dari kompresor dengar adaptor selang udara menuju katup 3/2
2. Dari katup 3/2 roller A0 piston akan keluar dan piston akan masuk lagi setelah menyentuh katup 3/2
roller A1
3. Jika katup 3/2 di on kan maka piston akan terus menerus keluar dan masuk
4. Dan ketika katup 3/2 di off kan maka piston akan berhenti

A0 A1
100%

4 2

1 3

2 2

A0 A1

1 3 1 3

1 3
BAB IV
PENUTU
P

KESIMPULAN
Simpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah;
 Sistem Pneumatik merupakan sistem yang efektif untuk mengangkutataupun
memindahkan baran barang yang cukup berat.
 Sistem Pneumatik dapat dioperasikan secara manual ataupun otomatis, dan juga
dapat dirancang sesuai kebutuhan dan penggunaan.
 Dengan adanya sistem Pneumatik, para operator mendapatkan kemudahandalam
menyelesaikan pekerjaan.

1.1 Saran.
System Pneumatic haruslah diperhatikan secara menyelluruh, sehingga pengembangan
terhadap dasardasar pada sistem ini dapat dilakukan secara maksimal.
Pengembanganselanjutnya adalah penerapan sistem pneumatik pada otomasi industri
diIndonesia secara menyeluruh, bukan hanya industri besar saja namunindustri rumahan
digharapkan dapat merasakan manfaat dari sistem ini

Anda mungkin juga menyukai