Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN PRAKTIKUM

HYDRAULIC & PNEUMATIC

OLEH :

ClAWDYA RORENG
C1022009336

LABORATORIUM HYDRAULIC & PNEUMATIC


TEKNOLOGI BANDAR UDARA
POLITEKNIK PENERBANGAN MAKASSAR
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena telah
memberikan kekuatan dan kemampuan sehingga Laporan Praktikum Hydraulic
dan Pneumatic ini bisa selesai tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari
penyusunan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas Mata Kuliah tentang
Praktikum Hydraulic dan Pneumatic. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyusunan praktikum
ini.

Penulis sadar laporan ini belum sempurna dan memerlukan berbagai


perbaikan, oleh kerena itu kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua
pihak.

Makassar, 05 Juli 2021

Clawdya Roreng
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dewasa ini pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang ada telah mendorong manusia untuk melangkah lagi ke
depan dengan penuh rasa optimis. Hal tersebut harus ditunjang pula
dengan sumber daya manusia dengan pengetahuan, kemampuan dan
kreatifitas yang tinggi. Jika tidak individu tersebut akan makin tenggelam
dan tergerus oleh arus globalisasi. Seiring dengan tingginya aktivitas
teknik saat ini, menyebabkan kebutuhan akan instrument-instrument baru
juga meningkat. Instrument tersebut dipakai agar aktivitas yang ada dapat
memiliki efektifitas dan efisiensi yang tinggi dalam proses pengerjaanya.
Atas dasar pemikiran tersebut, sistem Pneumatik dan Hidraulik
kini mulai dikembangkan. Perkembangan ini membuat sistem Pneumatik
dan Hidraulik dapat diaplikasikan keberbagai bentuk. Kini bukan hanya
industri berkapasitas besar, industri kecil pun dapat mengaplikasikan
sistem ini. Hal ini sangat penting karena akan membantu menciptakan
atmosfer kompetitif di bidang teknologi industri. Elemen-elemen
pneumatik maupun hidraulik telah mengalami perkembangan yang pesat,
terutama dalam proses pemilihan bahan, manufacturing, serta proses
desain. Gerakan yang dapat dilakukan oleh sistem Pneumatik dan
Hidraulik ini antara lain adalah gerakan melingkar (cyling), gerakan lurus
(linier), dan gerakan berputar (rotary).
Oleh karena itu pada praktikum Pneumatik dan Hidraulik ini, kami
tertarik untuk mengetahui mekanisme dan fungsi operasional komponen-
komponen Pneumatik dan Hidraulik serta bagaimana aplikasinya dalam
kehidupan nyata.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Pengenalan Sumber Udara
1. Kompresor
Kompresor udara adalah mesin atau alat mekanik yang berfungsi
untuk meningkatkan tekanan atau memampatkan udara.
Kompresor udara biasanya menggunakan motor listrik, mesin
diesel atau mesin bensin sebagai tenaga penggeraknya. Udara
bertekanan hasil dari kompresor udara, biasanya pada bisnis cuci
mobil digunakan sebagai penggerak hidrolik, penghasil busa snow
wash (dari penggunaan tabung snow wash), proses pengeringan
menggunakan air duster , dan digunakan untuk mengisi udara pada
ban kendaraan.

Gambar 1. Kompresor

2. Tangki Udara
Fungsi tangki udara adalah untuk menyimpan dan menstabilkan
pemakaian udara mampat. Ukuran tangki udara tergantung pada :
 Kapasitas kompresor
 Pemakaian udara mampat
 Perbedaan tekanan yang diijinkan dalam instalasi sistem
 Jenis pengaturan yang digunakan
3. Sistem Pengaturan
Pengaturan untuk menghidupkan dan mematikan kompresor secara
otomatis, berdasarkan tekanan kerja yang dibutuhkan. Bila tangki
penampung telah mencapai tekanan yang ditetapkan kompresor
mati dan bila tekanan berkurang kompresor hidup kembali secara
otomatis.

Gambar 2. Sistem Pengatur

4. Katup Regulator
Fungsi alat ini adalah mengatur besarnya tekanan kerja agar sesuai
dengan kebutuhan dalam instalasi sistem pneumatik. Bentuk katup
regulator seperti gambar berikut.

Gambar 3. Katup Regulator


2.2. Pengenalan Unit Pengarah

Katup Kontrol Arah adalah alat atau instrumentasi pneumatic yang


berfungsi sebagai switch/saklar aliran udara. Pensaklaran yang
diaplikasikan memiliki banyak sistem, diantaranya memakai coil selenoid,
penggerak tangan atau mekanik lain. Katup Kontrol Arah juga difungsikan
sebagai serangkaian fungsi logika atau timer pneumatik. Penggambaran
simbol Katup Kontrol Arah pada sistem peumatik.

1. Simbol
Cara membaca simbol katup pneumatic sebagai berikut :

Simbol – simbol katup kontrol arah sebagai berikut :


2. Penomoran Pada Lubang
Sistem penomoran yang digunakan untuk menandai Katup Kontrol
Arah sesuai dengan DIN ISO 5599. Sistem huruf terdahulu digunakan
dan sistem penomoran dijelaskan sebagai berikut :

3. Metode Pengaktifan
Metode pengaktifan Katup Kontrol Arah bergantung pada tugas yang
diperlukan. Jenis pengaktifan bervariasi, seperti secara mekanis,
pneumatis, elektris dan kombinasi dari semuanya. Simbol metode
pengaktifan diuraikan dalam standar DIN 1219 berikut ini :

Contoh Simbol Aplikasi Katup Kontrol Arah sebagai berikut :


4. Actuator Cylinder
Actuator cylinder adalah katup yang digunakan untuk menggerakkan
beban berat. Memiliki 2 type, Single Action dan Double Action. Single
Action dimana pergerakan batang aktuator setengahnya dilakukan oleh
pegas, sedangkan Double Action dua pergerakan keluar dan kedalam
sama – sama dilakukan oleh Pneumatic.
Berikut ini adalah simbol dan gambar aktuator :
a. System Single Action, input di bagian belakang pneumatic
akan mendorong batang keluar. Jika udara pneumatic off maka
batang kembali kebelakang dengan pegas.
b. System Double Action, dua input pneumatic digunakan untuk
mendorong batang keluar dan kedalam.

5. Check Velve
Merupakan valve dengan mekanisme non return, sistem pegas dan
katupnya hanya memperbolehkan aliran udara lewat dengan satu arah
saja. Check Valve ini banyak digunakan pada rangkaian pengaman
pneumatic. Simbol dari Check Valve sebagai berikut :

6. Velve Aplikasi Khusus


Valve aplikasi khusus yaitu Valve OR, Valve AND, Valve Quick
Exhaust, Flow Control Valve, Regulator Control Valve.
a. Valve OR memiliki fungsi kerja OR dimana bila salah satu
inputnya aktif maka output akan aktif
b. Valve AND memiliki fungsi kerja AND dimana mengharuskan
semua inputnya aktif untuk mengaktifkan output
c. Valve Quick Exhaust untuk melakukan pembuangan udara yang
cepat bila input tanpa udara
d. Flow Control Valve digunakan untuk mengatur aliran udara yang
masuk ke dalam jalur pneumatic
e. Regulator Control Valve, berfungsi sama dengan flow control
valve tetapi memiliki tambahan mekanisme non return valve.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1 Latihan I

 Sebuah selinder kerja tunggal akan bergerak maju bila tombol


A ditekan, dan akan bergerak mundur bila tombol tersebut
dilepas. Gambarkan rangkaian sistem pneumatic dari masalah
tersebut.
 Solusi Permasalahan dalam aplikasi Fluid Sim Pneumatic.
 Prinsip Kerja Rangkaian
Udara masuk dari Kompresor menuju Air Servive. Dari Air
Service udara menuju Katup 2/2 sebagai saklar ON/OFF.
Selanjutnya udara menuju Katup 3/2, katup 3/2 sebagai saklar
A untuk mengontrol pergerakan Cylinder Tunggal bergerak
maju atau mundur.

3.2. Latihan II

 Sebuah selinder kerja tunggal akan bergerak maju bila tombol


A atau B ditekan, dan akan bergerak mundur bila tombol
tersebut dilepas. Gambarkan rangkaian sistem pneumatic dari
masalah tersebut.
 Solusi Permasalahan dalam aplikasi Fluid Sim Pneumatic.
 Prinsip Kerja Rangkaian
Udara masuk dari Kompresor menuju Air Servive. Dari Air
Service udara menuju Katup 2/2 sebagai saklar ON/OFF.
Selanjutnya udara menuju Katup 3/2 A dan Katup 3/2 B, dari
Katup 3/2 A dan Katup 3/2 B udara menuju Shutle Velve OR,
dari Shutle Velve OR udara menuju Katup 3/2. Katup 3/2 akhir
ini sebagai control pergerakan Cylinder Tunggal bergerak
maju atau mundur. Apabila salah satu Katup 3/2 A atau Katup
3/2 B ditekan, maka Cylinder Tunggal akan bergerak maju,
dan apabila dilepas, Cylinder Tunggal akan bergerak mundur.

3.3. Latihan III


 Sebuah selinder kerja tunggal akan bergerak maju bila tombol
A dan B ditekan, dan akan bergerak mundur bila tombol
tersebut dilepas. Gambarkan rangkaian sistem pneumatic dari
masalah tersebut.
 Solusi Permasalahan dalam aplikasi Fluid Sim Pneumatic.

 Prinsip Kerja Rangkaian


Udara masuk dari Kompresor menuju Air Servive. Dari Air
Service udara menuju Katup 2/2 sebagai saklar ON/OFF.
Selanjutnya udara menuju Katup 3/2 A dan Katup 3/2 B, dari
Katup 3/2 A dan Katup 3/2 B udara menuju Shutle Velve AND,
dari Shutle Velve AND, udara akan menuju Katup 3/2. Katup
3/2 akhir ini sebagai control pergerakan Cylinder Tunggal
bergerak maju atau mundur. Apabila Katup 3/2 A dan Katup
3/2 B ditekan, maka Cylinder Tunggal akan bergerak maju,
dan apabila dilepas, Cylinder Tunggal akan bergerak mundur.

3.4. Latihan IV

 Sebuah selinder kerja ganda akan bergerak maju bila sebuah


tombol start ditekan dan akan mundur bila tombol tersebut
dilepas. Gambarkan rangkaian sistem pneumatic dari masalah
tersebut.
 Solusi Permasalahan dalam aplikasi Fluid Sim Pneumatic.

 Prinsip Kerja Rangkaian


Udara masuk dari Kompresor menuju Air Servive. Dari Air
Service udara menuju Katup 2/2 sebagai saklar ON/OFF.
Selanjutnya udara menuju Katup 3/2 dan Katup 5/2 sebagai
control akhir Double Acting Cylimder. Apabila Katup 3/2
ditekan, maka udara akan masuk ke Katup 5/2, dan Double
Acting Cylimder akan bergerak maju. Apabila Katup 3/2
dilepas, maka udara tidak akan masuk ke Katup 5/2, dan
Double Acting Cylimder akan bergerak mundur.

3.5. Latihan V

 Sebuah selinder kerja ganda akan bergerak maju bila tombol


S1 atau S2 ditekan, dan akan mundur bila tombol tersebut
dilepas. Gambarkan rangkaian sistem pneumatic dari masalah
tersebut.
 Solusi Permasalahan dalam aplikasi Fluid Sim Pneumatic.
 Prinsip Kerja Rangkaian
Udara masuk dari Kompresor menuju Air Servive. Dari Air
Service udara menuju Katup 2/2 sebagai saklar ON/OFF.
Selanjutnya udara menuju Katup 3/2 S1 dan Katup 3/2 S2, dari
Katup 3/2 S1 dan Katup 3/2 S2 udara menuju Shutle Velve
OR, dari Shutle Velve OR udara menuju Katup 5/2. Katup 5/2
sebagai control akhir Double Acting Cylimder. Apabila salah
satu Katup 3/2 S1 atau Katup 3/2 S2 ditekan, maka Double
Acting Cylimder akan bergerak maju, dan apabila dilepas,
Double Acting Cylimder akan bergerak mundur.

3.6. Latihan VI
 Sebuah selinder kerja ganda akan bergerak maju bila tombol
S1 dan S2 ditekan, dan akan mundur bila tombol S3 dilepas.
Gambarkan rangkaian sistem pneumatic dari masalah tersebut.
 Solusi Permasalahan dalam aplikasi Fluid Sim Pneumatic.

 Prinsip Kerja Rangkaian


Udara masuk dari Kompresor menuju Air Servive. Dari Air
Service udara menuju Katup 2/2 sebagai saklar ON/OFF.
Selanjutnya udara menuju Katup 3/2 S1 dan Katup 3/2 S2, dari
Katup 3/2 S1 dan Katup 3/2 S2 udara menuju Shutle Velve
AND, dari Shutle Velve AND udara menuju Katup 5/2. Katup
5/2 sebagai control akhir Double Acting Cylimder. Apabila
Katup 3/2 S1 dan Katup 3/2 S2 ditekan secara bersamaan,,
maka Double Acting Cylimder akan bergerak maju, dan
apabila S3 ditekan, maka Double Acting Cylimder akan
bergerak mundur.

Anda mungkin juga menyukai