Anda di halaman 1dari 11

MEMBUAT MAKALAH

JENIS DAN FUNGSI ACTUATOR DAN APLIKASI ACTUATOR


PNEUMATIC JENIS JENIS KATUP PNEUMATIC DAN FUNGSINYA

Disusun oleh:

Nama : Benediktus Gery Yuniar Gunawan

Kelas Jurusan: XI OTOMASI 2

NIS: 20-9311

Pembelajaran : Piranti Sensor dan akuator (PSA)


1.PENGERTIAN PNEUMATIK
Pneumatik merupakan teori atau pengetahuan tentang udara yang bergerak, keadaan-
keadaan keseimbangan udara dan syarat-syarat keseimbangan. Perkataan pneumatik
berasal bahasa Yunani “ pneuma “ yang berarti “napas” atau “udara”. Jadi pneumatik
berarti  terisi udara  atau digerakkan oleh udara bertekanan. Ada 5 bagian mekanisme
dari pneumatic yang begitu penting. Yaitu Actuator, pengendali sinyal, pemproses
sinyal, sinyal input dan sumber energy udara bertekanan. Aktuator adalah sebuah
peralatan yang digunakan untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme
atau system. Sebelum udara bertekanan masuk ke actuator terdapat beberapa tahap
terlebih dahulu seperti pengendali sinyal, sinyal input dan pemproses sinyal.

Pada gambar diatas, step 5 merupakan puncak dari system pneumatik. Karena pada
dasarnya actuator merupakan penggerak akhir dalam system pneumatic. Ada bebrapa
jenis actuator yang umum digunakan di bagian industry, seperti silinder slider,
silinder rotary, silinder kerja tunggal, silinder kerja ganda da nada tambahan air
motor. Berikut ini contoh dan penjelasannya:

1. Cylinder Without Piston Rod ( Silinder Slider )

Silinder ini biasanya dikenal dengan silinder slider merupakan silinder yang tidak
memiliki sebuah batang piston untuk menggerakkan suatu mekanisme. Silinder slider
memiliki 2 input agin yang sama dengan silinder kerja ganda dan cara kerja dari
silinder tersebut juga mirip seprti silinder kerja ganda yang membedakan hanyalah
penggunaan mekanismenya. Pada silinder kerja ganda, penggunaan mekanisme
menggunakan batang silinder. Sedangkan pada silinder slider penggunaan mekanisme
menggunkan sebuah item / benda yang berbentuk kotak atau tabung.

Pada silinder slider ada sebuah slider yang nantinya slider ini akan bergerak ke kanan
atau kekiri tergantung dengan pemberian udara bertekanannya. Kemudian ada
pembatas untuk pergerakan silinder slider. Pembatas tersebut dapat diatur sesuai
dengan yang diinginkan. Ada juga input untuk udara bertekanan.

2. Multiple Position Cylinder, Double-Acting ( Silinder kerja dengan double


silinder )

Silinder ini merupakan perkembangan dari silinder kerja ganda yang mana pada
silinder ini terdapat 2 input 2 buah batang piston yang terletak pada sisi kanan dan sisi
kiri silinder.

Contoh gambar:
Cara kerja dari silinder ini hamper sama dengan silinder kerja pada umumnya. Yang
membedakannya dari ke dua jenis silinder tersebut ialah posisi dari batang pistonnya.
Pada batang piston multiple position cylinder terdapat 2 buah batang silinder yang
ada di sisi kanan dan sisi kiri. Untuk mekanisme dari silinder tersebut yaitu, pada saat
lubang udara sebelah kanan di isi udara bertekanan, maka batang silinder pada
sebelah kiri akan bergerak maju, sedangkan pada batang piston sebelah kanan akan
bergerak mundur. Begitu juga sebaliknya apabila lubang udara di sisi kanan diberi
udara bertekanan maka silinder di sisi sebelah kanan akan begerak maju dan silinder
di sebelah kiri akan bergerak mundur. Bisa dibilang cara kerjanyapun tidak terlalu
jauh dengan silinder kerja ganda.

3. Single Acting Cylinder ( Silinder Kerja Tunggal )

Biasa disebut dengan silinder kerja tunggal merupakan jenis actuator yang umum
digunakan, karena pada dasarnya penggunaan silinder ini cukup mudah untuk
diterapkan dan lebih banyak kebutuhannya. Pada bagian dalam silinder kerja tunggal
terdapat pegaas yang digunakan untuk mengembalikan posisi silinder

yang awalnya maju menjadi mundur, jadi peran pegas tersebut supaya silinder bisa
bergerak mundur apabila piston dalam posisi maju. Untuk membuat silinder bergerak
maju, silinder diberi udara bertekanan. Ketika udara tersebut mengisi tangki udara
pada silinder akan bergerak maju.

Contoh gambar:
Pada garis berwarna merah merupakan pegas pembalik dan pada saluran warna biru
yang mengisi tangki udara silinder merupakan udara bertekanan yang masuk ke
dalam silinder.

Contoh gambar:

4. Double Acting Cylinder ( Silinder Kerja Ganda )

Biasanya disebut dengan silinder kerja ganda. Terdapat 2 buah saluran, yaitu saluran
masuk untuk mendorong batang silinder dan saluran keluar untuk membuat batang
silinder bergerak mundur. Cara kerja dari silinder ini yaitu, memberi udara
bertekanan pada salah satu daari ke dua lubang tersebut yang mana pada saat diberi
udara bertekanan pada salah satu input, maka udara tersebut akan mengisi ruang
tangki yang ada pada silinder. Setelah muatan pada tangki sudah mencukupi, maka
batang silinder akan bergerak maju maupun mundur.

Contoh gambar:
Terdapat pada arah angina yang ada pada komponen tersebut. Terdapat 2 lubang yang
masing-masing dari lubangnya memiliki funsinya.

Contoh gambar:

Adapun tambahan nya yaitu :

5. Ait Motor ( Motor Angin )

Air Motor atau biasa disebut dengan motor agin merupakan komponen actuator pada
pneumatic yang bergerak berputar. Berbeda dari jenis-jenis actuator yang lainnya
bergerak secara horizontal maupun vertikel. Pada komponen ini biasanya digunakan
untuk mekanisme yang membutuhkan pergerakan berputar.

Contoh gambar:

Cara kerja dari komponen ini yaitu, ketika input udara diberi udara bertekanan, maka
udara akan mendorong pada engsel penggerak didalam komponen tersebut yang
nantinya udara akan mendorong engsel penahan tersebut sesuai dengan bentuk yang
melingkar pada komponen tersebut. Ketika sumbu putarnya berputar terdapat lubang
keluaran disisi lain yang nantinya udara tersebut berperan sebagai output dari
komponen tersebut.

Contoh gambar:

PENGERTIAN AKTUATOR
Aktuator adalah sebuah alat mekanis yang mengubah tenaga listrik maupun fluida
menjadi kuantitas lain seperti kecepatan dan perangkat elektromagnetik sehingga
mampu menghasilkan energi kinetik. Energi kinetik yang dihasilkan akan digunakan
untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem. 
Biasanya Aktuator diaktifkan oleh lengan mekanik yang digerakkan oleh motor
listrik. Alat mekanis ini dikendalikan oleh pengontrol otomatis yang telah diprogram
di antara mikrokontroler. Aktuator sendiri dapat melakukan hal-hal tertentu setelah
menerima perintah dari controller, yang bertugas mengoperasikan Aktuator.
FUNGSI AKTUATOR
Untuk sistem pengendalian aktuatornya itu sendiri bisa berfungsi untuk : penguat
sinyal kontrol yang asalnya dari kontroler serta bisa menjadi sinyal yang baru.Sebab
adanya daya yang besar yang telah di sesuaikan dengan daya yang memang
dibutuhkan. Peralatan mekanisnya digunakan untuk menggerakkan / mengontrol
salah satu sistemnya.

APLIKASI ACTUATOR PNEUMATIC

Penggunaan Pneumatik digunakan untuk melakukan gerakan mekanik yang selama


ini dilakukan oleh tenaga manusia, seperti menggeser, mendorong, mengangkat,
menekan, dan lain sebagainya. Gerakan mekanik tersebut dapat dilakukan juga oleh
komponen pneumatik, yang disebut sebagai aktuator pneumatik. Perpaduan dari
gerakan mekanik oleh aktuator pneumatik dapat dipadu menjadi gerakan mekanik
untuk keperluan proses produksi di industri yang antara lain untuk keperluan:
membungkus, mengisi material, mengatur distribusi material, penggerak poros,
membuka dan menutup pada pintu, transportasi barang, memutar benda kerja,
menumpuk/menyusun material, menahan dan menekan benda kerja. Melalui gerakan
rotasi pneumatik dapat digunakan untuk mengebor, memutar mengencangkan dan
mengendorkan.

Penggunaan Sistem Pneumatik dalam industri

Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal
penangan material adalah sebagai berikut :
1) Pencekaman benda kerja
2) Penggeseran benda kerja
3) Pengaturan posisi benda kerja
4) Pengaturan arah benda kerja

Sedangkan untuk penerapan pneumatik dalam dunia usaha dan industri secara umum
adalah sebagai berikut:
1) Pengemasan  (packaging)
2) Pemakanan   (feeding)
3) Pengukuran  (metering)
4) Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
5) Pemindahan material (transfer of materials)
6) Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)
7) Pemilahan bahan (sorting of parts)
8) Penyusunan benda kerja (stacking of components)
9) Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)

Susunan Sistem Pneumatik

1) Catu daya (energi supply)


2) Elemen masukan (sensors)
3) Elemen pengolah (processors)
4) Elemen kerja (actuators)
JENIS-JENIS KATUP PNEUMATIK

1. Katup pengontrol aliran (flow control valve)


Katup pengontrol aliran adalah peralatan pneumatic yang berfungsi sebagai pengatur
dan pengendali aliran udara bertekanan (pengendali angin) khususnya udara yang
harus masuk kedalam silinder-silinder pneumatik. Ada juga aliran angin tersebut
harus di kontrol untuk peralatan pengendali katup-katup pneumatik.

2. katup pengarah (direction way  valve)

Katup pengarah adalah perlengkapan yang menggunakan lubang-lubang saluran kecil


yang akan dilewati oleh aliran udara bertekanan, tereutama untuk memulai (start) dan
berhenti (stop) serta mengarahkan aliran itu. Katup kontrol arah (KKA)dapat
berfungsi sebagai sensor, pengolah atau pengontrol aktuator.Untuk pengontrol gerak
silinder, KKA sebagai actuator Sebagai pengolah , maka KKA sebagai prosesor
Menjadi elemen masukan, jika KKA sebagai sensor

3. Katup pengontrol dan pengatur tekanan (pressure control valve)


Katup pengontrol dan pengtur tekanan adalah bagi an dari komponen pneumatik yang
mempengaruhi tekanan atau dikontrol oleh besarnya tekanan. Katup ini berfungsi
untuk membatasi tekanan kerja maksimum pada sistem (pengaman). Apabila terjadi
tekanan lebih maka katup out-let akan terbuka dan tekanan fluida lebih dibuang ke
tangki. Jadi tekanan fluida yang mengalir ke sistem tetap aman. Katup ini juga dapat
berfungsi sebagai sequence valve yaitu apabila dia dihubungkan dengan aktuator lain.
Bila saluran pada aktuator pertama telah mencapai tekanan penuh maka katup akan
membuka saluran.

Macam-macam katup ini ada 3 kategori, yaitu:

- Katup pengatur tekanan (pressure regulating valve). Katup ini berfungsi untuk
menjaga tekanan supaya terjadi tekanan yang tetap (konstan). Aplikasi dari katup ini
misalnya tekanan yang telah diatur (distel) pada manometer harus dipindahkan pada
batas konstan terhadap elemen kerja atau penggerak walaupun tekanan yang disuplai
berubah.

- Katup pembatas tekanan (pressure limiting valve). Katup ini digunakan utamanya
sebagai katup pengaman. Kerja utamanya adalah mencegah tekanan udara yang
berlebihan dari sistem pneumatik yang ada. Jika tekanan maksimum sudah tercapai
pada bagian masuk dari katup, maka bagian keluar dari katup terbuka sehingga udara
bertekana akan keluar ke atmosfer.

- Katup rentenan atau katup rangkai (sequence valve). Prinsip kerja katup ini hampir
sama dengan katup pembatas.
4. Katup-katup kombinasi/gabungan (combination valve)

Katup kombinasi merupakan katup pneumatik yang tersusun sedemikian rupa hingga
kerjanya menjadi sangat spesifik. Keberadaan katup-katup ini memang dirancang
untuk maksud-maksud tertentu yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan operasi
di segi otomatisasi.

5. Katup penutup (shut-off valve)

Katup ini berfungsi sebagai pemberi atau pencegah aliran udara yang tak terbatas.
Artinya, jika aliran udara harus dihentikan, maka katup akan bertindak. Tetapi jika di
butuhkan aliran kecil, maka katup akan membuka sedikit saja. Pemakain sederhana
adalah pada keran air.

PENGERTIAN DAN FUNGSI KATUP

 katup pneumatik adalah perlengkapan pengontrol ataupun pengatur, baik untuk mulai


(start), berhenti (stop), arah aliran angina, Katup: (valve) Fungsi utama
merubah,membangkitkan,atau membatalkan sinyal untuk tujuan pensensoran,
pemproses dan pengaturan.Katup dapat dibagi berdasarkan beberapa kategori antara
lain berdasarkan fungsi yang berkaitan dengan:  jenis sinyal , cara aktifasinya ataupun
konstruksinya.

Anda mungkin juga menyukai