Disusun oleh:
NIS: 20-9311
Pada gambar diatas, step 5 merupakan puncak dari system pneumatik. Karena pada
dasarnya actuator merupakan penggerak akhir dalam system pneumatic. Ada bebrapa
jenis actuator yang umum digunakan di bagian industry, seperti silinder slider,
silinder rotary, silinder kerja tunggal, silinder kerja ganda da nada tambahan air
motor. Berikut ini contoh dan penjelasannya:
Silinder ini biasanya dikenal dengan silinder slider merupakan silinder yang tidak
memiliki sebuah batang piston untuk menggerakkan suatu mekanisme. Silinder slider
memiliki 2 input agin yang sama dengan silinder kerja ganda dan cara kerja dari
silinder tersebut juga mirip seprti silinder kerja ganda yang membedakan hanyalah
penggunaan mekanismenya. Pada silinder kerja ganda, penggunaan mekanisme
menggunakan batang silinder. Sedangkan pada silinder slider penggunaan mekanisme
menggunkan sebuah item / benda yang berbentuk kotak atau tabung.
Pada silinder slider ada sebuah slider yang nantinya slider ini akan bergerak ke kanan
atau kekiri tergantung dengan pemberian udara bertekanannya. Kemudian ada
pembatas untuk pergerakan silinder slider. Pembatas tersebut dapat diatur sesuai
dengan yang diinginkan. Ada juga input untuk udara bertekanan.
Silinder ini merupakan perkembangan dari silinder kerja ganda yang mana pada
silinder ini terdapat 2 input 2 buah batang piston yang terletak pada sisi kanan dan sisi
kiri silinder.
Contoh gambar:
Cara kerja dari silinder ini hamper sama dengan silinder kerja pada umumnya. Yang
membedakannya dari ke dua jenis silinder tersebut ialah posisi dari batang pistonnya.
Pada batang piston multiple position cylinder terdapat 2 buah batang silinder yang
ada di sisi kanan dan sisi kiri. Untuk mekanisme dari silinder tersebut yaitu, pada saat
lubang udara sebelah kanan di isi udara bertekanan, maka batang silinder pada
sebelah kiri akan bergerak maju, sedangkan pada batang piston sebelah kanan akan
bergerak mundur. Begitu juga sebaliknya apabila lubang udara di sisi kanan diberi
udara bertekanan maka silinder di sisi sebelah kanan akan begerak maju dan silinder
di sebelah kiri akan bergerak mundur. Bisa dibilang cara kerjanyapun tidak terlalu
jauh dengan silinder kerja ganda.
Biasa disebut dengan silinder kerja tunggal merupakan jenis actuator yang umum
digunakan, karena pada dasarnya penggunaan silinder ini cukup mudah untuk
diterapkan dan lebih banyak kebutuhannya. Pada bagian dalam silinder kerja tunggal
terdapat pegaas yang digunakan untuk mengembalikan posisi silinder
yang awalnya maju menjadi mundur, jadi peran pegas tersebut supaya silinder bisa
bergerak mundur apabila piston dalam posisi maju. Untuk membuat silinder bergerak
maju, silinder diberi udara bertekanan. Ketika udara tersebut mengisi tangki udara
pada silinder akan bergerak maju.
Contoh gambar:
Pada garis berwarna merah merupakan pegas pembalik dan pada saluran warna biru
yang mengisi tangki udara silinder merupakan udara bertekanan yang masuk ke
dalam silinder.
Contoh gambar:
Biasanya disebut dengan silinder kerja ganda. Terdapat 2 buah saluran, yaitu saluran
masuk untuk mendorong batang silinder dan saluran keluar untuk membuat batang
silinder bergerak mundur. Cara kerja dari silinder ini yaitu, memberi udara
bertekanan pada salah satu daari ke dua lubang tersebut yang mana pada saat diberi
udara bertekanan pada salah satu input, maka udara tersebut akan mengisi ruang
tangki yang ada pada silinder. Setelah muatan pada tangki sudah mencukupi, maka
batang silinder akan bergerak maju maupun mundur.
Contoh gambar:
Terdapat pada arah angina yang ada pada komponen tersebut. Terdapat 2 lubang yang
masing-masing dari lubangnya memiliki funsinya.
Contoh gambar:
Air Motor atau biasa disebut dengan motor agin merupakan komponen actuator pada
pneumatic yang bergerak berputar. Berbeda dari jenis-jenis actuator yang lainnya
bergerak secara horizontal maupun vertikel. Pada komponen ini biasanya digunakan
untuk mekanisme yang membutuhkan pergerakan berputar.
Contoh gambar:
Cara kerja dari komponen ini yaitu, ketika input udara diberi udara bertekanan, maka
udara akan mendorong pada engsel penggerak didalam komponen tersebut yang
nantinya udara akan mendorong engsel penahan tersebut sesuai dengan bentuk yang
melingkar pada komponen tersebut. Ketika sumbu putarnya berputar terdapat lubang
keluaran disisi lain yang nantinya udara tersebut berperan sebagai output dari
komponen tersebut.
Contoh gambar:
PENGERTIAN AKTUATOR
Aktuator adalah sebuah alat mekanis yang mengubah tenaga listrik maupun fluida
menjadi kuantitas lain seperti kecepatan dan perangkat elektromagnetik sehingga
mampu menghasilkan energi kinetik. Energi kinetik yang dihasilkan akan digunakan
untuk menggerakkan atau mengontrol sebuah mekanisme atau sistem.
Biasanya Aktuator diaktifkan oleh lengan mekanik yang digerakkan oleh motor
listrik. Alat mekanis ini dikendalikan oleh pengontrol otomatis yang telah diprogram
di antara mikrokontroler. Aktuator sendiri dapat melakukan hal-hal tertentu setelah
menerima perintah dari controller, yang bertugas mengoperasikan Aktuator.
FUNGSI AKTUATOR
Untuk sistem pengendalian aktuatornya itu sendiri bisa berfungsi untuk : penguat
sinyal kontrol yang asalnya dari kontroler serta bisa menjadi sinyal yang baru.Sebab
adanya daya yang besar yang telah di sesuaikan dengan daya yang memang
dibutuhkan. Peralatan mekanisnya digunakan untuk menggerakkan / mengontrol
salah satu sistemnya.
Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam hal
penangan material adalah sebagai berikut :
1) Pencekaman benda kerja
2) Penggeseran benda kerja
3) Pengaturan posisi benda kerja
4) Pengaturan arah benda kerja
Sedangkan untuk penerapan pneumatik dalam dunia usaha dan industri secara umum
adalah sebagai berikut:
1) Pengemasan (packaging)
2) Pemakanan (feeding)
3) Pengukuran (metering)
4) Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)
5) Pemindahan material (transfer of materials)
6) Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)
7) Pemilahan bahan (sorting of parts)
8) Penyusunan benda kerja (stacking of components)
9) Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of components)
- Katup pengatur tekanan (pressure regulating valve). Katup ini berfungsi untuk
menjaga tekanan supaya terjadi tekanan yang tetap (konstan). Aplikasi dari katup ini
misalnya tekanan yang telah diatur (distel) pada manometer harus dipindahkan pada
batas konstan terhadap elemen kerja atau penggerak walaupun tekanan yang disuplai
berubah.
- Katup pembatas tekanan (pressure limiting valve). Katup ini digunakan utamanya
sebagai katup pengaman. Kerja utamanya adalah mencegah tekanan udara yang
berlebihan dari sistem pneumatik yang ada. Jika tekanan maksimum sudah tercapai
pada bagian masuk dari katup, maka bagian keluar dari katup terbuka sehingga udara
bertekana akan keluar ke atmosfer.
- Katup rentenan atau katup rangkai (sequence valve). Prinsip kerja katup ini hampir
sama dengan katup pembatas.
4. Katup-katup kombinasi/gabungan (combination valve)
Katup kombinasi merupakan katup pneumatik yang tersusun sedemikian rupa hingga
kerjanya menjadi sangat spesifik. Keberadaan katup-katup ini memang dirancang
untuk maksud-maksud tertentu yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan operasi
di segi otomatisasi.
Katup ini berfungsi sebagai pemberi atau pencegah aliran udara yang tak terbatas.
Artinya, jika aliran udara harus dihentikan, maka katup akan bertindak. Tetapi jika di
butuhkan aliran kecil, maka katup akan membuka sedikit saja. Pemakain sederhana
adalah pada keran air.