Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PRAKTEK

PERAWATAN DAN PERBAIKAN


JOB 6 SISTEM HIDROLIK

Disusun Oleh :

Nama : AHMAD SOLEH


NIM : 4201617045
Kelas : VII B / D4 TEKNIK MESIN
Kelompok : 02

LABORATORIUM PERAWATAN DAN PERBAIKAN


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK
2019
A. TUJUAN
Setelah membaca job sheet dan mengikuti demonstrasi oleh dosen, mahasiswa
diharapkan dapat :
1. Mengetahui fungsi dan prinsip kerja dari sistem hidrolik
2. Mengetahui fungsi dan komponen utama sistem hidrolik
3. Mengetahui cara perawatan dan perbaikan pada sistem hidrolik

B. DASAR TEORI
1. Unit tenaga (Power Pack)
Unit tenaga atau power pack berfungsi sebagai pembangkit aliran yaitu
mengalirkan cairan fluida ke seluruh komponen sistem hidrolik untuk
mentransfer tenaga yang diberikan oleh penggerak mula. Unit tenaga terdiri atas:
a. Penggerak mula (primemover) yang berupa motor listrik atau motor bakar.
Penggerak mula menghasilkan tenaga mekanik berupa putaran poros, yaitu
dari hasil pengubahan tenaga listrik/tenaga panas menjadi tenaga mekanik.
b. Pompa hidrolik berfungsi mengalirkan cairan hidrolik ke seluruh sistem.
Poros pompa hidrolik disambung (dikopel) dengan poros penggerak mula,
sehingga begitu penggerak mula berputar maka pompa hidrolik pun
berputar. Putaran pompa ini akan menyebabkan terjadinya penyedotan cairan
dari tangki hidrolik dan penekanan cairan ke saluran tekan.
c. Tangki hidrolik yang fungsi utamanya adalah menampung atau menjadi
wadah cairan hidrolik.
d. Kelengkapan unit tenaga yang membantu unit ini bekerja dengan baik.
Pada gambar 1 di bawah menunjukkan salah satu contoh satu paket unit tenaga
dari salah satu pesawat atau mesin yang menggunakan sistem hidrolik.

Gambar 1. Power pack

1
Sedangkan gambar 2 dibawah menunjukkan salah satu contoh pompa hidrolik
dan termasuk jenis pompa roda gigi. Roda gigi penggerak diputar oleh
penggerak mula sehingga dengan berputarnya pasangan roda gigi itu terjadilah
proses pemompaan oli dari tangki hidrolik lihat gambar 3 oli dipompakan ke
seluruh sistem.

Gambar 2. Pompa hidrolik

Gambar 3. Tangki hidrolik


2. Pemilihan Pompa Hidrolik
Pada tabel 1 berikut ini menunjukkan perbandingan karakteristik
bermacam – macam pompa hidrolik, sebagai petunjuk untuk memilih pompa
agar sesuai dengan kebutuhan.

2
Tabel 1. Karakteristik pompa

3. Unit pengatur
Unit pengatur atau unit pengendali atau control elements merupakan bagian
yang menjadikan sistem hidrolik termasuk sistem otomasi. Mengapa demikian,
karena unit ini akan mengatur atau mengendalikan hasik kerja atau output dari
sistem hidrolik sehingga baik gerakan, kecepatan, urutan gerak, arah gerakan
maupun kekuatannya dapat diatur secara otomatis. Dengan unit pengatur ini
sistem hidrolik dapat didesain untuk berbagai macam tujuan otomatisasi dalam
suatu mesin industri, sehingga dapat dikatakan bahwa macam – macam
penggunaan sistem kontrol hidrolik sangat luas dan hanya dibatasi oleh daya
kreatifitas perancangnya.
Unit pengatur ini biasanya diwujudkan dalam bentuk katup (valve) yang
menurut fungsinya dapat dikelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
3
a. Katu pengarah (Directional Control Valve)
b. Katup pengatur tekanan (Pressure Regulator)
c. Katup pengatur aliran (Flow Control Valve)

Katup pengarah
Sesuai dengan namanya katup ini berfungsi untuk mengatur arah jalannya
cairan hidrolik untuk mendorong aktuator atau dengan kata lain katup pengarah
berfungsi untuk mengarahkan gerakan aktuator. Gambar 4 dan 5 berikut ini
adalah contoh – contoh katup pengarah.
Katup pengarah di bawah ini disebut katup 3/2, penggerak manual atau
lever. Artinya pada katup ini terdapat 3 (tiga) saluran (lubang), mempunyai dua
posisi yaitu posisi netral (sebelum dioperasikan) dan posisi ON setelah
dioperasikan untuk menggerakkan aktuator. Katup ini beroperasinya digerakkan
secara manual oleh tuas atau lever.

Gambar 4. Katup pengarah 3/2

Katup pengarah dibawah ini (gambar 5) adalah katup 4/3, penggerak lever
dengan penahan. (4/3, DCV, manually with detent). Saluran – salurannya atau
lubang (port) diberi nama sebagai berikut :
 Saluran P atau 1 adalah saluran masuk yaitu cairan hidrolik dari pompa
masuk ke katup.
 Saluran A dan B atau 2 dan 4 adalah saluran operasional yang
menghubungkan katup ke atau dari actuator
 Saluran T atau 3 adalah saluran buang yang menghubungkan katup dengan
tangki hidrolik.
Pada katup ini posisi netral adalah posisi tengah.

4
Gambar 5. Katup 4/3 penggerak lever dengan pengunci (detent)

Katup pengatur tekanan


Katup ini berfungsi untuk mengatur tekanan cairan hidrolik yang bekerja
pada sistem. Kita tahu bahwa pada ciran hidrolik yang mengalir bebas tanpa
hambatan tidak akan terjadi tekanan. Hanya apabila ada hambatan atau blok
barulah terjadi tekanan pasa cairan hidrolik. Semakin lama pompa hidrolik
bekerja dan semakin lama tejadi blok maka tekanan akan meningkat. Untuk
membatasi tekanan kerja sistem hidrolik maka dipasanglah katup pengatur
tekanan tersebut. Gambar 6 di bawah menunjukkan salah satu katup pengatur
tekanan yang sederhana. Apabila tekanan cairan hidrolik berlebihan maka dia
akan masuk ke aktup pengatur tekanan melalui saluran (lubang) P dan mampu
mendorong katup popet atau peluru yang ditahan oleh pegas sehingga cairan
keluar melalui T terus ke tangki.

Gambar 6. Relief valve sederhana


Katup pengatur aliran
Katup ini berfungsi untuk mengatur besar – kecilnya aliran cairan yang
melalui saluran. Gambar 7 di bawah ini adalah salah satu contoh katup pengatur
aliran (flow control) yang dapat disetel. Apabila baut penyetel diputar kanan
misalnya maka saluran akan semakin sempit sehingga cairan yang mengalir
semakin sedikit. Dengan semakin kecilnya aliran fluida maka tenaga yang
ditransfer pun akan semakin kecil pula.
5
Gambar 7. Flow control valve

4. Unit Penggerak (Aktuator)


Unit penggerak hidrolik berfungsi untuk mengubah tenaga fluida (tenaga
yang ditransfer oleh fluida) menjadi tenaga mekanik berupa gerakkan lurus
ataupun gerakkan putar.
Penggerak hidrolik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
Penggerak lurus (Linear actuator)
a. Silinder kerja tunggal
b. Silinder kerja ganda
Penggerak putar (Rotary actuator)
a. Motor hidrolik
b. Penggerak putar terbatas(Limited rotary actuator)

Gambar 8 di bawah ini menunjukkan sebuah silinder hidrolik kerja tunggal,


artinya silinder ini mendapat suplai tenaga (dorongan cairan hidrolik) hanya dari
satu sisi. Kemudian piston kembali oleh dorongan beban (kiri) dan piston
kembali oleh pegas (kanan).

Gambar 8. Silinder hidrolik kerja tunggal


6
Gambar 9 di bawah ini menunjukkan silinder kerja ganda, yaitu suplai cairan
hidrolik dari kedua sisi silinder. Dua buah saluran masuk dapat kita lihat pada
bagian bawah silinder yaitu bagian yang tidak bernomor.

Gambar 9. Silinder hidrolik kerja ganda

Nama – nama bagian:


1. Seal penyapu (wiper seal)
2. Mur pengunci (lock nut)
3. Seal batang torak (piston rod seal)
4. Bearing (bantalan) batang torak
5. Bauat luang angin (venting screw)
6. Bodi atau tabung silinder (cylinder barrel)
7. Batang torak (piston rod)
8. Torak (piston)
9. Tutup silinder (cylinder cap)
10. Seal torak (ring piston)

Gambar 10 beikut ini menunjukkan salah satu contoh motor hidrolik. Disebut
motor hidrolik karena berputarnya disebabkan oleh dorongan cairan hidrolik dan
berputar secara kontinyu.

Gambar 10. Motor hidrolik jenis motor roda gigi


7
Nama – nama bagian :
1. Bodi motor hidrolik
2. Roda gigi yang dipasang pad bodi
3. Roda gigi yang diberi poros output
Gambar 11 di bawah ini menunjukkan salah satu contoh penggerak putar
terbatas, yaitu aktuator berputar di bawah (tidak mencapai) 360°.

Gambar 11. Penggerak putar terbatas


Nama – nama bagian :
1. Piston kiri
2. Bodi
3. Roda gigi pemutar
4. Poros keluaran (output)
5. Batang bergerigi
6. Piston kanan

C. PERLENGKAPAN PRAKTEK
Adapun perlengkapan yang digunakan saat melakukan praktikum perawatan dan
perbaikan sistem hidrolik sebagai berikut ini.
1. Sistem hidrolik pada mesin uji bahan
2. Grease
3. Kunci L 1 set
4. Kunci inggris
5. Obeng (+) dan (-)
6. Majun
7. Bak / wadah
8. Bensin / solar
9. Kuas
10. Pembersih kaca
8
D. KESELAMATAN KERJA
Adapun yang harus diperhatikan pada saat melakukan praktikum sebagai berikut :
1. Membaca job sheet sebelum melakukan praktikum
2. Menggunakan seragam praktek dan sepatu safety
3. Tidak memakan dan merokook saat praktek
4. Tanyakan kepada dosen pembimbing hal – hal yang belum diketahui

E. LANGKAH KERJA
Adapun langkah praktikum perawatan dan perbaikan sistem hidrolik sebagai berikut
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan sesuai SOP
2. Bersihkan komponen yang akan diamati
3. Lakukan pengamatan pada setiap komponen
4. Setelah itu bersihkan alat yang digunakan dan simpan ditempat yang aman.

F. DATA PENGAMATAN
Adapun data yang didapatkan dari praktikum perawatan dan perbaikan sistem
hidrolik sebagai berikut :

Job Keadaan
No. Keterangan
Discriptrions Baik Buruk
1. Motor Listrik √ Melakukan perawatan secara rutin
2. Pompa Hidrolik √ Melakukan perawatan dan pengecekan oli
3. Tangki Oli √
4. Blower √ Pemberisihan pada filter pendingin
Akuator
5. √ Melakukan perawatan secara rutin
(Penggerak)
6. Selang hidrolik √ Pengecekan jika ada yang rusak/bocor
7. Radiator √
8. Oli √ Lalukan pergantian oli sesuai jadwalnya
9. Kelistrikan √ Berfungsi dengan baik
10. Cekam Uji √ Melakukan perawantan dan pelumasan

9
G. ANALISA
Pada praktikum perawatan dan perbaikan sistem hidrolik pada mesin uji tarik
ada beberapa komponen yang didapatkan data pengamatan. Diantaranya yaitu,
motor listrik, pompa hidrolik, tangki oli, selang hidrolik, blower, akuator
(pengggerak), kelistrikan, cekam uji, oli hidrolik, dan radiator. Dari beberapa
komponen tersebut tidak ada bagian yang mengalami kerusakan. Jika diukur dari
segi fisik kondisinya masih bagus hanya saja ada beberapa komponen yang sedikit
kotor karena ada debu yang menempel atau sisa pengujian yang tidak di bersihkan,
maka dari itu kita lakukan perawatan dan pembersihan pada setiap komponen –
komponen tersebut secara teratur dan terjadwal agar tetap terjaga dan dalam kondisi
siap pakai jika ingin mengunakannya lagi.

H. KESIMPULAN
Adapun simpulan yang dapat diambil dari praktikum perawatan dan perbaikan
sistem hidrolik sebagai berikut :
1. Fungsi dan prinsip kerja dari sistem hidrolik yaitu, gaya yang diberikan pada
satu titik akan dipindahkan ke titik yang lain menggunakan cairan yang
“dimampatkan”. Cairan yang biasa digunakan adalah minyak atau oli.
2. Fungsi dan komponen utama dari sistem hidrolik sebagai berikut ini.
a. Unit tenaga berfungsi untuk melayani suplai aliran oli/cairan hidrolik yang
bersih dan tekanannya sesuai dengan kebutuhan operasi sistem hidrolik.
b. Konduktor dan konektor berfungsi untuk menyambungkan setiap komponen
dari yang satu terhadap yang lain serta menyalurkan cairan hidrolik.
c. Unit pengatur berupa katup-katup berfungsi untuk mengatur arah, tekanan,
dan aliran udara kempa yang bekerja dalam sistem.
d. Unit penggerak berupa linear actuator dan rotary actuator berfungsi untuk
mewujudkan keluaran dari sistem.
e. Cara pengikatan actuator pada bodi mesin atau pesawat yang menggunakan
sistem hidrolik.
3. Perawatan dan perbaikan sistem hidrolik yaitu, mengubah (bisa kembali atau
tekanan filter) filter hidrolik cairan, periksa aktuator hidrolik, bersihkan bagian
dalam dari suatu reservoir hidrolik, bersihkan bagian luar dari suatu reservoir
hidrolik, periksa tekanan hidrolik, periksa dan merekam aliran pompa, periksa

10
selang hidrolik, tubing dan fitting, periksa vakum pada sisi hisap pompa, periksa
pada motor pompa utama serta periksa mesin waktu siklus.

LAMPIRAN

11

Anda mungkin juga menyukai