CIRCUIT HIDROLIK
IV
ALAT BERAT
Gambar 4.1 memperlihatkan sistem dasar hidrolik. Agar sistem dasar hidrolik dapat
dioperasikan (misalnya silinder memanjang dan memendek), maka sistem tersebut harus
memiliki komponen-komponen berikut:
1. Fluid (A)
2. Reservoir (B)
3. Filter (C)
4. Pump (D)
5. Directional Control Valve (E)
6. Actuator / Hydraulic Cylinder (F)
7. Lines (G)
8. Pressure Control Valve (H)
9. Cooler (I).
Page 2 of 25
CIRCUIT HIDROLIK
IV
ALAT BERAT
2. Graphic Symbol
Graphic symbol untuk diagram tenaga zat cair (Gambar 4.2) pada awalnya dikembangkan
oleh American National Standards Institute (ANSI) dan sekarang banyak dipakai oleh
International Standard Organisation (ISO). Simbol-simbol inimerupakan standar komunikasi
bagi kepentingan dunia industri dan pendidikan. Standar-standar tersebut memudahkan
perancangan, fabrikasi, analisa, dan perbaikan atas sistem tenaga zat cair.
Simbol-simbol ini lebih banyak menjelaskan fungsi komponen, bukan cara pembuatannya.
Sebagai tambahan, simbol-simbol tersebut juga menunjukkan bagaimana berbagai komponen
tenaga zat cair beroperasi secara pneumatik, hidrolik, elektrik, manual dan lain-lain. Agar
dapat lebih memahami sistem graphic symbol secara maksimal, maka pahamilah dan patuhi
ketentuan berikut:
1. Simbol-simbol tersebut menunjukkan hubungan, alur aliran, dan fungsi dari berbagai
komponen. Simbol-simbol tersebut tidak menunjukkan kondisi yang ada ketika terjadi
pengalihan dari satu aliran ke aliran lainnya. Namun, simbol tersebut tidak menunjukkan
kontruksinya ataupun nilai-nilai yang diwakilinya, seperti tekanan, laju aliran, dan
pengaturan komponen lainnya.
2. Simbol tidak menunjukkan lokasi port, pergerakan spool, ataupun posisi elemen kontrol
pada komponen yang sebenarnya.
3. Posisi atau ukuran sebuah simbol dapat diubah untuk penekanan komponen dalam sebuah
sirkuit tanpa mengubah maknanya.
Page 3 of 25
CIRCUIT HIDROLIK
IV
ALAT BERAT
4. Setiap simbol digambar untuk menunjukkan kondisi normal atau netral dari suatu
komponen kecuali ada diagram sirkuit ganda yang menunjukkan berbagai fase
pengoperasian sirkuit.
5. Tanda panah di atas suatu penutup simbol menunjukkan arah aliran dalam suatu
komponen seperti yang digunakan dalam sistem yang diwakilinya. Tanda panah dua arah,
menunjukkan aliran bolak-balik.
Simbol dasar
Simbol dasar yang pertama adalah segitiga energi (Gambar 4.3). Segitiga yang dipergunakan
untuk menggambarkan titik pengubahan energi dan arah alirannya. Segitiga yang berwarna
gelap atau diarsir seperti yang tampak pada bagian kiri menunjukkan medium energi yang
dipergunakan adalah zat cair, misalnya oli hidrolik. Segitiga kosong pada bagian kanan
menunjukkan bahwa yang menjadi medium bagi energi berbentuk gas.
Orientasi segitiga akan menunjukkan arah dari aliran energi tersebut masuk atau keluar dari
suatu komponen. Sebuah segitiga gelap yang menunjuk pada penutup komponen
menunjukkan komponen tersebut menghasilkan energi (misalnya sebuah pompa) dan bahwa
medium yang digunakan adalah zat cair. Contoh lainnya adalah segitiga kosong yang
menunjuk pada suatu komponen, berarti bahwa medium energi bersifat pneumatik dan
komponen tersebut menyerap atau membutuhkan energi dalam menjalankan kerjanya
(misalnya sebuah motor pneumatik). Kita akan melihat contoh-contohnya belakangan.
Shaft yang berputar ditunjukkan dengan sebuah garis utuh pendek yang menghubungkan
komponen ke komponen luar. Sebuah panah digunakan untuk menunjukkan arah putaran.
Page 4 of 25
CIRCUIT HIDROLIK
IV
ALAT BERAT
Panah selalu diasumsikan berada di dekat shaft, dan dapat menunjukkan putaran yang
unidirectional (satu arah) maupun bidirectional (dua arah).
Komponen Dasar
Gambar 4.4 Simbol dasar kotak, lingkaran, persegi panjang dan belah ketupat
Simbol-simbol komponen dasar yang digunakan adalah lingkaran, kotak, belah ketupat,
persegi panjang dan beberapa bentuk geometris lainnya (Gambar 4.4).
Simbol-simbol komponen mentah atau penutup ini akan memiliki berbagai simbol-simbol
komponen tambahan atau elemen yang ditambahkan untuk menciptakan atau
menggambarkan jenis komponen-komponen tertentu seperti valve, pompa atau motor.
Ukuran gambar komponen ini mungkin berbeda-beda untuk menekankan komponen tertentu
atau mengindikasikan adanya perbedaan antara komponen utama dan komponen tambahan.
Sebaliknya, variasi besar kecilnya ukuran tidak mencerminkan ukuran sebenarnya
komponen-komponen tersebut.
Ada tiga saluran yang digunakan dalam simbol grafik gambar untuk menggambarkan tabung,
ose dan line/saluran zat cair internal yang menghubungkan komponen-komponen hidrolik.
Page 5 of 25
CIRCUIT HIDROLIK
IV
ALAT BERAT
Di sini kita lihat dua teknik untuk menggambarkan baik perpotongan saluran dan
persambungan (junction) saluran.
Sangat penting untuk memperhatikan bahwa graphic symbol mungkin saja digambarkan
dengan berbagai cara yang berbeda namun tetap mewakili hal yang sama.
Pertama, mari kita lihat teknik-teknik ini, dimana A dan B dipakai untuk menggambarkan
perpotongan saluran. Dalam metode “A”, terlihat saluran setengah lingkaran kecil yang
digunakan untuk meloncati atau memotong saluran lain. Metode yang lainnya adalah metode
“B” yang hanya menunjukkan perpotongan saluran satu sama lain.
Pada sisi kanan, dua metode lain yang ada di sisi kanan ini adalah untuk menyambung
saluran. Cara yang standar dan paling banyak dipakai untuk menggambarkan persambungan
saluran adalah dengan menggunakan titik padat pada titik persambungan seperti yang terlihat
pada bagian “C”.
Metode yang lainnya adalah “D”, dimana terlihat persambungan saluran tanpa ada titik. Ini
mungkin tampak agak membingungkan pada awalnya, karena hal ini juga merupakan cara
untuk menunjukkan perpotongan seperti yang terlihat pada “B”. Cara untuk menentukan jenis
sambungan anda akan tergantung pada teknik lain yang digunakan dalam sirkuit untuk
menggambarkan perpotongan dan persambungan saluran
Page 7 of 25
CIRCUIT HIDROLIK
IV
ALAT BERAT
Metode manapun yang dipakai, maka hal tersebut harus dipergunakan secara konsisten untuk
keseluruhan sirkuit. Sama juga halnya ketika anda memakai titik persambungan untuk
menandai persambungan saluran dalam sirkuit, maka saluran perpotongannya dapat
menggunakan setengah lingkaran seperti pada “A” atau tanpa setengah lingkaran tersebut
seperti pada “C”. Hal penting yang harus anda ingat adalah teknik manapun yang anda
pergunakan, pergunakanlah secara konsisten untuk keseluruhan sirkuit
.
Tampilan “D” menunjukkan apa yang akan terjadi jika anda menggunakan metode yang sama
untuk menggambarkan perpotongan dan persambungan saluran dalam sebuah sirkuit. Ini
tidak benar karena orang tidak akan dapat membedakan keduanya.
Page 8 of 25
CIRCUIT HIDROLIK
IV
ALAT BERAT
Simbol dasar Directional control valve terdiri dari satu atau lebih basic envelopes seperti
yang terlihat pada baris atas simbol. Jumlah envelopes yang dipakai untuk melambangkan
jumlah posisi valve dapat dipindahkan. Pemindahan dan posisi valve akan dibahas lebih rinci
pada waktu mendatang
Selanjutnya adalah valve port, atau titik persambungan (junction) untuk inlet, outlet dan
saluran kerja. Simbol pertama pada bagian kiri memiliki dua port dan biasanya dianggap
sebagai valve dua jalur, jangan disalah artikan sebagai valve dua posisi seperti yang terlihat
pada bagian tengah baris teratas. Valve dapat saja memiliki sebanyak yang dibutuhkan posisi
atau port-nya, namun kebanyakan hanya berjumlah 1-3 posisi dan 5 atau kurang port.
Dua simbol lainnya menggambarkan pengaturan port yang biasa dilakukan untuk valve tiga
dan empat jalur. Istilah dua, tida dan empat jalur valve tidak harus berarti bahwa valve
memiliki dua, tiga atau empat port, namun lebih ditujukan pada jumlah aliran port yang ada
diantara mereka. Contoh dari hal ini akan dibahas setelah kita membahas saluran internal.
Prinsip kerja :
Fluida ditampung oleh tangki (A), sebelum masuk ke pompa satu arah (C), fluida disaring
oleh filter (B), pompa digerakkan oleh prime mover motor listrik (D), untuk pembatas
tekanan utama sistem pada rangkaian ini dipasang relief valve (E). dalam keadaan normal
aliran fluida mem by-pass ke tangki melewati directional control valve (F) menuju tangki
(A). Directional Control Valve yang dioperasikan/dikontrol oleh selenoid 4/3, digunakan
untuk merubah arah putaran motor hidrolik (I). Pada waktu terjadi beban lebih, pada
motor hidrolik disalah satu sisi putaran, aliran akan di by-passkan oleh Relief Valve
menuju ke tangki.
Catatan : Prinsip kerja di atas, posisi directional control valve pada posisi linier line.