https://ilmugue321.blogspot.com/2017/11/penerapan-pneumatic-di-dunia-
industri.html
13 November 2014
Cara kerja Pneumatik sama saja dengan hidrolik yang membedakannya hanyalah
tenaga penggeraknya. Jika pneumatik menggunakan udara sebagai tenaga
penggeraknya, dan sedangkan hidrolik menggunakan cairan oli sebagai tenaga
penggeraknya, Udara disedot oleh kompresor dan disimpan pada reservoir air (
tabung udara) hingga mencapai tekanan kira-kira sekitar 6 – 9 bar. Kenapa harus 6 –
9 bar, Karena bila tekanan hanya dibawah 6 bar akan menurunkan daya mekanik dari
cylinder kerja pneumatik dan sedangkan bila bertekanan diatas 9 bar akan berbahaya
pada sistem perpipaan atau kompresor. Selanjutnya udara bertekanan itu disalurkan
ke sirkuit dari pneumatik dengan pertama kali harus melewati air dryer (pengering
udara) untuk menghilangkan kandungan air pada udara. Dan dilanjutkan menuju ke
katup udara (shut up valve), regulator, selenoid valve dan menuju ke cylinder kerja.
gerakan air cylinder ini tergantung dari selenoid. Bila selenoid valve menyalurkan
udara bertekanan menuju ke inlet dari air cylinder maka piston akan bergerak maju
sedangkan bila selenoid valve menyalurkan udara bertekanan menuju ke outlet dari
air cylinder maka piston akan bergerak mundur. Jadi dari selenoid valve inilah
penggunaan aplikasi pneumatik bisa juga di kombinasikan dengan elektrik, seperti
PLC ataupun rangkaian kontrol listrik lainnya Sehingga mempermudah dalam
pengaplikasiannya ,.Dalam sistem kontrol pneumatik, aktuator berupa
batang piston mendapat tekanan udara dari katup masuk, yang kemudian
memberikan gaya kepadanya. Gaya inilah yang menggerakkan piston pneumatik,
baik maju atau mundur.
1. Selalu lakukan pencegahan untuk menjaga udara dalam sistem selalu terjaga
kebersihannya.
2. Setiap memasang komponen Pneumatik harus dijaga kebersihannya dan
diproteksi dengan pita penutup atau penutup debu dengan segera setelah
pembersihan.
3. Pastikan ketika memasang kembali komponen tidak ada partikel metal
yang masuk kedalam sistem.
4. cegahlah masuknya air, karena dapat menjadi penyebab sistem tidak dapat
memberikan tekanan
5. Perhatikan Kebocoran bagian dalam komponen, selama kebocoran pada
O-Ring atau posisinya,
yang mana ketika pemasangan tidak sempurna atautergores oleh partikel metal
atau sudah batas pemakaian.