Anda di halaman 1dari 27

KATUP KONTROL ARAH

(KKA) dan AKTUATOR

Program Studi Teknik Mesin Politeknik Negeri Cilacap


1
Katup-Katup Pneumatik

• Katup/Valve berfungsi untuk mengatur atau mengendalikan


arah udara kempa yang akan bekerja menggerakan aktuator.
• Dengan kata lain katup ini berfungsi untuk mengendalikan arah
gerakan aktuator.
• Katup-katup pneumatik diberi nama berdasarkan pada:
a) Jumlah lubang/saluran kerja (port),
b) Jumlah posisi kerja,
c) Jenis penggerak katup, dan
d) Nama tambahan lain sesuai dengan karakteristik katup.
• Berikut ini contoh-contoh penamaan katup yang pada
umumnya disimbolkan sebagai berikut :

2
Detail Pembacaan Katup 5/2

3
Cara membaca simbol katup pneumatik sebagai berikut

4
Simbol-simbol katup kontrol arah sebagai berikut

5
Penomoran Pada Lubang

6
Metode Pengaktifan

7
Metode Pengaktifan

8
Jenis Katup KKA
• Katup 2/2 NO dan NC
• Katup 3/2 NO dan NC
• Katup 4/2 NO
• Katup 5/2 NO
• Katup 5/3 NO
• katup cek
• Katup 2 tekan (dan saerta atau)

9
Macam-macam katup

Satu Arah
ATAU

DAN
Buang Cepat

10
Katup Penunda

11
Flow Control Valve

12
Unit Pengerak (Working Element = Aktuator)
• Unit ini berfungsi untuk menghasilkan gerak atau usaha
yang merupakan hasil akhir atau output dari sistim
pneumatik.
Macam-macam aktuator :
a) Linear Motion Aktuator (Penggerak Lurus)
• single Acting Cylinder (Silinder Kerja Tunggal)
• Double Acting Cylinder (Penggerak Ganda)
b) Rotary Motion Actuator (Limited Rotary Aktuator)
• Air Motor (Motor Pneumatik)
• Rotary Aktuator (Limited Rotary Aktuator)

13
Single Acting Cylinder

14
Double Acting Cyinder

15
Macam-Macam Silinder Kerja Ganda

16
Karakteristik Silinder

 Karakteristik penampilan silinder dapat ditentukan secara teori


atau dengan data-data dari pabriknya.
 Kedua metode ini dapat dilaksanakan, tetapi biasanya untuk
pelaksanaan dan penggunaan tertentu, data-data dari pabriknya
adalah lebih menyakinkan.

17
Gaya Piston

 Gaya piston yang dihasilkan oleh silinder bergantung pada


tekanan udara, diameter silinder dan tahanan gesekan dari
komponen perapat.
 Gaya piston secara teoritis dihitung menurut rumus berikut :

18
Gaya Piston

19
Berikut ini adalah gaya piston silinder dari berbagai
ukuran pada tekanan 1 – 10 bar.

20
Kebutuhan Udara

Pada tekanan kerja, diameter piston dan langkah tertentu, konsumsi


udara dihitung sebagai berikut :

21
Kebutuhan udara silinder pneumatik persentimeter
langkah dengan fungsi tekanan kerja dan diameter
piston.

22
Kategori mesin atau peralatan produksi

 Kebutuhan udara dihitung dengan satuan liter/menit (l/min)


sesuai dengan standar kapasitas kompresor.
 Kebutuhan udara silinder sebagai berikut :

23
Kecepatan Piston

 Kecepatan piston rata-rata dari silinder standar berkisar antara


0,1-1,5 m/s (6 - 90 m/min). Silinder khusus dapat mencapai
kecepatan 10 m/s. Kecepatan silinder pneumatik tergantung :
 beban ( gaya yang melawan silinder ),
 tekanan kerja,
 diameter dalam dan panjang saluran antara silinder dan
katup kontrol arah,
 ukuran katup kontrol arah yang digunakan.

24
Langkah Piston

 Langkah silinder pneumatik tidak boleh lebih dari


2 m,
 sedangkan untuk silinder rodless jangan lebih dari
10 m.
 Akibat langkah yang panjang, tekanan mekanik
batang piston dan bantalan menjadi terlalu besar.
 Untuk menghindari bahaya tekanan, diameter
batang piston pada langkah yang panjang harus
sedikit lebih besar.

25
• Sebuah batang piston kerja ganda harus keluar
pada saat 2 buah tombol dari kedua katup
3/2 ditekan. Silinder akan kembali keposisi
awal kalau salah satu dari kedua tombol
tersebut dilepas.
TERIMA KASIH
ATAS PERHATIAN DAN KERJASAMANYA

 Joko Setia Pribadi, A.Md., S.T., M.Eng


 Joko.setia.p@mail.ugm.ac.id

27

Anda mungkin juga menyukai