Anda di halaman 1dari 27

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS

BAB I
CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS
1.1 Dasar Teori
1.1.1 Pengertian Fan
Fan merupakan suatu piranti yang menyebabkan aliran suatu fluida gas dengan
cara menciptakan sebuah beda tekanan melalui pertukaran momentum dari bilah ke
partikel-partikel fluida gas. Secara umum berdasarkan aliran fluida terdapat dua jenis
fan, yaitu centrifugal fan dan axial fan.
1.

Centrifugal Fan
Centrifugal fan bekerja dengan menghisap fluida dari arah aksial dan

mengalirkannya ke arah tangensial. Fan sentrifugal meningkatkan kecepatan aliran


fluida dengan impeler yang berputar. Kecepatan meningkat sampai mencapai ujung
sudu dan kemudian diubah ke tekanan oleh volute.

Gambar 1.1: Centrifugal Fan


Sumber : Avallone, et al (ed). (2007: 1446)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


2. Axial Fan
Aksial fan menggerakan aliran fluida sepanjang sumbu fan. Cara kerja aksial fan
pada impeller pesawat terbang yaitu dengan putaran blades fan menghasilkan
pengangkatan aerodinamis yang menekan udara.

Gambar 1.2: Axial Fan


Sumber : Avallone, et al (ed).( 2007: 1446)
1.1.2 Fenomena Volute
Volute merupakan saluran melengkung yang luas penampangnya semakin lama
semakin membesar yang bertujuan untuk meningkatkan tekanan fluida pada saat
keluar.
Fenomena volute yaitu mengubah energy kecepatan menjadi energy tekanan.
Ketika fluida yang masuk diputar oleh fan maka kecepatan bertambah dan fan yang
berputar akan meneruskan dan memberikan gaya putar centrifugal kepada fluida
sehingga fluida bergerak keluar dengan tekanan tinggi, sesuai dengan luas penampang
volute yang semakin lama semakin membesar.
Sehubungan dengan hukum kontinuitas, jika semakin besar luas penampang suatu
ruang maka kecepatan akan berkurang sedangkan tekanannya bertambah, begitu juga
sebaliknya.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS

Gambar 1.3: Fenomena Volute


Sumber : White. (2003 : 714)
1.1.3 Hukum Kontinuitas
Hukum kontinuitas disebut juga hukum kekekalan massa, bahwa laju perubahan
massa alir fluida yang terdapat dalam ruang yang ditinjau pada selang waktu tertentu,
harus sama dengan perbedaan antara jumlah laju massa alir yang masuk dengan laju
massa alir yang keluar dalam ruang yang ditinjau.
Persamaan kontinuitas untuk fluida tak termampatkan
Pada fluida tak termampatkan, massa jenis fluida selalu sama di setiap titik yang
dilaluinya. Massa alir fluida yang mengalir dalam pipa dengan luas penampang A1
(diameter pipa besar) selama selang waktu tertentu adalah:
=

Di mana m = m
=

m1= V1
1 = 1 1 = 1 1
1 = 1 1

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


Mengingat bahwa dalam aliran fluida steady, massa fluida yang masuk sama
dengan massa fluida yang keluar, maka :
1 = 2
1 1 = 2 2
1 1 = 2 2

Jadi pada fluida tak termampatkan, berlaku persamaan kontinuitas:


1 1 = 2 2

A1 = Luas penampang 1
A2 = Luas penampang 2
v1 = Kecepatan aliran fluida pada penampang 1 v2 =
Kecepatan aliran fluida pada penampang 2 Av =
Laju aliran volume v/t alias debit

Persamaan kontinuitas untuk fluida termampatkan

Untuk kasus ini massa jenis fluida berubah ketika dimampatkan


1 = 2
1 1 = 2 2

Selang waktu aliran fluida sama :

1 1 = 2 2

Bedanya pada fluida tak termampatkan hanya terletak pada massa jenis fluida.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.1.4 Pengukuran Tekanan
Pada kenyatannya dalam sebuah fan terdapat dua jenis tekanan, yaitu tekanan
masuk dan tekanan keluar. Untuk menghitung tekanan suatu fluida gas dengan cara
membandingkan dengan tekanan atmosfir digunakan alat yang disebut dengan
manometer.
Manometer digunakan untuk menetukan perbedaan tekanan diantara dua titik di
saluran pembuangan udara. Perbedaan tekanan kemudian dapat digunakan untuk
menghitung kecepatan aliran di saluran dengan menggunakan persamaan Bernoulli.
Macam-macam manometer, antara lain :
1. Manometer U
Manometer pipa U diisi cairan setengahnya (biasanya berisi minyak, air atau
air raksa) dimana pengukuran dilakukan pada satu sisi pipa, sementara tekanan (yang
mungkin terjadi karena atmosfer) diterapkan pada tabung yang lainnya.Perbedaan
ketinggian cairan memperlihatkan tekanan yang diterapkan.

Gambar 1.4: Manometer Pipa U


Sumber : Avallone, et al (ed).( 2007: 334)

2. Manometer pipa U satu sisi


Manometer pipa U satu sisi sebenarnya pada prinsipnya sama dengan
manometer pipa U, akan tetapi manometer pipa U satu sisi digunakan untuk mengukut
tekanan lebih dari 1 atm. Sebelum digunakan tinggi permukaan raksa sama dengan
tekanan dalam pipa U satu adalah 1 atm.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS

Gambar 1.5: Manometer Pipa U Satu Sisi


Sumber : Avallone, et al (ed). (2007: 334)
3. Manometer pipa miring
Manometer pipa-U kurang peka untuk mendeteksi perbedaan tekanan yang
sangat kecil, karena perbedaan ketinggian pada kedua kaki juga sangat kecil, maka
manometer ini dimodifikasi dengan cara memiringkan salah satu kaki pipa-U agar
kenaikan tinggi cairan yang kecil tetap dapat terlihat, dengan memiringkan salah
satu kaki manometer pipa-U maka panjang jarak yang ditempuh cairan semakin
panjang dan memungkinkan penggunaan skala yang teliti.

Gambar 1.6: Manometer Pipa Miring


Sumber : Avallone, et al (ed). (2007: 334)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.1.5 Variasi Pengukuran Tekanan Keluar pada Centrifugal Fan
1. Venturi

Venturi adalah sebuah pipa yang berfungsi menurunkan tekanan fluida yang
terjadi ketika fluida tersebut bergerak melalui pipa yang menyempit. Kecepatan
fluida dipaksa meningkat untuk mempertahankan debit fluida yang sedang
bergerak tersebut, sementara tekanan pada bagian sempit ini harus turun akibat
pemindahan energi potensial tekanan menjadi energi kinetik. Hal ini juga
berhubungan dengan hukum kontinuitas

Gambar 1.7: Venturi


Sumber : White. (2003 : 181)

2. Nozzle
Nozzel adalah alat yang digunakan untuk mengekspansikan fluida sehingga
kecepatannya meningkat dan tekanannya menurun. Fungsi Nozzle adalah
pressure control untuk mesin dan perangkat percepatan konversi energi gas
menjadi energi kinetik.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS

Gambar 1.8: Nozzel


Sumber : White. (2003 : 599)

1.2 Tujuan Pengujian


Tujuan pengujian sesuai dengan peralatan MH200 dan Unit AT100 adalah :

Melihat grafik karakteristik dari sebuah fan sentrifugal.

Mengukur debit dengan mempergunakan venturi dan iris damper.

Pengaruh rpm terhadap keluaran.

Mencari besarnya daya dengan mengukur torsinya.


Beberapa tujuan ini dituangkan dalam 9 unit percobaan yang dapat dilaksanakan

dengan cara seperti pada bab selanjutnya.


Pada tiap unit percobaan diberikan :
1. Tujuan percobaan
2. Susunan alat percobaan
3. Cara percobaan
4. Tabel data pengukuran
5. Tugas-tugas

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.3 Spesifikasi Alat

Gambar 1.9 Centrifugal Fan Testing Unit


Sumber: Laboratorium Fenomena Dasar Mesin Universitas Brawijaya
Tipe

: WG 25

Aliran volume (tanpa hambatan)

: 6.3 m3/menit

Kenaikan tekanan statis, tertutup penuh

: 1180 Pa

Daya motor

: 0.14 kW

Rpm motor, Blow out

: 2700

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.4 Cara Pengambilan Data
1.4.1 Pengaruh Putaran Fan terhadap Tekanan Statis
a. Kenaikan Tekanan Statis
1. Susunlah alat pengujian dengan menghubungkan titik-titik
pengukurantekanan dengan ujung-ujung manometer, misalkan tanda (+)
dengan (+).
2. Hidupkan motor pada tekanan rendah, misalnya pada 600 rpm, kemudianukur
tekanannya.
3. Putaran fan dinaikkan menjadi 800 rpm dan tekanannya diukur lagi.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menaikkan putaran sebesar 200
rpmhingga mencapai putaran 2200 rpm dan ukur tekanan statisnya.
5. Terakhir naikkan putarannya menjadi 2400 rpm dan ukur lagi tekanannya.
b. Beda Tekanan pada Saluran Masuk Fan (Suction)
1. Susunlah alat pengujian dengan menghubungkan titik pengukuran tekanan(-)
dengan ujung manometer (-).
2. Hidupkan motor pada tekanan rendah, misalnya pada 600 rpm, kemudianukur
tekanannya.
3. Putaran fan dinaikkan menjadi 800 rpm dan tekanannya diukur lagi.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menaikkan putaran sebesar 200
rpmhingga mencapai putaran 2200 rpm dan ukur tekanan statisnya.
5. Terakhir naikkan putarannya menjadi 2400 rpm dan ukur lagi tekanannya.
c. Beda Tekanan pada Saluran Keluar Fan (Outflow)
1. Susunlah alat pengujian dengan menghubungkan titik pengukuran tekanan(+)
dengan ujung manometer (+).
2. Hidupkan motor pada tekanan rendah, misalnya pada 600 rpm, kemudianukur
tekanannya.
3. Putaran fan dinaikkan menjadi 800 rpm dan tekanannya diukur lagi.
4. Ulangi langkah 2 dan 3 dengan menaikkan putaran sebesar 200
rpmhingga mencapai putaran 2200 rpm dan ukur tekanan statisnya.
5. Terakhir naikkan putarannya menjadi 2400 rpm dan ukur lagi tekanannya.
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016
Kelompok 01

10

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.4.2 Pengaruh Bukaan Damper terhadap Tekanan Statis
1.

Pasangkan damper pada ujung saluran keluar alat pengujian.

2.

Hubungkan alat pengujian dengan menghubungkan titik-titik


pengukurantekanan dengan ujung-ujung manometer, misalkan tanda (+)
dengan (+).

3.

Hidupkan motor listrik.

4.

Naikkan putarannya hingga mencapai putaran 2400 rpm.

5.

Posisikan damper terbuka penuh dan ukurlah tekanannya.

6.

Ulangi langkah 3 dan 4 untuk posisi damper terbuka .7. Ulangi langkah 3 dan
4 untuk posisi damper tertutup penuh.

1.4.3 Pengukuran Kecepatan Aliran Volume dengan Venturi meter


a. Pengaruh Putaran Fan terhadap Tekanan Efektif Venturi
1. Pasangkan venturi meter pada ujung saluran keluar alat pengujian
2. Hubungkan titik-titik pengukuran tekanan pada venturi dengan ujungujung manometer U.
3. Hidupkan motor listrik.
4. Naikkan putaran fan pelan-pelan menjadi 600 rpm dan catat tekanan yang
terbaca pada pipa manometer U.
5. Naikkan putaran sebesar 200 rpm hingga mencapai putaran 2200 rpm dan
ukur tekanan yang terbaca pada pipa manometer U pada tiap
kenaikkanputaran 250 rpm.
6. Terakhir naikkan putarannya menjadi 2400 rpm dan ukur lagi tekanannya.

b. Pengaruh Bukaan Damper terhadap Tekanan efektif Venturi


1. Pasangkan venturi dan damper pada ujung saluran keluar alat pengujian.
2. Hubungkan titik-titik pengukuran tekanan pada venturi dengan ujungujung manometer U.
3. Hidupkan motor listrik.
LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016
Kelompok 01

11

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


4. Naikkan putaran fan pelan-pelan hingga mencapai putaran 2400 rpm.
5. Pada putaran ini pengukuran P dan tekanan pada outlet dari fan
dilakukan pada tiga posisi damper yaitu : tebuka penuh, terbuka ,
dantertutup penuh.
Perhitungan volume aliran
Besarnya volume aliran pada penurunan tekanan P, dapat dihitung dengan
persamaan berikut

= . . .

2P

Dimana :
V= Aliran volume (m3/s)
= Koefisien gesek (1,03)
= Koefisien kecepatan aliraan (0,99)
d =Selisih diameter (4 x 10-5m)
P = Selisih tekanan(kPa)
= Berat jenis udara (1,32kg/m)

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

12

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.5 Hasil Pengujian
1.5.1 data hasil pengujian
a. kenaikan tekanan statis
tabel 1.1 beda tekanan pada saluran masuk fan
No

Putaran (rpm)

P(kPa)

600

-0,0196

800

-0,0294

1000

-0,049

1200

-0,0686

1400

-0,0882

1600

-0,1078

1800

-0,1372

2000

-0,1764

2200

-0,196

10

2400

-0,2352

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

13

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


b. beda tekanan pada saluran keluar fan
tabel 1.1 beda tekanan pada saluran masuk fan
No

Putaran (rpm)

P(kPa)

600

0,0098

800

0,0294

1000

0,0392

1200

0,049

1400

0,0686

1600

0,0784

1800

0,0882

2000

0,1078

2200

0,1274

10

2400

0,147

c. Kenaikan tekanan statis


tabel 1.3 kenaikan tekanan statis
No

Putaran (rpm)

P(kPa)

600

0,0294

800

0,0686

1000

0,0784

1200

0,1078

1400

0,147

1600

0,1764

1800

0,2156

2000

0,2254

2200

0,2842

10

2400

0,343

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

14

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


2. Pengaruh bukaan damper terhadaap tekanan statis
Tabel 1.4 pengaruh bukaan damper terhadap tekanan statis
No

Posisi Damper

Tertutup

Tertutup

Penuh

Setengah

Penuh

2,4

4,3

5,2

Atmosfer

23,544

42,183

51,012

Tekanan Masuk

2,3

0,3

Atmosfer

22,563

2,943

Tekanan Masuk dan

4,3

4,8

5,3

Tekanan Keluar

42,183

47,088

51,993

Tekanan Keluar
1

Terbuka

dengan Tekanan

dengan Tekanan

3 pengukuran kecepatan aliran volume dengan venturi meter

Tabel 2.5 pengaruh putaran fan terhadap tekanan efektif venturi


No

Putaran (rpm)

P(kPa)

600

0,0294

800

0,049

1000

0,0686

1200

0,1176

1400

0,147

1600

0,1862

1800

0,2548

2000

0,3038

2200

0,3724

10

2400

0,441

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

15

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


Tabel 2.6 pengaruh bukaan damper terhadap volume aliran
Posisi Damper
Tekanan Efektif
(kPa)
Aliran volume
(Q)

Terbuka Penuh
0,5096

Kira-kira 1/2
0,098

0,000035840590183 0,000015717138518

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

Tertutup Penuh
0

16

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.5.2 Contoh perhitungan
A. Tekanan hidrostatis
P = .g.h

Dimana : = 1000kg/m3

P= 1000kg/m3 x 9,8m/s2 x 0,1x10-2m

g = 9,8m/s2

P= 9,8

h = 0,5x10-2m

kPa=0,0098
keterangan
P= tekanan hidrostatis
= massa jenis (kg/m3)
g = gravitasi (m/s2)
h = beda ketinggian
B. Perhitungan volume aliran
Dimana :

V= . . d

V= Aliran volume (m3/s)


= Koefisien gesek (1,03)
= Koefisien kecepatan aliraan
(0,99)
d =Selisih diameter (4 x 105

m)

P = Selisih tekanan(kPa)
= Berat jenis udara
(1,32kg/m)

diketahui :

P terbuka penuh

= 0,5096

P tertutup setengah = 0,098


P tertutup penuh

=0

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

17

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


a. Pada damper terbuka penuh
V= 1,03 . 0,99 . 4x10-5

2 . 0,5096
1,32

= 0,000035840590183

b. Pada damper tertutup setengah :


V= 1,03 . 0,99 . 4x10-5

2 . 0,098
1,32

= 0,000015717138518

c. Pada damper tertutup penuh


2.0

V= 1,03 . 0,99 . 4x10-51,32 = 0

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

18

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.5.3

Grafik dan Pembahasan

1.5.3.1 Grafik hubunganPutaran Fan dengan Tekanan.


0.5

0.4

IBEDA TEKANAN (KPA)

0.3

0.2

0.1

0
0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

2200

2400

2600

Hubungan Putaran Fan dengan Tekanan


Masuk
Hubungan Putaran Fan dengan Tekanan
keluar
Hubungan putaran fan dengan Tekanan
Statis
Linear (Hubungan Putaran Fan dengan
Tekanan Masuk )
Expon. (Hubungan Putaran Fan dengan
Tekanan keluar)
Expon. (Hubungan putaran fan dengan
Tekanan Statis)

-0.1

-0.2

-0.3

PUTARAN FAN (RPM)

Gambar 1.10 Grafik koefisien perpindahan panas terhadap regime aliran

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

19

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.5.3.1 Hubungan antara putaran fan dengan beda tekanan statis
Pada P saluran masuk terlihat bahwa semakin besar putaran maka semakin
besar pula P nya. Pada tekanan masuk P semakin besar dan nilai tekanannya negatif
terhadap atmosfer. Hal ini karena selisih antara P in dan tekanan udara luar. Bila
putaran ditambah, tekanan masuk makin kecil sebab putaran sudu fan semakin cepat,
sehingga kecepatam alir fluida meningkat, dan otomatis tekanannya turun dan lebih
rendah dari pada atmosfer.
Pada saluran keluar P semakin besar, karena saat udara dari atmosfer sesaat
setelah melewati baling baling fan bertekanan tinggi. Pada hal ini disebabkan oleh
fenomena volute. Sehingga kecepatan alir fluida turun dan btekanan keluar naik.
Pada tekanan statis P semakin besar, karena saat udara dari atmosfer sesaat
setelah melewati baling baling fan bertekanan tinggi. Pada hal ini disebabkan oleh
fenomena volute. Sehingga kecepatan alir fluida turun dan btekanan keluar naik. Pada
tekanan statis nilai P lebih besar dibandingkan tekanan keluar. Hal ini dikarenakan
tekana masuk yang lebih rendah dari pada atmosfer

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

20

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.5.3.2 Grafik Pengaruh Bukaan Damper terhadap Tekanan
60
50
tekanan keluar
40

tekanan masuk
beda tekanan

BEDA TEKANAN (KPA)

30

Poly. (tekanan keluar )


Poly. (tekanan masuk)
Poly. (beda tekanan )

20
10
0

0.5

-10
-20
-30

BUKAAN DAMPER

gambar 1.11 Pengaruh Bukaan Damper terhadap Tekanan

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

21

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.5.3.2 Pengaruh Bukaan Damper terhadap Tekanan Statis
Pada grafik dapat dilihat bahwa perbedaan pada tekanan masuk bertambah
besar dan bernilai negatif seiring dengan semakin besarnya bukaan damper. Pada
bukaan damper kecil , perbedaan tekanan disisi masuk sangat kecil dan juga terdapat
tekanan balik dari tekanan sisi keluar sehingga tekanan udara sisi masuk hampir
sama dengan tekanan udara luar (atmosfer). Setelah damper dibuka maka udara dapat
mengalir dan memperbesar kecepatan udara disisi masuk. Hal ini menyebabkan P
semakin besar dan bernilai degatif terhadap tekanan atmosfer
Pada saat bukaan damper kecil tekanan pada sisi keluar akan mencapai
maksimal karena semua energi kinetik dari impeler dirubah menjadi energi tekanan
yang menyebabkan fluida termampatkan pada saluran alir fluida . sehingga tekanan
pada sisi keluar lebih besar dari pada tekanan atmosfer. Tetapi setelah damper dibuka
udara mengalir dan memperbesar kecepatan disisi keluar yang menyebabkan beda
tekanan keluar turun
Pada beda tekanan statis P memiliki tekanan tertinggi dikarenakan
perbedaan tekanan dibandingkan dengan tekanan masuk yang memiliki tekanan
dibawah tekanan atmosfer

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

22

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS

1.5.3.3 grafik pengaruh putaran terhadap tekanan efektif venturi


0.5
0.45

0.4

TEKANAN EFEKTIF (KPA)

0.35
0.3
0.25
0.2
0.15
0.1

0.05
0
0

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

2000

2200

2400

2600

PUTARAN FAN (RPM)

gambar 1.12 pengaruh Putaran Fan terhadap Tekanan Efektif Venturi

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

23

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.5.3.3 Hubungan Putaran Fan terhadap Tekanan Efektif Venturi
Pada grafik terlihat bahwa putaran padaa 600 rpm, beda tekanan pada nozle
venturi terendah dan pada putaran 2400 rpm beda tekanannya tertinggi. Ini
dikarenakan semakin besar putaran maka semakin besar energi yang dihasilkan dan
semakin besar kecepatan putaran maka semakin besar kecepatan yang dihasilkan
sehingga perbedaan tekanan pada nozle venturi besar. Hal ini sesuai rumus
Q1=Q2
A1V1=A2V2
Dimana :
A2<A1
V2>V1

Gambar 1.13: Venturi


Sumber : White. (2003 : 181)

Rumus diatas menunjukkan bahwa jika luas penampang kecil, maka kecepatan
aliran akan meningkat. Sehinngga tekanan yang terjadi mengecil dengan itu jika
putaran fan ditambah maka kecepatan naik, dan sebaliknya tekanan menurun

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

24

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.5.3.4Grafik Hubungan Bukaan Damper Dengan Volume Aliran
0.00004

0.000035

0.00003

V(M3/S)

0.000025
Hubungan Bukaan Damper dengan Volume Aliran

0.00002

0.000015

Poly. (Hubungan Bukaan Damper dengan Volume Aliran )

0.00001

0.000005

0
0

0.5

BUKAAN DAMPER

Gambar 1.14 Hubungan Bukaan Damper dengan Volume Aliran

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

25

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.5.3.4 Hubungan antara bukaan damper dengan volume aliran
Pada saat damper tertutup tidak ada udara mengalir keluar semakin besar
bukaan damper maka volume aliran udara juga semakin besar. Hal ini sikarenakan
pada saa damper terbuka . volume aliran udaraa yang dapat mengalir semakin banyak
sehingga nilai beda tekanan pada sisi masuk dan keluar semakin besar begitu juga
sebaliknya
2

V= . . d

Dimana :
V= Aliran volume (m3/s)

d =Selisih diameter

= Koefisien gesek

P = Selisih tekanan(kPa)

= Koefisien kecepatan aliraan

= Berat jenis udara

Jika p naik, volume aliran (V) juga akan naik pula karena p sebanding dengan
V. Begitu pula sebaliknya jika p turun maka v akan turun juga. Saat damper terbuka
penuh tekanan pada titik masuk lebih besar dari pada tekanan saat keluar yang
menyebabkan p nya tinggi. Sedangkan pada saat damper tertutup, udara berkumpul
pada venturi baik pada A1 maupun pada A2 sehingga P pada venturi sama dengan
nol.

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

26

CENTRIFUGAL FAN TESTING APPARATUS


1.5.4 Kesimpulan dan Saran
1.5.4.1 kesimpulan
1. Pengaruh putaran fan terhadapbeda tekanan menunjukkan peningkatan beda
tekanan berbanding lurus dengan putaran fan
2. Besarnya bukaan damper berbanding lurus dengan beda tekanan dimana beda
tekanan merupakan akumulasi dari tekanan isap dan tekanan buang
3. Putanran fan berbandinng lurus dengan tekanan venturi, makin besar putaran fan
makin besar tekanan venturinya
4. Bukaan damper berbanding lurus terhadap volume aliran fluida

1.5.4.2 Saran
1. Baiknya asistensi diberikan kelas atau jam kuliah sehingga memudahkan
praktikan
2. Bagi Praktikan yang memiliki kegiatan lain diharap tetap fokus sehinggan tidak
mengganggu praktikan lainnya

LABORATORIUM FENOMENA DASAR MESIN 2015/2016


Kelompok 01

27

Anda mungkin juga menyukai