Oleh :
RIZKY KURNIAWAN
NBP 0810913129
06/09/2013
: Rizky Kurniawan
Nomor BP
: 0810913129
Dosen Pembimbing 1
: Iskandar R, M.T
: 7 Bulan
: PERANCANGAN
PEMANAS
DAN
AIR
PENGUJIAN
TENAGA
SURYA
: 1. Studi literatur
2. Metodologi penelitian
3. Perancangan dan pembuatan kolektor plat datar
dengan dan tanpa kaca film
4. Pengujian kinerja pemanas air tenaga surya
Kolektor dengan dan tanpa kaca film
5. Pembahasan hasil pengujian
Mahasiswa Ybs
Tugas Akhir
Iskandar R, M.T
NIP : 19700709 199512 1001
Rizky Kurniawan
NBP : 0810913129
LEMBAR PENGESAHAN
Oleh :
RIZKY KURNIAWAN
NBP: 0810913129
( Iskandar R, MT )
NIP . 197007091995121001
Than
ks to
Puji syukur atas segala rida,rahmat dan
kemudahan
hamba
dalam
menjalani
hidup ini ya Allah SWT. Selawat beriring
salam kepada junjungan alam baginda
Rasulullah
SAW.
Tak
ada
daya
dan
upaya hamba sedikitpun ya Allah yang
bisa hamba tentukan hidup hamba untuk
sedetikpun.
Walaupun
dosa
hamba
sebesar langit dan bumi, hamba yakin
pintu taubat-Mu lebih besar dari apapun
yang ada di dunia ini. Dunia yang fana
ini terkadang membuat hamba dengan
sengaja melakukan kesalahan, maka dari
maafkan dosa hamba ya Allah. Ya allah
teguhkan lah iman hamba ini. Ya Allah
hamba
ingin
ibadah
hamba
seperti
menanam padi, saat padi ditanam akan
ditumbuhi
rumput
tetapi
jika
rumput
ditanam tidak akan tumbuh padi. Begitu
juga dengan ibadah dikehidupan dunia ini,
saat akhirat menjadi hal yang utama,
hamba yakin dunia akan mengikut. Beda
halnya kalau hanya kehidupan dunia yang
dikejar tidak akan ikut akhirat.
My Family
Terima kasih kepada Ayah (Alm) yang
selalu memberikan yang terbaik sehingga
anakmu
ini
kelak
menjadi
anak yang
berguna
bagi keluarga dan Ibu yang
telah memberikan semua dukungan dan
pengorbanan
sehingga
anakmu
ini
mampu menyelesaikan pendidikan hingga
tahap sarjana,
Terima kasih kepada Kakakku Syafrika
S.Si, Adik-adikku Ririn, Elfira, dan Ilham
serta
Ihsan yang
telah
memberikan
dukungan
maupun
motivasi,
keponakanku
M.
Nabil
Alfayath dan seluruh keluarga besarku
yang tidak dapat disebutkan namanya
satu persatu.......Thanks for All
Dosen Pembimbing Tugas Akhir
Terima
Kasih
kepada
Pak
Iskandar
selaku Pembimbing yang telah sabar tak
mengenal
lelah
membimbing
dan
meluangkan waktu bapak setiap konsultasi
tanpa kenal lelah hingga saya dapat
mengerti semua tentang penulisan tugas
akhir dan juga telah meluangkan waktu
untuk
tempat
mengadu
diwaktu
saya
dapat kendala dan permasalahan tugas
akhir,,,,......
Semoga jasa Pak Is menjadi ibadah disisi
Yang Maha Kuasa, karena saya belum
sanggup buat membalas jasa Bapak
sampai kapanpun
Mesin 2008
Adi RST, Cawen (Stek lei kawan P.R),
NurulST,
AndiST, RoniST,
IqbalST, AndriST,
ST
ST
Muhardi , Tedo, Dede , JakaST, JupST,
HamdaST, RolanST, Boy AjoST, FizahST, Arif
(Aii), AndikaST, Majik, Ari Gusdur, AgusST,
Ifmi, Ifzan, FandiST, GaluhST, UncuST, Caun,
DayatST, TriasST, CidiST, Cia, Riko,
Tehuh
ketek, Teguh
Gadang, Jefri
Lm Fandi X,
Agung, RomiST, GunST, TemonST, Boy Toeng,
Ronal,
Nasrul,
DonalST,
CecepST,
dan
semua kwan-kwan angkatan 2008
Semangat kawan ndk do nan sia2 do kwan
klo wak sungguh-sungguh.
IpalST(Makasih
mak
motivasi
e
mak
semoga apo yg mak ushaoan berhasil),
RizkiST(Kalau lah saatnyo Ki po lai ka yg
ditunggu He...He), Fuad (Tetap samangat
Ad santa lai nyo mah), Ogie (Jan Berang lo
ka uda ogie lai pa banyak c
sabar
gi),
Vicky (Lah saatnyo mah ki utk tentukan
target tamat), Yanda
(Apapun
yg
terjadi
itu
semua
untuk
kebaikan dan mematangan untuk hidup
yg lebih baik, semoga cita-cita Yan jadi polisi
tercapai Amin...), dan Feldi (Tanang c lah fel
ndk kan do kanyruah fel lai do Haha....)
ABSTRAK
Dewasa ini banyak terdapat
pada
peralatan rumah tangga yang salah satunya adalah pemanas air. Namun
energi masih bersumber dari energi listrik konvensional yang dibangkitkan
dari sumber energi tak terbarukan dengan cadangan yang semakin menipis.
Perlu adanya sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan energi
konvensional tersebut. Salah satunya adalah memanfaatkan energi radiasi
matahari yang diserap melalui kolektor surya.
Kolektor surya
energi
termal
yang mampu
diserap
oleh
dilakukan
kolektor
pada
dengan
kolektor
perbandingan
dengan penambahan kaca film dan tanpa kaca film pada bagian
kolektor
dalam
penutup kolektor, selain itu juga menvariasikan bukaan fluida kerja yaitu
bukaan 1, , dan .
Dari pengujian diperoleh, kolektor dengan penambahan kaca film
mengalami
penurunan
kinerja
kolektor
dengan
menghasilkan
grafik
PRAKATA
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT
dengan rahmat dan anugrahNya
Penulis
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBARAN PENGESAHAN
ABSTRAK
PRAKATA .......................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi
DAFTAR NOTASI.......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1
2.2 Tujuan Penulisan ............................................................................ 2
2.3 Manfaat........................................................................................... 2
2.4 Batasan Masalah............................................................................. 3
2.5 Sistematika Penulisan..................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Radiasi Surya...................................................................................... 4
2.2 Arah Radiasi dan Posisi Matahari terhadap Permukaan Horizontal... 4
2.3 Perpindahan Panas Secara Radiasi ...................................................... 6
2.4 Kolektor Surya (Pengumpul Energi Matahari) ................................... 8
2.4.1 Prinsip Dasar Kolektor Plat Datar ........................................ 10
2.4.2 Keseimbangan Energi Pada Kolektor ................................... 11
2.5 Panas yang Dimanfaatkan Oleh Kolektor........................................... 12
2.6 Kerugian Panas Kolektor Ke Lingkungan ........................................... 13
BAB III METODOLOGI
3.1 Diagram Alir Penelitian ...................................................................... 15
3.2 Skema Alat .......................................................................................... 16
ii
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Deklinasi matahari ........................................................................... 5
Gambar 2.2 Posisi matahari terhadap permukaan horizontal .............................. 6
Gambar 2.3 Sifat radiasi terhadap bahan transparan ........................................... 7
Gambar 2.4 Bagian-bagian kolektor surya .......................................................... 9
Gambar 2.5 Prinsip dasar kolektor plat datar ...................................................... 10
Gambar 2.6 Proses penyerapan energi panas pada kolektor ............................... 10
Gambar 2.7 Keseimbangan energi pada kolektor................................................ 11
Gambar 3.1 Diagram Penelitan ........................................................................... 15
Gambar 3.2 Skema Alat....................................................................................... 16
Gambar 3.3 Bagian-Bagian Dari Rancangan Kolektor ....................................... 18
Gambar 3.4 Susunan Isolasi ................................................................................ 21
Gambar 3.5 HAENNI Pyranometer 118 SN 10158 ............................................ 22
Gambar 3.6 Termokopel Cu-CuNi ...................................................................... 23
Gambar 3.7 Termokontrol ................................................................................... 23
Gambar 3.8 Multimeter Digital ........................................................................... 23
Gambar 3.9 Parameter yang Diukur Pada Kolektor ............................................ 24
Gambar 4.1 (a) Kolektor dengan Penambahan Kaca film ................................... 30
(b) Kolektor Tanpa Kaca Film ........................................................ 30
Gambar 4.2 Pengaruh Waktu Terhadap Temperatur Pada Kolektor dengan
Penambahan Kaca Film ................................................................... 31
Gambar 4.3 Pengaruh Waktu Terhadap Temperatur Pada Kolektor Tanpa Kaca
Film .................................................................................................. 31
Gambar 4.4 Perbandingan Perubahan Temperatur Antara Kolektor dengan
Penambahan Kaca film dan Tanpa Kaca Film................................. 33
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Spesifikasi Kolektor ............................................................................. 12
Tabel 3.1 Komponen Utama dan Spesifikasi Kolektor Surya Plat Datar............. 17
Tabel 3.2 Bukaan 1............................................................................................... 25
Tabel 3.3 Bukaan ............................................................................................. 25
Tabel 3.4 Bukaan ............................................................................................. 25
Tabel 3.5 Bukaan 1............................................................................................... 26
Tabel 3.6 Bukaan .............................................................................................. 26
Tabel 3.7 Bukaan ............................................................................................ 26
DAFTAR SIMBOL
Simbol
Arti
Satuan
Luas penampang
m2
Ak
m2
Eglob
W/m2
Cp
Panas spesifik
J/(kgC)
kg/s
Tegangan
mV
W/(moC)
kecepatan udara
m/s
Q
Qin
Quse
Qlosses
Tb
Tamb
Tin
Tout
m3/s
Watt
Watt
Watt
C
C
C
C
W/m2 oC
FR
Keff.n
W/m2 oC
Densitas fluida
kg/m3
th
Efisiensi thermal
Efisiensi kolektor
Diameter
W/(m2 K4)
Emisivitas benda
Transmisivitas
Refleksivitas
vii
Absorbsivitas
joule
Viscosity Kinematik
m2/s
Latitude
Sudut deklinasi
Sudut insiden
viii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dewasa ini masalah keterbatasan sumber energi yang digunakan terjadi
karena berasal dari energi konvesional, yaitu minyak bumi, batu bara, gas bumi,
dan sebagainya sudah mulai habis. Penggunaan sumber energi sangat
dibutuhkan
untuk
berbagai
keperluan
hidup
orang
banyak
seperti
penggunaan alat pemanas air yang digunakan untuk kebutuhan mandi, mencuci
pakaian dan keperluan lainnya. Pada umumnya alat pemanas air menggunakan
energi yang bersumber
energi
dari
listrik,
gas
maupun
yang
kayu
bakar
dimana
(unrenewable resources) dan suatu saat akan habis. Oleh karena itu, perlu
dikembangkan
sumber
energi alternatif
untuk
mengurangi
penggunaan
energi konvesional dimana sumber energi tersebut murah, mudah didapat serta
tidak mencemari lingkungan.
Salah satu sumber energi yang murah dan mudah didapat serta
tidak mencemari lingkungan salah satunya energi matahari. Hal ini sesuai
letak geografis Indonesia yang berada di daerah khatulistiwa dengan
jumlah panas matahari yang besar sepanjang tahun sangat tepat kiranya untuk
memanfaatkan energi panas matahari. Untuk itu diperlukan suatu alat yang
berfungsi untuk menyerap dan mengumpulkan energi panas matahari, alat ini
dinamakan dengan kolektor surya. Kolektor surya memiliki berbagai tipe,
salah
satu
diantaranya
telah
kolektor
banyak
plat
digunakan
datar
yang
yaitu
dimanfaatkan
termal
yang mentransferkan
energi
termal
energi
yang
yang dihasilkan
tidak seluruhnya
dikonversikan
oleh matahari
yang sampai
oleh
menjadi
kolektor
energi
ke bumi
termal,
Tugas Akhir
Pendahuluan
sehingga perlu diketahui berapa besar energi yang diserap oleh kolektor melalui
efisiensi untuk keperluan penelitian maupun ekonomis.
Pada
penelitian
ini,
akan
dilihat
pengaruh
penggunaan
jenis
kaca penutup kolektor yang berbeda terhadap besarnya energi termal yang
mampu diserap oleh kolektor, untuk itu digunakan dua jenis kaca berbeda
secara bergantian pada kolektor. Pertama kolektor ditutup dengan kaca
bening dan kedua yang menggunakan kaca gelap yang menggunakan
penambahan kaca film
hasil
digunakan sebagai
pengujian akan
model uji.
Dari
Tujuan
Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam tugas akhir ini adalah:
1. Merancang dan membuat pemanas air kolektor surya jenis plat
datar dengan dan tanpa kaca film.
2. Mengetahui besarnya efisiensi kolektor surya plat datar dengan dan
tanpa kaca film.
3. Mengetahui faktor yang mempengaruh kinerja pemanas air energi surya
kolektor plat datar dengan dan tanpa kaca film.
1.3
Manfaat
Alat yang dibuat dapat digunakan masyarakat secara luas dan memberi
Batasan Masalah
1. Intensitas matahari pada kondisi clear sky.
2. Analisa performansi kolektor surya dilakukan pada kondisi stedi.
3. Aliran air yang mengalir dalam kolektor surya dianggap satu arah
dan memenuhi luasan pipa kolektor secara menyeluruh.
Tugas Akhir
1.5
Pendahuluan
Sistematika Penulisan
bahan
yang
langkah perancangan,
digunakan,
parameter
rincian kerja,
pengujian
penelitian,
prosedur
langkah-
penelitian,
berdasarkan
pengalaman
di
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Radiasi Surya
Pada saat sekarang potensi energi radiasi matahari berada pada tingkat
3, 9 10
26
yang penampang areanya tegak lurus arah matahari. Besar energi yang
dihasilkan tergantung laju perubahan jarak bumi yang mengelilingi orbit
matahari yang memiliki lintasan elipptical yang memiliki rata-rata 1,5 x 1011
m dan variasi
1,7 %. Variasi energi radiasi matahari pada bagian atas atmosfir
jaraknya
dipengaruhi oleh ketidakteraturan dari permukaan matahari itu sendiri
sehingga energi radiasi matahari yang dipancarkan juga di pengaruhi oleh
adanya rotasi matahari terhadap dirinya sendiri[1].
Energi yang diproduksi oleh reaksi inti pada bagian dalam matahari harus
sama dengan jumlah energi radiasi yang dipancarkan dari permukaan matahari[1].
Radiasi surya yang diterima oleh suatu permukaan di bumi dikurangi
intensitasnya
oleh
penyerapan
dan
pemantulan
atmosfir
sebelum
(ultraviolet);
karbondioksida
dan
uap
air
menyerap
bumi
secara
langsung
penyerapan
tersebut,
masih ada radiasi yang dipancarkan oleh molekul-molekul gas, awan, debu,
dan uap air dalam atmosfir sebelum mencapai bumi sebagai pancaran radiasi [2].
2.2
hari.
Sedangkan
terhadap
posisi
matahari jika
bidang horizontal,
dilukiskan
Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
Sudut zenith yaitu sudut yang diukur dari sumbu vertikal dengan bidang
sinar datang matahari. Sudut azimuth yaitu sudut antara sumbu horizontal
dengan proyeksi sinar datang matahari arah selatan posisi
pengamat yang
ditarik searah dengan arah jarum jam[3] seperti yang terlihat pada Gambar 2.1.
Sudut Deklinasi()
adalah
[4]
matahari yaitu
sudut yang
dibentuk
oleh matahari dengan bidang ekuator dan berubah sebagai akibat kemiringan
bumi, dari + 23,45 musim panas (21 Juni) ke -23,45 di musim dingin (21
Desember). Latitude () adalah sudut posisi bidang tangkap dari equator (-90
90). Harga sudut deklinasi pada tiap saat dapat diperkirakan dengan persamaan
2.1 berikut[2]:
284
(2.1)
365
dimana n adalah hari keberapa dari tahun (misal tanggal 10 februari, n = 41)
Sudut kemiringan permukaan bidang tangkap terhadap bidang horizontal
adalah , ( 0
(2.2)
Sudut insiden () adalah sudut yang dibentuk antara garis tegak lurus
permukaan dan arah sinar radiasi langsung. Hubungan antara sudut-sudut tersebut
Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
dengan ditentukan dengan persamaan 2.3 berikut dan terlihat seperti pada
Gambar 2.2[3].
Cos = sin (sin cos - cos sin cos ) + cos (cos cos
cos w +
sin sin cos cos w + sin sin sin w )
(2.3)
2.3
[3]
dari suatu permukaan ke permukaan yang lain. Radiasi dapat memindahkan energi
menyeberangi ruang vakum dan tidak bergantung kepada medium perantara yang
menghubungkan dua permukaan.
Pada saat mencapai permukaan lain foton yang diradiasikan juga diserap
(absorbsi), dipantulkan (refleksi), atau diteruskan melalui permukaan. Fraksi yang
dipantulkan dinamakan reflektivitas (), fraksi yang diserap absorbsivitas (),
dan fraksi yang diteruskan dinamakan transmisivitas ()[3]. Jumlah fraksi
total sama dengan 1, maka berlaku persamaan 2.4[1]
+ + =1
( 2.4 )
pancar
tersebut
sebanding
dengan
pangkat
empat
suhu
pancar Eb sebesar[3]
Eb = . T4
Rizky Kurniawan (0810913129)
( 2.5)
6
Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
( 2.6)
secara
merata
kesegala
arah.
Hubungan
geometrik
antara
juga
memperngaruhi
laju
perpindahan
panas
radiasi.
(2.7)
Harga tergantung jenis bendanya dan dapat dilihat pada tabel emisivitas benda.
Perpindahan panas pada konveksi, konduksi dan radiasi yang terjadi
secara bersamaan dapat disederhanakan. Jika perpindahan panas radiasi
dinyatakan dengan suatu hantaran radiasi dengan persamaan 2.8[2]
h ri . A .( T 1 T
(2.8)
Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
ini
dibandingkan
dengan
persamaan
2.9,
maka
hri
dapat
dinyatakan sebagai[2]
h ri
2.4
.( T 4 T langit
c
.
T
T
c
langit
(2.9)
adalah
bagian
dari
sistem
solar
termal
yang
surya diantaranya
adalah
untuk
pemanasan
kosentrator.
Ditinjau
dari
media
Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
2. Cover atau plat penutup terbuat dari bahan transparan dengan tujuan untuk
menghindari sebesar mungkin
dan
radiasi. Pada umumnya terdiri dari dua atau tiga lapis kaca.
3. Saluran atau kanal pembawa energi diusahakan sepanjang mungkin
agar terjadi kontak yang lama antara absorber dan fluida pembawa energi.
4. Untuk menjaga agar panas stabil dan menyimpan panas dalam waktu yang
lebih
lama
digunakan
storage
dari
bahan
yang
mempunyai
tahan
dari
segala
macam
gangguan
seperti
hujan,
angin,
perbedaan temperatur, korosi dan sebagainya. Skema dari bagian kolektor surya
ditampilkan pada Gambar 2.4.
1
4
6
7
5
3
Gambar 2.4 Bagian-bagian kolektor surya[4]
Keterangan :
1. Lapisan transparan (cover)
2. Pelat penyerap panas (absorber)
3. Penyekat panas (insulation)
4. Pipa-pipa aliran fluida (distribution line)
Rizky Kurniawan (0810913129)
Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
85%
85%
7%
10
Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
ke
fluida kerja.
[5]
Qin
= ( . ) . Ak . Eglob
Qloss
= k . A . (dT/dx)
(2.10)
[6]
(2.11)
[6]
(2.12)
66%
QUse
Konveksi
Transportmedium
7%
3%
Konveksi
Radiasi
16%
Radiasi
80%
Radiasi
Heat Exchanger
Absorber
Cover
Insulation
100%
Refleksi
Refleksi
8%
Konduksi
Konveksi
Radiasi
KOLEKTOR
Transportmedium
Kolektor dianalisis sebagai volume atur dan jika ditinjau dalam keadaan stedi,
maka U = 0, sehingga menjadi persamaan 2.13 [5]
Q in Q use Q loss
(2.13 )
11
Tugas Akhir
Output
Input
Tinjauan Pustaka
Q use
Q in
(2.14)
Nilai
Panjang kolektor
2.2 m
Lebar kolektor
0.9 m
Luas kolektor, Ak
Tranmisivitas kaca penutup kolektor,
1.98 m
0.90
0.95
0.02 kg/s
695.9098 W/m
30.561 C
39.597 C
35.079 C
88.68 C
30 C
Panas spesifik, Cp
4.179.237 j/kgC
755.29
1.178.106
Dari data-data di atas yang telah diolah maka diperoleh efisiensi maksimum
yang didapatkan kolektor sebesar 64,11 % [8].
2.5 Panas yang Dimanfaatkan Oleh Kolektor
Dilihat dari kesetimbangan energi, energi yang berguna pada kolektor
adalah besar energi yang diterima absorber dikurangi dengan kerugian panas
kelingkungan dengan persamaan 2.15 dan persamaan 2.16[5]:
Q use Q Q
( 2.15 )
in
Q use
. A k . . . k eff
.m
.Ak (T Ta)
( 2.16 )
in
12
Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
transmisivitas
transmittance absorbtance
dan
product
absorsivitas
bahan
dengan
d adalah harga
( 2.17 )
..
[ 1
1 1
( 2.18 )
E glob . A k
. .
Q use
( 2.19 )
m .c p .
T
loss
Q in Q
use
( 2.20 )
13
Tugas Akhir
Tinjauan Pustaka
Besar kerugian panas ke sisi bawah, samping dan atas kolektor dapat
dihitung dari harga koefisien perpindahan panas dari sisi-sisi tersebut.
14
BAB III
METODOLOGI
3.1
Gambar 3.1
Start
Studi Literatur
Pemasangan Cover
Tanpa Kaca Film
Persiapan Pengambilan
Data
Ya
Perhitungan, Pembuatan Grafik dan Analisa Data
End
Gambar 3.1 Diagram alir penelitian
Tugas Akhir
Metodologi
1
2
3
Keterangan:
1. Tanki air (Reservoir)
2. Tanki penyimpan air panas (Heat Storage)
3. Pemanas air kolektor plat datar (Solar Water Heater)
3.3
16
Tugas Akhir
Metodologi
berada di atas dan fluida yang bertemperatur lebih rendah berada di bawah,
dikarenakan berat jenis air panas lebih ringan dari pada fluida dingin.
Kolektor sebagai alat konversi energi radiasi matahari ke energi termal,
mempunyai komponenkomponen dasar yang akan menentukan kemampuan
konversi energi dari kolektor itu sendiri.
Perancangan dan pembuatan kolektor yang dibahas dalam tugas akhir
ini meliputi perencanaan, dan pembuatan dari komponenkomponen dasar
sebuah kolektor yaitu :
1. Penutup kolektor
2. Kaca film
3. Pipa pengalir satu laluan
4. Plat absorber
5. Isolasi
Komponen utama kolektor surya plat datar yang akan dibuat terdiri dari 5
komponen utama dapat dilihat pada Tabel 3.1:
Tabel 3.1 Komponen utama dan spesifikasi kolektor surya plat datar
No
Bagian
Penutup
kolektor
Kaca Film
Pipa pengalir
satu laluan
Pelat
Absorber
Isolasi
Bahan
Kaca
Keterangan
Jenis kaca: crystal glass dengan
transmisivitas () = 0,90
Plastik
Aluminium
Aluminium
Papan MDF
17
Tugas Akhir
Metodologi
kolektor
ini
meliputi
perencanaan
komponen
: 1,22 m
Lebar kolektor
: 0.64 m
Luas kolektor
: 0.78 m2
Keterangan gambar :
1. Kaca penutup
2. Kaca film
3. Pipa pengalir satu laluan
Rizky Kurniawan (0810913129)
18
Tugas Akhir
Metodologi
4. Absorber
5. Isolasi bagian samping
6. Isolasi bagian bawah
7. Rangka kolektor
8. Lapisan isolasi diluar rangka dari gabus
9. Cover luar dari seng
3.3.3 Perancangan Bagian-Bagian Utama Kolektor
1) Pemilihan kaca penutup
Merupakan penutup kolektor yang terbuat dari bahan transparan yang
bertujuan untuk menghindari sebesar mungkin kerugian panas yang hilang
ke lingkungan
baik
secara
konveksi
maupun
radiasi
serta
berfungsi
kecil
memiliki
nilai
persentase
transmisi
atau
VLT
(Visible
Light
Transmission) yang besar karena merupakan besarnya cahaya yang melewati kaca
film sehingga cahaya
optimal.
UV
masuk
kolektor
surya
diteruskan
secara
bisa
memudar
sedangkan
absorber
yang
terkena
19
Tugas Akhir
Metodologi
panas
matahari
langsung
dan
mengurangi
Lampiran B2 ).
3) Perancanaan pipa pengalir satu laluan
Pipa pengalir berfungsi untuk mentransferkan energi termal yang diterima
kolektor ke fluida kerja. Disini pipa pengalir yang digunakan adalah
pipa aluminium satu laluan diameter 10 mm dengan tebal 1 mm serta panjang pipa
8 m dan konduktifitas (k) 204 W/mC[11]. Karena pipa pengalir hanya satu laluan
maka lintasan yang dilalui fluida lebih panjang, sehingga kontak antara fluida
dengan pipa satu laluan lebih lama dibandingkan dengan pipa banyak laluan
(multi way). Dari hal tersebut diharapkan temperatur keluar (Tout) dari fluida lebih
tinggi.
4) Plat absorber
Absorber merupakan komponen yang berfungsi untuk menyerap
energi termal yang di terima kolektor untuk memanaskan fluida kerja yang
dilewatkan. Absorber yang digunakan harus memiliki nilai absorbsivitas
dan
konduktivitas
termal yang besar (k ) serta tahan korosi.
Untuk meningkatkan nilai absorbsivitas yang besar plat absorber
perlu dilapisi dengan cat hitam pudar/buram sehingga memiliki reflektifitas yang
kecil. Pada perancangan ini digunakan pelat aluminium yang memiliki
konduktifitas (k)
204 W/mC[11] dan dilapisi dengan cat sehingga pelat absorber akan
memiliki absorbsivitas () sebesar 0,9.
5) Pemilihan isolasi
Bahan isolasi yang digunakan sebaiknya
memiliki konduktivitas
termal bahan rendah yang berfungsi untuk mengurangi energi termal yang hilang
secara konduksi.
Selain
cukup, praktis
itu
memiliki
tebal
isolasi
yang
dalam
100
C ) dan tahan
20
Tugas Akhir
Metodologi
dimasukkan
ke
dalam
semacam
tempat
0, 048 W m 0.
dengan tebal 5 cm dan konduktivitas termal ( k ) C
[11]
Keterangan gambar :
1. Penutup Kolektor
2. Kayu
3. Gabus
4. Cover luar dari Seng
5. Absorber
6. Triplek
7. Papan MDF
Rizky Kurniawan (0810913129)
21
Tugas Akhir
Metodologi
2. Termokopel
Termokopel
adalah
sensor
dengan
prinsip
sederhana
dalam
yang
digunakan
bertipe
(Cu-CuNi),
dapat
22
Tugas Akhir
Metodologi
3. Termokontrol
Merupakan alat ukur untuk membaca signal yang dihasilkan oleh
termokopel berupa temperatur yang diukur dari kolektor, sehingga terlihatlah
angka
yang
menunjukkan
temperatur
hasil
pengukuran.
Merek
yang
digunakan adalah Krisbow yang mampu membaca suhu dari 01200 C seperti
yang terlihat pada Gambar 3.7.
4. Multimeter Digital
Multimeter digunakan untuk membaca nilai yang dihasilkan dari alat ukur
intensitas radiasi matahari berupa tegangan atau arus yang diperoleh seperti yang
terlihat pada Gambar 3.8.
23
Tugas Akhir
Metodologi
c
e
a
Gambar 3.9 Parameter yang diukur pada kolektor
Keterangan:
a. Temperatur air masuk kolektor (Tin)
b. Temperatur air keluar kolektor (Tout)
c. Temperatur lingkungan (Tamb)
d. Temperatur absorber (T1, T2, dan T3)
e. Intensitas matahari (Eglob)
3.5 Prosedur Pengujian
Adapun prosedur percobaan, baik menggunakan cover dengan kaca
film maupun tanpa kaca film adalah sebagai berikut:
1. Mempersiapkan intalasi pengujian, yaitu kolektor plat datar, sumber air,
termokopel, termokontrol, solarimeter, multimeter digital, dan stopwatch.
2. Pasang perangkat pengujian dan alat ukur pada masing-masing titik uji pada
kolektor dan solarimeter.
3. Alirkan air kedalam kolektor dengan 3 bukaan yaitu bukan 1, bukaan dan
dalam selang waktu 10 menit untuk penutup kolektor dengan dan
tanpa kaca film.
4. Lakukan pencataan data pengujian.
Rizky Kurniawan (0810913129)
24
Tugas Akhir
Metodologi
E
hyni
1
2
3
4
5
64,7
64,8
64,2
64,1
64,9
Waktu
(menit)
Tling
(C)
Tin
(C)
Tout
(C)
Tabs1
(C)
Tabs2
(C)
Tabs3
(C)
2
4
6
8
10
32
32
32
32
32
28,1
28,1
28,1
28,1
28,1
38,7
38,7
38,8
39,1
39,1
42
43
45
41
44
42
44
41
43
42
39
41
41
42
41
Waktu
(menit)
Tling
(C)
Tin
(C)
Tout
(C)
Tabs1
(C)
Tabs2
(C)
Tabs3
(C)
2
4
6
8
10
32
32
32
32
32
28,4
28,4
28,4
28,4
28,4
43,2
42,8
42,5
42,5
42,9
42
42
43
42
42
46
46
45
45
40
40
43
42
42
41
Waktu
(menit)
Tling
(C)
Tin
(C)
Tout
(C)
Tabs1
(C)
Tabs2
(C)
Tabs3
(C)
2
4
6
8
10
32
32
32
32
32
28,4
28,4
28,4
28,4
28,4
48,1
48,1
48,4
48,5
48,4
42
42
43
43
42
43
43
44
44
43
44
44
45
44
43
E
hyni
1
2
3
4
5
64,6
64,6
64,5
64,9
64,9
E
hyni
1
2
3
4
5
64,6
64,6
64,5
64,2
64,1
Volume
(l)
3,42
Volume
(l)
2,31
Volume
(l)
1,45
25
Tugas Akhir
Metodologi
E
hyni
1
2
3
4
5
64,1
64,3
64,4
64,5
64,9
Waktu
(menit)
T ling
(C)
Tin
(C)
Tout
(C)
Tabs1
(C)
Tabs2
(C)
Tabs3
(C)
2
4
6
8
10
32
32
32
32
32
28,2
28,2
28,2
28,2
28,2
42,5
42,8
42,9
42,8
42,9
52
52
52
52
52
54
54
53
54
53
52
52
52
52
52
Waktu
(menit)
T ling
(C)
T in
(C)
Tout
(C)
Tabs1
(C)
Tabs2
(C)
Tabs3
(C)
2
4
6
8
10
32
32
32
32
32
28,4
28,4
28,4
28,4
28,4
48,2
48,1
48,3
48,2
48,4
56
56
56
55
56
53
52
52
53
52
52
52
52
52
51
Waktu
(menit)
Tling
(C)
Tin
(C)
Tout
(C)
Tabs1
(C)
Tabs2
(C)
Tabs3
(C)
2
4
6
8
10
32
32
32
32
32
28,5
28,5
28,5
28,5
28,5
54,4
54,4
54,2
54,3
54,3
54
54
54
53
54
53
53
54
53
54
53
52
53
52
53
E
hyni
1
2
3
4
5
64,2
64,1
64,4
64,2
64,5
E
hyni
1
2
3
4
5
64,3
64,4
60,4
64,6
64,5
Volume
(l)
3,75
Volume
(l)
2,55
Volume
(l)
1,74
= 1.22 m x 0.66 m
= 0.78 m2
= 0.95
Absorbsivitas absorber,
= 0.9
= 32 oC
26
Tugas Akhir
Metodologi
= 28,1 oC
= 38,5 oC
Tb T
(3.1)
Tb
in
28,1 38, 7
2
33,
40 C
Cp ( J/kg.oC )
20
4181,8
Tb
Cp
40
4178,4
mQ
Diketahui :
Volume air (V)
= 600 s
27
Tugas Akhir
Metodologi
3
0, 00342m
m 1200s
.
1000kg / m3
m 0, 00570kg / s
Energi yang dimanfaatkan kolektor (Quse) menggunakan persamaan 2.19 :
.
m .C p .(
outT
use
T )
in
0, 00570kg /
.4179,s
252, 527Watt
Sehingga,
Untuk menghitung efisiensi kolektor yang diperoleh menggunakan
persamaan 2.14 :
100x%
use
Q
in
48, 21%
Untuk hasil perhitungan data untuk masing-masing pemanas air
kolektor surya plat datar dapat dilihat pada lampiran A
28
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pendahuluan
Pengujian dilakukan terhadap pemanas air surya kolektor plat datar dengan
penambahan kaca film dan tanpa penambahan kaca film pada penutup
kolektor dengan intensitas radiasi matahari yang diperoleh dari pengujian
adalah dalam milivolt dengan pembaca alat ukur multimeter, kemudian
dikonversikan dengan konstanta kalibrasi pada alat ukur intensitas sebesar 12,14
x 103V-1Wm2 (1mV =
12,14 W/m2) sehingga diperoleh intensitas radiasi matahari berkisar antara 778,17
W/m2 787,89 W/m2. Sedangkan untuk temperatur masuk (Tin), temperatur
keluar (Tout), temperatur lingkungan (Tamb) dan temperatur absorber (Tabs)
dari pengujian menggunakan alat ukur temperatur yaitu termokontrol. Pada
pemanas air surya kolektor plat datar ini fluida kerja dialirkan masuk ke kolektor
dari tanki air (reservoir) dengan mengatur bukaan pada katup yaitu bukaan 1,
dan yang nantinya diubah menjadi energi termal melalui pipa laluan dalam
kolektor yang akan menuju tanki penyimpan air panas (heat storage) seperti
terlihat pada Gambar 4.1
(a)
(b)
Tugas Akhir
dilakukan
pengujian
terhadap
kinerja
kolektor
maka
40
(Tout) Bukaan 1
30
(T out) Bukaan
(Tout) Bukaan
20
(Tin) Bukaan 1
(Tin) Bukaan
(Tin) Bukaan
10
0
0
6
8
Waktu
(menit)
10
12
Gambar 4.2 :Pengaruh waktu terhadap temperatur pada kolektor dengan penambahan kaca film
60
50
40
(Tout) Bukaan 1
(Tout) Bukaan
30
(Tout) Bukaan
(Tin) Bukaan 1
20
(Tin) Bukaan
(Tin) Bukaan
10
0
0
6
8
Waktu
(menit)
10
12
Gambar 4.3: Pengaruh waktu terhadap temperatur pada kolektor tanpa kaca film
31
Tugas Akhir
terhadap
temperatur
masing-masing bukaan
masuk
(Tin)
antara
lebih
lama
dibandingkan
bukaan
dan
bukaan
yang
membutuhkan waktu lebih sedikit. Pada bukaan 1 memperoleh Tout rata-rata 38,9
C dan Tin rata- rata 28,1 C dengan perbedaan temperatur 10,8 C serta bukaan
untuk Tout rata- rata 42,8 C dan Tin rata-rata 28,4 C dengan selisih temperatur
14,4 C. Dapat dilihat untuk bukaan 1 dan bukaan memiliki selisih temperatur
yang dihasilkan cukup besar dibandingkan bukaan dan selain itu Tout yang
konstan juga terjadi pada bukaan .
Sama halnya dengan kolektor dengan penambahan kaca film pada Gambar
4.3 untuk kolektor tanpa penambahan kaca film untuk masing-masing
bukaan antara Tin dan Tout pada waktu pengujian yang sama selama 10 menit
dapat dilihat temperatur keluar yang paling tinggi terjadi pada bukaan dengan
Tout rata-rata
54,3 C dari Tin berkisar rata-rata 28,5 C dengan perbedaan temperatur 25,8 C.
Hal ini disebabkan selain waktu yang dibutuhkan untuk mengalir memanaskan air
dalam kolektor yang lambat juga dipengaruhi penutup kolektor yang
tidak menggunakan kaca film dimana radiasi yang menuju penutup kolektor
lebih banyak ditransmisikan kedalam kolektor jika dibandingkan dengan
penambahan kaca film. Pada bukaan 1 diperoleh Tout rata-rata 42,8 C dan Tin
rata-rata 28,2 C dengan perbedaan temperatur 14,6 C serta bukaan Tout
berkisaran rata-rata
48,2 C dan Tin rata-rata 28,4 C dengan selisih temperatur 19,8 C. Hasil
temperatur untuk bukaan 1 dan yang diperoleh juga berbeda antara
kolektor dengan penambahan kaca film dengan kolektor tanpa penambahan
kaca film dengan selisih 3,8 C untuk bukaan 1 dan 5,6 C untuk bukaan .
Pada Gambar 4.4 berikut dapat dilihat dengan jelas perubahan temperatur
yang signifikan terjadi pada bukaan pada kolektor antara penambahan kaca film
dengan tanpa kaca film memiliki perbedaan temperatur 5,9 C. Dimana
pada
Rizky Kurniawan (0810913129)
32
Tugas Akhir
menit masing-masing dua model uji penutup kolektor dari menit ke-2
sampai menit ke-10 tidak terlihat perbedaan temperatur yang signifikan
hanya berkisar
0,01C-0,04C hal ini dikarenakan intensitas radiasi matahari (Eglob) yang
juga tidak begitu berbeda hanya berkisar 778,17 W/m2-784,24 W/m2. Sedangkan
untuk bukaan
dan
juga
perubahan temperatur
mengalami perbedaan
tanpa kaca film namun perbedaan temperatur yang signifikan terjadi hanya pada
bukaan seperti yang terlihat pada Gambar 4.4.
30,0
25,0
20,0
15,0
10,0
5,0
0,
0 0
12
Waktu (menit)
Penambahan
kaca film ()
tanpa penambahan
kaca
33
Tugas Akhir
0,00700
0,00600
0,00500
0,00400
0,00300
0,00200
0,00100
0,00000
De
D
b
i
t
t
a
n
p
a
k
a
c
a
f
i
l
m
Bukaan
0,0057
1
0
0,0062
bukaan
5
1/2
0,0038
Bukaan
5
1/4
0,0042
5
0,0024
2
0,0029
0
Gamb
ar 4.5:
Debit
aliran
pada
kolekt
or
Pada
Gambar 4.5
dapat
dilihat
perbedaan
debit aliran
air panas
yang paling
banyak
terdapat pada
kolektor
dengan
penambahan
kaca film
dengan
bukaan 1
air
kol
mpanas
ekt
e0,00570 or
nliter/deti tan
gk
pa
hsedangka
an
s
i
l
k
a
n
d
e
b
i
t
penambahan
kaca film
menghasilka
n debit air
panas
0,00625
liter/detik.
Begitu
dan ka
jpada
ca
ukolektor fil
gdengan
m
apenambah
an
u
n
t
u
k
b
u
k
a
a
n
m
e
n
g
h
a
s
i
lka ma
n sin
deb git ma
sin
g
se
be
sar
0,0038
5
liter/det
ik
dan
0,0
029
0
liter/detik lebih
sedikit dari pada
kolektor tanpa
penambahan kaca
film 0,00425
dan
.
lit 0,00290
Hal
er/ liter/detik ini
det untuk
ik bukaan
un
tu
k
bu
ka
an
di
ka
re
na
ka
n
ti
n
g
gi
n
ya
temperatu
r
keluar
air
panas
pada
kole
ktor
tanp
a
le
b
i
h
rendah berada di
bawah,
dikarenakan berat
jenis air panas
lebih ringan dari
pada
air dingin.
4.4
Pengaruh
Laju Aliran
Massa
Terhadap
Efisiensi
Kolektor
Adap
un
hubu
ngan
penga
ruh
laju
aliran
massa
terha
dap
efisie
nsi
kolek
tor
dengan
penambahan
kaca film dan
tanpa
penambahan
kaca film
dapat dilihat
pada
Gambar 4.6
dan Gambar
4.7.
Rizky
Kurniawan
(0810913129
)
34
Tugas Akhir
10,00
0,00
0,000
00
0,001
00
0,002
00
0,003
00
0,004
00
0,005
00
0,006
00
Laju
aliran
massa
(kg/s)
Gambar 4.6:
Hubungan laju aliran
massa terhadap
efisiensi kolektor
dengan penambahan
kaca
film
80,00
70,00
60,00
5
0
4
0
3
0
2
0
B
u
B
u
B
u
10,0
0
0,00
0,0020
0,00000
0
0,0040
0
0,0060
0
0,0080
Laj
u
alir
an
ma
ssa
(kg
/s)
Gambar 4.7:
Hubungan laju
aliran massa
terhadap
efisiensi
kolektor tanpa
kaca film
Gambar b
4.6 dan a
Grafik
Gambar h
pada
4.7 ini
w
menunjuka a
n
peningkatan
laju aliran
massa
diiringi
dengan
peningkatan
efisiensi.
Pada grafik
ganpe
u
na
n
m
t
ba
u
ha
k
n
ka
k
ca
o
fil
l
m
e
m
k
e
t
mi
o
lik
r
i
efi
d
sie
e
ns
n
i
lebih kecil
dibandingkan
kolektor tanpa
kaca film pada
setiap bukaan.
Adanya
penambahan
kaca film sangat
mempengaruhi
kinerja kolektor
terlihat pada
bukaan 1 dengan
Rizky Kurniawan
(0810913129)
35
Tugas Akhir
laju aliran massa rata-rata 0,00570 kg/s dengan efisiensi rata-rata 49,15 %
dibandingkan tanpa kaca film dengan laju aliran massa rata-rata 0,00625
kg/s memiliki efisiensi rata-rata 72,99 %, selain itu pengaruh intensitas
radiasi matahari (Eglob) juga mempengaruhi laju aliran massa.
Sama halnya untuk bukaan dan laju aliran massa serta efisiensi
kolektor lebih besar juga terjadi pada kolektor tanpa kaca film dengan laju aliran
massa masing-masing 0,00425 kg/s dan 0,00290 kg/s memiliki efisiensi 67,70 %
dan 60,76 %. Sedangkan untuk kolektor penambahan kaca film dengan laju aliran
massa 0,00385 % dan 0,00242 % memiliki efisiensi 44,17 kg/s dan 38,54 %. Pada
grafik dapat dilihat Secara menyeluruh peningkatan laju aliran massa disertai
peningkatan efisiensi kolektor tersebut baik penggunaan kaca film maupun tanpa
kaca film bergerak mendekati grafik linear.
Oleh karena itu, perbedaan temperatur antara masuk dan temperatur keluar
kolektor mempengaruhi energi yang dimanfaatkan kolektor (Quse). Semakin besar
beda
temperatur
mengakibatkan
semakin
besar
pula
nilai
Quse
yang
36
Tugas Akhir
80,00
70,00
60,00
50,
00
Efisiensi
kolektor
penambah
an kaca film
40,
00
Efisiensi
kolektor
tanpa kaca
film
30,
00
20,
00
10,00
0,00
0
Bukaan
37
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Setelah dilakukan pengambilan data, uji kinerja pemanas air tenaga surya
kolektor plat datar dengan penambahan kaca film serta analisa terhadap
hasil penelitian maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
Telah dibuat pemanas air tenaga surya kolektor plat datar dengan dan
tanpa kaca film dengan pengatur bukaan pada katup yaitu bukaan 1, dan .
Secara umum penambahan kaca film pada kaca penutup kolektor
sangat mempengaruhi kinerja kolektor dengan efisiensi rata-rata kolektor
bukaan 1,
, dan sebesar 49.15 %, 44.17 % dan 38.54 % dibandingkan tanpa kaca
film dengan efisiansi rata-rata 72.99 %, 67.70 % dan 60.76 %.
Selain kaca film faktor yang mempengaruhi efisiensi kolektor surya
dipengaruhi oleh tingkat intensitas radiasi matahari serta perbedaan Tin
dan Tout
5.2 Saran
Hasil yang telah diperoleh pada penelitian ini sesuai dengan literatur yang
ada. Namun demikian, untuk penelitian selanjutnya perlu dilakukan beberapa hal
sebagai berikut:
Untuk hasil yang lebih akurat, sebaiknya pengambilan data serta
pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program data.
Lakukan penelitian yang lebih lanjut untuk kaca yang bervariasi.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
[1]
[2]
[3]
[4]
Zainuddin, Dahnil., Teknologi Energi Surya II, CV. Ferila, Padang, 2010.
[5]
[6]
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
[12]
Lampiran A
Merupakan hasil pengolahan data seperti berikut:
Tabel Pengolahan Data Kolektor Surya dengan Penambahan Kaca Film
Panjang kolektor
: 1,22 m
Lebar kolektor
: 0.64 m
Luas kolektor
: 0.78 m2
No
1
2
3
Eglob
Waktu
Tling
Tin-Tling Tb
Debit
Tin
Cp
Tabs rata-rata
Tout
Qin
(Detik)
120 32
(C )
28,1
(C )
(C )
41,00 38,7
(C )
(C )
10,6 -3,9
786,672
252,527
779,388
33,45
240 32
524,632
360 32
28,1
48,13
28,1
42,67 38,7
10,6 -3,9
42,33 38,8
10,7 -3,9
480 32
518,964
600 32
525,441
28,1
28,1
50,50
28,1
49,87
42,00 39,1
11,0 -3,9
33,60
254,909
519,774
49,04
4179,49
42,33 39,1
11,0 -3,9
33,60
4179,49
778,174
262,054
5
787,886
262,054
Avg 783,52
49,15
2. Bukaan ()
38,9
10,8
(l/s)
Quse
(W/m2)
785,458
33,40
(C ) (C )
252,527
523,822
48,21
4179,52
417
9,52
33,40
3,
42
417
9,51
(J/kg (C ) (kg/s)
0,00
570
No
Eglob
Waktu
Tling
Tin-Tling Tb
Debit
Tin
Cp
Tabs rata-rata
Tout
(C )
(C )
(C ) (C )
(W/m2)
(Detik)
(C )
(C )
(C )
784,244
0,00385
120 32
238,126
28,4
42,67 43,2 14,8 -3,6
523,012
45,53
35,80
(l/s)
2,31
Quse
Qin
(J/kg (C ) (kg/s)
4179,11
2
3
4
5
Avg
784,244
231,692
783,03
226,866
787,886
226,866
787,886
233,300
785,5
44,17
240 32
523,012
360 32
522,203
480 32
525,441
600 32
525,441
28,4
28,4
44,30
28,4
43,44
28,4
43,18
28,4
44,40
43,67 42,8
14,4 -3,6
35,60
4179,15
43,33 42,5
14,1 -3,6
35,45
4179,17
43,00 42,5
14,1 -3,6
35,45
4179,17
41,00 42,9
14,5 -3,6
35,65
4179,14
42,8
14,4
3. Bukaan ()
No
1
2
3
4
5
Avg
Eglob
Waktu
Tling
Tin-Tling Tb
Debit
Tin
Cp
Tabs rata-rata
Tout
(l/s)
Quse
Qin
(W/m2)
784,244
38,25
(Detik)
120 32
(C )
28,4
(C )
(C )
43,00 48,1
(C )
(C )
19,7 -3,6
784,244
198,941
783,03
38,40
240 32
523,012
360 32
28,4
38,04
28,4
43,00 48,1
19,7 -3,6
44,00 48,4
20,0 -3,6
779,388
202,979
778,174
201,969
781,8
38,54
480 32
519,774
600 32
518,964
28,4
28,4
39,05
28,4
38,92
43,67 48,5
20,1 -3,6
38,45
201,969
522,203
38,68
4178,66
42,67 48,4
20,0 -3,6
38,40
4178,67
48,3
(C ) (C )
417
8,70
198,941
523,012
38,04
4178,70
38,25
1,
45
417
8,67
(J/kg (C ) (kg/s)
0,00
242
19,9
Eglob
No
1
2
3
4
5
Avg
Waktu
Tin-Tling Tb
Tling Tin
Debit
Tabs rata-rata
Cp
Tout T
(Detik)
120 32
(C )
28,2
(C )
(C )
52,67 42,5
(C )
(C )
14,3 -3,8
780,602
381,349
781,816
35,55
240 32
520,583
360 32
28,2
73,25
28,2
52,67 42,8
14,6 -3,8
52,33 42,9
14,7 -3,8
783,03
381,349
787,886
383,960
782,30
72,99
480 32
522,203
600 32
525,441
28,2
28,2
73,03
28,2
73,07
52,67 42,8
14,6 -3,8
35,50
383,960
521,393
73,64
4179,17
52,33 42,9
14,7 -3,8
35,55
4179,16
14,6
(l/s)
Qin
(W/m2)
778,174
35,35
42,8
(C ) (C )
Quse
417
9,19
373,515
518,964
71,97
4179,17
35,50
3,
75
417
9,16
(J/kg (C ) (kg/s)
0,00
625
2. Bukaan ()
No
Eglob
Waktu
Tling
Tin-Tling Tb
Debit
2
1
2
3
4
5
Avg
Tin
Cp
Tabs rata-rata
(C )
(C )
53,67 48,2
(C )
(C )
19,8 -3,6
Tout
778,174
349,861
781,816
38,35
240 32
518,964
360 32
28,4
53,33 48,1
67,415
28,4
53,33 48,3
19,7 -3,6
779,388
351,637
783,03
355,187
780,4
67,70
480 32
519,774
600 32
522,203
28,4
28,4
53,33 48,2
67,652
28,4
53,00 48,4
68,017
48,2
19,8
19,8 -3,6
38,30
353,412
521,393
67,782
4178,69
20,0 -3,6
38,40
4178,67
417
8,69
351,637
519,774
67,652
4178,70
38,25
2,
55
417
8,68
(kg/s)
0,00
425
Eglob
Waktu
Tling
Tin-Tling Tb
Debit
Tin
Cp
Tabs rata-rata
(C )
(W/m )
(Detik)
(C )
(C )
780,602
41,45
120 32
28,5
53,33 54,4
25,9 -3,5
781,816
313,821
733,256
41,35
240 32
521,393
360 32
28,5
53,00 54,4
60,189
28,5
53,67 54,2
25,9 -3,5
(C )
28,4
(l/s) (J/kg (C )
Qin
(Detik)
120 32
3. Bukaan ()
No
Quse
(W/m )
779,388
38,30
19,9 -3,6
(C ) (C )
(C )
(C )
25,7 -3,5
Tout
(C ) (C )
417
8,15
41,45
1,
74
417
8,17
l/s
Quse
Qin
(J/kg (C ) (kg/s)
313,821
520,583
60,283
4178,15
0,00
290
311,399
489,008
63,680
4
5
Avg
784,244
312,610
783,03
312,610
772,6
60,76
480 32
523,012
600 32
522,203
28,5
28,5
52,67 54,3
59,771
28,5
53,67 54,3
59,864
54,3
25,8
25,8 -3,5
41,40
4178,16
25,8 -3,5
41,40
4178,16
Lampiran B1
Sifat-Sifat Fisik Air H2O Pada Tekanan Atmosfir
T, C
, kg/m3
Cp, J/Kg C
1002,28
4,2178
20
1000,52
4,1818
40
994,59
4,1784
60
985,46
4,1843
80
974,08
4,1964
100
960,63
4,2161
120
945,25
4,250
140
928,27
4,283
160
909,69
4,342
180
889,03
4,417
Lampiran B2
Merupakan spesifikasi kaca film merek Perfect Guard
No
1
Tipe
Light Neutral
Spesifikasi
VLT: 51%, UV Blocked: 99%, TSER: 45%, IR
Rejected: 42%
Graphite
Dark Diamond
Dark Emerald
Dark Titanium
Black Titanium 40
Black Titanium 60
Black Titanium 80
LAMPIRAN B