Anda di halaman 1dari 20

Praktikum Uji Impact

Universitas Mercu Buana 1


Teknik Mesin

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam pengujian mekanik, terdapat beberapa jenis pemberian beban


kepada material, yaitu beban statik seperti pada uji tarik, uji tekan, dan uji untir,
beban dinamik seperti pada uji fatigue, dan pemberian beban dengan kecepatan
tinggi seperti pada uji impak. Perbedaan dari pembebanan jenis ini dapat dilihat
pada strain ratenya.

Tabel 1. Jenis Pembebanan Berdasarkan Strain Ratenya

NO Rentang Kecepatan Kondisi Atau Tipe Pengujian


Regangan
1 10-5 s/d 10-5 s-1 Uji Creep pada beban Konstan
2 10-5 s/d 10-1 s-1 Penguji Tarik static
3 10-1 s/d 102 s-1 Penguji Tarik atau tekan dinamik
4 102 s/d 104 s-1 Pengujian Impak dengan tekanan tinggi
5 104 s/d 108 s-1 Pengujian impak dengan kecepatan tinggi ( balistik )

Pengujian impak ada karena terjadi suatu fenomena pada masa Perang Dunia
ke 2. Saat itu banyak terjadi fenomena patah getas yang terjadi pada daerah lasan
kapal-kapal perang dan tanker-tanker. Diantara fenomena patahan tersebut ada
yang patah sebagian dan ada yang benar-benar patah terbelah menjadi 2 bagian.
Fenomena patahan ini biasa terjadi pada saat musim dingin ketika kapal sedang

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 2
Teknik Mesin

berada di laut lepas ataupun ketika kapal sedang berlabuh. Contoh yang sangat
terkenal tentang fenomena patahan getas adalah tragedi Kapal Titanic yang
melintasi samudera Atlantik. Semenjak adanya fenomena tersebut, banyak orang
yang menelitinya lebih lanjut dan lahirlah uji impak ini. Dasar pengujian impak ini
adalah perpindahan energi potensial yang berubah menjadi energi kinetik dari
pendulum beban yang berayun dari suatu ketinggian tertentu kepada benda uji
melalui tumbukan, sehingga benda uji mengalami deformasi.

Pengujian impak merupakan simulasi dari kondisi operasional material


yang biasa ditemui dalam perlengkapan konstruksi dan transportasi, dimana beban
yang diberikan tidak selalu terjadi secara perlahan, namun diberikan dengan
kecepatan tinggi atau secara tiba-tiba, contohnya seperti beban yang diterima oleh
bumper mobil pada saat terjadi kecelakaan. Pengujian ini banyak dilakukan di
indusri terutama pada industri otomotif. Pengujian impak dilakukan untuk
mengetahui apakah energi yang diterima oleh material diserap atau dialirkan
kembali oleh material tersebut. Untuk industri mobil, material yang baik dan aman
untuk digunakan adalah material yang dapat menyerap energi akibat tabrakan,
bukan yang mengalirkan energi tersebut.

1.2 Tujuan

1. Untuk mengetahui dan menganalisis bentuk perpatahan pada material yang


diujikan.
2. Untuk mengetahui cara pengujian impact suatu material.
3. Untuk menegtahui harga impact (HI).
4. Untuk mengetahui sifat perpatahan speciment.

1.3 Manfaat

1. Dapat mengetahui dan menganalisis bentuk perpat perpatahan pada material


yang diujikan.
2. Dapat mengetahui cara pengujian impact suatu material.
3. Dapat menegtahui harga impact (HI).
4. Praktikum dapat mengetahui sifat perpatahan speciment.

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 3
Teknik Mesin

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Pengujian Impact (Pukul Takik)

Uji impact adalah pengujian ketahanan suatu material terhadap beban kejut. Beban
kejut yang dimaksud adalah pemberian beban dengan kecepatan tinggi. Parameter
kecepatan pembebanan inilahyang membedakan uji impak dengan uji yang
lainnya, dimana pada pengujian yang lainnya beban diberikan secara perlahan.

Pengujian impact merupakan simulasi dari kondisi operasional material


yang biasa ditemui dalam perlengkapan konstruksi dan transportasi dimana beban
yang diberikan tidak selalu terjadi secara perlahan, namun diberikan secara tiba-
tiba atau dengan kecepatan yang tinggi, contohnya seperti beban yang diterima
pada bumper mobil pada saat terjadi kecelakaan.

2.2 Prinsip Uji Impact


Dasar dari uji impak adalah penyerapan energi potensial dari pendulum beban yang
berayun dari suatu ketinggian tertentu yang kemudian menumbuk spesimen uji
sehingga spesimen mengalami deformasi. Pada saat beban dinaikkan dengan
ketinggian tertentu, beban memiliki energi potensial, kemudian saat beban jatuh
dan menumbuk spesimen, energi potensial yang dimiliki oleh beban berubah
menjadi energi kinetik. Energi kinetik yang mengenai spesimen merupakan energi
kinetik maksimum yang kemudian diserap oleh spesimen uji.

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 4
Teknik Mesin

Nilai energi yang diserap oleh spesimen hingga terjadi patahan pada
spesimen merupakan ukuran dari ketahanan impak material tersebut. Suatu
material dapat dikatakan tahan beban impak apabila material tersebut memiliki
kemampuan untuk menyerap beban kejut yang diberikan tanpa mengalami
deformasi dengan mudah.

Gambar 2.1 Proses Perpindahan Energi


2.3 Metode Uji Impact
Metode uji impak berdasarkan standar ASTM E23 ada dua, yaitu :

A. Metode Charpy

Metode Charpy merupakan metode yang banyak digunakan di Amerika Serikat.


Spesimen metode ini memiliki dimensi 55 mm x 10 mm x 10 mm (panjang x lebar
x tinggi) dan memiliki takikan tepat di tengah-tengah spesimen. Berdasarkan
standar ASTM E23, terdapat 3 jenis spesimen untuk metode ini, dimana perbedaan
antar spesimen terletak pada bentuk takikannya. Bentuk takikan pada spesimen
metode ini berupa huruf U, V, dan key hole (seperti lubang kunci).

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 5
Teknik Mesin

Gambar 2.2 Spesimen Metode Charpy

Gambar 2.3 Metode Charpy

Pada metode ini, spesimen akan diletakkan pada tumpuan dengan posisi
horizontal tanpa dijepit, kemudian beban akan diberikan pada arah belakang
takikan. Keuntungan dari spesimen yang tidak dijepit adalah membuat pengujian
berlangsung lebih cepat, sehingga memudahkan untuk melakukan pengujian pada
temperatur transisinya.

B. Metode Izod

Metode Izod merupakan metode yang banyak digunakan di Eropa.Spesimen


metode ini memiliki dimensi 75 mm x 10 mm x 10 mm (panjang x lebar x tinggi)
dan memiliki takikan. Berdasarkan standar ASTM E23, bentuk takikan dari

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 6
Teknik Mesin

spesimen metode ini adalah V, dengan kedalaman takikan sebesar 2 mm, dan sudut

takikan 45o.

Gambar 2.4 Spesimen Metode Izod

Gambar 2.5 Metode Izod

Pada metode ini, spesimen akan diletakkan pada tumpuan dengan posisi vertikal
dan dijepit, kemudian beban akan diberikan pada arah depan takikan.
Penjepitan spesimen pada metode ini menyebabkan pengujian berlangsung
lama, sehingga tidak cocok untuk digunakan pada pengujian dengan temperatur
yang bervariasi.

2.4 Data yang diperoleh dari Uji Impact

Dari pengujian impak, dapat diperoleh informasi sebagai berikut :

1. Energi yang Diserap oleh Spesimen

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 7
Teknik Mesin

Besarnya energi yang dapat diserap oleh spesimen akibat terjadinya


tumbukan dengan beban.

2. Harga Impak

Harga impak adalah jumlah energi yang dapat diserap oleh suatu material tiap
satuan luas. Harga impak dapat dihitung melalui persamaan :

𝑬
𝐇𝐈 =
𝑨

dimana :

HI = Harga impak (J/mm2)

E = Energi yang diserap oleh spesimen (Joule)

A = Luas penampang spesimen (mm2)

3. Perpatahan Impact
 Perpatahan berserat (fibrous fracture), yang melibatkan mekanisme
pergeseran bidangbidang kristal di dalam bahan (logam) yang ulet (ductile).
Ditandai dengan permukaan patahan berserat yang berbentuk dimpel yang
menyerap cahaya dan berpenampilan buram.
 Perpatahan granular/kristalin, yang dihasilkan oleh mekanisme pembelahan
(cleavage) pada butir-butir dari bahan (logam) yang rapuh (brittle). Ditandai
dengan permukaan patahan yang datar yang mampu memberikan daya
pantul cahaya yang tinggi (mengkilat).
 Perpatahan campuran (berserat dan granular). Merupakan kombinasi dua
jenis perpatahan di atas.
4. Temperatur Transisi

Temperatur transisi adalah temperatur yang menunjukkan transisi perubahan jenis


perpatahan suatu material bila diuji pada temperatur yang berbeda-beda. Dari
engujian dengan temperatur yang berbeda-beda, maka akan terlihat bahwa pada
temperatur tinggi material akan cenderung bersifat ulet sehingga patahan yang
akan terjadi adalah patah ulet, dan pada temperatur rendah material akan cenderung
bersifat getas sehingga patahan yang akan terjadi adalah patah getas. Semakin

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 8
Teknik Mesin

rendah nilai temperatur transisi, maka semakin tinggi ketahanan patah material
tersebut. Dari data energi yang diserap oleh spesimen dan temperatur yang
diberikan pada spesimen, akan didapatkan kurva Energi yang Diserap (Cv) vs
Temperatur. Dari kurva tersebut dapat diketahui berbagai macam temperatur
transisi dari material uji.

Gambar 2.6 Kurva Energi vs Temperatur


Jenis temperatur transisi ada 3, yaitu:
 Fracture Transition Plastic (FTP)
FTP adalah temperatur dimana bentuk patahan yang terjadi adalah
patahan ulet.
 Fracture Appearance Transition Temperature (FATT)
FATT adalah temperatur dimana bentuk patahan yang terjadi adalah
campuran dari patah ulet dan patah getas.
 Nil Ductility Temperature (NDT)
NDT adalah temperatur dimana bentuk patahan yang terjadi adalah patah
getas.

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 9
Teknik Mesin

Gambar 2.7 Permukaan spesimen vs temperatur


5. Bentuk Patahan
Secara umum perpatahan dapat digolongkan menjadi 2 golongan umum yaitu :

A. Patahan Getas

Patahan yang tejadi pada bahan yang getas.

Patahan yang ditandai oleh adanya kecepatan penjalaran retak yang tinggi, tanpa
terjadi deformasi kasar, dan sedikit sekali terjadi deformasi mikro.

• Contoh : Patahan pada besi tuang.

Ciri-ciri patah getas:

• Penjalaran retak yang lebih cepat dibanding patah ulet


• Penyerapan energi yang lebih sedikit
• Tidak disertai dengan deformasi plastis
• Permukaan patahan pada komponen yang mengalami patah getas terlihat
mengkilap, granular dan relatif rata.
B. Patahan Ulet / Liat

Patahan yang terjadi pada bahan yang lunak.

Patahan yang ditandai oleh deformasi plastis yang cukup besar, sebelum dan
selama proses penjalaran retak.

• Contoh : Patahan pada baja lunak, tembaga dsb.

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 10
Teknik Mesin

Ciri-ciri patah ulet :

• terjadi penyerapan energi


• adanya deformasi plastis yang cukup besar di sekitar patahan
• permukaan patahan nampak kasar ,berserabut (fibrous), dan berwarna kelabu.
C. Patahan Getas Ulet

Patahan yang terjadi pada bahan yang cukup kuat, namun ulet. Gejala ini disebut
transisi ulet-getas.

• Contoh : Patahan pada baja temper.

Terdapat 3 faktor dasar yang mendukung tesrjadinya patah dari benda ulet menjadi
patah getas :

1. Keadaan tegangan 3 sumbu / takikan.

Karena keadaan tegangan menjadi rumit terhadap dua atau tiga sumbu disebabkan
oleh pangkal takikan, maka terjadi peningkatan yang mencolok dari tegangan mulur
dan patah getas pun mudah terjadi.

2. Suhu / temperatur yang rendah.

Makin rendah temperatur maka semakin mudah terjadi patah getas.

3. Laju regangan yang tinggi / laju pembebanan yang cepat.

Peningkatan tegangan mulur yang sangat, ditandai oleh peningkatan laju regangan
yang mengakibatkan patah getas.

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 11
Teknik Mesin

BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Diagram Alir Percobaan

Adapun diagram alir yang digunakan dalam percobaan ini yaitu sebagai
berikut:

Mengukur Luas Penampang dan Kedalaman Takik

Memasang Bahan Uji dan Tumpuan

Melakukan Proses Pengujian Impact

Pengolahan Hasil dari Data Pengujian

Mencatat Energi yang Diserap Benda Uji serta Mengukur Bentuk dan
Perpatahan yang Terjadi

Memasang Bandul pada Posisi 150 Joule

Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan Uji Impact

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat yang digunakan

1. Mesin Uji Impact charpy


2. Penjepit Spesiment
3. Jangka Sorong

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 12
Teknik Mesin

Gambar 3.2 Alat Uji Impact Model Charpy

Gambar 3.3 Penjepit Spesimen

Gambar 3.4 Jangka Sorong

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 13
Teknik Mesin

3.2.2 Bahan yang digunakan

1. Spesimen Baja ST-41

Gambar 3.5 Spesimen Baja ST-41

3.2.3 Prosedur Pengujian

1. Menyiapkan spesimen yang akan diuji.


2. Mengukur luas penampang dan kedalaman takik.
3. Memasang benda uji pada tumpuan, perhatikan posisi takik.
4. Memasang bandul pada posisi 150 Joule.
5. Melepaskan bandul dan catat energi yang diserap untuk mematahkan benda
uji.
6. Mengamati dan ukur bentuk perpatahan yang terjadi.

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 14
Teknik Mesin

BAB IV

PERHITUNGAN HASIL PERCOBAAN DAN TUGAS

Tabel Hasil Percobaan

T a b A E HI Bentuk
No
(°C) (mm) (mm) (mm2) (Joule) (joule/mm2) Patahan

1 30 10 8 80 144,5 1,8 Ulet

Perhitungan

Diketahui :

a = 10 mm A = a x b = 10 x 8 = 80 mm2

b = 8 mm E = 144,5 joule

Ditanya : HI ?

Jawab :

𝑬
𝐇𝐈 =
𝑨

HI = 144,5 Joule/ 80 mm2

= 1,8 Joule/mm2

Tugas

1. Jelaskan tujuan dari praktikum yang telah dilaksanakan!


2. Apa kelebihan dan kekurangan alat uji charpy?
3. Buat grafik percobaan dari data yang telah kalian dapatkan!

Jawaban
1. Beberapa peralatan pada otomotif dan transmisi serta bagian-bagian pada
kereta api, akan mengalami suatu beban kejutan dalam operasinya. Maka
dari itu ketahanan suatu material terhadap beban mendadak, serta faktor-
faktor yang mempengaruhi sifat material tersebut perlu diketahui dan

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 15
Teknik Mesin

diperhatikan. Pengujian ini berguna untuk melihat efek-efek yang


ditimbulkan oleh adanya takikan, bentuk takikan, temperatur, dan faktor-
faktor lainnya. Impact test bisa diartikan sebagai suatu tes yang mengukur
kemampuan suatu bahan dalam menerima beban tumbuk yang diukur
dengan besarnya energi yang diperlukan untuk mematahkan spesimen
dengan ayunan, Bandul yang mempunyai ketinggian tertentu berayun dan
memukul spesimen. Berkurangnya energi potensial dari bandul sebelum
dan sesudah memukul benda uji merupakan energi yang diserap oleh
spesimen.
2. Metode Charpy
Kelebihan :
o Pengerjaannya lebih mudah dilakukan
o Menghasilkan tegangan yang seragam di sepanjang penampang
o Harga alat lebih murah
o Waktu pengujian lebih singkat
Kekurangan :
o Spesimen hanya dapat dipasang pada posisi horizontal
o Spesimen dapat bergeser dari tumpuannya karena tidak dijepit
o Pengujian hanya dapat dilakukan pada spesimen yang kecil
o Hasil pengujian kurang dapat atau tepat dimanfaatkan dalam
o perancangan karena level tegangan yang diberikan tidak rata
3. Grafik Percobaan

Grafik Uji impact


ENERGY IMPACT
(Joule/mm2)

0
0 32

TEMPERATURE (°C)

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 16
Teknik Mesin

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan dalam praktikum pengujian impak dapat diambil
beberapa kesimpulan seperti berikut:
1. Harga impact yang diperoleh dari Uji spesimen sebesar 1,8 Joule/mm2.
2. Perpatahan terdiri atas 3 bentuk :Perpatahan berserat (fibrous fracture),
Perpatahan granular/kristalin, Perpatahan campuran (berserat dan
granular).
3. Spesimen baja st-41 setelah diuji impact mengalami bentuk patah ulet.
4. Semakin rendah harga impact yang diperoleh maka semakin ulet perpatahan
yang terjadi pada spesimen.

5.2 SARAN
Adapun saran yang diperlukan untuk menambah keakuratan dalam melakukan
praktikum pengujian impak adalah:

1. Penambahan mesin uji tipe Izod, agar setiap penguji dapat melakukan
pengujian dengan dua metode.
2. Penambahan alat ukur yang lebih canggih, agar pengukuran ke setiap
spesimen didapatkan hasil pengukuran yang lebih tepat. Pada spesimen
pengujian lebih baiknya spesimen yang diujikan memiliki jenis bahan
material yang berbeda, agar pada saat semua spesimen diujikan penguji
dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam tiap spesimen yang
diujikan.
3. Penambahan alat pendingin pada ruang praktikum agar suhu ruangan dapat
selalu stabil.

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 17
Teknik Mesin

DAFTAR PUSTAKA

Zuchry M., 2012 “Mekanika Teknik” Universitas Tadulako, Palu.


http://www.academica.edu/2719429/Mekanika_Teknik. Diakses pada
tanggal 22 Desember 2019 Pukul 12.00 WIB.

Ismail, 2012. “Rancang Bangun Mesin Uji Impak Charpy”.


http://eprints.undip.ac.id/38886/1/Alat_Uji_Impak_Charpy.pdf). Diakses
pada tanggal 22 Desember 2019 Pukul 12.30 WIB.

Ramdan, 2012. “Laporan Praktikum Uji Tarik dan Uji Impak”.


https://www.academia.edu/8960096/laporan_praktikum_uji_tarik_dan_uji
_impact_jurusan_pendidikan_teknik_mesin. Diakses pada tanggal 22
Desember 2019 Pukul 13.00 WIB.

Anrinal, 2013. “Bahan Ajar Metalurgi Fisik”.


http://sisfo.itp.ac.id/bahanajar/BahanAjar/Anrinal/Metalurgi%20Fisik/Mat
eri%20Ajar%20(Pdf-Version. Diakses pada tanggal 22 Desember 2019
Pukul 14.00 WIB.

Dani, 2010. “Uji impak”.


http://danidwikw.wordpress.com/category/materi- teknik. Di akses pada
tanggal 22 Desember 2019 pukul 20.00 WIB.

Duta, 2011. “Patah Getas, Patah Ulet & to Brittle Tension”.


http://blog.ub.ac.id/dutak/2011/12/29/patah-getas-patah-ulet-ductile-to-
brittle-tension/. Diakses pada tanggal 22 Desember 2019 pukul 20.00 WIB.

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 18
Teknik Mesin

LAMPIRAN A

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 19
Teknik Mesin

LAMPIRAN KARTU PRAKTIKUM

December 25, 2019


Teknik Mesin
Praktikum Uji Impact
Universitas Mercu Buana 20
Teknik Mesin

December 25, 2019


Teknik Mesin

Anda mungkin juga menyukai