Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN SEMESTER PROJECT PERPINDAHAN PANAS I

ANALISIS GELAS YANG PANAS KARENA PENUANGAN AIR PANAS

diajukan sebagai persyaratan dalam menyelesaikan studi mata kuliah Perpindahan Panas I
Jurusan Teknik Mesin S1 Fakultas Teknik Universitas Singaperbangsa Karawang
dosen pengampu: Ing. Reza Setiawan, M.T.

Disusun oleh:
Bagus Afrian Mukti NPM. 1910631150061
Fabiyan Bayhaqi Muluk NPM. 1910631150155
Magada Nandika Adicakra NPM. 1910631150167

PROGRAM STUDI S1 TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2021
ANALISIS GELAS YANG PANAS KARENA PENUANGAN AIR PANAS

A. Pengertian Dasar
Kalor adalah energi yang bisa berpindah dari dari benda bersuhu tinggi ke benda
yang bersuhu rendah. Contoh sederhananya saat kita mengaduk teh panas dengan
sendok logam, maka sendok logam juga akan terasa panas. Ini karena terjadi
perpindahan energi panas dari teh ke logam yang tadinya tidak bermuatan panas. Atau
juga saat air panas dituangkan ke dalam gelas kaca, maka gelas juga lama-lama akan
terasa panas dan bahkan bisa pecah apabila energi panas yang diterima sangat besar.
Inilah yang disebut sebagai perpindahan kalor atau perpindahan panas secara konduksi.
Selebihnya akan dianalisis apa penyebab dan berapa besar jumlah panas yang
mengakibatkan gelas tersebut sehingga bisa pecah.
B. Prinsip Kerja
Gelas kaca dapat pecah karena diisi air panas karena reaksi pemuaian, pemuaian
adalah bertambahnya ukuran suatu benda karena reaksi perubahan suhu menerima
kalor. Pemuaian dapat terjadi pada 3 zat yaitu pemuaian pada zat padat, pada zat cair,
dan pada zat gas. Pada saat gelas kaca diisi air panas permukaan gelas kaca bagian
dalam bereaksi terlebih dahulu akibat menerima kalor terjadilah pemuaian partikel zat
mengalami penambhan energi dan membutuhkan ruang lebih besar sehingga mendesak
permukaan gelas bagian luar yang bereaksi terhadap kalor lebih lama, dan
mengakibatkan gelas menjadi pecah
Gelas yang pecah terjadi saat suhu bagian dalam permukaan meningkat. Suhu
yang meningkat ini akan dengan cepat merambat ke arah lapisan luar gelas. Ketika gelas
tidak mampu meneruskan kecepatan rambatan panas tersebut, terjadilah pemuaian yang
berakhir pada pecahnya gelas tersebut. Gelas bening terbuat dari pasir kuarsa dan
campuran bahan lain yang mudah memuai bila kena panas. Jika proses pemuaian
tersebut dipaksa, yaitu dengan air panas yang baru mendidih, maka gelas akan pecah.
panas air dituangkan ke dalam gelas. Tebal gelas kaca sangat mempengaruhi reaksi
pecahnya gelas, semakin tebal kaca gelas, semakin besar resiko kaca menjadi pecah jika
diisi air panas, hal ini terjadi karena reaksi permukaan gelas bagian luar dan bagian
dalam saat menerima panas, apabila tempo reaksi masuknya kalor ke kedua permukaan
tersebut berdekatan, maka resiko pecahnya gelas tersebut semakin kecil. Konduksi
adalah perpindahan panas pada benda padat sebagai perantaranya, gelas benda padat.

2
C. Mekanisme Perpindahan Panas
Gelas yang pecah terjadi saat suhu bagian dalam permukaan meningkat. Suhu
yang meningkat ini akan dengan cepat merambat ke arah lapisan luar gelas. Ketika gelas
tidak mampu meneruskan kecepatan rambatan panas tersebut, terjadilah pemuaian yang
berakhir pada pecahnya gelas tersebut. Gelas bening terbuat dari pasir kuarsa dan
campuran bahan lain yang mudah memuai bila kena panas. Jika proses pemuaian
tersebut dipaksa, yaitu dengan air panas yang baru mendidih, maka gelas akan pecah.
panas air dituangkan ke dalam gelas. Tebal gelas kaca sangat mempengaruhi reaksi
pecahnya gelas, semakin tebal kaca gelas, semakin besar resiko kaca menjadi pecah jika
diisi air panas, hal ini terjadi karena reaksi permukaan gelas bagian luar dan bagian
dalam saat menerima panas, apabila tempo reaksi masuknya kalor ke kedua permukaan
tersebut berdekatan, maka resiko pecahnya gelas tersebut semakin kecil. Konduksi
adalah perpindahan panas pada benda padat sebagai perantaranya, gelas benda padat.
D. Bagian-Bagian Termometer

3
 Tabung gelas merupakan badan termometer yang di dalamnya
berisi komponen utama termometer seperti pipa kapiler dan juga
skala termometer.
 Pipa kaca (pipa kapiler) merupakan tabung sempit berisi zat cair
dalam hal ini raksa. Fungsi dari pipa kapiler ini adalah tempat
terjadinya pemuaian raksa. Ketika raksa memuai (bertambah
volume) maka raksa akan naik ke atas pipa kapiler, sebaliknya jika
raksa menyusut, maka akan turun ke bawah.
 Skala merupakan bagian termometer berupa garis-garis berisi
angka. Fungsi dari skala ini adalah untuk menunjuk derajat suhu
suatu benda. Semakin besar angka yang ditunjukkan pada skala
maka semakin besar pula suhu benda tersebut, begitupun
sebaliknya.
 Zat cair pengisi termometer (raksa) merupakan bagian yang paling
penting, karena berfungsi sebagai komponen untuk
mengindikasikan derajat suhu suatu benda. Ketika suhu benda
tinggi (panas), maka raksa akan memuai. Sebaliknya, apabila suhu
benda rendah (dingin), maka raksa akan menyusut.
 Lekukan biasanya terdapat pada kolom raksa sebuah termometer
badan. Lekukan ini berfungsi supaya zat cair yang telah memuai
tidak mudah turun kembali. Jadi, sebelum termometer badan
digunakan, kita harus mengibas-ngibaskan termometer tersebut
terlebih dahulu supaya raksa turun.
 Tandon (reservoir) merupakan bagian paling bawah pada
termometer yang berfungsi sebagai titik tempat kontak antara
benda yang akan diukur suhunya dengan termometer. Ketika terjadi
kontak (sentuhan) antara tandon dengan benda, maka akan terjadi
perpindahan kalor secara konduksi, akibatnya, suhu tandon akan
berubah mengikuti suhu benda dan zat cair di dalam pipa kapiler
akan memuai atau menyusut sesuai derajat suhu benda.

E. Analisa Perpindahan Panas dengan Perhitungan


a. Analisa Energi
Energi listrik timbul akibat adanya arus listrik yang mengalir akibat adanya beda
potensial (tegangan listrik).
Energi panas: Energi panas yang ada pada oven terjadi akibat adanya gelombang
micro dalam sebuah oven microwave dihasilkan secara elektronik dan didistribusikan

4
melalui pemantulan oleh kipas dan dinding-dinding metal. Tingkat temperatur suhu
energi panas didalam oven dapat dijaga tetap konstan dengan alat kontrol thermometer.
b. Perhitungan Kasus
Contoh kasus :
Sebuah oven hanya menggunakan satu jenis heater yaitu jenis spiral dengan
gulungan heater berdiameter 10,5 mm. Keseluruhan heater berjumlah 24 pcs dengan
panjang keseluruhan heater 43,2 m. Suhu yang diharapkan dalam oven yaitu 220°C
dengan suhu mula-mula dalam oven 30°C. Hitunglah laju perpindahan panas dari heater
ke ruang pemanasan Element Assy.

Suhu rata-rata :
Tw +T ∞ 30 ° C +220 ° C
Tf = = =125° C=398 K
2 2
Dari daftar tabel sifat-sifat udara pada tekanan atmosfer dengan interpolasi
didapatkan :
1. ρ f = 0,887216 kg/m 3
2. k f = 0,0335052 W/m°C
3. μf = 2,27756 x 105 kg/m.s
4. Pr f = 0,68932
Maka :
U ∞.d 15,6 m/s x 0,0105 m,
ℜd f =ρ f =0,887216 =6380,775075
μf 2,27756 x 105 kg/m.s
Menurut teori Hilbert :
hd
=C ( ℜd f )n Pr f ⅓
kf

5
Dari tabel untuk konstanta persamaan diatas didapat : C = 0,193
n = 0,618

Sehingga :
hd
=C ( ℜd f )n Pr f ⅓
kf
h x 0,0105
=0,193 ( 6380,775075 )0,618 x 0,68932⅓
0,0335052
h x 0,0105
=0,193 x 224,60105057 x 0,8833655213
0,0335052
h x 0,0105=38,292131055 x 0,0335052
1,2829855094
h=
0,0105
h=122,18909613 W/m 2 .°C

Jadi, laju perpindahan panas yang terjadi :


q=hA (Tw−T ∞)
dengan A=πdL
q=(122,18909613 W/m2 .°C) ( π x 0,0105 m x 43,2 m)( 220−30)
q=33066,539491Watt
q=33,0665 kW

F. Usulan Perbaikan
Dari hasil perhitungan yang telah dilakukan, oven ini mempunyai daya hantar panas
yang cukup besar tetapi membutuhkan waktu yang lumayan lama. Oleh karena itu kita
harus menunggu beberapa menit untuk mendapatkan suhu yang diinginkan. Supaya
mendapatkan waktu yang cepat maka kita harus menambah 1 heater lagi pada bagian atas

6
agar mendapatkan suhu yang diinginkan 2 kali lebih cepat. Selain itu panas yang
dihasilkan akan lebih merata.

G. Kesimpulan
Berdasarkan data pengamatan serta analisis yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan:
1. Oven adalah suatu alat yang biasa digunakan untuk memasak ataupun memanaskan
makanan. Lain halnya dengan oven microwave yang memanfaatkan gelombang
elektromagnetik hanya untuk memanaskan makanan. Gelombang elektromagnetik
atau gelombang micro tersebut bersumber dari arus listrik yang dialirkan ketika
oven microwave tersebut digunakan. Perpindahan panas yang terjadi pada oven
microwave adalah radiasi.
2. Hasil dari perhitungan contoh kasus laju perpindahan panas yang dihasilkan hanya
dari 1 heater saja membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan suhu
yang diinginkan. Oleh karena itu kami mengusulkan penambahan 1 heater lagi pada
bagian atas oven untuk mendapatkan suhu yang diinginkan 2 kali lebih cepat.
Karena dengan adanya double heater tersebut.

Anda mungkin juga menyukai