Anda di halaman 1dari 10

Penyeimbang Rotor akibat Massa Berputar yang Tidak Seimbang

FDM – 05
PENYEIMBANGAN POROS ROTOR
AKIBAT MASSA BERPUTAR YANG TIDAK SEIMBANG

I. TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari percobaan Penyeimbang Poros Rotor akibat Massa Berputar
yang Tidak Seimbang, antara lain:
1. Memahami fenomena unbalance pada poros rotor akibat massa tidak
seimbang (unbalance).
2. Memahami metode penyeimbangan statik dan dinamik pada alat TQ TM-102.
3. Menerapkan prinsip penyeimbang pada poros rotor yang mengalami ketidak
seimbangan (unbalance).
4. Mengukur dan membandingkan simpangan getaran pada poros rotor sebelum
dan sesudah penyeimbangan pada alat TQ TM-102.

II. TEORI DASAR


Teknik penyeimbangan adalah hal yang sangat penting yang perlu
diterapkan untuk bagian fungsi mekanik rotasi (baik roda, poros, roda gaya, dll),
dalam rangka untuk menghilangkan simpangan poros totor yang dapat
menyebabkan getaran yang berlebihan selama mesin beroperasi dan bertindak
sebagai gangguan yang tidak diinginkan pada sistem yang digunakan. Simpangan
tersebut dapat naik karena distribusi homogen dalam bagian tersebut.
Simpangan ini menyebabkan massa eksentrik kecil yang mengganggu
distribusi massa dan menghasilkan gaya sentrifugal ketika poros dalam keadaan
berputar. Besarnya kekuatan ini meningkat pesat sesuai dengan kecepatan rotasi
dan meningkatkan tingkat getaran selama beroperasi dan menyebabkan masalah
serius pada struktur mesin sebagai contoh adalah bantalan yang mengalami
kelonggaran.

LABORATORIUM KONSTRUKSI
Penyeimbang Rotor akibat Massa Berputar yang Tidak Seimbang

Gambar 5.1 Poros rotor dengan masa unbalance


Ada dua metode penyeimbangan pada massa unbalance yaitu :
a. Analisis Statik
Keseimbangan statik tercapai apabila jumlah gaya inersia yang
bekerja pada bidang adalah sama dengan nol ( ), dimana dapat
dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

.................................... (1)

Dimana arah gaya yang bekerja dalam dua arah, yatu arah horizontal dan
arah vertikal, sehingga persamaanya sebagai berikut :
Arah Horizontal

...... (2)
Arah Vertikal

....... (3)

LABORATORIUM KONSTRUKSI
Penyeimbang Rotor akibat Massa Berputar yang Tidak Seimbang

b. Analisis Dinamik
Keseimbangan dinamik tercapai apabila jumlah momen gaya inersia yang
terjadi akibat kopel adalah sama dengan nol. Seperti dijelaskan pada
persamaan sebagai berikut :

........................ (4)

Dimana arah momen gaya inersia yang bekerja dalam dua arah, yaitu arah
horizontal dan arah vertikal, sehingga persamaannya adalah sebagai berikut :

.(5)

...(6)

Dua persamaan tersebut adalah syarat untuk tercapainya keseimbangan


dinamik.
Bila perhatikan syarat keseimbangan statis pada persamaan (1), ternyata
sama dengan persamaan (4), maka dapat disimpulkan bahwa keseimbangan statik
memenuhi sala satu syarat keseimbangan dinamik.
Pada gambar dibawah memperlihatkan posisi balok massa penyeimbang
dan mass unbalance yang berotasi pada poros. Untuk mempermudah perhitungan
m.r (massa x jarak pusat masa ke pusat rotasi) maka kita menggunakan tabel.
Setelah dilakukan pengukuran diperoleh m dan r, dimana dengan menggunakan
bantuan software maka di peroleh r1, r2, r3 dan r4 untuk konfigurasi satu (1)
adalah sebagai berikut :
Dari data di software diatas maka di peroleh r dan dari hasil pengukuran di
peroleh massa tiap silinder massa m sehingga m.r:

LABORATORIUM KONSTRUKSI
Penyeimbang Rotor akibat Massa Berputar yang Tidak Seimbang

Gambar 5.2 Pengujian pada konfigurasi 1

III. INSTALASI PENGUJIAN


Pada TQ TM102 Static and Dynamic Balancing Aparatur terdiri dari poros
seimbang, satu set balok massa yang terdiri dari empat balok persegi panjang
yang dapat dijepit pada poros, pada balok massa terdapat silinder yang dapat
diputar sesuai dengan settingan konfigurasi sudut. Bola baja dengan bobot 1,041
gram tiap butir dan neraca penyeimbang statik. Poros berputar di bantalan bola
dan digerakkan oleh motor listrik 12 volt melalui sabuk.

LABORATORIUM KONSTRUKSI
Penyeimbang Rotor akibat Massa Berputar yang Tidak Seimbang

Gambar 5.3 Instalasi pengujian


(TQ TM102 Static and Dynamic Balancing Aparatur)
Untuk mengukur keseimbangan statik alat yang dibutuhkan adalah :
1. Neraca Penyeimbangan
2. Katrol Penyeimbang Statik
3. Motor DC
4. Busur Derajat
5. Balok Massa
6. Poros Dudukan Balok Massa
7. Poros Pengarah Balok Pengatur
8. Balok Pengatur Jarak
9. Mistar Ukur
10. Kabel Output Negatif
11. Kabel Output Positif
12. Power Supply.
Untuk mengukur keseimbangan dinamik alat yang dibutuhkan adalah :
1. Tiang Penyanggah Mikrometer
2. Mikrometer Sekrup
3. Poros Dudukan Balok Massa
4. Balok Massa
5. Motor DC
6. Busur Derajat
7. Balok Pengatur Jarak
8. Mistar Ukur
9. Poros Pengarah Balok pengatur jarak
10. Stroboskop
11. Saklar Motor DC
12. Power Supply
13. Kabel Output Negatif
14. Kabel Output Positif

LABORATORIUM KONSTRUKSI
Penyeimbang Rotor akibat Massa Berputar yang Tidak Seimbang

15. Tachometer
16. Kabel Stroboskop pada Mikrometer
17. Kabel Stroboskop pada Body.

IV. PROSEDUR PERCOBAAN


A. Penyeimbang Statik
1. Buka kubah pelindung dan belt pulely.
2. Pasang 1 balok massa pada poros.
3. Pasang katrol penyeimbang statik pada ujung rotor (sesuai arahan
asisten).
4. Gantung neraca penyeimbang pada alur puli katrol penyeimbang statik.
5. Letakkan bola baja pada neraca sambil memperhatikan besar sudut yang
terbentuk dari pusat gravitasi bumi adalah 90°.
6. Catat jumlah bola.
7. Ulangi langkah (1-6) untuk tiap massa unbalance.
8. Hitung jarak r masing-masing balok massa berdasarkan persamaan
penyeimbang statik.
9. Atur konfigurasi sudut tiap balok massa dengan menentukan besar sudut 3
balok massa, sedangkan besar sudut 1 balok massa diperoleh berdasarkan
perhitungan (sesuai arahan asisten).
B. Penyeimbang Dinamik
1. Buka kubah pelindung.
2. Rakit peralatan ukur balancing (sesuai arahan asisten).
3. Atur jarak posisi balok massa dengan menentukan besar sudut dan jarak
balok 3 massa unbalance sesuai data yang ditentukan (sebelum
penyeimbangan dan sesuai arahan asisten).
4. Periksa posisi blok apakah sudah terpasang dengan baik.
5. Atur posisi permukaan mikrometer dengan permukaan platina dengan
jarak titik referensi 1,5 mm (sesuai arahan asisten).
6. Tekan saklar pada posisi on untuk mengaktifkan motor.

LABORATORIUM KONSTRUKSI
Penyeimbang Rotor akibat Massa Berputar yang Tidak Seimbang

7. Catat besar simpangan getaran yang terjadi dengan memutar mikrometer


hingga lampu stroboskop berkedip (besar simpangan getaran yang
terjadi adalah selisih jarak titik referensi dengan saat lampu stroboskop
menyala).
8. Tekan saklar pada posisi off.
9. Tambahkan 1 balok massa penyeimbang berdasarkan hasil perhitungan.
(setelah penyeimbangan).
10. Ulangi langkah (4 – 8).

V. DATA PERCOBAAN

No M (gram) mb (gram) R (mm)


1
2
3
4

VI. LITERATUR
1. Prapto, Cendy. 1980. Dinamika Permesinan. Jakarta : Erlangga.
2. Thomson William T. Teori Getaran dan Penerapannya. Edisi Ke-2.

LABORATORIUM KONSTRUKSI
Penyeimbang Rotor akibat Massa Berputar yang Tidak Seimbang

FORMAT PENULISAN LAPORAN FDM-05

COVER
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR GRAFIK
BAB I PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah ....................................................................
I.2 Tujuan Penulisan................................................................................
I.3 Ruang Lingkup Kajian .......................................................................
I.4 Sistematika Penulisan ........................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tujuan Percobanan ............................................................................
2.2 Maksud dari tujuan ...........................................................................
2.3 Teori Dasar ........................................................................................
2.3.1 Ketidakseimbangan Massa Berputar .........................................
2.3.2 Keseimbangan Statik .................................................................
2.3.3 Keseimbangan Dinamik ............................................................
2.3.4 Metode Penyeimbangan ............................................................
2.3.4.1 Metode Penyeimbang Statik Taylor ..................................
2.3.4.1 Metode Penyeimbang Dinamik .........................................
2.4 Gaya Sentrifugal ................................................................................
2.5 Aplikasi balancing di Industri ...........................................................
2.6 Instalasi Percobaan ............................................................................
2.7 Prosedur Percobaan ...........................................................................
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Data Pengamatan ...............................................................................

LABORATORIUM KONSTRUKSI
Penyeimbang Rotor akibat Massa Berputar yang Tidak Seimbang

3.2 Pengolahan Data................................................................................


3.3 Tabel Pengolahan Data .....................................................................
3.4 Grafik Hasil Pengolahan Data ...........................................................
BAB IV ANALISA
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

LABORATORIUM KONSTRUKSI
LABORATORIUM KONSTRUKSI

Anda mungkin juga menyukai