Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN FENOMENA DASAR MESIN

GOVERNOR

Diajukan Oleh :
Nama : Ardilas Dwi Darmawan
NIM : 191032081
KEL : 24

S-1 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT SAINS DAN TEKNOLOGI AKPRIND
YOGYAKARTA

i
LEMBAR PENGESAHAN

Disusun untuk memenuhi syarat kurikulum di program studi Teknik Mesin S-1
Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta

Disusun Oleh :
Nama : Ardilas Dwi Darmawan
NIM : 191032081

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing


Pada tanggal : 15 Juni 2020

Mengetahui,
Kepala Laboratorium FDM Asisten dosen Pembimbing

(................................................) (Erwin Susanto)

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya
maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan Governor
Dalam Penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis
miliki. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi
penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih
yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan
makalah ini, khususnya kepada :
1. Dosen dan Asisten Dosen yang sudah memberikan tugas dan petunjuk
kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas ini.
2. Teman-teman Jurusan S-1 Teknik Mesin yang sudah membantu.
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada keluarga
tercinta yang telah memberikan dorongan dan bantuan serta pengertian
yang besar kepada penulis dalam menyelesaikan makalah ini
Akhirnya penulis berharap semoga Allah memberikan imbalan yang setimpal
pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan dapat menjadikan semua
bantuan ini sebagai ibadah, Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.

Yogyakarta , 14 Juni 2020

Ardilas Dwi D

iii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................................... ii


KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................v
DAFTAR TABEL .................................................................................................. vi
DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... vii
BAB I .......................................................................................................................1
PENDAHULUAN....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum ...........................................................................................1
BAB II ......................................................................................................................2
TINJAUAN PUSTAKA...........................................................................................2
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................................2
BAB III.....................................................................................................................8
PERCOBAAN PRAKTIKUM .................................................................................8
3.1 Tujuan Percobaan ...........................................................................................8
3.2 Peralatan Percobaan........................................................................................8
3.3 Cara Kerja dari Alat Percobaan ......................................................................8
3.4 Prosedur Percobaan ........................................................................................9
BAB IV ..................................................................................................................10
ANALISA PERHITUNGAN .................................................................................10
4.1 Analisa Perhitungan......................................................................................10
4.2 Tabel Hasil Perhitungan ...............................................................................10
4.3 Grafik Hasil Perhitunga ................................................................................12
BAB V ....................................................................................................................14
PENUTUP ..............................................................................................................14
5.1 Kesimpulan ...................................................................................................14
5.2 Saran .............................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................15
LAMPIRAN ...........................................................................................................16

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Governor Sentrifugal…………………………………………..……..2


Gambar 1.2 Governor Poter………………………………………... ……………..3
Gambar 1.3 Governor Proell……………………………………….. ……………..5
Gambar 1.4 Governor Hartnell…………………………………………………….6

v
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Nilai parameter governor porter untuk berbagi posisi sleeve…… ……4
Tabel 1.2 Nilai parameter governor proell untuk berbagi posisi sleeve………….6
Tabel 1.3 Data Governor Porter……………………………………………. …...10
Tabel 1.4 Data Governor Proell……………………………. …………………...11

vi
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1.1 ꞷ Governor porter…………..………………………………………12


Grafik 1.2 F (N) Governor Porter……………….…...………………...……….12
Grafik 1.3 ꞷ Governor Proell…………………………………………………. 13
Grafik 1.4 F (N) Governor Proell………………………………………………13

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dalam pengoperasian sebuah mesin tidaklah mudah untuk tetap menjaga
putaran dari mesin tersebut untuk tetap konstan maupun untuk membuat sebuah
mesin dapat mengikuti perubahan dari suatu kecepatan atau beban yang secara
tiba-tiba, karenanya dibutuhkan sebuah alat yang mampu bereaksi secara cepat
jika terjadi perubahan kecepatan yang secara mendadak, alat tersebut adalah
governor.
Governor adalah sebuah peralatan mekanis yang fungsinya adalah
mengatur putaran dari sebuah mesin (turbin, mesin diesel), yaitu dengan cara
mengatur jumlah masuknya aliran fluida, baik itu gas, uap, maupun cair ke turbin
ataupun ruang bakar. Governor pertama kali dipergunakan pada pengoperasian
mesin uap, dimana kala itu kerja dari governor itu sendiri diperuntukkan untuk
pengaturan jumlah aliran uap yang masuk pada turbin uap, baru setelah itu
penggunaan governor mulai diaplikasikan pada mesin diesel dan turbin gas

1.2 Tujuan Praktikum


Mengetahui karekteristik dari pengatur dengan cara membuat grafik yang
menyatakan hubungan antara kecepatan poros dengan posisi sleeve untuk
berbagai beban atau berbagai berat bola. Dari grafik-grafik tersebut dapat
disimpulkan, pada daerah mana suatu pengatur stabil dan tidak stabil. Mengetahui
performansi dan karekteristik alat yang ditunjukkan oleh hubungan grafik :
 Kecepatan putaran poros (ω) terhadap posisi sleeve.
 Gaya inersia bandul terhadap posisi sleeve.
 Voltase input listrik motor DC terhadap posisi sleeve.

1
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Pustaka


Pengerak mula seringkali harus beroperasi pada putaran yang relative
konstan, tetapi daya yang harus dihasilkan bervariasi. Untuk mencapai kondisi
operasi seperti ini, maka diperlukan suatu alat pengatur (governor) untuk
mengatur pasokan bahan bakar.

Berdasarkan cara kerjanya, pengatur dibedakan menjadi dua :


1. Pengatur sentrifugal (Centrifugal Governor).
2. Pengatur inersia (Inertia Governor).
Pengatur sentrifugal bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, sedangkan
pengatur inersia bekerja berdasarkan momen inersia yang timbul karena terjadinya
percepatan sudut. Pengatur inersia memiliki reaksi yang lebih cepat disbanding
dengan pengatur sentrifugal

Gambar 1.1 Governor Sentrifugal

Gaya sentrifugal (F) yang terjadi pada governor balls ditentukan

Dengan :
W = gaya berat governor balls (N)
G = percepatan gravitasi 10m/s2
R = jarak titik pusat governor balls dengan pompa governor (m)

2
ꞷ = kecepatan sudut governor rad/s
Antara putaran poros governor (Np) dengan kecepatan sudut governor (ꞷ) berlaku
hubungan

Governor jenis sentrifugal ini dapat dibedakan menjadi 3:


1 .Governor porter
Governor porter adalah governor yang diberikan beban sleevenya.
Penambahan beban bertujuan untuk menaikan rpm sehingga memungkinkan
posisi bola naik ke posisi tertentu yang diinginkan. Antara putaran poros dengan
kecepatan sudut terdapat hubungan

Gambar 1.2 Govenor Porter


Misal pada gambar tersebut, w adalah gaya berat satu bola dan w adalah
gaya berat sleeve. Perhatikan gaya-gaya yang bekerja pada setengah bagian dari
governor. TI adalah gaya pada lengan bagian atas dan T2 adalah haya pada lengan
bagian bawah. Salah satu cara untuk menentukan hubungan antara tinggi dengan
kecepatan, adalah dengan membuat diagram kesetimbangan titik sambungan.
Perhatikan titik A, gaya T2. Sedangkan komponen vertical T2 diseimbangkan oleh
setengan gaya berat sleeve. Dari segitiga didapat:

3
Kesetimbangan titik c dapat dilihat pada gambar. Jika diambil momen
terhadap titik B maka diperoleh,

Atau,

Dan didapatkan hubungan antar ketinggian bola (h) dengan kecepatan


sudut (ꞷ) sebagai:

Tabel 1.1 Nilai parameter governor porter untuk berbagi posisi sleeve

Sleeve (cm) r (cm) h’(cm) h (cm)


0 11,7 13,5 16,8
1 12,3 13 16
2 13,1 12,5 15,2
3 13,8 11,9 14,3
4 14,3 11,2 13,2
5 14,9 10,7 12,7
6 15,3 9,9 11,7
7 15,8 9,5 11,1
8 16,3 8,7 10,1
9 16,6 8,1 9,4
10 16,9 8,1 9,4
11 17,3 6,6 7,6
12 17,5 6,1 7
13 17,9 5,3 6,1
14 18 4,4 5
15 18,3 3,8 4,3
16 18,4 3,3 3,8

4
2 .Governor Proell
Governor proell seperti ditunjukan pada gambar berikut ini, Lengan CD
membawa bola pada bagian bawah lengan membawa beban sleeve. Link BE
dihubungkan dengan lengan bola dititik E dengan sambungan engsel

Gambar 1.3 Governor Proell


Perhatikan gaya-gaya bekerja pada lengan CD. Dititik C ada gaya sentrifrugal F
dan gaya berat bola w. Pada titik D ada gaya berat sleeve W/2 dan gaya reaksi
horizontal H. Dititik E ada gaya link EB. Titik pertemuan antara perpanjangan garis
EB dan garis horizontal melalui titik D adalah titik I. Sedangkan titik M adalah titik
pertemuan garis gaya berat bola dengan garis horizontal melalui D. untuk
pentederhanaan perhitungan, maka persamaan kesetimbangan momen diambil pada
titik I
Dengan menerapkan hokum Newton I dititik I:∑MI = 0; maka:

Atau persamaan kecepatan sudut pada governor proell menjadi

Dari persamaan tersebut, terlihat bahwa kecepatan sudut dapat diperoleh


dari sembarang konfigurasi governor.

5
Tabel 1.2 Nilai parameter governor proell untuk berbagi posisi sleeve
Sleeve (cm) r (cm) y (cm)
0 13,8 21,4
1 14,7 20,7
2 15,6 20,1
3 16,4 19,7
4 17,1 19,2
5 17,8 18,8
6 18,4 18,2
7 18,9 17,6
8 19,4 17,3
9 19,8 16,9
10 20,3 16,6
11 20,7 16,2
12 21 15,7
13 21,3 15,4
14 21,5 15
15 21,8 14,7
16 22 14,6

3 .Governor Hartnell
Pada governor hartell, beban tambahan pada sleeve diganti dengan gaya
pegas. Salah satu contoh governor hartnell adalah seperti gambar. Ada dua lengan
bell L yang disegel di titik O pada frame B yang diletakan pada poros governor
sehingga dapat berputar mengikuti putaran poros governor. Masing-masing lengan
membawa bola A dan roler R pada setiap ujungnya. Pegas helix dalam keadaan
tertekan memberikan gaya ke bawah pada roler R.

Gambar 1.4 Governoor Hartnell

6
Keterangan gambar:
w = berat bola
r = jarak pusat bola ke sumbu poros
P = gaya pegas
F = gaya sentrifrugal
a dan b = panjang lengan
x = jarak bola dari posisi awalnya
y = jarak roller dari posisi awalnya
ꬳ = sudut yang dibentuk posisi baru dari posisi awalnya
Dari kesebangunan segitiga didapatkan:

Dengan mengambil momen terhadap titik O, didapatkan:

𝑥 2 𝑟 𝜔2
Dengan F = 𝑌 = 𝑔

Kesetabilan Governor
Governor dikatakan stabil jika untuk setiap kecepatan di daerah operasinya
ada konfigurasi yang tertentu, gesekan diabaikan, dan setiap perubahan kecepatan
menyebabkan radius r (jarak pusat bola ke sumbu poros)berubah, mengingat,
𝑤 𝑟 𝜔2 𝐹 𝑤 𝜔2
F= atau 𝑟 =
𝑔 𝑔
𝐹
Dan jika ꞷ meningkat maka rasio 𝑟 juga meningkat, maka F harus meningkat

lebih cepat dari pada r, Hal ini secara matematik dinyatakan sebagai
𝑑𝐹 𝐹
>𝑟
𝑑𝑟

Jika F diplot terhadap r, maka garis singgung kurva pada setiap titik harus lebih
𝐹
besar dari
𝑟

7
BAB III

PERCOBAAN PRAKTIKUM

3.1 Tujuan Percobaan


Pada dasarnya, pengujian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dari
pengatur keepatan (governor) dengan membuat grafik yang menyatakan hubungan
antara gaya sentrifrugal (F) dengan jarak radial bola ke poros governor (r). Dari
grafik tersebut disimoulkan, apakah governor/pengatur kecepatan dalam keadaan
stabil atau tidak stabil

3.2 Peralatan Percobaan


Pada percobaan governor ini alat yang perlu disiapkan adalah:
1 .Governor jenis porter 4 .Speed controller
2 .Governor jenis proell 5 .Motor penggerak
3 .Governor jenis hartnell 6 .Gear box

3.3 Cara Kerja dari Alat Percobaan

1 . Cara kerja governor


merupakan seperangkat komponen pada mesin diesel yang berfungsi
sebagai pengendali putaran mesin agar tetap seimbang dan pada saat yang
bersamaan mengendalikan output daya
2 . Speed controller
Merupakan alat yang mengatur kecepatan pada governor
3 .Motor penggerkak
Sebagai daya penggerak utama dalam menjalankan mesin governor
4. Gear box
Sebagai sistem pemindah tenaga, transmisi berfungsi untuk memindahkan
dan mengubah tenaga dari motor yang berputar, yang digunakan untuk memutar
spindel mesin maupun melakukan gerakan feeding

8
3.4 Prosedur Percobaan
A. Prosedur Percobaan Untuk Governor Porter
1. Susunlah perangkat percobaan governor
2. Hidupkan speed controller dan mulailah dari kecepatan rendah sampai
dimana posisi sleeve governor mencapai posisi maksimal
3. Catatlah posisi sleeve yang berkaitan/sesuai dengan kecepatan speed
controller
4. Buat grafik hubungan kecepatan sudut dengan ketinggian bola
5. Buat grafik hubungan gaya sentrifrugal F dengan jarak radial bola
6. Ulangi percobaan dengan menambahkan berat bola dan ulangi prosedur 1
sampai 5
B. Prosedur Percobaan untuk Governor Proell
1. Susunlah perangkat percobaan governor proell
2. Hidupkan speed dan mulailah dari kecepatan rendah sampai dimana
posisisleeve governor mencapai posisi maksimal
3. Catatlah posisi sleeve yang berkaitan/sesuai dengan kecepatan speed
controller
4. Buat grafik hubungan kecepatan sudut dengan ketinggian bola
5. Buat grafik hubungan gaya sentrifrugal F dengan jarak radial bola
6. Ulangi percobaan dengan menambahkan berat bola dan ulangi prosedur 1
sampai 5
C. Prosedur Percobaan Untuk Governor Hartnell
1. Susunlah perangkat percobaan Governor hartnell
2. Atur kelakuan pegas (mulai dari yang terendah sampai maksimal)
3. Hidupkan speed controller dan mulailah dari kecepatan rendah sampai
kecepatan dimana posisi roda governor pada posisi maksimal
4. Catatlah setiap perubahan posisi roda y untuk setiap poros Nm
5. Buatlah grafik hubungan antara y dengan kecepatan sudut governor untuk
setiap perubahan nilai kelakuan pegas
6. Lakukan percobaan ini dengan mengubah kelakuan pegas (minim 3 posis)

9
BAB IV

ANALISA PERHITUNGAN

4.1 Analisa Perhitungan


Data Governor Porter
 Massa bandul 1 set = 1570 gram
 Massa sleeve = 2300 gram

Data Governor Proell


 Massa bandul 1 set = 600 gram
 Massa sleeve = 2300 gram

4.2 Tabel Hasil Perhitungan

A. Lembar Data Governor Porter


Tabel 1.3 Data Governor Porter
No Sleeve (cm) N (rpm) r (cm) h’(cm) h (cm) ꞷ (rad/s) F (N)
1 2 130 13,1 12,5 15,2 13,606 38,07
2 5 144 14,9 10,7 12,7 15,072 53,14
3 6 145 15,3 9,9 11,7 15,17 53,14
4 7 152 15,8 9,5 11,1 15,909 62,78
5 9 158 16,6 8,1 9,4 16,53 71,21

Keterangan:
Nilai r,h’, dan h ditable 1.1
2𝜋𝑁
ꞷ= ; 𝐹 = 𝑚. 𝑟. ꞷ 2
60
Untuk satuan dijadikan
Cm – m
Gr – Kg

2.3,14.130 𝑟𝑎𝑑
1. ꞷ = = 13,606 𝐹 = 1,57.0,131.13,606 2 = 38,07 𝑁
60 𝑠

10
2.3,14.144 𝑟𝑎𝑑
2. ꞷ = = 15,072 𝐹 = 1,57.0,149.15,072 2 = 53,14 𝑁
60 𝑠

2.3,14.145 𝑟𝑎𝑑
3. ꞷ = = 15,17 𝐹 = 1,57.0,153.15,17 2 = 55,27 𝑁
60 𝑠

2.3,14.152 𝑟𝑎𝑑
4. ꞷ = = 15,909 𝐹 = 1,57.0,158.15,909 2 = 62,78 𝑁
60 𝑠

2.3,14.158 𝑟𝑎𝑑
5. ꞷ = = 16,53 𝐹 = 1,57.0,166.16,53 2 = 71,21 𝑁
60 𝑠

B. Lembar Data Governor Proell


Tabel 1.4 Data Governor Proell
No Sleeve (cm) N (rpm) r (cm) y (cm) ꞷ (rad/s) F (N)
1 1 128 14,7 20,7 13,39 15,81
2 2 130 15,6 20,1 13,606 17,32
3 4 139 17,1 19,2 14,54 21,69
4 6 153 18,4 18,2 16,014 28,31
5 8 163 19,4 17,3 17,06 33,87

Keterangan:
Nilai r,h’, dan h ditable 1.1
2𝜋𝑁
ꞷ= ; 𝐹 = 𝑚. 𝑟. ꞷ 2
60
Untuk satuan dijadikan
Cm – m
Gr – Kg

2.3,14.128 𝑟𝑎𝑑
1. ꞷ = = 13,39 𝐹 = 0,6.0,147.13,39 2 = 15,81 𝑁
60 𝑠

11
2.3,14.130 𝑟𝑎𝑑
2. ꞷ = = 13,606 𝐹 = 0,6.0,156.13,606 2 = 17,32 𝑁
60 𝑠

2.3,14.139 𝑟𝑎𝑑
3. ꞷ = = 14,54 𝐹 = 0,6.0,171.14,54 2 = 21,69 𝑁
60 𝑠

2.3,14.153 𝑟𝑎𝑑
4. ꞷ = = 16,014 𝐹 = 0,6.0,184.16,014 2 = 28,31 𝑁
60 𝑠

2.3,14.163 𝑟𝑎𝑑
5. ꞷ = = 17,06 𝐹 = 0,6.0,194.17,06 2 = 33,87 𝑁
60 𝑠

4.3 Grafik Hasil Perhitungan

ꞷ (rad/s)
20
15.909 16.53
15.072 15.17
15 13.606

10

ꞷ (rad/s)

Grafik 1.1 ꞷ Governor porter

F (N)
40
33.87
35
28.31
30
25 21.69
20 17.32
15.81
15
10
5
0

F (N)

12
Grafik 1.2 F(N) Governor porter

ꞷ (rad/s)
17.06
18 16.014
16 14.54
13.39 13.606
14
12
10
8
6
4
2
0

ꞷ (rad/s)

Grafik 1.3 ꞷ Governor Proell

F (N)
40
33.87
35
28.31
30
25 21.69
20 17.32
15.81
15
10
5
0

F (N)

Grafik 1.4 F(N) Governor Proell

13
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
 Suatu benda akan mengalami titik pusat apabila diberikan nomor putar dan
benda tersebut mengalami gaya sentrifugal
 Benda mengalami gaya sentrifugal yang lebih besar apabila momen putar
yang diberika juga bertambah besar
 Dalam hal ini pemberian kecepatan putan yang berbesa jika perbedaan
putaran yang diberikan tidak terlalu jauh maka kenaikan sleeve akan
konstan

5.2 Saran
 Untuk saran tidak ada karena sedang keadaan seperti ini praktikum
ditiadakan semoga cepat selesai

14
DAFTAR PUSTAKA

-http://taufiqurrokhman.com/2011/07/12/bahan-kuliah-getaran-mekanik/
(diakses :14 Juni 2020)

-Modul materi governor IST AKPRIND

15
LAMPIRAN
Jawaban Responsi B

1. Sebutkan macam-macam governor sentrifugal dalam percobaan ini?


 Governor Porter
 Governor Proell
 Governor Hartnell

2. Apakah perbedaan Governor sentrifugal jenis porter dan proell?


 Governor porter adalah governor yang diberikan beban sleevenya.
Penambahan beban bertujuan untuk menaikan rpm sehingga
memungkinkan posisi bola naik ke posisi tertentu yang diinginkan.
Antara putaran poros dengan kecepatan sudut terdapat hubungan
 Governor proell seperti ditunjukan pada gambar 1.3, Lengan CD
membawa bola pada bagian bawah lengan membawa beban sleeve. Link
BE dihubungkan dengan lengan bola dititik E dengan sambungan engsel

3. Naik berapa kalikah gaya sentrifugal yang terjadi pada bandul governor, jika
putaran poros dinaikan 2 kalinya?
 Gaya sentrifugal (F) yang terjadi pada governor balls ditentukan
2𝜋𝑁
ꞷ= ; 𝐹 = 𝑚. 𝑟. ꞷ 2
60
Menurut rumus diatas jika kita coba hitung putaran poros menjadi 2
kalinya gaya akan naik 5 kalinya dari hasil semula

16
Lembar Data: Ganjil

Governor Poter
No Sleeve (cm) N (rpm) r (cm) h’(cm) h (cm) ꞷ (rad/s) F (N)
1 2 130 13,1 12,5 15,2 13,606 38,07
2 5 144 14,9 10,7 12,7 15,072 53,14
3 6 145 15,3 9,9 11,7 15,17 53,14
4 7 152 15,8 9,5 11,1 15,909 62,78
5 9 158 16,6 8,1 9,4 16,53 71,21

Governor Proell
No Sleeve (cm) N (rpm) r (cm) y (cm) ꞷ (rad/s) F (N)
1 1 128 14,7 20,7 13,39 15,81
2 2 130 15,6 20,1 13,606 17,32
3 4 139 17,1 19,2 14,54 21,69
4 6 153 18,4 18,2 16,014 28,31
5 8 163 19,4 17,3 17,06 33,87

No Kelompok 24 No MHS
1 Ardilas Dwi D 191032081

Yogyakarta, 14 Juni 2020


Asisten Dosen Pembimbing

( Erwin Susanto )

17

Anda mungkin juga menyukai