GOVERNOR
NIM : 151.03.1114
Kelompok :1
YOGYAKARTA
2020
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
GOVERNOR
Laporan ini telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk
Firman Andriyono
151.03.1114
Yogyakarta
( ) ( )
i
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
1. Bapak Dr.Ir.Amir Hamzah, M.T. selaku Rektor Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta.
2. Ibu Nidia Lestari, S.T., M.Eng. selaku ketua Jurusan Teknik Mesin Institut
Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
3. Asisten yang telah memberikan bimbingan selama praktikum.
Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik
pada teknis maupun mater. Untuk itu krtik dan saran dari semua pihak sangat
penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.
Dan juga semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada
umumnya dan penulis pada khususnya. Akhrinya penulis berharap semoga Allah
memberikan bantuan, Amin Yaa Robbal’Alamiin.
Wasalammu’alaikum Wr.Wb
Firman Andriyono
151.03.1114
ii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan ............................................................................................. i
Kata Pengantar ...................................................................................................... ii
Daftar isi ............................................................................................................... iii
Daftar Gambar ...................................................................................................... iv
Daftar Tabel .......................................................................................................... v
Daftar Grafik ........................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GRAFIK
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum governor ini adalah.
7
1.3 Manfaat
Adapun manfaat dari praktikum governor ini adalah.
1. Dapat mengetahui dan memahami kondisi dari suatu alat atau mesin.
2. Dapat memperoleh suatu karakteristik yang diinginkan dari pengatur
kecepatan.
3. Mengetahui aplikasi dari governor pada suatu alat/mesin serta prinsip
kerjanya.
8
Pada bab ini yang dibahas adalah penutup yaitu kesimpulan dan saran.
Daftar Pustaka
Pada bagian daftar pustaka berisi tentang sumber referensi pada bagian
tinjauan pustaka.
9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Mechanical Governor
governor ini adalah jenis sentrifugal, keseimbangan dijaga oleh gaya
sentrifugal dari flyball dan tegangan spring.
2. Pneumatic Governor
Governor jenis ini bekerja menurut perbedaan tekanan antara tekanan
vakum pada intake manifold dan atmosfer yang dideteksi oleh sebuah
diafragma.
10
2n
.............................................
60
.(2.1)
Kondisi stabil pada governor adalah pada saat posisi sleeve berada dalam
keadaan seombang karena terjadinya keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada
governor, hali ini juga akan berhubungan dengan kestabilan gaya angkat pada
katub aliran.
11
Gambar 2.1 Skema Governor
12
mesin dilakukan dengan memutar tombol atau denagn motor penggerak tombol;
yang kedua adalah hidrolik mekanis karena memerlukan gaya tarik atau dorongan
yang lebih kuat untuk menggerakkan tuas, maka diperlukan tenaga atau daya
dorong tuas yang lebih besar. Yang ketiga adalah elektronik hidrolis atau
magnetik yaitu untuk mengatur posisi tuas yang menggunakan sistem elektronik
dan daya dorong atau tarik yang besar dengan bantuan hidrilis atau magnetik.
Dalam tugasnya governor dapat diatur untuk tetap pada posisinya dengan
mode speed setting, load limit, speed droop, compensating. Speed setting untuk
menentukan pada putaran beberapa dipertahankan, load limit membatasi max.
Posisi/ beban, speed droop untuk mengatur response perubahan putaran terhadap
perubahan beban mesin serta compensating umtuk mengatur atau menentukan
waktu stabil/ waktu transient putaran akibat perubahan beban. Dalam contoh yang
sederhana adalah pada mobil yang dipakai platina, mungkin tidak banyak orang
yan memperhatikan adanya governor yang ada di mesin mobil.
Kalau kita copot platina baru akan kelihatan, karenha posisi governor ada
dibawah platina dan fungsinya agar mesin putarannya tidak pincang karena
mengatur proses pembakaran dal;am silinder dan kalau kita dengar truk bermesin
diesel sering terdengar meraung tidak konstan putarannya karena governornya
karang/ belum servis. Pada prinsipnya semua mesin penggerak mula mempunyai
alat pengatur, penstabil putaran yang dinamakan governor.
13
Kondisi stabil pada governor adalah pada saat posisi sleeve berada dalam
keadaan seombang karena terjadinya keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada
governor, hali ini juga akan berhubungan dengan kestabilan gaya angkat pada
katub aliran.
1. Mechanical Governor
Governor ini adalah jenis sentrifugal, keseimbangan dijga oleh gaya
sentrifugal dari flyball dan tegangan spring.
2. Pneumatic Governor
Governor jenis ini bekerja menurut perbedaan tekanan antara tekanan
vakum pada intake manifold dan atmosfer yang dideteksi oleh sebuah
diafragma.
1. Model RSV
Model ini merupakan model biasa yang memiliki bentuk serasi dan agak
ringan. Dengan memakai model ini mesin mudah distarter karena adanya
komponen start spring, juga memudahkan penyetelan governornya
dalam range kecepatan.
2. Model RSUV
Model ini biasanya dipasang pada pompa injeksi pada mesin-mesin yang
besar. Governor ini dilengkapi dengan speed up gear untuk mendapatkan
pengontrolan yang lebih akurat.
14
Pada governor, elemen yang sangat berpengaruh yang dijadikan input
dalam sistem pengukuran kecepatan adalah:
1. Governor Sentrifugal
Governor jenis ini bekerja berdasarkan gaya sentrifugal, yakni suatu
gaya yang dialami oleh benda yang bergerak secara rotasi yang arahnya
selalu menjauhi pusat dari perputaran.
Fsp
Fsp = m. Asp
v2
= m
R
R 2
= m
R
= m 2R
2n
2
=m R . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.2)
60
2. Governor Inersia
Governor inersia ini bekerja berdasarkan momen inersia yang timbul
akibat terjadinya perputaran sudut, atau dapat juga dianggap sebagai penjumlahan
hasil; kali massa setiap partikel dalam suatu benda tegar dengan kuadrat jarak dari
15
sumbu. Karena dipandang lebih rumit, governor jenis ini tidak banyak digunakan
walaupun reaksi yang dihasilkannya lebih cepat.
2n
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .(2.3)
60
asp at
Fsf
R
Fsp
16
Dimana:
V = Kecepatan linier = .R
At = Percepatan tangensial = R
R = Jari-jari
Mv
Fsf ......................... ...............
R
(2.4)
Fsf M
.R 2
= M.R. 2 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . (2.5)
2n
Jika dimasukan harga = , persamaan di atas dapat disederhanakan lagi:
60
2n
2
Dimana:
17
Fsf = Gaya sentrifugal (N)
N = Putaran (rpm)
Pengatur Kecepatan
Mesin biasa bergerak, karena mendapatkan daya dari luar. Daya ini bisa
dihasilakan oleh berbagai macam sumber, antara lain: motor bakar dan listrik.
Daya yang dihasilakan ini harus dikontrol agar tetap konstan, dengan cara
mengatur laju aliran bahan bakar yang masuk ke dalam silinder mesin.
Sistem kontrol governor pertama kali ditemukan oleh james watt pada
awal abad ke 18. Beliau menggunakan jenis governor sentrifugal untuk
pengontrolan kecepatan laju aliran bahan bakar pada mesin uap. Prinsipnya adalah
besarnya laju aliran uap yang masuk kesilinder mesin diatur sesuai dengan selisih
anatara kecepatan mesin yang diinginkan dengan kecepatan sebenarnya. Berikut
gambar perangkat percobaan yang dapat dilihat pada Gambar 2.3.
18
Gambar 2.3 Perangkat Percobaan Governor
Persyaratan umum kontrol pun harus dipenuhi yaitu kontrol harus dalam
keadaan stabil, agar stabil maka kontrol harus memperhitungkan setiap gangguan
yang mempengaruhi variabel keluaran, untuk menentukan sistem kontrol optimal,
serta kecepatan respon harus cukup cepat dan menunjukan peredaman yang layak
sehingga perlu didefinisikan indeks performans, indeks ini merupakan ukuran
kuantitatif dari performasi yang merupakan ukuran penyimpangan dari
performansi ideal.
19
Kontroler Plant sistem
yang dikontrol
Persoalan dasar dalam desain sistem kontrol adalah diagram balok suatu
sistem kontrol. Kontroler menghasilkan sinyal kontrol yang didasarkan pada
variabel masukan acuan dan variabel keluaran. Selaluada gangguan yang bekerja
pada plant yang mungkin berasal dari luar atau dalam. Kontroler harus
memperhitungkan gangguan yang mempengaruhi variabel keluaran.
Transformasi laplace
Tranformasi laplace didefinisikan sebagi fungsi waktu f(t). Memudahkan
tranformasi laplace telah dibuat pasangan dari tranformasi laplace.
No f(t) F(s)
1 Impulsa satuan (t ) 1
20
3 T 1
s2
4 e at 1
sa
5 te at 1
s a 2
6 sin t
s 2
2
7 cos t s
s 2
2
8 tn (n=1,2,3,...) n!
s n 1
9 tne-at (n=1,2,3,...) n!
s a n1
10 1 1
(e at e bt )
ba s a s b
11 1 s
(e bt e at ) (e bt e at )
ba ba
1
12 1 1
1 be at ae bt ss a s b
ab a b
13 e at sin t
s a 2 2
14 e at cos t sa
s a 2 2
sa
15 1
at 1 e at
a2 s s a
2
21
16 n n2
e snt sin n 1 s 2 t
1 s2 s 2 2s n s n
17 1
e snt sin n 1 s 2 t
1 s 2
1 s2
tan 1
18 1
e snt sin n 1 s 2 t n2
s 2 2s n s n2
1 s2
1 s2
tan 1
Sistem kontrol secara umum terbagi menjadi dua yaitu kontrol lup tertutup
dan kontrol lup terbuka. Sistem kontrol lup tertutup adalah sistem kontrol yang
sinyal keluarannya mempunyai pengaruh langsung pada aksi pengontrolan, jadi,
sistem kontrol lup terutup adalah sistem umpan balik. Berikut gambar skema
sistem tertutup, dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Elemen ukur
Sistem kontrol lup terbuka adalah sistem kontrol yang keluarannya tidak
berpengaruh pada aksi pengontrolan, jadi pada sistem kontrol lup terbuka,
keluaran tidak di ukur atau diumpan-balikan untuk dibandingkan dengan
masukan. Berikut gambar skema sistem kontrol terbuka, dapat dilihat pada
Gambar 2.6
22
Keluaran
Kontroler Plant atau proses
Dalam percobaan yang dilakukan pada objek governor ini alat ukur yang
dipakai adalah tachometer,regulator,mistar ukur,dan timbangan.
1. Tachometer
Digunakan untuk mengetahui kecepatan putaran dari suatu benda yang
berputar. Pada praktikum governor ini tachometer yang digunakan adalah
tachometer optik, diamana cahaya yang dihasilkan dari tachometer ditembakan
dengan arah tegak lurus terhadap sistem yang ingin diketahui berapa putarannya.
Selanjutnya cahaya tadi dipantulkan (direfleksikan) kesensor yang ada pada
tachometer sehingga tanpil berapa nilai dari putaran sistem yang diamati. Berikut
gambar dari tachometer, dapat dilihat pada Gambar 2.7.
2. Regulator
Regulator merupakan salah satu alat yang digunakan dalam mengatur
kecepatan putaran mesin. Regulator ini dilengkapi dengan bandul bola, baik yang
mekanis maupun hirolis. Regulator mekanis biasanya dipakai pada mesin
23
dieselyang dayanya kecil, sedangkan untuk daya kerja yang besar dipakai
regulator hidrolis. Berikut gambar dari regulator, dapat dilihat pada Gambar 2.8.
3. Mistar Ukur
Mistar ukur adalah suatu alat ukur panjang dengan satuan cm yang
digunakan untuk mengukur tinggi kenaikan sleeve,serta batang-batang yang
menghubungkan flyball dengan sleeve. Berikut gambar dari mistar ukur dapat
dilihat pada Gambar 2.9.
24
BAB III
METODOLOGI
Mulai
Study Literatur
Prosedur Pengujian
Selesai
25
3.2 Perangakat Percobaan
Pada praktikum ini perangkat yang digunakan atau alat yang digunakan
untuk pengujian governor, dapat dilihat pada Gambar 3.2.
26
3.3 Alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
3.3.1 Alat
Adapun alat yang digunakan adalah :
1. Slide Regulator
Digunakan untuk mengatur kecepatan putar poros, dapat dilihat pada
Gambar 3.3.
2. Motor Penggerak
Digunakan untuk memutar poros dengan menghubungkan menggunakan
panbelt dan pully, dapat dilihat pada Gambar 3.4.
3. Pully
Digunakan untuk menghubungkan batangporos ke motor dengan alat
penghubung panbelt, dapat dilihat pada Gambar 3.5
27
Gambar 3.5 Pully
4. Mistar
Digunakan untuk mengukur panjang atau ketinggian sleeve, dapat dilihat
pada Gambar 3.6.
5. Tachometer
Digunakan untuk mengukur kecepatan putar poros, dapat dilihat pada
Gambar 3.7.
3.3.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah :
1. Kertas Reflektor
28
Digunakan untuk penanda putaran pully, sehingga alat tachometer dapat
dengan mudah membaca kecepatan putar poros. Dapat dilihat pada Gambar 3.8.
29
poros dengan memperhitungkan kecepatan poros per 0,01 m pada sleeve. Dapat
dilihat pada Gambar 3.11.
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
2 𝜋 𝑁𝑝 2×3,14 𝑥 130
1. 𝜔 = = = 13,60
60 60
2 𝜋 𝑁𝑝 2×3,14 𝑥 128
1. 𝜔 = = = 13,39
60 60
31
F = m r w 2 = 0,6 x 0,171 x 16,012 = 26,29
2 𝑛 𝑁𝑝 2𝑥 3,14 𝑥 163
5. 𝜔 = = = 17,06
60 60
No. Sleeve Np r y I F
(cm) (Rpm) (cm) (cm) (rad/s) (N)
1 1 128 14,7 20,7 13,39 15,81
2 2 120 15,6 20,1 12,56 14,76
3 4 139 16,4 19,7 14,54 20,80
4 6 153 17,1 19,2 16,01 26,29
5 8 163 17,8 18,8 17,06 13,08
32
4.4 Grafik
Chart Title
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
2 5 6 7 9
Chart Title
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
1 2 4 6 8
33
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
34
DAFTAR PUSTAKA
[1] Badri, muftil & Nazaruddin. 2012. Panduan Praktikum Fenomena Dasar
Mesin Bidang Kontruksi Dan Perancangan. Pekanbaru.
[2] Tim Asisten LKP 2016. Panduan Praktikum Fenomena Dasar Mesin
Bidang Kontruksi Dan Perancangan. Bengkulu : Lab. Kontruksi Mesin
UNIB.
35
LAMPIRAN
JAWABAN RESPONSI
1. a. governor sentrifugal jenis RQ/RQV
b. governor sentrifugal jenis RS/RSV
2. governor dikatakan stabil jika untuk setiap kecepatan didaerah operasinya
ada konfigurasi yang tertentu, gesekan diabaikan , dan setiap perubahan
kecepatan menyebabkan radius r (jarak pusat bola ke sumbu poros)
berubah mengingat.
2 𝑛 𝑁𝑝 2𝑥 3,14 𝑥 130
3. 𝜔 = 60 = = 13,606
60
36