Anda di halaman 1dari 51

LAPORAN PRAKTIKUM

FENOMENA DASAR MESIN

BANTALAN LUNCUR

Nama : Yoga Adhi Sinarwan

NIM : 161.03.1040

Jurusan : Teknik Mesin (S-1)

Kelompok : 20

Kode Laporan : B (Genap)

JURUSAN TEKNIK MESIN

INSTITUT SAINS & TEKNOLOGI AKPRIND

YOGYAKARTA

2020
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTIKUM FENOMENA DASAR MESIN

Laporan ini telah diterima dan disetujui sebagai salah satu syarat untuk

meyelesaikan studi pada jenjang strata satu (S-1)

yang telah disiapkan dan disusun oleh :

YOGA ADHI SINARWAN

161.03.1040

Jurusan Teknik Mesin

Fakultas Teknologi Industri

Institut Sains & Teknologi AKPRIND

Yogyakarta

Telah diperiksa dan disetujui oleh :

Kepala Laboratorium FDM Asisten Laboratorium

( ) ( )

i
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Alhamdulillah puji syukur penuls panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas
rahmat-NYA penulis dapat menyelesaikan penyusunan laporan “PRAKTIKUM
FDM” ini dapat terselesaikan dengan lancar. Lapoan ini disusun sebagai syarat untuk
memperoleh gelar sarjana teknik pada Institut Sains & Teknolog AKPRIND
Yogyakarta.

Dalam penulisan laporan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada


pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan laporan ini. Untuk itu ijinkan
penulis mengucapakan terimakasih kepada :

1. Bapak Dr.Ir.Amir Hamzah, M.T. selaku Rektor Institut Sains & Teknologi
AKPRIND Yogyakarta.
2. Ibu Nidia Lestari, S.T., M.Eng. selaku ketua Jurusan Teknik Mesin Institut
Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta.
3. Asisten yang telah memberikan bimbingan selama praktikum.

Dalam penulisan laporan ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis maupun mater. Untuk itu krtik dan saran dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi penyempurnaan pembuatan laporan ini.

Dan juga semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya
dan penulis pada khususnya. Akhrinya penulis berharap semoga Allah memberikan
bantuan, Amin Yaa Robbal’Alamiin.

Wasalammu’alaikum Wr.Wb

Yogyakarta, 13 Juni 2020

Yoga Adhi Sinarwan


161.03.1040

ii
DAFTAR ISI
Halaman Pengesahan............................................................................................... i
Kata Pengantar......................................................................................................... ii
Daftar isi.................................................................................................................. iii
Daftar Gambar......................................................................................................... iv
Daftar Tabel............................................................................................................. v
Daftar Grafik............................................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1................................................................................................... Latar Belakang
.........................................................................................................................1
1.2.............................................................................................. Tujuan Praktikum
.........................................................................................................................2
BAB II LANDASAN TEORI
2.1................................................................................................ Tinjauan Pustaka
.........................................................................................................................3
BAB III PERCOBAAN
3.1. Tujuan Percobaan............................................................................................ 7
3.2. Peralatan Percobaan.......................................................................................... 7
3.3. Cara kerja dari alat percobaan.......................................................................... 8
3.4. Prosedur Percobaan.......................................................................................... 8
BAB IV ANALISA PERHITUNGAN
4.1........................................................................................... Analisa Perhitungan
.......................................................................................................................10
4.2..................................................................................... Table Hasil Perhitungan
.......................................................................................................................33
4.3................................................................................... Grafik Hasil Perhitungan
.......................................................................................................................34
BAB V PENUTUP
5.1........................................................................................................ Kesimpulan
.......................................................................................................................36

iii
5.2................................................................................................................ Saran
.......................................................................................................................36
Daftar Pustaka
Lampiran

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2.1.1 Peralatan Percobaan Bantalan Luncur........................................... 7

v
DAFTAR TABEL

4.2.1.1 Tabel Hasil Perhitungan Putaran Searah Jarum Jam (Forward).................. 33

4.2.2.1 Tabel Hasil Perhitungan Putaran Berlawanan Jarum Jam (Reverse).......... 33

vi
DAFTAR GRAFIK

Grafik. 2.1.1.1 Grafik Viskositas dengan gaya gerak.............................................. 4

Grafik, 4.3.1.1 Putaran Searah Jarum Jam (Forwad)............................................... 34

Grafik, 4.3.2.1 Putaran Berlawanan Jarum Jam (Reverse)...................................... 35

vii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1................................................................................................... Latar Belakang


Bantalan mempunyai sifat mengurangi gesekan saat komponen mesin
berputar. Bantalan adalah komponen yang digunakan untuk menopang suatu
yang berputar untuk mengurangi gesekan. Pada sector industry banyak alat alat
pemesinan yang bekerja. Kerja dari alat-alat mesin itu memerlukan komponen
yang dapat membantu menahan beban dari poros mesin yang bekerja. Alat
tersebut yaitu bantalan (bearing).
Bantalan merupakan suatu elemen mesin yang berfungsi untuk menumpu
elemen mesin yang lain yang bergerak. Elemen mesin yang ditumpunya adalah
poros, gandar. Dan spindle. Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan
poros serta elemen yang lainya bekerja secara baik. Jika bantalan tidak berfungsi
dengan baik prestasi seluruh mesin akan menurun.
Pada bantalan umumnya bekerja gaya reaksi. Apabila gaya reaksi ini mengarah
tegak lurus pada garis sumbu poros, maka bantalan dinamakan bantalan radial.
Jika gaya reaksi lebih banyak mengarah sepanjang garis sumbu, maka
dinamakan garis aksial
Tempat sebuah poros ditumpu dinamakan tap poros atau leher poros(Journal),
elemen yang menumpu adalah bantalan. Bantalan ini dapat dipasang didalam
mesin dimana poros termasuk atau dalam suatu elemen terpisah yang
difondasikan oleh blok banalan.
Pada bantalan luncur terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan, karena
permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan dangan perantaraan lapisan
pelumas, gesekan, memainkan peran penting semua bantalan. Gesekan ini tidak
saja memberi kerugian langsung dalam energy, melainkan juga kerja gesekan
diubah menjadi kalor yang menyebabkan temperatur bantalan menjadi tinggi
daripada temperature sekelilingnya. Hal ini menyebabkan bantalan bantalan
panas sehinga rusak. Untuk mengurangi gesekan digunakan pelumas.

1
2

Karena gesekan yang besar pad waktu mulai jalan, maka bantalan luncur
memerlukan momen yang besar. Panas yang timbul dari gesekan terutama beban
yang besar memerlukan pendingin khusus, dengan adanya pelumasan maka
bantalan ini dapat merendam tumbukan dan getaran yang ada.
Pelumasan bertujuan untuk mengurangi gesekan, keausan dan sebagai media
pendingin untuk menyerap panas dari bagian mesin yang bergerak relatif suatu
terhadap lainya. Akan tetapi tujuan utaman pada umumnya adalah untuk
melumasi sehingga dapat mengurangi gesekan.
Adapun fungsi dari pelumasan adalah:
1. Menghindari kontak langsung bagian bagian mesin yang saling
bergesekan dengan membantu lapisan pemisah
2. Sebagai media pendingin bagian bagian mesin yang panas.
3. Mencegah keausan mesin yang disebabkan oleh zat asam.
4. Mencegah timbulnya buih yang dapat mengakibatkan beban
bertambah sehingga menjadi kotak langsung.
5. Menyerap getaran getaran yang timbul pada bagian mesin.

Bantalan luncur digunakan dalam pengujian adalah bantalan luncur ukuran kecil
yang telah dilengkapi dengan alat ukur untuk mengetahui berbagai variable yang
relevan dalam mengkaji kelakuan bantalan luncur tersebut secara eksperimental

1.2. Tujuan Praktikum


Tujuan dari praktikum bantalan luncur ini adalah untuk menentukan beberapa
fenomena pada bantalan luncur yang antara lain adalah :
1. Menentukan distribusi tekanan bantalan luncur pada arah radial dan aksial.
2. Mengamati mekanisme bantalan luncur karena pengaruh putaran dan
pembebenan.
3. Mengetahui aplikasi dari bantalan luncur.
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Tinjauan Pustaka


2.1.1. Teori Bantalan Luncur
Bantalan luncur adalah bantalan dimana gesekan luncur antara poros
dan bantalan karena permukaan poros ditumpu oleh permukaan bantalan
dengan perantaraan lapisan pelumas. Bantalan luncur mempu menumpu
poros berputaran tinggi dengan beban besar berdasarkan arah beban, yaitu
radial bearing dan thrust bearing.
Bantalan juga disebut elemen mesin yang mempunyai poros sehingga
putaran atau gesekan bolak-baliknya dapat berlangsung secara teratur, aman
dan tahan lama. Secara umum, bantalan dapat dibagi menjadi dua macam
yaitu bantalan luncur dan dan bantalan geliding. Bantalan dapat di
klasifikasikan menurut beberapa kategori, yaitu :
1. Menurut arah gaya terdiri dari bantalan radial (bantalan melintang,
bantalan dukung) untuk gaya radial dan bantalan aksial (bantalan
memanjang, bantalan spur) untuk gaya aksial.
2. Menurut penggunaan terdiri dari bantalan mesin perkakas, bantalan kotak
roda gigi, bantalan motor, bantalan transmisi, bantalan turbin, bantalan
pekerjaan gilas dan sebagainya.
3. Menurut desain terdiri dari bantalan mata, bantalan penutup, bantalan
tetap, bantalan gantung, bantalan ayun, bantalan kotak, bantalan cekam,
bantalan terpasang (bulding) dan sebagainya.
4. Menurut bahan terdiri dari bantalan logam putih, bantalan perunggu,
bantalan besi tuang merah, bantalan logam ringan, bantalan logam sinter
dan sebagainya.
5. Menurut pelumasan terdiri bantalan gemuk, bantalan minyak, bantalan
air, bantalan udara, bantalan pelumasan cincin, bantalan pelumasan aliran,
bantalan hidrostatis atau aerostatis.

3
4

Perbedaan bantalan luncur dengan bantalan gelididng :

1. Bantalan luncur, terjadinya gesekan luncur antara poros dan bantalan


karena adanya lapisan pelumas anatara kedua permukaan.
2. Bantalan geliding, terjadi gesekan menggelinding antara bagian yang
berputar dengan bagian yang diam melalui elemen geliding, seperti : bola,
rol, rol jarum.

Grafik. 2.1.1.1 Grafik Viskositas dengan gaya gerak

Dari grafik dapat dilihat bahwa adanya penyimpangan antara


perbandingan koefisien gesek dengan viskositas pelumasan secara actual dan
teoritis, besar gaya gerak harus didukung dengan pertambahan kekentalan dari
pelumasan agar perbandingan selalu berimbang. Namun pada kenyataannya,
gaya gesek akan berkurang seiring dengan bertambahnya viskositas sampai
pada titik tertentu (titik A) hingga akhirnya menyamai perbandingan teoritis.
Di sinilah terlihat bahwa secara aktual, ada keadaan stabil dan tidak stabil.
Keadaan tidak stabil adalah penyimpangan sebelum mencapai titik A dan
keadaan stabil ketika melewati titik A.
5

Arah pelumasan ada dua, yaitu :

1. Radial, yaitu arah pelumasan yang tegak lurus dengan sumbu poros.
2. Aksial, yaitu arah pelumasan yang sejajar dengan sumbu poros.

Gesekan kental pad umumnya terjadi antara poros dengan bantalannya.


Pada waktu poros berputar, Sebagian minyak pelumas yang melekat pada
permukaan poros ikut terbawa berputar. Apabila kemudian celah di bawah
poros menyempit menjadi lebih kecil daripada celah tempat minyak pelumas
memasuki euang bantalan, minyak pelumas yang terbawa berputar itu akan
mengalir hambatan. Akibatnya, Sebagian minyak pelumas akan mengalir
Kembali menimbulkan tekanan hidrodinamik di dalam lapisan minyak.
Tekanan ini cukup kuat untuk mengangkat poros hingga menyentuh
permukaan bantalan.

Kelebihan dan kekurangan bantalan luncur dan bantalan geliding :

- Bantalan Luncur
Kelebihan :
1. Mampu menumpu poros berputara tinggi dengan beban besar.
2. Kontruksinya sederhana dan dapat dibuat serta dipasang dengan
mudah.
3. Dapat meredam tumbukan dan getaran sehingga hamper tidak
bersuara.
4. Tidak memerlukan ketelitian tinggi sehingga harganya lebih murah.

Kekurangan :

1. Gesekan besar pada awal putaran.


2. Memerlukan momen awal yang besar.
3. Pelumasannya tidak sederhana.
6

4. Panas yang timbul dari gesekan besar sehingga memerlukan


pendinginan khusus.

- Bantalan Geliding
Kelebihan :
1. Cocok untuk beban kecil.
2. Gesekannya kecil.
3. Pelumasannya sederhana.

Kekurangan :

1. Harganya lebih mahal karena ketelitiannya tinggi.


2. Pada putaran tinggi bantalan geliding tetap setabil.
BAB III

PERCOBAAN PRAKTIKUM

3.1. Tujuan Percobaan


Tujuan percobaan pada uji eksperimental bantalan luncur yaitu :
- Mengetahui variasi dan putaran alat uji bantalan luncur untuk
menunjukkan distribusi tekanan pada bantalan luncur. Dengan
mengetahui peningkatan tekanan terhadap beban dan putaran, viskositas
minyak pelumas, kecepatan putar (n), dan distribusi tekanan yang
ditimbulkan.

3.2. Peralatan Percobaan

Gambar 3.2.1. Peralatan Percobaan


Bantalan Luncur

Keterangan

1. Rangka dasar 3. Rumah bantalan luncur


2. Sistem pereduksi putaran 4. Plat

7
5. Pipa saluran oli 7. Penyangga
6. Penampung oli 8. Pemegang

3.3. Cara Kerja Alat Percobaan


Pegoperasian alat percobaan ini ada beberapa panel instrument pengamat
kecepatan putaran variable dan frekuensi. Adapun fungsi dari masing-masing
panel pada instrument tersebut adalah sebagai berikut :
1. Tombol on/off : untuk memutuskan dan menghubungkan arus
listrik.
2. Saklar pemindah putaran : untuk mengubah arah putaran ke kiri dan ke
Kanan
3. Technometer digital : untuk mengatur kecepatan.

3.4. Prosedur Percobaan


A. Persiapkan alat-alat Percobaan
Sebelum melakukan percobaan maka hal-hal ini yang perlu diperhatikan
dan dipersiapkan adalah :
1. Siapkan alat-alat ukur pendukungnya seperti mistar sorong busur
derajat, dan mmistar.
2. Isi minyak dalam tabung oli pelumas secukupnya.
3. Control pipa-pipa agar jangan sampai timbul gelembung udara.
4. Tentukan posisi ketinggian rata-rata minyak pelumas pelumas pada ke
16 pipa tersebut.

B. Prosedur Pelaksanaan percobaan :


Langkah-langkah yang dilakukan dalam percobaan ini, yaitu :
1. Menjalankan motor, motor dijalankan dengan posisi “on”
2. Mengatur arah putaran, pemutaran arah putaran motor yang berlawanan
arah dengan jarum jam dilakukan kurang lebih selama 20 menit pada

8
putaran 1500 rpm. Untuk memanaskan oli, setelah ini percobaan dapat
dimulai.
3. Atur putaran kecepatan hingga 1000 rpm, maka biarkan selama
beberapa menit sampai kecepatan putaran poros menjadi konstan atau
minyak pelumas dalam keadaan konstan, catat harga harga tekanan bila
sudah tidak ada perubahan lagi.
4. Lakukan hal yang sama untuk putaran 2000 rpm dan 3000 rpm
5. Ganti arah putaran dan ulangi pengamatan seperti diatas.

9
10
BAB IV

ANALISA PERHITUNGAN

4.1. Analisa Perhitungan Percobaan


Rumus :
H=Y 1−16−Yo P= ρ. g . h

1. Putaran : Searah Jarum Jam (Forward)


Diketahui :
ρ = 880 kg/m3
Y0 = 600 mm => 0,6 m
g = 9,81 m/det3

- Pada (n) = 1000 rpm


Y 1=750 mm=0,75 m p= ρ. g . h
h=Y 1−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,15)
¿ 0,75−0,6 ¿ 1294,92 N /m
¿ 0,15 m

Y 2=765 mm=0,765 m p= ρ. g . h
h=Y 2−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,165)
¿ 0,765−0,6 ¿ 1424,41 N /m
¿ 0,165 m

Y 3=770 mm=0,77 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,17)
¿ 0,77−0,6 ¿ 1467,57 N /m
¿ 0,17 m

Y 4 =755 mm=0,755 m p= ρ. g . h
h=Y 4 −Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,155)
¿ 0,755−0,6 ¿ 1338,08 N /m
¿ 0,155 m

11
12
13

Y 5=725 mm=0,725 m p= ρ. g . h
h=Y 5−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,125)
¿ 0,725−0,6 ¿−1079,1 N /m
¿−0,125 m

Y 6=665 mm=0,665 m p= ρ. g . h
h=Y 6−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,065)
¿ 0,665−0,6 ¿ 561,13 N /m
¿ 0,065 m

Y 7=550 mm=0,55 m p= ρ. g . h
h=Y 7−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,05)
¿ 0,55−0,6 ¿−431,64 N /m
¿−0,05 m

Y 8=480 mm=0,48 m p= ρ. g . h
h=Y 8−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,12)
¿ 0,48−0,6 ¿−1035,93 N /m
¿−0,12 m

Y 9=510mm=0,51 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,09)
¿ 0,51−0,6 ¿−776,95 N /m
¿−0,09 m

Y 10=700 mm=0,7 m p= ρ. g . h
h=Y 10−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,1)
¿ 0,7−0,6 ¿ 863,28 N /m
¿ 0,1 m

Y 11 =635 mm=0,635m p= ρ. g . h
h=Y 11−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,035)
¿ 0,635−0,6 ¿ 302,14 N /m
¿ 0,035 m
14

Y 12=570 mm=0,57 m p= ρ. g . h
h=Y 12−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,03)
¿ 0,57−0,6 ¿−258,98 N /m
¿−0,03 m

Y 13=750 mm=0,75 m p= ρ. g . h
h=Y 13−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,15)
¿ 0,75−0,6 ¿ 1294,92 N /m
¿ 0,15 m

Y 14=770 mm=0,77 m p= ρ. g . h
h=Y 14−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,17)
¿ 0,77−0,6 ¿ 1467,57 N /m
¿ 0,17 m

Y 15=785 mm=0,785 m p= ρ. g . h
h=Y 15−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,185)
¿ 0,785−0,6 ¿ 1597,06 N /m
¿ 0,185 m

Y 16=780 mm=0,78 m p= ρ. g . h
h=Y 16−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,18)
¿ 0,78−0,6 ¿ 1553,9 N /m
¿ 0,18 m

- Pada (n) = 1500 rpm


Y 1=775 mm=0,775 m p= ρ. g . h
h=Y 1−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,175)
¿ 0,775−0,6 ¿ 1510,74 N /m
¿ 0,175 m

Y 2=790 mm=0,79 m p= ρ. g . h
h=Y 2−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,19)
¿ 0,79−0,6 ¿ 1640,23 N /m
¿ 0,19 m
15

Y 3=790 mm=0,79 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,19)
¿ 0,79−0,6 ¿ 1640,23 N /m
¿ 0,19 m

Y 4 =780 mm=0,78 m p= ρ. g . h
h=Y 4 −Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,18)
¿ 0,78−0,6 ¿ 1553,9 N /m
¿ 0,18 m

Y 5=740 mm=0,74 m p= ρ. g . h
h=Y 5−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,14)
¿ 0,74−0,6 ¿ 1208,59 N / m
¿ 0,14 m

Y 6=690 mm=0,69 m p= ρ. g . h
h=Y 6−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,09)
¿ 0,69−0,6 ¿ 776,95 N /m
¿ 0,09 m

Y 7=560 mm=0,56 m p= ρ. g . h
h=Y 7−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,04)
¿ 0,56−0,6 ¿−345,31 N /m
¿−0,04 m

Y 8=480 mm=0,48 m p= ρ. g . h
h=Y 8−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,12)
¿ 0,48−0,6 ¿−103,59 N /m
¿−0,12 m

Y 9=520mm=0,52 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,08)
¿ 0,52−0,6 ¿−690,92 N / m
¿−0,08 m
16

Y 10=720 mm=0,72 m p= ρ. g . h
h=Y 10−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,12)
¿ 0,72−0,6 ¿ 1035,93 N /m
¿ 0,12 m

Y 11 =650 mm=0,65m p= ρ. g . h
h=Y 11−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,05)
¿ 0,65−0,6 ¿ 431,64 N /m
¿ 0,05 m

Y 12=580 mm=0,58 m p= ρ. g . h
h=Y 12−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,02)
¿ 0,58−0,6 ¿−176,65 N /m
¿−0,02 m

Y 13=760 mm=0,76 m p= ρ. g . h
h=Y 13−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,16)
¿ 0,76−0,6 ¿ 1381,24 N /m
¿ 0,16 m

Y 14=780 mm=0,78 m p= ρ. g . h
h=Y 14−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,2)
¿ 0,78−0,6 ¿ 1726,56 N /m
¿ 0,18 m

Y 15=800 mm=0,8 m p= ρ. g . h
h=Y 15−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,185)
¿ 0,8−0,6 ¿ 1726,56 N /m
¿ 0,2 m

Y 16=800 mm=0,8 m p= ρ. g . h
h=Y 16−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,88)
¿ 0,8−0,6 ¿ 1726,56 N /m
¿ 0,2 m
17

- Pada (n) = 2000 rpm


Y 1=760 mm=0,76 m p= ρ. g . h
h=Y 1−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,16)
¿ 0,76−0,6 ¿ 1381,25 N /m
¿ 0,16 m

Y 2=765 mm=0,765 m p= ρ. g . h
h=Y 2−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,165)
¿ 0,765−0,6 ¿ 1424,41 N /m
¿ 0,165 m

Y 3=750 mm=0,75 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,15)
¿ 0,75−0,6 ¿ 1294,92 N /m
¿ 0,15 m

Y 4 =740 mm=0,74 m p= ρ. g . h
h=Y 4 −Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,14)
¿ 0,74−0,6 ¿ 1208,59 N / m
¿ 0,14 m

Y 5=710 mm=0,71 m p= ρ. g . h
h=Y 5−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,11)
¿ 0,71−0,6 ¿ 949,6 N /m
¿ 0,11 m

Y 6=670 mm=0,67 m p= ρ. g . h
h=Y 6−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,07)
¿ 0,67−0,6 ¿ 604,29 N /m
¿ 0,07 m

Y 7=590 mm=0,59 m p= ρ. g . h
h=Y 7−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,01)
¿ 0,59−0,6 ¿−86,32 N /m
¿−0,01 m
18

Y 8=560 mm=0,56 m p= ρ. g . h
h=Y 8−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,04)
¿ 0,56−0,6 ¿−345,31 N /m
¿−0,04 m

Y 9=615 mm=0,615 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,015)
¿ 0,615−0,6 ¿ 129,49 N /m
¿ 0,015 m

Y 10=730 mm=0,73 m p= ρ. g . h
h=Y 10−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,13)
¿ 0,73−0,6 ¿ 1122,26 N /m
¿ 0,13 m

Y 11 =690 mm=0,69m p= ρ. g . h
h=Y 11−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,09)
¿ 0,69−0,6 ¿ 776,95 N /m
¿ 0,09 m

Y 12=660 mm=0,66 m p= ρ. g . h
h=Y 12−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,06)
¿ 0,66−0,6 ¿ 517,96 N /m
¿ 0,06 m

Y 13=740 mm=0,74 m p= ρ. g . h
h=Y 13−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,14)
¿ 0,74−0,6 ¿ 1208,59 N / m
¿ 0,14 m

Y 14=740 mm=0,74 m p= ρ. g . h
h=Y 14−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,14)
¿ 0,74−0,6 ¿ 1208,59 N / m
¿ 0,14 m
19

Y 15=750 mm=0,75 m p= ρ. g . h
h=Y 15−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,15)
¿ 0,75−0,6 ¿ 1294,92 N /m
¿ 0,15 m

Y 16=750 mm=0,75 m p= ρ. g . h
h=Y 16−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,15)
¿ 0,75−0,6 ¿ 1294,92 N /m
¿ 0,15 m

- Pada (n) = 2500 rpm


Y 1=750 mm=0,75 m p= ρ. g . h
h=Y 1−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,15)
¿ 0,75−0,6 ¿ 1208,59 N / m
¿ 0,15 m

Y 2=760 mm=0,76 m p= ρ. g . h
h=Y 2−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,16)
¿ 0,76−0,6 ¿ 1381,25 N /m
¿ 0,16 m

Y 3=795 mm=0,795 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,195)
¿ 0,795−0,6 ¿ 1683,39 N / m
¿ 0,195 m

Y 4 =790 mm=0,79m p= ρ. g . h
h=Y 4 −Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,19)
¿ 0,79−0,6 ¿ 1640,23 N /m
¿ 0,19 m

Y 5=705 mm=0,705 m p= ρ. g . h
h=Y 5−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,105)
¿ 0,705−0,6 ¿ 906,44 N /m
20

¿ 0,105 m

Y 6=665 mm=0,665 m p= ρ. g . h
h=Y 6−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,065)
¿ 0,665−0,6 ¿ 561,13 N /m
¿ 0,065 m

Y 7=580 mm=0,58 m p= ρ. g . h
h=Y 7−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,02)
¿ 0,58−0,6 ¿−172,65 N /m
¿−0,02 m

Y 8=560 mm=0,56 m p= ρ. g . h
h=Y 8−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,04)
¿ 0,56−0,6 ¿−345,31 N /m
¿−0,04 m

Y 9=640 mm=0,64 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,04)
¿ 0,64−0,6 ¿ 345,31 N /m
¿ 0,04 m

Y 10=740 mm=0,74 m p= ρ. g . h
h=Y 10−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,14)
¿ 0,74−0,6 ¿ 1208,59 N / m
¿ 0,14 m

Y 11 =735 mm=0,735 m p= ρ. g . h
h=Y 11−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,135)
¿ 0,735−0,6 ¿ 1165,42 N /m
¿ 0,135 m

Y 12=680 mm=0,68 m p= ρ. g . h
h=Y 12−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,08)
¿ 0,68−0,6 ¿ 690,62 N /m
¿ 0,08 m
21

Y 13=745 mm=0,745 m p= ρ. g . h
h=Y 13−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,145)
¿ 0,745−0,6 ¿ 1251,75 N /m
¿ 0,145 m

Y 14=735 mm=0,735 m p= ρ. g . h
h=Y 14−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,135)
¿ 0,735−0,6 ¿ 1165,42 N /m
¿ 0,135 m

Y 15=745 mm=0,745 m p= ρ. g . h
h=Y 15−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,145)
¿ 0,745−0,6 ¿ 1251,75 N /m
¿ 0,145 m

Y 16=745 mm=0,745 m p= ρ. g . h
h=Y 16−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,145)
¿ 0,745−0,6 ¿ 1251,75 N /m
¿ 0,145 m

- Pada (n) = 3000 rpm


Y 1=755 mm=0,755 m p= ρ. g . h
h=Y 1−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,155)
¿ 0,755−0,6 ¿ 1338,08 N /m
¿ 0,155 m

Y 2=760 mm=0,76 m p= ρ. g . h
h=Y 2−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,16)
¿ 0,76−0,6 ¿ 1381,25 N /m
¿ 0,16 m

Y 3=740 mm=0,74 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,14)
22

¿ 0,74−0,6 ¿ 1208,59 N / m
¿ 0,14 m

Y 4 =750 mm=0,75 m p= ρ. g . h
h=Y 4 −Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,15)
¿ 0,75−0,6 ¿ 1294,92 N /m
¿ 0,15 m

Y 5=710 mm=0,71 m p= ρ. g . h
h=Y 5−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,11)
¿ 0,71−0,6 ¿ 949,6 N /m
¿ 0,11 m

Y 6=665 mm=0,665 m p= ρ. g . h
h=Y 6−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,065)
¿ 0,665−0,6 ¿ 561,13 N /m
¿ 0,065 m

Y 7=565 mm=0,565 m p= ρ. g . h
h=Y 7−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,035)
¿ 0,565−0,6 ¿−302,14 N /m
¿−0,035 m

Y 8=530 mm=0,53 m p= ρ. g . h
h=Y 8−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,07)
¿ 0,53−0,6 ¿−604,29 N /m
¿−0,07 m

Y 9=630 mm=0,63 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,03)
¿ 0,63−0,6 ¿ 258,98 N /m
¿ 0,03 m

Y 10=760 mm=0,76 m p= ρ. g . h
h=Y 10−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,16)
¿ 0,76−0,6 ¿ 1381,25 N /m
¿ 0,16 m
23

Y 11 =755 mm=0,755 m p= ρ. g . h
h=Y 11−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,155)
¿ 0,755−0,6 ¿ 1338,08 N /m
¿ 0,155 m

Y 12=690 mm=0,69 m p= ρ. g . h
h=Y 12−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,09)
¿ 0,69−0,6 ¿ 776,95 N /m
¿ 0,09 m

Y 13=745 mm=0,745 m p= ρ. g . h
h=Y 13−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,145)
¿ 0,745−0,6 ¿ 1251,75 N /m
¿ 0,145 m

Y 14=715 mm=0,715 m p= ρ. g . h
h=Y 14−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,115)
¿ 0,715−0,6 ¿ 992,77 N /m
¿ 0,115 m

Y 15=720 mm=0,72 m p= ρ. g . h
h=Y 15−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,12)
¿ 0,72−0,6 ¿ 1035,93 N /m
¿ 0,12 m

Y 16=730 mm=0,73 m p= ρ. g . h
h=Y 16−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,13)
¿ 0,73−0,6 ¿ 1122,26 N /m
¿ 0,13 m
24

2. Putaran : Berlawanan Jarum Jam (Reverse)


Diketahui :
ρ = 880 kg/m3
Y0 = 600 mm => 0,6 m
g = 9,81 m/det3

- Pada (n) = 1000 rpm


Y 1=710 mm=0,71 m p= ρ. g . h
h=Y 1−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,11)
¿ 0,71−0,6 ¿ 949,6 N /m
¿ 0,11 m

Y 2=705 mm=0,705 m p= ρ. g . h
h=Y 2−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,105)
¿ 0,705−0,6 ¿ 906,44 N /m
¿ 0,105 m

Y 3=695mm=0,695 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,095)
¿ 0,695−0,6 ¿ 830,11 N /m
¿ 0,095 m

Y 4 =700 mm=0,7 m p= ρ. g . h
h=Y 4 −Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,1)
¿ 0,7−0,6 ¿ 863,28 N /m
¿ 0,1 m

Y 5=700 mm=0,7 m p= ρ. g . h
h=Y 5−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,1)
¿ 0,7−0,6 ¿ 863,28 N /m
¿ 0,1 m

Y 6=700mm=0,7 m p= ρ. g . h
h=Y 6−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,1)
¿ 0,7−0,6 ¿ 863,28 N /m
¿ 0,1 m
25

Y 7=710 mm=0,71 m p= ρ. g . h
h=Y 7−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,11)
¿ 0,71−0,6 ¿ 949,6 N /m
¿ 0,11 m

Y 8=715 mm=0,715 m p= ρ. g . h
h=Y 8−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,115)
¿ 0,715−0,6 ¿ 992,77 N /m
¿ 0,115 m

Y 9=715mm=0,715 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,115)
¿ 0,715−0,6 ¿ 992,77 N /m
¿ 0,115 m

Y 10=685 mm=0,685 m p= ρ. g . h
h=Y 10−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,85)
¿ 0,685−0,6 ¿ 733,78 N /m
¿ 0,085 m

Y 11 =695 mm=0,695m p= ρ. g . h
h=Y 11−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,095)
¿ 0,695−0,6 ¿ 820,12 N /m
¿ 0,095 m

Y 12=700 mm=0,7 m p= ρ. g . h
h=Y 12−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,1)
¿ 0,7−0,6 ¿ 863,28 N /m
¿ 0,1 m

Y 13=675 mm=0,675 m p= ρ. g . h
h=Y 13−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,075)
¿ 0,675−0,6 ¿ 647,46 N /m
¿ 0,075 m
26

Y 14=680mm=0,68 m p= ρ. g . h
h=Y 14−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,08)
¿ 0,68−0,6 ¿ 690,62 N /m
¿ 0,08 m

Y 15=690 mm=0,69 m p= ρ. g . h
h=Y 15−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,09)
¿ 0,69−0,6 ¿ 776,95 N /m
¿ 0,09 m

Y 16=695 mm=0,695 m p= ρ. g . h
h=Y 16−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,095)
¿ 0,695−0,6 ¿ 820,11 N /m
¿ 0,095 m

- Pada (n) = 1500 rpm


Y 1=715 mm=0,715 m p= ρ. g . h
h=Y 1−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,115)
¿ 0,715−0,6 ¿ 992,77 N /m
¿ 0,115 m

Y 2=715 mm=0,715 m p= ρ. g . h
h=Y 2−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,115)
¿ 0,715−0,6 ¿ 992,77 N /m
¿ 0,115 m

Y 3=655mm=0,655 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,055)
¿ 0,655−0,6 ¿ 474,8 N /m
¿ 0,055 m

Y 4 =690 mm=0,69 m p= ρ. g . h
h=Y 4 −Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,09)
¿ 0,69−0,6 ¿ 776,95 N /m
¿ 0,09 m
27

Y 5=690mm=0,69 m p= ρ. g . h
h=Y 5−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,09)
¿ 0,69−0,6 ¿ 776,95 N /m
¿ 0,09 m

Y 6=700mm=0,7 m p= ρ. g . h
h=Y 6−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,1)
¿ 0,7−0,6 ¿ 863,28 N /m
¿ 0,1 m

Y 7=720 mm=0,72 m p= ρ. g . h
h=Y 7−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,12)
¿ 0,72−0,6 ¿ 1035,94 N /m
¿ 0,12 m

Y 8=730 mm=0,73 m p= ρ. g . h
h=Y 8−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,13)
¿ 0,73−0,6 ¿ 1122,26 N /m
¿ 0,13 m

Y 9 730 mm=0,73 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,13)
¿ 0,73−0,6 ¿ 1122,26 N /m
¿ 0,13 m

Y 10=680 mm=0,68 m p= ρ. g . h
h=Y 10−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,08)
¿ 0,68−0,6 ¿ 690,62 N /m
¿ 0,08 m

Y 11 =710 mm=0,71 m p= ρ. g . h
h=Y 11−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,11)
¿ 0,71−0,6 ¿ 949,6 N /m
¿ 0,11 m
28

Y 12=715 mm=0,715 m p= ρ. g . h
h=Y 12−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,115)
¿ 0,715−0,6 ¿−992,77 N / m
¿ 0,115 m

Y 13=660 mm=0,66 m p= ρ. g . h
h=Y 13−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,06)
¿ 0,66−0,6 ¿ 517,96 N /m
¿ 0,06 m

Y 14=660mm=0,66 m p= ρ. g . h
h=Y 14−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,06)
¿ 0,66−0,6 ¿ 517,96 N /m
¿ 0,06 m

Y 15=680 mm=0,68 m p= ρ. g . h
h=Y 15−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,08)
¿ 0,68−0,6 ¿ 690,62 N /m
¿ 0,08 m

Y 16=695 mm=0,695 m p= ρ. g . h
h=Y 16−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,095)
¿ 0,695−0,6 ¿ 820,11 N /m
¿ 0,095 m

- Pada (n) = 2000 rpm


Y 1=730 mm=0,73 m p= ρ. g . h
h=Y 1−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,13)
¿ 0,73−0,6 ¿ 1122,26 N /m
¿ 0,13 m

Y 2=730 mm=0,73 m p= ρ. g . h
h=Y 2−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,13)
¿ 0,73−0,6 ¿ 1122,26 N /m
29

¿ 0,13 m

Y 3=670mm=0,67 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,07)
¿ 0,67−0,6 ¿ 604,29 N /m
¿ 0,07 m

Y 4 =690 mm=0,69 m p= ρ. g . h
h=Y 4 −Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,08)
¿ 0,69−0,6 ¿ 690,62 N /m
¿ 0,08 m

Y 5=690mm=0,69 m p= ρ. g . h
h=Y 5−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,08)
¿ 0,69−0,6 ¿ 690,62 N /m
¿ 0,08 m

Y 6=700mm=0,7 m p= ρ. g . h
h=Y 6−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,1)
¿ 0,7−0,6 ¿ 863,28 N /m
¿ 0,1 m

Y 7=730 mm=0,73 m p= ρ. g . h
h=Y 7−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,01)
¿ 0,73−0,6 ¿ 1122,26 N /m
¿ 0,01 m

Y 8=755 mm=0,775 m p= ρ. g . h
h=Y 8−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,155)
¿ 0,755−0,6 ¿ 1338,8 N /m
¿ 0,155 m

Y 9=775mm=0,775 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,175)
¿ 0,775−0,6 ¿ 1510,74 N /m
¿ 0,175 m
30

Y 10=675 mm=0,675 m p= ρ. g . h
h=Y 10−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,075)
¿ 0,675−0,6 ¿ 647,46 N /m
¿ 0,075 m

Y 11 =725 mm=0,725 m p= ρ. g . h
h=Y 11−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,125)
¿ 0,725−0,6 ¿ 1079,1 N /m
¿ 0,125 m

Y 12=730 mm=0,73 m p= ρ. g . h
h=Y 12−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,13)
¿ 0,73−0,6 ¿ 1122,26 N /m
¿ 0,13 m

Y 13=635 mm=0,635 m p= ρ. g . h
h=Y 13−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,035)
¿ 0,635−0,6 ¿ 302,14 N /m
¿ 0,035 m

Y 14=630mm=0,63 m p= ρ. g . h
h=Y 14−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,03)
¿ 0,63−0,6 ¿ 28,98 N /m
¿ 0,03 m

Y 15=670 mm=0,67 m p= ρ. g . h
h=Y 15−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,07)
¿ 0,67−0,6 ¿ 604,29 N /m
¿ 0,07 m

Y 16=680 mm=0,68 m p= ρ. g . h
h=Y 16−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,08)
¿ 0,68−0,6 ¿ 690,62 N /m
¿ 0,08 m
31

- Pada (n) = 2500 rpm


Y 1=765 mm=0,765 m p= ρ. g . h
h=Y 1−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,165)
¿ 0,765−0,6 ¿ 1424,41 N /m
¿ 0,165 m

Y 2=760 mm=0,76 m p= ρ. g . h
h=Y 2−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,16)
¿ 0,76−0,6 ¿ 1381,25 N /m
¿ 0,16 m

Y 3=670mm=0,67 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,07)
¿ 0,67−0,6 ¿ 604,29 N /m
¿ 0,07 m

Y 4 =675 mm=0,675 m p= ρ. g . h
h=Y 4 −Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,075)
¿ 0,675−0,6 ¿ 647,46 N /m
¿ 0,075 m

Y 5=680mm=0,68 m p= ρ. g . h
h=Y 5−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,08)
¿ 0,68−0,6 ¿ 690,62 N /m
¿ 0,08 m

Y 6=700mm=0,7 m p= ρ. g . h
h=Y 6−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,1)
¿ 0,7−0,6 ¿ 863,28 N /m
¿ 0,1 m

Y 7=730 mm=0,73 m p= ρ. g . h
h=Y 7−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,13)
¿ 0,73−0,6 ¿ 1122,26 N /m
32

¿ 0,13 m

Y 8=755 mm=0,755 m p= ρ. g . h
h=Y 8−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,155)
¿ 0,755−0,6 ¿ 1338,8 N /m
¿ 0,155 m

Y 9=775mm=0,775 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,175)
¿ 0,775−0,6 ¿ 1510,74 N /m
¿ 0,175 m

Y 10=660 mm=0,66 m p= ρ. g . h
h=Y 10−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,06)
¿ 0,66−0,6 ¿ 517,96 N /m
¿ 0,06 m

Y 11 =750 mm=0,75 m p= ρ. g . h
h=Y 11−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,15)
¿ 0,75−0,6 ¿ 1294,92 N /m
¿ 0,15 m

Y 12=750 mm=0,75 m p= ρ. g . h
h=Y 12−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,15)
¿ 0,75−0,6 ¿ 1294,92 N /m
¿ 0,15 m

Y 13=575 mm=0,575 m p= ρ. g . h
h=Y 13−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,025)
¿ 0,575−0,6 ¿−215,82 N /m
¿−0,025 m

Y 14=580 mm=0,58 m p= ρ. g . h
h=Y 14−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,02)
¿ 0,58−0,6 ¿−172,66 N /m
¿−0,02 m
33

Y 15=650 mm=0,65 m p= ρ. g . h
h=Y 15−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,05)
¿ 0,65−0,6 ¿ 431,64 N /m
¿ 0,05 m

Y 16=680 mm=0,68 m p= ρ. g . h
h=Y 16−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,08)
¿ 0,68−0,6 ¿ 690,62 N /m
¿ 0,08 m

- Pada (n) = 3000 rpm


Y 1=775 mm=0,775 m p= ρ. g . h
h=Y 1−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,175)
¿ 0,775−0,6 ¿ 1510,74 N /m
¿ 0,175 m

Y 2=775 mm=0,775 m p= ρ. g . h
h=Y 2−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,175)
¿ 0,775−0,6 ¿ 1510,74 N /m
¿ 0,175 m

Y 3=775 mm=0,775 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,175)
¿ 0,775−0,6 ¿ 1510,74 N /m
¿ 0,175 m

Y 4 =690 mm=0,69 m p= ρ. g . h
h=Y 4 −Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,09)
¿ 0,69−0,6 ¿ 776,95 N /m
¿ 0,09 m

Y 5=685mm=0,685 m p= ρ. g . h
34

h=Y 5−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,085)


¿ 0,685−0,6 ¿ 733,78 N /m
¿ 0,085 m

Y 6=685 mm=0,685 m p= ρ. g . h
h=Y 6−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,085)
¿ 0,685−0,6 ¿ 733,78 N /m
¿ 0,085 m

Y 7=715 mm=0,715 m p= ρ. g . h
h=Y 7−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0.155)
¿ 0,715−0,6 ¿ 992,77 N /m
¿ 0,155 m

Y 8=740 mm=0,74 m p= ρ. g . h
h=Y 8−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,14)
¿ 0,74−0,6 ¿ 1208,59 N / m
¿ 0,14 m

Y 9=775mm=0,775 m p= ρ. g . h
h=Y 3−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,175)
¿ 0,775−0,6 ¿ 1510,74 N /m
¿ 0,175 m

Y 10=650 mm=0,65 m p= ρ. g . h
h=Y 10−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,05)
¿ 0,65−0,6 ¿ 431,64 N /m
¿ 0,05 m

Y 11 =750 mm=0,75 m p= ρ. g . h
h=Y 11−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,15)
¿ 0,75−0,6 ¿ 1294,92 N /m
¿ 0,15 m

Y 12=750 mm=0,75 m p= ρ. g . h
h=Y 12−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,15)
¿ 0,75−0,6 ¿ 1294,92 N /m
35

¿ 0,15 m

Y 13=560 mm=0,56 m p= ρ. g . h
h=Y 13−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,04)
¿ 0,56−0,6 ¿−345,31 N /m
¿−0,04 m

Y 14=580 mm=0,58 m p= ρ. g . h
h=Y 14−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(−0,02)
¿ 0,58−0,6 ¿−172,66 N /m
¿−0,02 m

Y 15=670 mm=0,67 m p= ρ. g . h
h=Y 15−Y 0 ¿ 880 . 9,81.( 0,07)
¿ 0,67−0,6 ¿ 604,29 N /m
¿ 0,07 m

Y 16=695 mm=0,695 m p= ρ. g . h
h=Y 16−Y 0 ¿ 880 . 9,81.(0,095)
¿ 0,695−0,6 ¿ 820,11 N /m
¿ 0,095 m

4.2. Tabel Hasil Perhitungan


4.2.1. Tabel Hasil Perhitungan Putaran Searah Jarum Jam (Forward)

(Lampiran 1I)

4.2.2. Tabel Hasil Perhitungan Putaran Berlawanan Jarum Jam (Reverse)


36

(Lampiran II)
37

4.3. Grafik Hasil Perhitungan


4.3.1. Grafik Putaran Searah Jarum Jam (Forwad)

Putaran (Rpm)
1000 1500 2000 2500 3000
n
Y-16 Y-1
5000
Y-15 Y-2

Y-14 Y-3
0

Y-13 Y-4
-5000

Y-12 Y-5

Y-11 Y-6

Y-10 Y-7
Y-9 Y-8

Grafik, 4.3.1.1 Putaran Searah Jarum Jam (Forwad)


38

4.3.2. Grafik Putaran Berlawanan Jarum Jam (Reverse)

Putaran (Rpm)
1000 1500 2000 2500 3000
n
Y-16 Y-1
5000
Y-15 Y-2

Y-14 Y-3
0

Y-13 Y-4
-5000

Y-12 Y-5

Y-11 Y-6

Y-10 Y-7
Y-9 Y-8

Grafik, 4.3.2.1 Putaran Berlawanan Jarum Jam (Reverse)


BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
1. Bantalan luncur merupakan suatu elemen mesin yang berfungsi untuk
menopang elemen mesin lainnya yang sedang bergerak
2. Besarnya gaya aksial dan radial pada kecepatan yang berbeda yaitu 1000,
1500, 2000, 2500, 3000 Rpm menghasilkan variasi tekanan dengan arah dan
besar yang berbeda-beda, namun polanya masih sesuai dengan teoritisnya.

5.2. Saran
1. Sebainya untuk modul yang diberikan lebih lengkap dan detail.
2. Sebainya untuk cara pembuatan table dan grafik dijelaskan ke mahasiswa,
sehingga mahasiswa yang mengerjakan laporan paham.

39
40
Daftar Pustaka

Anton L Hartawan, “Minyak Pelumas, Pengetahuan Dasar dan Penggunaan” PT.


Gramedia, Jakarta.

Gandhi Harahap. 1994. “Perancangan Teknik Mesin”. Erlangga, Jakarta. Lembaran


Produksi Pelumasan Pertamina, 1994.

Sularso, Kiyokatsu Suga, 1994, “Dasar Perancangan dan Pemeliharaan Elemen


Mesin”. PT Pradya Premita, Jakrata.

Ir. Jack Stolk, Ir.C Kros. “Elemen Mesin”. Erlangga, Jakarta.


Lampiran I
RESPONSI

1. Apa Fungsi Pelumasan ?


Jawab :

a. Mengendalikan gesekan f. Meredam kejutan


b. Mengendalikan suhu g. Pembersih kotoran
c. Mengendalikan korosi h. Memindahkan tenaga
d. Mengenalikan keausan i. Membentuk sekat
e. Mengisolasi listrik

2. Pada bantalan sering dikenal adanya bantalan gaya radial berikan


penjelasannya!
Jawab :
Bantalan ini untuk mendukung gaya radial dari batang torak saat berputar.
Kontruksinya terbagi / terbelah menjadi dua agar dapat dipasang pada poros
engkol.

3. Dari hasil perhitungan diperoleh data sebagai berikut


P = 1247,35 N/m2 , h = 151 mm
Tentukan massa jenis pelumas tersebut !
Diketahui :
P=1247,35 N /m2
h=151 mm
Ditanya =ρ ?Jawab =
P
ρ=
h
0,001247
ρ=
151
ρ=8,2605 N /m2

Anda mungkin juga menyukai