TEKNIK MANUFAKTUR 1
BUBUT KONVESIONAL
Disusun oleh :
Nama Praktikan : Dimas Satrio Sumarno
NPM : 3331200086
Kelompok :4
BUBUT KONVESIONAL
Keterangan: Keterangan:
Diketahui,
Asisten
Laboratorium
Assalamualaikum.Wr.Wb
Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan nikmat,
karunia, dan hidayah-Nya sehingga Laporan Teknik Manufaktur 1 ini dapat
tersusun. Laporan Teknik Manufaktur 1 ini telah disusun untuk memenuhi tugas
yang diberikan oleh asisten lab. Melalui media ini kami sampaikan terima kasih
kepada pihak yang telah membantu terselenggaranya praktikum Teknik
Manufaktur 1 ini. Kami berdoa semoga amal ibadah asisten lab mendapat balasan
kebaikan yang melipah. Akhirnya kami hanya dapat berharap Laporan Teknik
Manufaktur 1 ini dapat berguna bagi semua pihak, amin.
WalamualaikumSalam .Wr.Wb
iii
ABSTRAK
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................... ii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iii
ABSTRAK ......................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ....................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang............................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................... 1
1.3 Tujuan Praktikum .......................................................................... 2
1.4 Sistematika Penulisan .................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian dan Sejarah Singkat Mesin Bubut Konvensional ........ 4
2.2 Prinsip Kerja dan Sistem persumbuan ........................................... 5
2.3 Bagian-Bagian Utama Bubut Konvensional.................................. 7
2.4 Macam-macam Pahat Bubut Konvensional ................................. 11
2.5 Macam-macam Proses Pembubutan ............................................ 13
2.6 Macam-macam Produk Hasil Pembubutan .................................. 14
BAB III METODE PRAKTIKUM
3.1 Diagram Alir Praktikum .............................................................. 16
3.2 Prosedur Praktikum ..................................................................... 17
3.3 Alat dan Bahan yang digunakan .................................................. 18
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambar Benda Kerja .... .............................................................. 21
4.2 Tahapan Penyayatan Benda Kerja.... ........................................... 21
4.3 Perhitungan Waktu Permesinan Benda Kerja ............................. 24
v
4.4 Analisa Benda Kerja .................................................................... 25
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan .................................................................................. 26
5.2 Saran.. .......................................................................................... 26
5.2.1 Laboratorium ....................................................................... 26
5.2.2 Assisten ................................................................................ 27
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 28
LAMPIRAN
- Gambar Benda Kerja
- Form Work Instruction
- screenshot pertemuan daring
- Tugas Khusus
vi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kepala Tetap......................................................................................7
Gambar 2.2 Kepala Lepas .....................................................................................8
Gambar 2.3 Alas / Meja Mesin .............................................................................9
Gambar 2.4 Eretan ..............................................................................................10
Gambar 2.5 Cekam ............................................................................................10
Gambar 2.6 Macam – Macam Pahat Mesin Bubutt ............................................11
Gambar 2.7 Piston ...............................................................................................14
Gambar 2.8 Gir....................................................................................................15
Gambar 2.9 Sparepart .........................................................................................15
Gambar 3.1 Diagram Alir Pecobaan ...................................................................17
Gambar 3.2 Mesin Bubut EMCO........................................................................18
Gambar 3.3 Pemotong .........................................................................................18
Gambar 3.4 Jangka Sorong .................................................................................19
Gambar 3.5 Kunci Pas, Kunci L .........................................................................19
Gambar 3.6 Kunci Chuck ....................................................................................19
Gambar 3.7 Coolant ............................................................................................20
Gambar 3.8 Silinder pejal ...................................................................................20
Gambar 4.1 Gambar Benda Kerja .......................................................................21
Gambar 4.2 Benda Kerja Awal ...........................................................................22
Gambar 4.3 Pembuatan Facing ...........................................................................22
Gambar 4.4 Proses Pembubutan Rata .................................................................23
Gambar 4.5 Proses Pembubutan Alur .................................................................23
Gambar 4.6 Proses pembubutan Rata Bertingkat ....................................................24
Gambar 4.7 Proses Pembubutan Tirus ................................................................24
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mahasiswa yang telah melaksanakan praktikum mempunyai bekal
keterampilan yang dapat dikembangkan dikemudian hari?
3. Apakah Praktikan dapat menganalisa proses manufaktur dari persiapan
hingga penyelesaian, sehingga ketidaksempurnaan yang telah dilakukan
dapat diperbaiki bahkan mampu memberi solusi yang lebih baik?
1.3 Tujuan Praktikum
Pada Praktikum Modul Mesin Bubut Konvesional ini, maka dapat di tujuan
dari praktikum Mesin Bubut Konvesional yaitu :
1. Memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai mesin bubut
konvensional berdasarkan teori yang diperoleh dari materi kuliah proses
Manufaktur
2. Memberikan latihan berupa kegiatan membubut konvensional mulai dari
persiapan hingga penyelesaian benda kerja, sehingga mahasiswa yang
telah melaksanakan praktikum mempunyai bekal keterampilan yang
dapat dikembangkan dikemudian hari.
3. Dapat melakukan analisis proses manufaktur dari persiapan hingga
penyelesaian, sehingga ketidaksempurnaan yang telah dilakukan dapat
diperbaiki bahkan mampu memberi solusi yang lebih baik.
1.4 Sistematika Penulisan
secara singkat mengenai isi dari tiap bab.
BAB I PENDAHULUAN
Adapun isi dari bab satu ini adalah latar belakang, rumusan masalah, tujuan
praktikum, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKa
Adapun isi dari bab dua ini adalah penjelasan mengenai Pengertian Teknik
Pengertian dan Sejarah Singkat Mesin Bubut Konvensional, Prinsip Kerja
dan Sistem Persumbuan, Bagian-bagian Utama Mesin Bubut Konvensional ,
Macam-macam Pahat Bubut Konvensional, Macam-macam Proses
Pembubutan, dan Macam-macam Proses Pembubutan
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Adapun isi dari bab tiga ini adalah diagram alir praktikum, alat dan bahan
yang digunakan pada saat praktikum, serta prosedur praktikum.
2
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
Adapun isi dari bab empat ini adalah Gambar benda kerja, Tahapan
Penyayatan Benda Kerja, Perhitungan Waktu Permesinan Benda Kerja, serta
analisa benda kerja
BAB V PENUTUP
Adapun isi dari bab lima ini adalah kesimpulan serta saran dari praktikan
untuk laboratorium dan asisten.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
6
pada cekam bergerak sedangkan alat potong diam. Untuk arah gerakan pada
mesin bubut diberi lambang sebagai berikut :
- Sumbu X untuk arah gerakan melintang tegak lurus terhadap sumbu
putar.
- Sumbu Z untuk arah gerakan memanjang yang sejajar sumbu putar.
7
2. Kepala Lepas
Kepala lepas atau biasa disebut Tailstock untuk memegang atau
menyangga benda kerja pada bagian ujung yang berseberangan
dengan chuck (pencekam) pada proses pemesinan di mesin bubut.
Lead crev,adalah poros panjang berulir yang terletak agak dibarvah
dan sejajar dengan bangku, memanjang dari kepala tetap sampai
ekor tetap. Dihubungkan dengan roda gigi pada kepala tetap dan
putarannya bisa dibalik. Dipasang ke pembawa (carriage) dan
digunakan sebagai ulir pengarah untuk membuat ulir saja dan bisa
dilepas kalau tidak dipakai. Feedrod terletak dibawah ulir pengarah
yang berfungsi untuk menyalurkan daya dari kotak pengubah cepat
(quick change &ox) untuk menggerakkan mekanisme apron dalam
arah melintang atau memanjang.
3. Alas/Meja Mesin
Alas/meja mesin bubut, digunakan sebagai tempat kedudukan
kepala lepas, eretan, penyangga diam (steady rest) dan merupakan
tumpuan gaya pemakanan pada waktu pembubutan. Bentuk
alas/meja mesin bubut bermacam-macam, ada yang datar dan ada
yang salah satu atau kedua sisinya mempunyai ketinggian tertentu.
Selain itu, alat/meja mesin bubut memilki 15 permukaannya yang
sangat halus, rata dan kedataran serta kesejajaranya dengan
8
ketelitian sangat tinggi, sehingga gerakan kepala lepas dan eretan
memanjang diatasnya pada saat melakukan penyayatan dapat
berjalan lancar dan stabil sehingga dapat menghasilkan
pembubutan yang presisi. Apabila alas ini sudah aus atau rusak,
akan mengakibatkan hasil pembubutan yang tidak baik atau sulit
mendapatkan hasil pembubutan yang sejajar.[3]
9
- Eretan atas (top carriage) berfungsi untuk melakukan
pemakanan secara manual kearah sudut yang dikehendaki
sesuai penyetelannya.
10
secara otomatis, misalnya pembubutan arah memanjang/melintang
dan ulir. Poros transporter untuk mesin bubut standar pada
umumnya kisar ulir transportirnya antara dari 6 ÷ 8 mm
7. Tuas
Tuas/ handel pada setiap mesin bubut dengan merk atau pabrikan
yang berbeda, pada umumnya memiliki posisi/letak dan cara
penggunaannya. Maka Poros Transportir Poros Pembawa dari itu,
didalam mengatur tuas/handel pada setiap melakukan proses
pembubatan harus berpedoman pada tabel-tabel petunjuk
pengaturan yang terdapat pada mesin bubut tersebut.[3]
8. Penjepit
Penjepit/pemegang pahat (Tools Post) digunakan untuk menjepit
atau memegang pahat. Bentuknya atau modelnya secara garis besar
ada dua macam yaitu, pemegang pahat standar dan pemegang dapat
dosetel (justable tool poss).[3]
11
a. Pahat Kiri
Pahat rata kiri digunakan untuk membubut diameter luar benda kerja
hingga rata, arah pemakanannya dari kiri ke kanan. Besar sudut puncaknya
80°. Meski bentuk asahan-nya bermacam-macam, namun bentuk sudutnya
relatif tidak banyak berubah. Pahat ini cocok untuk melakukan facing
untuk permukaan di sebelah kiri.[4]
b. Pahat Potong
digunakan untuk memotong benda kerja pada mesin bubut. Pemotongan
dapat dilakukan dengan benda kerja ditahan oleh senter (jika benda kerja
panjang) atau tidak ditahan senter (jika benda kerja pendek). Pelaksanaan
pemotongan tidak boleh sampai putus untuk menghindari meloncatnya
benda kerja dan patahnya pahat.[4]
c. Pahat Kanan
Pahat rata kanan digunakan untuk membubut diameter luar benda kerja
hingga rata, arah pemakanannya dari kanan ke kiri. Besar sudut puncaknya
80°. Meski bentuk asahan-nya bermacam-macam, namun bentuk sudutnya
relatif tidak banyak berubah.[4]
d. Pahat Rata
Pahat bubut rata, digunakan untuk membubut lubang atau bagian dalam
benda kerja. Biasanya digunakan untuk memperbesar diameter lubang.[4]
e. Pahat Radius
Pahat bubut radius, digunakan untuk membubut bagian pada radius dalam
benda kerja. Biasanya digunakan untuk memperbesar diameter luar.[4]
f. Pahat Alur
Pahat alur digunakan untuk membuat alur pada benda kerja. Macam-
macam pahat alur digunakan sesuai dengan kebutuhan membuat celah alur
atau ukuran clip. Sebagaimana dijelaskan di atas bahwa salahsatu alat
potong yang sering digunakan pada proses pembubutan adalah pahat
bubut. Bentuk, jenis dan bahan pahat ada bermacam-macam yang tentunya
disesuaikan dengan kebutuhan. Prosesnya adalah benda kerja yang akan
dibubut bergerak berputar sedangkan pahatnya bergerak memanjang,
12
melintang atau menyudut tergantung pada hasil pembubutan yang
diinginkan
g. Pahat Ulir
digunakan untuk membuat ulir yang dibutuhkan. Bisa untuk membuat ulir
kiri, ulir kanan, ulir tunggal, ulir ganda, dan lain-lain. Sudut pahatnya juga
berbeda sesuai dengan ulir yang akan dibuat. Contoh ulir metris dengan
sudut 60° dan ulir whitworth dengan sudut 55°.[4]
14
Roda gigi Gir adalah bulatan logam pipih yang bergerigi tempat rantai
berpaut untuk memutar roda (pada sepeda, mesin mobil, dan sebagainya)
15
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
Mulai
Input
Proses permesinan
Penulisan laporan
Studi literatur
Kesimpulan dan saran
selesai
16
Gambar 3.1 Diagram alir praktikum Proses Bubut Konvesional
18
Gambar 3.4 Jangka Sorong
( Sumber:Dokumen Pribadi )
4. Kunci Pas, kunci L
6. Coolant
19
Gambar 3.7 Coolant
( Sumber:Dokumen Pribadi )
Bahan yang digunakan Berikut bahan yang digunakan pada praktikum kali ini
1. Benda kerja (silinder pejal alumunium)
20
BAB IV
PEMBAHASAN
21
Gambar 4.2 Benda Kerja Awal
(Sumber: Dokumen Pribadi)
2. Pembubutan Facing
Pembubutan facing dilakukan pada ujung benda kerja untuk meratakan
permukaan ujung benda kerja
3. Pembubutan Rata
Gambar dibawah merupakan gambar benda kerja ketika telah selesai
dilakukanya proses pembubutan rata
22
Gambar 4.4 Proses pembubutan rata
(Sumber: Dokumen Pribadi)
4. Pembubutan Alur
Kemudian dilakukan proses pembubutan alur guna mendapatkan
kedalaman yang diinginkan.
23
Gambar 4.6 Proses pembubutan Rata Bertingkat
(Sumber: Dokumen Pribadi)
6. Pembubutan Tirus
Setelah itu barulah proses tirus dilakukan dengan ketentuan sudut yang
telah dihitung sebelumnya sebesar 6,8 o dan dibulatkan menjadi 7 o
2. Pembubutan Alur
D = 27 mm, d = 13 mm, L = 13 mm
27 − 13
I= = 14
1
13 𝑥 14
T = 0,09 𝑥 220 = 9,2 mm⁄mnt
3. Pembubutan bertingkat
D = 27 mm, d = 17 mm, L = 17 mm
24
27 − 17
I= = 10
1
17 𝑥 10
T = 0,09 𝑥 440 = 4,5 mm⁄mnt
4. Pembubutan Tirus
D = 27 mm, d = 21 mm, L = 25 mm
𝐷−𝑑 27−21
α= = = 0,12 => arctan 0,12 = 7°
2𝐿 2 𝑥 25
27 − 21
I= = 12
0,5
Waktu Pemesinan
25 𝑥 12
T = 0,09 𝑥 440 = 7,58 mm⁄mnt
25
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa kesimpulan
sebagai berikut :
1. Mahasiwa dapat mengetahui dan memahami mengenai mesin bubut
konvensional
2. Setelah melakukan praktikum bubut konvesional kami mahasiswa
mampu membuat benda kerja menggunakan Mesin Bubut Konvensional.
Serta memahami bagaimana cara penghitungan, pengukuran,
pengkalibrasian, pemakanan, pengoprasian mesin, standar keselamatan
kerja, dan faktor kesalahan yang diperoleh pada pengoperasian Mesin
Bubut Konvensional.
3. Setelah melakukan praktikum bubut konvesional kami mahasiswa, saya
sebagai praktikan dapat memberikan kesimpulan mengenai benda kerja.
Dari pemotongan spesimen, pengalusan spesimen menggunakan gerinda,
proses pembubutan, dan perhitungan. Serta saya menyadari bahwa mesin
yang saya gunakan sedikit kurang presisi pada bagian skala-nya.
5.2 Saran
Dari praktikum yang telah dilakukan maka didapatkan beberapa saran sebagai
berikut
5.2.1 Laboratorium
1. Sebelum melakukan praktikum sebaiknya setiap mahasiswa sudah
harus memahami teori dan proses praktikum
2. Berhati-hati dalam menggunakan alat, selalu menggunakan pelindung
keselamatan, dan mengikuti arahan asisten dengan baik dan benar.
3. Teliti dalam melakukan perhitungan agar kemungkinan kesalahan tidak
terjadi.
26
5.2.2 Asisten
1. Selalu menetapkan protokol Kesehatan dan K3 selama praktikum
berlangsung.
27
DAFTAR PUSTAKA
28
LAMPIRAN
29
Lampiran A. Gambar Benda Kerja
30
B. Form Work Instruction
31
C. Screenshot Pemaparan Materi Online
D.Tugas Khusus
1. Berdasarkan rumus kecepatan putaran n = (cs x 1000) / (π x d). Jelaskan asal
konstanta bernilai 1000 tersebut berdasarkan referensi yang wajib didapat dari
jurnal/buku/website resmi dengan bahasa sendiri. (Sertakan asal sumber
jawaban).
Jawab : Untuk mengubah satuan cutting speed dari m/menit ke mm/menit
karena satuan dimensi benda kerja menggunakan mn. [7]
32
2. Sebutkan komponen/bagian utama dalam mesin bubut konvensional beserta
fungsinya yang digunakan selama praktikum teknik manufaktur 1 Teknik Mesin
Untirta!
Jawab :
- Kepala tetap : suatu sumbu utama mesin bubut yang berfungsi sebagai
dudukan chuck (cekam), yang nantinya sebagai tempat menaruh benda
kerja pada saat pembubutan.
- Meja mesin : sebagai tempat dudukan kepala lepas, eretan, penyangga
diam (steady rest) dan merupakan tumpuan gaya pemakanan waktu
pembubutan.
- Eretan : terdiri atas eretan memanjang (longitudinal carriage) yang
bergerak sepanjang alas mesin, eretan melintang (cross carriage) yang
bergerak melintang alas mesin dan eretan atas (top carriage), yang
bergerak sesuai dengan posisi penyetelan diatas eretan melintang.
Kegunaan eretan ini adalah untuk memberikan pemakanan yang besarnya
dapat diatur menurut kehendak operator yang dapat terukur dengan
ketelitian tertentu yang terdapat pada roda pemutarnya.
- Kepala lepas : digunakan untuk dudukan senter putar sebagai pendukung
benda kerja pada saat pembubutan, dudukan bor tangkai tirus dan cekam
bor sebagai menjepit bor.
- Tuas pengatur kecepatan : digunakan untuk mengatur kecepatan poros.
- Penjepit pahat : digunakan untuk menjepit atau memegang pahat.
- Cekam : adalah peralatan mesin bubut yang digunakan untuk menjepit
benda kerja.
3. Jelaskan secara singkat mengenai cara mengatur rpm pada tuas pengendali
dengan melihat tabel yang terdapat pada mesin bubut! (nilai rpm bebas)
Jawab : Nilai rpm 320 Putar tuas pengendali kiri hingga RIV lalu putar tuas
pengendali kanan ke posisi
33