Diajukan oleh :
Nama : Marco Amesikka Ubro
NIM : 20210007
Disusun oleh :
Marco Amesikka Ubro
( 20210007 )
Telah disetujui oleh :
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Yudianingsih,S.T.,M.T,
NIK : 451 310 001
PAGE \* MERGEFORMAT 1
HALAMAN PENGESAHAN
Disusun oleh :
Marco Amesikka Ubro
( 20210007 )
Telah dipertahankan pada seminar Praktek Kerja Lapangan dengan Tim Penguji
Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Respati Yogyakarta
Pada tanggal : 16 Januari 2023
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
Ketua Program Studi
PAGE \* MERGEFORMAT 15
SERTIFIKAT PRAKTIKUM KERJA LAPANGAN
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Tuhan yang maha esa yang
penyusunan laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan di PT. Dexa
Arfindo Pratama tepat dengan waktunya. Praktek Kerja Lapangan ini merupakan salah
satu syarat yang wajib di tempuh dalam Program Studi Teknik Elektro, Universitas
Respati Yogyakarta. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ini banyak memberikan manfaat
kepada penulis baik dari segi akademik maupun untuk pengalaman yang tidak dapat
terlepas dari bantuan banyak pihak, untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih
kepada :
2. Bapak dan ibu selalu memberikan dukungan dan semangat dalam melakukan
3. Agung Ikbal Pratama, S.T. dan Yodi Nepa Fay, S.T. selaku teknisi dan
Semoga semua bantuan dan didikan yang diberikan dari banyak pihak yang terkait
dapat bermanfaat kedepannya. Penulis masih merasa banyak yang harus diperbaiki dari
PAGE \* MERGEFORMAT 15
laporan ini, jadi kritik dan saran dari bapak/ibu akan sangat membantu sebagai
perbaikan nanti dan sebagai bahan untuk pembelajaran juga kedepannya dalam
menyusun laporan.
DAFTAR ISI
PAGE \* MERGEFORMAT 15
hal
HALAMAN JUDUL ............................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . ii
HALAMAN PENGESAHAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . iii
KATA PENGANTAR .............................................. v
DAFTAR ISI .................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................... ix
DAFTAR TABEL ................................................. x
BAB I PENDAHULUAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . 1
1.1 Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2 Rumusan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.3 Batasan Masalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.4 Tujuan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
1.5 Manfaat . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3
1.6 Metode Pemecahan Masalah .................................. 4
1.7 Sistematik Penulisan ........................................ 4
1.8 Jadwal Pelaksanaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . 5
DAFTAR PUSTAKA
PAGE \* MERGEFORMAT 15
DAFTAR GAMBAR
Hal
Hal
Tabel 1.1 Jadwal ..................................... 5
Pelaksanaan
Tabel 2.1 Tata Pelaksanaan .................................. 9
Pekerja
Tabel 2.2 Daftar Inventaris Peralatan ..................... 11
Elektromedis
Tabel 3.1 Spesifik Electrolyte Analyzer Merek Roche
Tipe ISE 9180 ................ 16
PAGE \* MERGEFORMAT 15
BAB I
PENDAHULUAN
Pada era modern ini, teknologi semakin berkembang dengan pesat. Salah
satu dari sekian banyak bidang yang berkembang adalah bidang kesehatan.
suatu penyakit.
Elektrolit adalah suatu zat yang larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ion
atom bermuatan elektrik. Elektrolit bisa berupa air, asam, basa, atau berupa
senyawa kimia lainnya. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit
pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan rendah. Alat untuk
analyzer.
Kalsium (Ca) yang diperlukan dalam keadaan darurat terutama pada pasien
PAGE \* MERGEFORMAT 1
selektif untuk mencapai pengukuran tepat dari pengujian. Sampel yang digunakan
Praktek ini dilakukan untuk mengetahui prinsip kerja dari alat electrolyte
analyzer yang digunakan adalah merek Ilyte seri C. Tipe ini digunakan untuk
pemeriksaan hematologi klinik dengan mengukur kadar Na, K, Cl, Ca dan darah.
Sesuai dengan latar belakang maka rumusan masalah dapat dibagi menjadi
penyimpangan, maksud dan tujuan utama yang akan dikaji lebih lanjut. Batasan
Analyzer
1.4 Tujuan
PAGE \* MERGEFORMAT 15
1. Tujuan Umum
sehingga mahasiswa :
2. Tujuan Khusus
1.5 Manfaat
manual alat, operating manual alat, diagram blok alat, serta presentasi
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun dalam bentuk yang sistematis
Bab I : Pendahuluan
PAGE \* MERGEFORMAT 15
Pada bab ini membahas tentang latar belakang, perumusan masalah,
Pada bab ini berisi tentang sejarah perusahaan, visi dan misi
Lapangan
Berisi tentang dasar teori, prinsip kerja alat Electrolyte analyzer dan
Bab IV : Penutup
mengikuti perkembangan dan dinamika pasar di bidang bisnis dan alat kesehatan.
Seiring dengan kemajuan yang telah dicapai kemudian menaikkan status badan
hukum Persero Terbatas pada tahun 2010 dengan nama PT Arfindo Pratama
berdomisili di Kota Surabaya Propinsi Jawa Timur dan saat memiliki cabang di
dua kota besar yaitu kota Jakarta untuk wilayah Indonesia bagian barat dan kota
ar
nasional yang memegang langsung atau sebagai sub distributor dari perusahaan
prinsipal dari luar negeri yang menyediakan alat diagnostik untuk keperluan
pemeriksaan di laboratorium dan di bagian gawat darurat. Produk yang saat ini
PAGE \* MERGEFORMAT 1
dipasarkan antara lain : critical care, kimia klinik, hemostatis, elektrolit, blood
Perusahan Dexa Arfindo Pratama mempunyai visi, misi, dan motto sebagai
berikut :
Visi :
Misi :
saham
Motto :
Untuk mencapai pelayanan yang baik, PT Dexa Arfindo Pratama Yogyakarta memiliki
Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) pada perusahaan PT Dexa Arfindo Pratama.
PAGE \* MERGEFORMAT 1
Gambar 2.2 Bagan Struktur Organisasi
1. Susunan Personalia :
Head Officer : Agung Pramularso
Keuangan : 1. Tiwi Handayani
2. Katarina Nababan
SPV Teknisi : Yopi Ardiyanto
Teknisi : 1. Adi Surya
2. Agung Ikbal Pratama
3. Yodi Nepa Fay
4. Agus Santoso
5. Saifudin
6. Fajar
7. Hendra
SPV Operasional : Suyanto
Operasional : 1. Diki Rasita
2. Kifi Adidia
3.Hariska
4.Tohayat
5.Riski
6.Angga
SPV Office : Fuad Kurniadi
Logistik : 1. Jumari
2. Sulami
3. Defri
4. Ririn
5. Agnes Putri
Marketing : 1. Agung Pramularso
2. Pujianto
3. Agus Heriyadi
4. Darmanto
5. Hastu
6. Indra
PAGE \* MERGEFORMAT 5
2.3 Tupoksi
fungsi :
sakit.
PT. Dexa Arfindo Pratama mempunyai suatu peraturan yang berupa kesepakatan
berupa kesepakatan bersama yang meliputi peraturan kerja. Setiap hari kerja Senin –
Jum’at dimulai dari pukul 08:00 – 17:00 dengan jeda waktu istirahat sholat dan makan
siang pada pukul 12:00 – 13:00. Dengan pelaksanaan pekerjaan sebagai berikut :
1. Maintenance
masa garansi alat untuk mencegah timbulnya kerusakan pada saat alat
2. Service
penyetelan dan reparasi ) yang telah terhenti untuk memenuhi suatu kondisi
yang dapat diterima kembali. Ada beberapa tahapan dalam hal ini :
memperbaikinya.
3. Kalibrasi
Bertujuan untuk menjaga kondisi alat kesehatan agar tetap sesuai dengan
yang bermuatan ion positif dan negatif. Sebagian besar proses metabolisme dalam tubuh
memerlukan dan dipengaruhi oleh elektrolit. Konsentrasi elektrolit yang tidak normal
beberapa kompartemen cairan tubuh manusia merupakan fungsi utama dari empat
dan hematokrit pasien yang dirawat. Electrolyte Analyzer telah menggunakan metode
ion elektroda selektif untuk mencapai pengukuran tetap dari pengujian. Sampel yang
digunakan adalah dari plasma atau serum darah dan urine pasien. Pada alat ini juga
mendeteksi ion garam anorganik, ion kalsium sampel bahan kecil, dll. Masing-masing
memiliki elektroda selektif ion film, akan diukur dan sampel tanggapan ion yang sesuai,
membran, dapat mendeteksi cairan, sampel dan potensi membrane antara. Film di kedua
sisi nilai dua diuji potensi listrik akan menghasilkan sampel saat ini, elektroda referensi,
referensi elektroda cair bentuk loop sisi, membran, elektroda internal yang cair,
yang menggunakan komponen sensitif Natrium (Na), Klorida (Cl), Kalium (K), Litium
(Li), Kalsium (Ca) dan pH untuk mengukur elektrolit dalam darah lengkap, serum,
plasma atau urin. Hasil urin hanya tersedia untuk alat analisa Na/K, Na/K/Cl, dan
Na/K/Li.
Natrium adalah kation utama cairan ekstraseluler. Fungsi utamanya dalam tubuh
kimiawi dan untuk mengirimkan impuls saraf. Natrium berfungsi pada tingkat membran
sel dengan menciptakan potensi listrik antara membran sel yang berbeda yang
Sodium terlibat dalam beberapa reaksi yang dikatalisis oleh enzim sebagai kofaktor.
Tubuh memiliki kecenderungan kuat untuk mempertahankan kandungan basa total, dan
relatif air tubuh daripada total natrium tubuh yang rendah. Penurunan kadar natrium
dapat dikaitkan dengan: asupan natrium yang rendah; kehilangan natrium akibat muntah
atau diare dengan air yang cukup dan penggantian garam yang tidak adekuat,
Kalium adalah kation utama dalam cairan intraseluler dan berfungsi sebagai
buffer utama di dalam sel itu sendiri. Sembilan puluh persen potasium terkonsentrasi di
dalam sel, dan sel yang rusak melepaskan potasium ke dalam darah. Kalium memainkan
peran penting dalam konduksi saraf, fungsi otot, dan membantu menjaga keseimbangan
asam-basa dan tekanan osmotik. Klorida adalah anion yang ada terutama di ruang
osmotik. Ini juga penting dalam memantau keseimbangan asam-basa dan keseimbangan
air. Pada asidosis metabolik, terjadi peningkatan konsentrasi klorida secara timbal balik
Klorida adalah ion negatif yang penting dalam tubuh manusia dan berperan dalam
menjaga keseimbangan cairan, tekanan osmotik, dan fungsi saraf. Dalam elektrolite
Penurunan kadar ditemukan pada muntah hebat, diare berat, kolitis ulserativa, obstruksi
pilorus, luka bakar parah, kelelahan akibat panas, asidosis diabetik, penyakit Addison,
demam, dan infeksi akut seperti pneumonia. Peningkatan kadar ditemukan pada
Kalsium dalam darah didistribusikan sebagai ion kalsium bebas (50%), terikat protein,
sebagian besar albumin (40%) dan 10% terikat anion seperti bikarbonat, sitrat, fosfat
dan laktat. Namun, hanya kalsium terionisasi yang dapat digunakan oleh tubuh dalam
proses vital seperti kontraksi otot, fungsi jantung, transmisi impuls saraf, dan
pembekuan darah. ISE 9180 Analyzer mengukur bagian terionisasi dari total kalsium.
terionisasi merupakan indikator diagnosis yang lebih baik daripada kalsium total.
Kalsium yang meningkat dapat hadir dalam berbagai jenis keganasan, dan pengukuran
kalsium dapat berfungsi sebagai penanda biokimia. Secara umum, kalsium terionisasi
mungkin sedikit lebih sensitif, pengukuran kalsium terionisasi atau total memiliki
Alat electrolyte analyzer digunakan untuk membantu mengetahui nilai ion kalium,
ion natrium, ion klorida yang ada di dalam darah. Nilai normal elektrolit dalam tubuh
Jika dilakukan pemeriksaan terhadap hasil yang tidak sesuai dengan range nilai
normal kadar elektrolit di atas maka, orang tersebut harus menerima perawatan medis
agar mendapat perawatan yang sesuai. Hal ini disebabkan karena elektrolit yang ada
dalam tubuh manusia sangat berpengaruh terhadap daya tahan tubuh seseorang.
Elektrolit dalam tubuh manusia berhubungan dengan bekerjanya otot dan syaraf. Jika
kadar elektrolit dalam tubuh manusia tidak sesuai maka ciri-ciri yang utama yang
dirasakan oleh orang tersebut yaitu lemas, bahkan jika kadar elektrolit semakin rendah
Maka dari itu digunakan electrolyte analyzer untuk membantu pengukuran kadar
electrolyte didalam tubuh manusia melalui darah, serum, plasma maupun urin. Selain
itu alat electrolyte analyzer juga dapat mendeteksi ion garam, ion kalsium sampel bahan
kecil, dll.
Spesifikasi dari alat Electrolyte Analyzer Merek ILyte Tipe C tercantum pada Tab
el 3.1 dan gambar alat ada di Gambar 3.1. Spesifikasi merupakan tolak ukur yang
digunakan untuk memberikan gambaran daya, kemampuan, atau jumlah dan besaran
Bagian menjelaskan rakitan utama dan komponen rakitan depan ILYte. Lihat pada
Gambar 3.1, Gambar 3.2, dan Gambar 3.3 untuk lokasi masing-masing komponen.
Bagian ini menjelaskan komponen Rakitan Belakang ILYte. Lihat Gambar 3.6
untuk lokasi masing-masing komponen.
Prinsip kerja yang ada di diagram blok, berawal dari PLN sebagai sumber tegangan,
memberikan catu tegangan dan arus ke catu daya memberikannya ke seluruh rangkaian
dan mengubah aliran dari AC ke DC. Kemudian user (pengguna) memberikan input
mengaktifkan pipet otomatis untuk diturunkan dan siap dilakukan uji coba dengan
memasukkan sampel pada probe, dan motor peristaltic akan bekerja mengalirkan
sampel atau cairan. Sampel atau cairan tersebut akan melewati measuring chamber
dimana terdapat elektroda ( Na, K, Cl ). Pada measuring chamber cairan atau sampel
akan melakukan proses pembacaan dan hasil pembacaan dari elektroda akan dikirim ke
alat berdasarkan input atau perintah yang diberikan dan juga mengubah data sinyal
menjadi angka atau huruf. Kemudian display berfungsi menampilkan hasil pemrosesan
mikrokontroler berupa angka atau huruf bersamaan dengan printer akan mencetak hasil
Dalam pengoprasian alat perlu diperhatikan beberapa standar pengoprasian alat, yaitu
sebagai berikut :
1. Persiapan Alat
Pastikan bahwa alat elektrolit analyzer dalam kondisi baik dan terkalibrasi.
2. Persiapan Sampel
3. Pengaturan Alat:
Pilih parameter elektrolit yang ingin diukur (seperti natrium, kalium, klorida,
dll.).
dibutuhkan.
4. Running Sampel
Hasil akan muncul pada layar komputer yang terhubung dengan alat.
5. Selesai Pengukuran
Matikan alat dan tutup rapat untuk melindungi dari debu dan kotoran.
6. Perekaman Data
Rekam hasil pengukuran ke dalam sistem rumah sakit atau arsipkan sesuai
protokol.
berikut:
Siapkan sampel urine yang diambil dengan benar dan disimpan sesuai
prosedur.
2. Kalibrasi:
3. Verifikasi Kinerja:
Pastikan setiap parameter elektrolit memiliki nilai yang sesuai setelah kalibrasi.
spesifikasi produsen.
4. Persiapkan Sampel:
5. Pengukuran:
6. Validasi Hasil:
lainnya.
7. Dokumentasi:
8. Perawatan Rutin:
Lakukan perawatan dan kalibrasi rutin sesuai dengan jadwal yang ditetapkan
oleh produsen.
Ganti atau perbaiki komponen yang diperlukan.
9. Pelatihan Operator:
benar.
kadar elektrolit dalam sampel. ISE bekerja dengan cara mengukur aktivitas ion spesifik
di dalam larutan. Setiap elektrolit (natrium, kalium, klorida, dll) memiliki ISE sendiri
yang sensitif terhadap ion tertentu. ISE ini terdiri dari membran selektif ion yang hanya
dapat ditembus oleh ion tertentu. Ketika sampel dimasukkan, ion yang ingin diukur
akan berdifusi melewati membran dan menghasilkan beda potensial listrik yang
proporsional dengan konsentrasi ion tersebut. Potensi listrik ini kemudian dideteksi dan
diubah menjadi konsentrasi spesifik ion dengan bantuan kurva kalibrasi. Selain itu,
ILyte C dilengkapi sistem referensi dan pengukuran suhu otomatis untuk memastikan
akurasi dan presisi pengukuran. Hasil akhir pengukuran ditampilkan pada layar dalam
satuan konsentrasi elektrolit tertentu, seperti mmol/L untuk natrium, kalium dan klorida.
3. Pengukuran sampel
5. Hasil ditampilkan
Konsentrasi ion natrium, kalium, klorida, dan ion lain ditampilkan pada layar
ILyte C.
Sensor pada alat elektrolit analyzer ILyte C mendeteksi adanya urine dan darah
1. Deteksi urine
darah.
Jika konduktivitas sampel terdeteksi sangat tinggi (>20 mS/cm), maka ILyte C
2. Deteksi darah
Jika absorbansi sampel terlalu tinggi pada panjang gelombang ini, maka ILyte C
3. Pengenceran otomatis
Jika terdeteksi urine atau darah, ILyte C secara otomatis akan mengencerkan
PENUTUP
Setelah melaksanakan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dalam kurun waktu 1 (satu)
berkesempatan untuk mendapatkan proses belajar yaitu dengan turut serta bekerja
langsung pada perusahaan, sehingga dengan adanya PKL ini didapatkan berbagai
macam pengalaman yang berhubungan dengan penerapan ilmu. Sehingga penulis dapat
adanya pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) ini telah membuka wawasan
berpikir mengenai sejauh mana peran, tugas dan tanggung jawab seorang calon Teknisi
Elektromedik.
4.1 Kesimpulan
alat ini.
4.2 Saran
dasarnya penelitian ini berjalan baik. Namun bukan suatu kekeliruan apabila peneliti
pendidikan pada umumnya. Adapun saran yang peneliti ajukan adalah sebagai berikut :
mengenai alat-alat apa yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan penelitian.