Oleh:
Djehan Sulaeman P
131364005
Oleh:
Djehan Sulaeman P
131364013
Pelaksanaan di perusahaan/industri :
Tanggal : 27 Juli 2016 s/d 25 Agustus 2016
Tempat : PLTA Ir. H. Djuanda di Jln. Rsamala No. 01 Jatimekar,
Jatiluhur, Purwakarta.
Diseminarkan :
Tanggal : 4 Januari 2017
Tim Penguji : Endang Darwati,B.eng.,MT
Disahkan :
Tanggal ............................................
Ketua Program Studi Teknik Otomasi Industri
KATA PENGANTAR
Puji Syukur ke hadirat Allah SWT penulis panjatkan karena berkat rahmat-
Nya penulis dapat menyelesaikan laporan praktek kerja lapangan yang berjudul
Djuanda. Laporan praktek kerja lapangan ini disusun guna memenuhi syarat
kelulusan mata kuliah praktek kerja lapangan semester VII program studi D-IV
Dalam penyelesaian laporan kerja praktik ini, penulis banyak dibantu oleh
beberapa pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan
1. Kedua orang tua yang senatiasa memberikan penulis motivasi baik itu
Lapangan.
5. Bapak Suhartono,Amd sebagai pembimbing utama dalam pelaksanaan
Instrumentasi.
7. Teman-teman seperjuangan kerja praktik PLTA Ir. H. Djuanda 2016,
karena itu, kritik dan saran sangat diharapkan demi menjadikan laporan ilmiah ini
pengetahuan yang berguna bagi pembaca. Penulis berharap pula laporan ilmiah ini
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
5
DAFTAR ISI............................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................viii
BAB 1 PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................1
1.3 Tujuan........................................................................................................3
1.3 Manfaat......................................................................................................4
3.3.1 Turbin.....................................................................................................20
6
3.3.2 Generator................................................................................................21
3.3.3Transformator Pengukuran ( PT dan CT )..............................................23
3.3.4 Panel PLC..............................................................................................25
3.4 Pemasangan SEL 735 Dengan Peralatan Plant.......................................32
4.2 Saran........................................................................................................41
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................41
7
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
energi listrik. Maka energi listrik merupakan sesuatu yang penting untuk
permintaan tenaga listrik akan meningkat dari 147 TWh pada tahun 2010 menjadi
892 TWh pada tahun 2030, atau tumbuh rata-rata sebesar 9,4% per tahun.
Pada saat ini energi listrik di Indonesia masih didominasi oleh bahan bakar
batu bara sebesar (40%) diikuti oleh bahan bakar gas dan minyak bumi. Untuk
mengatasi buruk yang akan terjadi, diperlukan juga alternatif energi lain yang
lebih aman, ramah lingkungan dan sesuai dengan tempat yang akan disuplai
energi listrik. energi air merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi
perubahan energi pada PLTA yaitu, energi potensial air akan menjadi energi
mekanik melalui komponen turbin, setelah itu energi mekanik yang dihasilkan
bergerak dibidang pengusahaaan air, baik itu untuk irigasi maupun pemanfaatan
air untuk PLTA. PLTA Ir. H. Djuanda Jatiluhur memiliki 6 unit pembangkit tenaga
listrik yang dimana generator unit 1 sampai dengan unit 5 berkapasitas 31 MVA
dengan faktor kerja 0,8 dan generator unit 6 berkapasitas 40 MVA dengan faktor
kerja 0,63. Sehingga total daya yang dibangkitkan sebesar 187 MW, dengan
produksi listrik rata rata dalam setahun sebesar 826 kWh yang digunakan untuk
kebutuhan sendiri dan sisanya dijual ke PT. PLN (Persero), melalui tegangan 150
kV dan 70 kV.
Dengan energi yang begitu besar dan generator yang bekerja secara terus
menerus maka banyak faktor yang akan menimbulkan masalah pada generator.
Salah satu masalah tersebut adalah tegangan yang selalu berubah rubah dan
suhu generator yang tidak stabil akan menyebabkan kondisi generator yang buruk.
Maka untuk mengatasi hal tersebut memerlukan suatu cara yaitu dengan cara
monitoring.
Hal yang dapat dimonitor tersebut adalah besaran listrik seperti tegangan,
arus dan daya. Sistem monitoring dapat dilakukan dengan berbagai metode
sensor seperti PT dan CT yang dihubungkan dengan alat ukur yang berupa SEL-
1. Peralatan apa saja yang dibutuhkan untuk monitoring besaran listrik dengan
menggunakan SEL735 ?
besaran listrik ?
besaran listrik ?
1.3 Tujuan
Pada Praktek Kerja Lapangan (PKL) yang dilakukan di PT. Perum Jasa Tirta
adalah
3. Mengetahui rangkaian yang terpasang SEL 735 dan secara software di PLTA
Ir. H. Djuanda.
1.3 Manfaat
a. Bagi Mahasiswa
menyelesaikan studinya.
1. Menjalin hubungan dan kerjasama yang baik antara lembaga pendidikan dan
c. Bagi Perusahaan
berikut
Tabel 1. 1 Waktu
Hari Kerja Jam Kerja Jam Istirahat
Tempat Pelaksaan Kegiatan : (PERUM) Jasa Tirta II, Divisi PLTA Ir. H. Djuanda
N
Tanggal Uraian Kegiatan
o
Pemenuhan Administrasi di Kantor PJT II
1 Rabu, 27 Juli 2016
Pusat
Pengenalan Ruang Lingkup PJT II Div.
2 Kamis, 28 Juli 2016
PLTA
3 Jumat, 29 Juli 2016 Jumat Bersih dan Sehat
Pengenalan Ruang Lingkup PJT II Div.
4 Senin, 1 Juli 2016
PLTA Seksi Pemel. Instrumentasi
5 Selasa, 2 Juli 2016 Pengenalan Sistem SCADA di PLTA Ir. H.
7
Djuanda
Pengenalan Sistem DCS di PLTA Ir. H.
6 Rabu, 3 Agustus 2016
Djuanda
Pengenalan Power House di PLTA Ir. H.
II
9
BAB II
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
produksi bahan pangan Nasional yaitu beras. Untuk mengenang jasa salah
1967.
c. Perum Otorita Jatiluhur (1970 1999)
Sebagai Badan Usaha, pada waktu itu PN. Jatiluhur dalam usahanya harus
10
Sekarang) sumber daya air menjadi tidak harmonis dan tujuan utama proyek
yang timbul dilaksanakan secara efektif dan efesien maka pengurusannya harus
maka Badan- badan/Proyek- proyek dan Dinas- dinas yang berada di wilayah
dan lapangan usaha POJ, dilebur kedalam POJ. Badan- badan tersebut adalah
Proyek Irigasi Jatiluhur (Dep. PU), Proyek Pengairan Tersier Jatiluhur (Dep.
Dagri), PN. Jatiluhur (Dep. Industri), Dinas PU Jawa Barat - Wilayah Purwakarta
POJ diubah dan disesuaikan dengan nama Perum Jasa Tirta II (PJT II)
perusahaan.
dari 150 MW menjadi 187 MW. Produksi listrik rata- rata dalam setahun
melalui tegangan 150 kV dan 70 kV. Selain itu pada sistem pengairan
3
Air Minum (PAM) Jaya, mencapai 465 juta m (tahun 2009). Disamping
itu menyediakan pula air baku untuk kawasan industri dan zona-zona
danau buatan yang sangat luas (+ 8.300 ha), dengan pemandangan alam
gambar dibawah :
waduk.
- Kurva atas melambangkan garis batas pengelolaan waduk dalam
Perusahaan Umum yang bergerak dibidang penyediaan air baku dan listrik
abadi
mempunyai arti bahwa seakan- akan kita semua, baik yang tua
dan karenanya kita, baik yang tua maupun yang muda sanggup bekerja
dengan semangat dan dedikasi yang sama, sehingga kita sama- sama
akan segera mati esok hari mempunyai arti bahwa kita setiap saat harus
hidup kita ada di tangan Tuhan Yang Maha Esa yang setiap saat dapat
pula mengakhirinya.
a. Pusat
b. Divisi PLTA
15
Teknologi Nusantara agar suasana saat bekerja tetap kondusif, aman, dan
nyaman :
perusahaan.
2. Setiap karyawan wajib melaksanakan ketentuan kaidah tentang keselamatan
6. Setiap karyawan wajib bertingkah laku sopan baik di dalam maupun di luar
perusahaan.
7. Setiap karyawan wajib membina hubungan kerja sama yang baik dengan
rekan kerja.
pekerja bisa bekerja secara nyaman dan aman. Setiap orang yang bekerja
direncanakan sebelumnya.
kesehatan pekerja.
18
BAB III
PEMBAHASAN
bergerak dibidang pengusahaaan air baik itu untuk irigasi maupun pemanfaatan
air untuk PLTA. PLTA Ir.H.Djuanda terletak ditempat Jln. Rsamala No. 01
dimana generator unit 1 sampai dengan unit 5 berkapasitas 31 MVA dengan faktor
kerja 0,8 dan generator unit 6 berkapasitas 40 MVA dengan faktor kerja 0,63.
Sehingga total daya yang dibangkitkan sebesar 187,5 MW, dengan produksi listrik
rata rata dalam setahun sebesar 826 kWh yang digunakan untuk kebutuhan
sendiri dan sisanya dijual ke PT. PLN (Persero), melalui tegangan 150 kV dan 70
kV.
Untuk menjaga dan memastikan kinerja dari generator PLTA Ir. H.Djuanda,
sehingga tidak mengalami suatu kegagalan atau kerusakan pada peralatan lainnya
sistem monitoring. Salah satu yang dapat dimonitor adalah besaran listrik yang
Pada gambar 3.1 topologi jaringan sistem SCADA PLTA Ir. H.Djuanda
Building dan Power House .Enam unit generator tersebut berada di power
20
house dan dimana satu unit generator. Untuk menghubungkan antara unit 1
yaitu Hub Switch sebagai jembatan agar masing masing sistem bisa
beberapat fitur tambahan lainnya, data tersebut diterima melalui OTB dan
dengan jalur internet. Karena jarak antara bangunan cukup jauh. Untuk
spesifik penggunaan SEL 735 pada PLTA Ir. H.Djuanda untuk monitoring
besaran listrik pada generator di gambar 3.2 yang berada di Power House
sebagai berikut :
RTU
Bus Bar MCU
Generator / CT
Turbin Bus Bar
PT HMI
SEL735
3.3.1 Turbin
mekanik. Dan cara kerjanya berupa poros turbin yang digerakan oleh sudu
sudu dan sudu sudu tersebut digerakan oleh media aliran air, sehingga
21
menghasilkan energi listrik. Adapun gambar ilustrasi turbin dari PLTA Ir.
3.3.2 Generator
mekanik menjadi energi listrik. Dalam hal ini energi mekanik berasal dari
turbin yang digerakan oleh potensial air. Energi listrik yang dihasilkan
oleh generator bisa berupa listrik AC (Alternating Current) dua arah atau
arusnya sebesar 3208 A dengan cos phi 0,93 pada putaran nominalnya
yaitu 272,7 rpm. Pada data spesifikasi generator yang terdapat di PLTA Ir.
23
H. Djuanda dapat kita lihat dengan Duty = Continous atau kinerja dari
generator itu secara terus menerus, maka generator itu harus aktif 24 jam
statis yang berfungsi untuk memindahkan dan mengubah daya listrik dari
perbandingan arusnya.
Dan trafo di PLTA Ir. H. Djuanda ada yang digunakan sebagai
buatan pabrikan Compagnia dengan rasio 6300/100 Volt. Berikut gambar 3.7 dari
potential transformer yang digunakan pada sistem AVR PLTA Ir. H. Djuanda :
Djuanda adalah buatan Merlin Gerin dengan rasio 3500/5 Ampere. Berikut
gambar 3.8 dari current transformer yang digunakan pada sistem AVR PLTA Ir.
H. Djuanda :
25
mengontrol berbagai jenis mesin atau proses melalui analog atau digital
input/output modules.
Perangkat sistem PLC pada PLTA Ir.H.Djuanda menggunakan PLC
SEL yang berasal dari Amerika. Gambar 3.9 berikut merupakan panel di
HMI.
Master Control Unit (MCU) dan Remote Terminal Unit (RTU) pada
panel PLC yang di gunakan pada PLTA Ir. H. Djuanda adalah model PLC
yang diinginkan. Sehingga RTAC ini berperan sebagai otak dari sistem
kontrol.
Sebagai bagian dari SEL 2240 setelah RTAC SEL 2241 dipasang
SEL 2243 power couppler. Berikut merupakan gambar dari SEL 2243
catu daya untuk peralatan modul yang lainnya. Besar tegangan yang
I/O dan Analog I/O. Untuk modul Digital yang digunakan pada PLTA Ir.
Digital Input (DI) dan modul SEL 2244 3 sebagai modul Digital
2244 2 pada gambar 3.12 dan modul SEL 2244 3 pada gambar 3.13
yaitu :
29
merupakan gambar SEL 2245 2 pada gambar 3.14 dan modul SEL
Dan Untuk modul CT/PT yang digunakan pada PLTA Ir. H. Djuanda
Lalu pada berikut merupakan PLC SEL 2240 yang tersepasang pada
Pada panel PLC yang terdapat di Ir. H. Djuanda terdapat pula modul
PLTA Ir. H. Djuanda adalah modul IED SEL 735. Berikut merupakan
gambar dari SEL 735 yang terpasang di PLTA Ir. H. Djuanda yaitu :
Keterangan dari tombol tombol dari fitur modul IED SEL 735
Pushbutton Berfungsi
Anak Pindah ke atas dalam sebuah menu atau daftar data.
PANAH KE ATAS
Panah Pindah ke bawah dalam sebuah menu atau daftar data.
BAWAH
Tanda Memindahkan kursor ke kiri.
PANAH KIRI
Tanda Memindahkan kursor ke kanan.
PANAH KANAN
33
Seperti pada peralatan SEL lainnya modul IED SEL 735 ini dapat
735 dan SEL 2240. Berikut merupakan gambar rangkaianya pada gambar
Pada hal tersebut mememakai sistem alat ukur yang 4 -20 mA. Hal
kV, kA, MW dan Mvar. Alat ukur tersebut dijadikan HMI yang lalu
analog dalam baik yang primer atau unit sekunder. Faktor skala yang berlaku
pengukuran.
output alat ukur yang digunakan namun pada low analog output value
kondisi tersebut.
39
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Simpulan
Dari pembahasan tersebut maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu :
1. Peralatan untuk monitoring besaran listrik secara spesifik yaitu membutuhkan
CT/PT sebagai sensor, RTU yang berfungsi sebagai pengambilan data dari
SEL 735 untuk dikirim ke PC server, MCU , HMI sebagai tampilan dari hasil
monitoring.
2. Jaringan yang digunakan pada PLTA Ir. H. Djuanda adalah topologi
dahulu lalu dipasang seri untuk CT terhubung pada RTU lalu ke SEL735 dan
dipasang paralel untuk PT terhubung paralel terhadap RTU dan SEL 735.
41
analog disesuaikan dengan alat ukur yang akan digunakan. Tetapi untuk
tampilan lain yang akan ditampilkan di HMI bisa dipilih apa saja yang akan
di tampilkan
4. Hasil pengukuran dari SEL 735 dapat terlihat melalui HMI pada panel atau
4.2 Saran
Sistem monitoring di PLTA Ir. H. Djuanda sudah bagus. Namun hal
luar area PLTA Ir. H. Djuanda yang dapat diakses melalui jaringan
internet.
42
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono, A., Anindhita, Boedoyo, S., & Adiarso. (2015). Outlook Energi
Indonesia 2015. Dalam Pengembangan Energi untuk Mendukung
Pembangunan Berkelanjutan. Jakarta: Pusat Teknologi Pengembangan
Sumber Daya Energi (PTPSE).