Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN

RANCANGAN INSTALASI PENERANGAN


RUMAH TINGGAL SEDERHANA

Disusun oleh :

DEVI PRISHA DANISIA ( 062030310937 )


Kelas : I-LM
Dosen : HERMAN YANI

Program Studi DIII Teknik Listrik


Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Sriwijaya
Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan kepada allah swt karena atas rahmat
dan hidayah saya dapat menyelesaikan laporan tepat pada
waktunya . laporan yang saya susun berjudul “Perancangan
Instalasi Penerangan Rumah Tinggal Sederhana type 72 “

Laporan ini saya susun sebagai tugas dari mata kuliah


perancangan instalasi penerangan. Semoga laporan ini bisa
menjadiacuan sebagai referensi untuk melakukan perancang
instalasi penerangan rumah tinggal sederhana type 72.

Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna.


Oleh karena itu semua kritik dan saran yang bersifat
membangun dari berbagai pihak sangat saya harapkan agar
dalam penyusunan dapat lebih baik.akhir Kata semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.aamiin

Palembang, januari 2021

Devi Prisha Danisia


DAFTAR ISI

 Kata Pengantar .............................

 Daftar Isi ........................................

 Bab 1 Pendahuluan .......................


1.1 Latar Belakang ......................

1.2 Tujuan dan Manfaat ............

1.3 Sistemitika laporan................


 Bab II Tinjauan Pustaka ...............
2.1 Pengertian instalasi listrik ...........

2.2 Ketentuan Umum Perancangan Instalasi Listrik.................

2.3 Prinsip-Prinsip Dasar Instalasi Listrik....................

2.4 Penghantar ......................

2.5 Pengaman.....................

2.6. macam – macam diagram ...............

2.7 Peralatan Listrik ..........................

 Bab III Metode Laporan

3.1 Mengumpulkan referensi ................

3.2 Data peralatan dan bahan ..............

3.3 Bentuk – bentuk diagram atau gambar ...........

 Bab IV Pembahasan
 Bab V Penutup
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Instalasi listrik adalah susunan perlengkapan listrik yang bertalian satu
dengan yang lainnya, serta memiliki ciri terkoordinasi untuk memiliki satu
atau sejumlah tujuan tertentu.
Pada dewasa ini, diperkirakan tidak banyak orang yang ahli dalam
bidang listrik, orang hanya mengetahui beberapa manfaat yang dapat
diperoleh dengan menggunakan energi listrik, sehingga disana-sini
banyak kita temui listrik sebagai penyebab kebakaran. Untuk mengatasi
hal tersebut, selain pelu adanya penjelasan baik dari pemerintah beserta
medianya, tokoh masyarakat yang lain kiranya perlu dibuatkan suatu
pedoman/peraturan yang cukup ketat.
Instalasi listrik adalah saluran listrik termasuk alat-alatnya yang
terpasang di dalam dan atau di luar bangunan untuk menyalurkan arus
listrik setelah atau di belakang pesawat pembatas/meter milik
perusahaan. Energi listrik dari pembangkit sampai ke pemakai /
konsumen, listrik disalurkan melalui saluran transmisi dan distribusi yang
disebut instalasi penyedia listrik. Sedangkan saluran dari alat pembatas
dan pengukur (APP) sampai ke beban disebut instalasi pemanfaatan
tenaga listrik.
Dalam kehidupan yang semakin maju, listrik menjadi penunjang yang
utama bagi kehidupan masa kini. Sebagian besar kehidupan kita,
terutama perkotaan dtunjang dengan keberadaan listrik. Ini
menunjukkan listrik memegang peranan penting dalam kemajuan
kehidupan, baik dari rumah tangga hingga industrial besar. Agar
pemakai / konsumen listrik dapat memanfaatkan energi listrik dengan
aman, nyaman dan kontinyu, maka di perlukan instalasi listrik yang
perencanaan maupun pelaksanaannya memenuhi standar berdasarkan
peraturan yang berlaku. Kesalahan dalam merencanakan dan
merancang instalasi listrik dapat menimbulkan hal-hal yang tidak
diinginkan, seperti kebakaran pada daerah padat penduduk akibat arus
hubung singkat. Untuk itu dibentuklah peraturan-peraturan yang menjadi
syarat-syarat standar dalam instalasi listrik. Maka karena itulah kami
mencoba membuat perencanaan instalasi dalam sebuah gedung
berikut. 
1.2. Tujuan dan Manfaat

a. Tujuan
 Untuk menunjukan cara perhitungan menentukan jumlah titik
lampu,jenis lampu dan penghantar pada sebuah rumah
tinggal
 Untuk mengingatkan akan pentingnya perencanaan instalasi
penerangan.
 Meminimalisirbiaya operasional ( pemborosan dana ) untuk
pembuatan instalasi penerangan

b. Manfaat
 Mengetahui tata cara yang benar sebelum memasang
instalasi penerangan pada rumah tinggal.
 Sadar akan pentingnya instalasi peneranganyang di
rencanakan terlebih dahulu.
 Melatih ketelitian sebelum merancang instalasi penerangan .
 Terhindar dari bahaya seperti korselting listrik atau hubung
singkat yang mungkin dapat terjadi pada rangkaian instalasi
penerangan.
1.3. Sistematika laporan

 Bab 1 Pendahuluan .......................


1.1 Latar Belakang ......................

1.2 Tujuan dan Manfaat ............

1.3 Sistemitika laporan................

 Bab II Tinjauan Pustaka ...............


2.1 Pengertian instalasi listrik ...........

2.2 Ketentuan Umum Perancangan Instalasi Listrik.................

2.3 Prinsip-Prinsip Dasar Instalasi Listrik....................

2.4 Penghantar ......................

2.5 Pengaman.....................

2.6 . acam – macam diagram ...............

2.7 Peralatan Listrik ..........................

 Bab III Metode Laporan

 Bab V Penutup

3.1 Mengumpulkan referensi ................

3.2 Data peralatan dan bahan ..............

3.3 Bentuk – bentuk diagram atau gambar ...........

 Bab IV Pembahasan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian instalasi listrik

Instalasi listrik adalah saluran listrik beserta gawai maupun peralatan


yang terpasang baik di
dalam maupun di luar bangunan untuk menyalurkan arus listrik.
Rancangan instalasi listrik
harus memenuhi ketentuan PUIL 2000 dan peraturan yang terkait dalam
dokumen seperti UU
NO 18 Tahun 1999 tentang jasa konstruksi, Peraturan pemerintah
NO 51 Tahun 1995 tentang Usaha Penunjang Tenaga listrik dan
peraturan lainnya.

2.2 Ketentuan Umum Perancangan Instalasi Listrik

Rancangan suatu system instalasi listrik harus m


emenuhi ketentuan peraturan umum
instalasi listrik (PUIL) dan peraturan lain seperti :
a. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang keselamatan
kerja beserta peraturan
pelaksanaanya.
b. Undang –undang nomor 23 Tahun 1997 tentang pengelolaan
lingkungan hidup
c. Undang –undangan nomor 15 tahun 2002 tentang ketenagalistikan

Dalam perancangan system instalasi listrik harus diperhatikan


tentang keselamatan manusia,
makhluk hidup lain dan keamanan harta benda dari bahaya dan
kerusakan yang biasa ditimbulkan oleh penggunaan instalasi listrik.
Selain itu, berfungsinya instalasi listrik harus dalam keadaan baik dan
sesuai dengan maksud penggunaannya.

2.3 Prinsip-Prinsip Dasar Instalasi Listrik

Beberapa prinsip instalasi listrik yang harus menjadi pertimbangan


pada pemasangan suatu instalasi listrik dimaksudkan agar instalasi
yang dipasang dapat digunakan secara optimum, efektif dan efisien.
Adapun prinsip dasar tersebut ialah sebagai berikut :
 .Keandalan artinya, seluruh peralatan yang dipakai pada
instalasi tersebut haruslahhandal dan baik secara mekanik
maupun secara kelistrikannya. Keandalan juga berkaitan
dengan sesuai tidaknya pemakaian pengaman jika terjadi
gangguan, contohnya bila terjadi suatu kerusakan atau
gangguan harus mudah dan cepat diatasi dan diperbaiki agar
gangguan yang terjadi dapat diatasi.

 .Ketercapaian Artinya, dalam pemasangan peralatan instalasi


listrik yang relative mudah dijangkau oleh pengguna pada saat
mengoperasikannya dan tata letak komponen listrik tidak susah
untuk di operasikan sebagai contoh pemasangan sakelar tidak
terlalu tinggi atau terlalu rendah.

 Ketersediaan Artinya kesiapan suatu instalasi listrik dalam


melayani kebutuhan baik berupa daya, peralatanmaupun
kemungkinan perluasan instalasi. Apabila ada perluasan
instalasi tidak menggangu system instalasi yang sudah ada.
Tetapi kita hanya menghubungkannya pada sumber cadangan
(spare) yang telah diberi pengaman.

 Keindahan Artinya dalam pemasangan komponen atau


peralatan instalasi harus ditata sedemikian rupa, sehingga
dapat terlihat rapid an indah serta tidak menyalahi peraturan yang
berlaku.

 Keamanan Artinya, harus mempertimbangkan factor keamanan


dari suatu instalasi listrik, baik keamanan terhadap manusia
bangunan atau harta benda makhluk hidup lain dan peralatan itu
sendiri.

 Ekonomis Artinya, biaya yang dikeluarkan dalam pemasangan


instalasi listrik harus diperhitungkan dengan teliti dengan
pertimbangan-pertimbangan tertentu sehingga biaya yang
dikeluarkan dpat sehemat mungkin tanpa harus
mengesampingkan hal-hal diatas
2.4 Penghantar

Komponen-komponen perancangan instalasi listrik ialah bahan-bahan


yang diperlukan oleh suatu system sebagai rangkaian control maupun
rangkaian daya. Dimana rangkaian control dan rangkaian daya ini
dirancang untuk menjalankan fungsi system sesuai dengan deskripsi
kerja.
2.4.1 Jenis penghantar

Penghantar ialah suatu benda yang berbentuk logam ataupun non


logam yang bersifat konduktor atau dapat mengalirkan arus dari
satu titik ke titik lainnya. Penghantar dapat berupa kabel ataupun
berupa kawat penghantar.Kabel ialah penghantar yang dilindungi
dengan isolasi dan keseluruhan inti dilengkapi dengan selubung
pelindung bersama, contohnya ialah kabel NYM.NYA dan
sebagainya.Sedangkan kawat penghantar ialah penghantar yang
tidak diberi isolasi contohnya ialah BC (Bare conductor), penghantar
berlubang (hollow conductor), ACSR ( Alumunium conductor steel
reinforced), dsb
Secara garis besar, penghantar dibedakan menjadi dua macam, yaitu :
-Penghantar berisolasi
-Penghantar tanpa isolasi

a. .Penghantar berisolasi
Penghantar berisolasi dapat berupa kawat berisolasi atau kabel.
Batasan kawat berisolasi adalah rakitan penghantar tunggal, baik
serabut maupun pejal yang diisolas, contoh kawat berisolasi ;
-NYA
-NYAF

Batasan kabel ialah rakitan satu penghantar atau lebih, baik itu
penghantar serabut ataupun pejal masing-masing diisolasi dan
keseluruhannya diselubungi pelindung bersama.Contoh kabel :
NYM-04 x 2 mm2,300/500 VArtinya kabel 4 inti tanpa penghantar
(hijau= kuning) berpenghantar tembaga masing-masing luas
penampangnya 2 mm2 berbentuk bulat, pelindung dalam dan selubung
luar PVC tegangan nominal penghantar fasa-netral 300V, dan tegangan
fasa-fasa 500 V.
b. Penghantar Tanpa Isolasi
penghantaran tak berisolasi mrupakan penghantar yang tidak dilapisi
oleh isolator, contoh penghantar tidak berisloasi BC (Bare Conductor)
jenis-jenis isolasi yang dipakai pada penghantar listrik meliputi isolasi
dari PVC (Poly Vinil Clorida)

2.4.2 Jenis Kabel

Dilihat dari jenisnya, penghantar dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :

a. Kabel Instalasi
Kabel instalasi biasa digunakan pada instalasi penerangan jenis
kabel yang banyak digunakan dalam instalasi rumah tinggal untuk
pemasangan tetap ialah NYA dan NYM. Pada penggunaanya kabel
NYA menggunakan pipa untuk melindungi secara mekanis ataupun
melindungi dari air dan kelembaban yang dapat merusak kabel
tersebut.

Gambar 2.1 konstruksi kabel NYA

Kabel NYA hanya memiliki satu penghantar berbentuk pejal, kabel


ini pada
umumnya digunakan pada instalasi rumah tinggal, sedangkan kabel
NYM adalah
kabel yang memiliki beberapa penghantar dan memiliki isolasi
luar sebagai
pelindung. Konstruksi kabel NYM t
erlihat pada gambar 2.1

Gambar 2.2 Konstruksi kabel N


b. Kabel Tanah
Kabel tanah terbagi menjadi dua yaitu :

 Kabel Tanah Thermoplastic Tanpa Perisai


Kabel tanah thermoplastic tanpa perisai seperti NYY,
biasanya digunakan untuk kabel tenagapada industry. Kabel
ini juga ditanam dalam tanah dengan syarat diberikan
perlindungan terhadap kemungkinan kerusakan mekanis . pada
prinsipnya susunan NYY ini sama dengan NYM. Hanya tebal
isolasi dan selubung luarnya serta jenis PVC yang digunakan
berbeda.

 Kabel tanah thermoplastic berperisai


Kabel tanah thermoplastic berperisai seperti NYFGbY,biasanya
digunakan apabila ada kemungkinan terjadi gangguan secara mekanis

Gambar 2.3 Konstruksi Kabel NYY

c. Kabel fleksibel
Kabel fleksibel biasanya digunakan untuk peralatan yang sifatnya tidak
tetap atau
berpindah-pindah dan ditempat kemungkinan adanya gangguan
mekanis atau
getaran dengan peralatan yang harus tahan terhadap tarikan dan
gesekan

2.5 Pengaman
Pengaman adalah suatu peralatan listrik yang digunakan untuk
melindungi komponen listrik dari kerusakan yang diakibatkan oleh
gangguan seperti arus beban lebih ataupun arus hubung singkat.Fungsi
dari pengaman dalam distribusi tenaga listrik adalah :
 Isolasi, yaitu untuk memisahkan instalasi atau bagiannya dari catu
daya listrik untuk alasan keamanan
 Kontrol, yaitu untuk membuka atau menutup sirkit instalasi
selama kondisi operasi normal untuk tujuan operasi dan
perawatan
 Proteksi, yaitu untuk pengamanan kabel, peralatan listrik dan
manusianya terhadap kondisi tidak normal seperti beban lebih,
hubung singkat dengan memutuskan arus gangguan dan
mengisolasi gangguan yang terjadi

2.6 Macam – macam diagram


Sebenarnya ada 2 macam diagram yang kita pahami sebagai langkah
awal dalam perencanaan instalasi rumah yaitu :
1. Diagram 1 garis / single line diagram
2. Wiring diagram / diagram pengawatan
3. Ladder diagram

Gambar 2.4 simbol simbol diagram

Pada gambar diatas terlihat gambar dari beberapa komponen dari


instalasi yang biasa digunakan pada instalasi rumah beserta simbol –
simbolnya.
 Diagram satu garis / single line diagram
diagram satu garis adalah sebuah diagram atau gambar listrik yang
merepresentasikan komponen-komponen sistem instalasi listrik yang
diwakilkan oleh simbol-simbol, dan menggambarkan bagaimana
komponen-komponen itu berhubungan. Kadang diagram atau gambar
garis tunggal instalasi listrik ini disebut juga one-line diagram.
Diagram satu garis atau diagram garis tunggal adalah cara yang
disederhanakan untuk merepresentasikan sistem tenaga tiga
fase. Diagram satu baris tidak menunjukkan koneksi listrik sirkuit yang
tepat. Seperti namanya, diagram satu garis menggunakan satu garis
untuk mewakili ketiga fase tersebut. Ini adalah jenis blue-print instalasi
listrik paling dasar. Diagram garis tunggal menunjukkan rating dan
kapasitas peralatan listrik dan konduktor sirkuit serta perangkat proteksi.

Gambar 2.5 diagram satu garis


 Diagram pengawatan / wiring diagram
Wiring diagram atau diagram pengkabelan menggunakan simbol listrik
seperti diagram tangga tetapi diagram tersebut mencoba menunjukkan
lokasi komponen yang sebenarnya. Diagram pengkabelan juga dapat
disebut sebagai diagram koneksi (connection diagrams). Diagram
pengkabelan membantu Anda mengidentifikasi kabel dan komponen
seperti yang ditemukan pada peralatan.
Gambar 2.5 diagram pengawatan

 Ladder Diagramq

Diagram tangga atau ladder diagram adalah diagram yang menunjukkan


fungsi suatu rangkaian listrik dengan menggunakan simbol-simbol
listrik. Ini tidak menunjukkan lokasi sebenarnya dari komponen. Diagram
tangga memungkinkan seseorang untuk memahami dan memecahkan
masalah sirkuit dengan cepat. Biasanya digambar seperti tangga, maka
dinamakan diagram tangga. Diagram tangga juga dapat disebut sebagai
diagram garis (line diagrams), diagram dasar (elementary diagrams),
atau diagram skematik listrik.
Gambar 2.6 diagram ladder

 Diagram lokasi

Gambar 2.7 Diagram Lokasi

 Diagram Kerja

Gambar 2.8 Diagram kerja

2.7 peralatan listrik


1. Bargainser
Fungsi bargainser pada instalasi listrik adalah untuk membatasi daya
listrik, mengukur penggunaan daya, dan memutuskan aliran listik. Untuk
pembatasannya, biasanya disesuaikan dengan kontrak pemasangan.

Alat ini memiliki tiga komponen utama, yaitu.

a. Miniature Circuit Breaker (MCB)

Miniature Circuit Breaker merupakan komponen bargainser yang


berfungsi untuk memutuskan arus listrik. Misalnya ketika terjadi
pemakaian daya listrik yang berlebihan dan ketika terjadi hubungan
singkat dari peralatan listrik.

b. kWh meter

kWh meter merupakan komponen bargainser yang berfungsi untuk


mengukur penggunaan listrik dengan satuan kWh. kWh ini adalah
kilowatt dikali waktu, yaitu jam (hour). jadi bukan kilowatt per jam.

c. Spin control

Spin control merupakan komponen bargainser yang berputar ketika


daya listrik sedang digunakan. Komponen ini berputar semakin cepat
jika daya listrik yang digunakan semakin besar, lalu semakin lambat jika
listrik yang digunakan berkurang.

Bargainser ini mempunyai tiga bagian kabel, yaitu kabel fasa, kabel


netral, dan kabel ground. Bargainser yang lazim ditemui dibagi menjadi
dua kategori yaitu Analog dan Digital.
2. Sekring
Sekring adalah alat pengaman listrik yang fungsinya untuk memutuskan
aliran listrik.,yaitu ketika terjadi kelebihan daya listrik dan hubungan arus
pendek.

Komponen utamanya adalah kawat yang bisa putus ketika terlalu


banyak arus yang mengalir melewatinya. Sehingga secara otomatis
sekring memutuskan aliran listrik dan tidak menyebabkan kerusakan
pada komponen yang lainnya.

3. Sakelar
Sakelar adalah alat yang fungsinya untuk menghidupkan dan
mematikan aliran listrik. Pada dasarnya, sakelar merupakan alat
penyambung aliran listrik ketika dipakai (on) dan pemutus aliran listrik
ketika tidak dipakai (off).

4. Stopkontak
Stopkontak adalah tempat untuk menghubungkan arus dengan
peralatan listrik. Alat ini memiliki lubang yang merupakan tempat di
mana steker dimasukkan.

Stopkontak umumnya memiliki 2 jenis, yaitu inbow dan outbow. Inbow


adalah stopkontak yang bisa ditanam ke dalam dinding. Sedangkan
outbow adalah stop kontak yang dipasang di bagian luar dinding.

5. Steker
Steker adalah penghubung peralatan listrik ke sumber listrik. Misalnya
steker ini dimasukkan ke lubang stopkontak untuk menyalakan peralatan
listrik seperti setrika, lampu, radio, televisi, dll.

6. Kabel
Kabel adalah alat yang fungsinya sebagai penghantar listrik. Kabel
terdiri dari isolator dan konduktor. Isolator merupakan bahan yang
digunakan untuk membungkus kabel, biasanya dibuat dari termoplastik
atau polimer termoset. Sedangkan konduktor dibuat dari bahan tembaga
atau aluminium.

7. Fiting
Fiting adalah tempat untuk meletakkan lampu. Alat ini bisa digunakan
untuk menghubungkan lampu dengan jaringan listrik. Fiting memiliki
beberapa bentuk cara pemakaian, misalnya ada yang ditempel, lalu ada
yang digantung, dan ada juga yang dihubungkan ke stopkontak.

8. Klem kabel
Klem kabel adalah alat penjepit kabel yang biasanya memiliki bentuk
setengah lingkaran. Alat ini memiliki beragam ukuran yang dapat
disesuaikan untuk merapikan kabel, yaitu dengan memakunya di kayu
plafon.

9. Twist-on wire connector


Twist-on wire connector yaitu penyambung kawat putar. Alat ini memiliki
bentuk yang menyerupai kerucut dengan beragam pilihan yang bisa
dipilih. Twist-on wire connector ini dapat dipakai untuk menutup
sambungan kabel pada instalasi peralatan listrik.
10. Pipa
Fungsi pipa pada instalasi peralatan listrik adalah untuk melindungi
pemasangan kawat penghantar. Dengan pemasangan pipa ini, bisa
mendapatkan bentuk instalasi yang aman dan rapi .

11. Multi Plug
Lubang stopkontak pada peralatan instalasi listrik di rumah acapkali
terbatas. Nah, jika yang demikian terjadi, kita bisa menggunakan
perlengkapan listrik Multi Plug. Cara pemakaiannya pun gampang, yakni
dengan menghubungkan ke 1 stopkontak.

Alat ini memungkinkan beberapa perangkat listrik diberi daya dari 1


stopkontak. Cocok digunakan ketika banyak perangkat listrik berada di
dekatnya, seperti untuk audio, video, komputer,
penerangan, dan perangkat lainnya.

Namun perlu diingat bahwa Multi Plug juga bisa mengakibatkan arus


listrik kelebihan beban jika terlalu banyak menggunakannya. Multi Plug
memiliki beberapa macam, misalnya terdapat yang langsung melekat
pada stopkontak, lalu terdapat pula yang memiliki dengan kabel
panjang.

12. Ballast
Ballast merupakan pelengkapan listrik yang diperlukan pada
beberapa perangkat, semisal untuk lampu. Fungsi alat ini dipakai
untuk menyeimbangkan atau membatasi jumlah arus listrik yang masuk
serta menjalankan lampu dengan daya yang pas. Cara memakai ballast
lumayan gampang, sebab cuma perlu dipasang pada kap lampu seperti
lampu neon. Meski begitu, pada umumnya perlengkapan ini telah
dipasang langsung pada lampu.

BAB III
METODE LAPORAN

3.1 Mengumpulkan referensi

 https://www.academia.edu/37677988/LAPORAN_PERENCANAAN_INSTALASI_PENER
ANGAN_RUMAH_TINGGAL
 https://docplayer.info3/58059352-Bab-i-pendahuluan-tugas-besar-instalasi-
penerangan-dan-tenaga-listrik-1-1-latar-belakang.html
 http://thamaro.blogspot.com/2016/04/diagram-lokasi-diagram-pengawatan.html
 https://mello.id/peralatan-instalasi-listrik-dan-fungsinya/

3.2 Data peralatan dan bahan

1. Peralatan





3.3 Bentuk – bentuk diagram atau gambar

BAB IV

PEMBAHASAN
BAB V

PENUTUP
Referensi
https://www.academia.edu/37677988/LAPORAN_PERENCANAAN_INSTALASI_PENERANGA
N_RUMAH_TINGGAL
https://docplayer.info/58059352-Bab-i-pendahuluan-tugas-besar-instalasi-penerangan-dan-
tenaga-listrik-1-1-latar-belakang.html
http://thamaro.blogspot.com/2016/04/diagram-lokasi-diagram-pengawatan.html
https://mello.id/peralatan-instalasi-listrik-dan-fungsinya/

Anda mungkin juga menyukai