ELEKTRONIKA DAYA
Sistem elektronika daya adalah proses dan
kontrol aliran daya elektrik yang berupa catu
daya, tegangan dan arus dalam bentuk yang
secara optimal sesuai dengan kebutuhan beban.
Rangkaian elektronika daya adalah mengubah
daya elektrik dari bentuk ke bentuk lainnya
dengan menggunakan komponen elektronika.
Rangkaian elektronika daya menggunakan
komponen semikonduktor daya sebagai saklar
dengan cara mengontrol atau memodifikasi
tegangan dan arus.
1
Bagaimana bila
konsumen
menginginkan
tegangan dc yang
variabel ?
Maka diperlukan
rangkaian yang
lebih kompleks,
yaitu menggunakan
SCR.
Tegangan keluaran
rata-rata adalah
Aplikasi
Perkembangan Kemajuan di
Bidang Elektronika Daya
Perkembangan elektronika daya cukup pesat
akibat dari:
Kemajuan dibidang power semiconductor switches.
Kemajuan dibidang mikroelektronik (DSP,
VLSI, mikroprosesor/ mikrokontroler).
Munculnya ide-ide baru dalam bidang aigoritma
kontrol.
Kebutuhan-kebutuhan akan aplikasj-aplikasi baru.
11
12
DC to DC Converter (Chopper) :
Konverter dc ke dc
manghasilkan keluaran dc yang
variabel
DC to AC Converter (Inverter) :
Pada inverter, daya rata-rata
mengalir dari sisi dc ke sisi ac.
AC to AC Converter
(Cycloconverter) :
Konverter ac ke ac dapat
digunakan untuk mengubah
besaran dan atau frekuensi dari
masukan ac
14
Switch Mode
Power Supply
(SMPS)
15
16
19
21
Gambar
diatas
menunjukkan
karakteriktik
pemulihan balik (reverse recovery) dari sambungan
p-n sebuah diode. Reverse recovery time diukur
dari perpotongan awal titik nol arus diode hingga
25% arus puncak balik IRR.
t rr t a t b
I RR
di
ta
dt
24
Tipe Diode
Ditinjau dari karakteristik pemulihan dan
teknik pembuatannya, diode daya
diklasifikasikan menjadi 3 kategori :
Diode standar atau general purpose.
Tegangan konduksinya sangat rendah
(dibawah 1 V)
trr tinggi (tipikal 25 mikrodetik)
25
Tipe Diode
Umumnya digunakan pada aplikasi
kecepatan rendah (mis. : diode penyearah
dan konverter dengan frekuensi masukan
rendah hingga 1 kHz dan konverterkonverter komutasi jala-jala).
Daya hantar arus sangat tinggi (diatas 5
kA) dan rating tegangan (hingga 5 kV).
26
Tipe Diode
Fast recovery Diode
trr rendah (tipikal 1 mikrodetik)
Rating tegangan ratusan volt dan rating arus
ratusan ampere.
Umumnya digunakan pada rangkaian dengan
frekuensi tinggi.
Schottky Diode
Drop tegangan maju sangat rendah (tipikal 0,3 V)
Tegangan blocking terbatas (50 - 100) Volt
Digunakan pada aplikasi tegangan rendah,
aplikasi arus tinggi seperti pada SMPS.
27
THYRISTOR (SCR)
Thyristor hanya dapat dinyalakan pada dua
kondisi:
Divais pada kondisi terbias maju (yaitu Vak positif)
Arus gate (Ig) positif diberikan pada gate
28
THYRISTOR (SCR)
Pada kondisi ON arus anode harus lebih besar
dari suatu nilai yang disebut dengan latching
current, jika tidak maka divais akan kembali
kekondisi blocking ketika tegangan anodekatode berkurang.
29
THYRISTOR (SCR)
Latching current (IL) adalah arus anode
minimum yang diperlukan agar dapat
membuat
thyristor
tetap
konduksi
meskipun sinyal gate dihilangkan.
Holding current (IH) adalah arus anode
minimum untuk membuat thyristor ON
(IL>IH)
30
31
34
Tipe Thyristor
Fasa terkontrol (phase controlled)
Penyearahan tegangan dan arus pada frekuensi jalajala yang digunakan untuk penggerak motor dc.
Kemampuan tegangan tinggi (hingga 7 kV) dan arus
tinggi (hingga 4 kA)
Tegangan jatuh ON-state rendah (1,5 - 3) V.
Inverter grade
Digunakan pada pada inverter dan chopper
Sangat cepat, dapat dinyalakan dengan
menggunakan metode "force commutation'''
35
Tipe Thyristor
Penyalaan dengan cahaya (light activated LASCR)
Seperti pada fasa terkontrol, divais ini
dinyalakan dengan memberikan radiasi
cahaya langsung ke wafer silicon.
Pada umumnya rating dayanya sangat tinggi
(contoh : transmisi tegangan tinggi dc - HVDC
dan kompensasi daya reaktif statis atau
reaktif volt ampere - VAR)
36
TRIAC
37
TRIAC
Thyristor dengan polaritas ganda yaitu
merupakan divais yang mempunyai sifat
konduksi dua arah (bi-directional), olehkarena
nya divais ini digunakan untuk pengaturan
tegangan bolak-balik.
Adalah merupakan ekivalensi dari dua buah
SCR yang dihubungkan antiparalel.
TRIAC akan lebih sensitive bila dioperasikan
pada kuadran satu (tegangan MT2 positif, gate
positif) dan kuadran tiga (tegangan MT2 negatif,
gate negatif).
38
Controllable Switch
(Power Transistors)
Dapat dinyalakan (ON) dan dipadamkan (OFF) dengan
sinyal kontrol yang relatif sangat rendah.
Dioperasikan pada mode saturasi dan cut-off saja. Tidak
dioperasikan pada daerah linier karena rugi-ruginya
besar.
Secara umum transistor tidak bekerja pada latched
mode.
Divais tradisional : Bipolar Junction Transistor (BJT),
Metal Oxide Silicon Field Effect Transistor (MOSFET),
Insulated Gate Bipolar Transistor (IGBT), Gate turn-off
Thyristor (GTO).
Divais modern : Gate Controlled Thyristor (GCT).
39
40
Karakteristik BJT
Untuk menyalakan dan
memadamkan divais
yaitu dengan
menghubungkan
terminal basis dan
emitor dengan
rangkaian driver.
Untuk menyalakannya
dengan mengijeksikan
arus pada terminal
basis sehingga arus
mengalir dari kolektor
ke emitor.
IE = IC + IB
42
Untuk
memadamkan
dengan
menghilangkan
arus basis.
Penguatan arus ()
rendah jika
dioperasikan pada
daerah saturasi
(umumnya <10)
Karakteristik masukan
43
44
46
47
(MOSFET)
Bipolar Jucntion Transistor
adalah merupakan komponen
yang dikendalikan oleh arus
basis dan penguatan arusnya
sangat bergantung pada
temperatur junction.
MOSFET merupakan komponen
yang dikendalikan oleh tegangan
dan memerlukan arus masukan
yang kecil. Rating tegangan Vdc
< 500 V dan arus IDC < 300 A.
MOSFET mempunyai frekuensi
switching sangat tinggi (> 100
kHZ) bahkan untuk divais daya
rendah (ratusan watt) dapat
mencapai orde MHz dan orde
waktu switching sekitar
nanodetik.
48
Karakteristik MOSFET
Penyalaan dan pemadamannya sangat sederhana.
Hanya memerlukan VGS = +15 V untuk penyalaan dan
VGS = +0 V untuk pemadaman. Rangkaian driver gatenya sederhana.
Pada dasarnya adalah merupakan divais tegangan
rendah. Tersedia juga divais tegangan tinggi (hingga
600V), tetapi dengan arus terbatas. Untuk memperoleh
kemampuan arus tinggi dapat diparalel dengan mudah.
Resistansi internal antara Drain dan Source pada kondisi
ON (Rds(on)) akan membatasi kemampuan daya
MOSFET. Rugi-rugi tinggi pada divais tegangan tinggi
karena Rds(on)>.
MOSFET lebih dominan dalam aplikasi frekuensi tinggi
(>100 kHZ). Banyak digunakan pada Swicthed-Mode
Power Supplies (SMPS).
49
59
60
Rugi-rugi konduksi
(forward conduction losses)
Pada saklar ideal mempunyai
jatuh tegangan pada saat
konduksi nol (Von=0).
Walaupun arus maju yang
mengalir besar tetapi rugi-rugi
saklar nol.
Akan tetapi pada saklar yang
tidak ideal (BJT, IGBT, GTO,
SCR dan GCT) mempunyai
jatuh tegangan pada saat
konduksi antara 1-3 Volt.
MOSFET mempunyai jatuh
tegangan konduksi tergantung
pada nilai RDS(ON)
61
Rugi-rugi pensaklaran
(switching losses)
Selama proses penyalaan dan
pemadaman, saklar ideal
mempunyai waktu transisi
(transition time) nol. Proses
pensaklaran tegangan dan arus
dapat berlangsung dengan
cepat.
Pada real switch, karena tidak
idealnya power switch maka
profil dari pensaklaran
ditunjukkan seperti pada
gambar.
Rugi-rugi pensaklaran terjadi
secara simultan perubahan
tegangan dan arus selama
periode pensaklaran.
Perkalian antara arus dan
tegangan dari divais akan
memberikan daya sesaat yang
didisipasikan pada divais.
63
Rugi-rugi pensaklaran
(switching losses)
Energi panas yang dihasilkan selama periode
pensaklaran adalah integrasi dari daya sesaat
seluruh waktu seperti yang ditunjukkan dengan
luasan yang diarsir pada kurve daya.
Rugi daya rata-rata adalah jumlah energi
penyalaan dan pemadaman dikalikan dengan
frekuensi pensaklaran.
Bila frekuensi pensaklaran naik, rugi-rugi
pensaklaran juga naik. Batasan ini merupakan
rentang (range) dari power switch tanpa
menggunakan pendingin.
64
Rangkaian Snubber
Dengan
menggunakan
hokum kirchoff
tegangan :
66
68
69
70
Drivers
(abb.com)
71