Anda di halaman 1dari 22

TEMBUS DALAM

DIELEKTRIK CAIR
Moch Dhofir

Penggunaan Dielektrik Cair


Pada transformator digunakan sebagai
isolasi antara bagian yang bertegangan
dan ground dan sebagai pendingin.
Pada CB digunakan sebagai isolasi dan
sebagai pemadam busur listrik antara
kontak.

Jenis Dielektrik Cair


Dielektrik cair yang paling banyak
digunakan berasal dari minyak bumi
(petroleum oil)
Minyak lain yang digunakan berasal dari
hidrokarbon sintetis dan hidrokarbon
halogen.
Untuk aplikasi temperatur sangat tinggi
digunakan minyak silikon dan hidrokarbon
flouorinat

Sifat-Sifat Penting
Dielektrik Cair
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

Kekuatan dielektrik (dalam kV/cm)


Konstanta dielektrik ()
Konduktivitas listrik ()
Viscositas
Stabilitas termal
Grafitasi spesifik
Titik nyala (flash point)
(1) sd (3) sifat paling penting
(4) Sd (7) sifat penting lainnya

Faktor-Faktor Terpenting yg
Mempengaruhi Kekuatan Dielektrik
(1) Kehadiran sedikit pengotor tetesan air dan
serat (fiber)
(2) Kehadiran 0,01% air menurunkan kekuatan
dielektrik sebesar 20%
(3) Kehadiran sedikit serat menyebabkan
penurunan kekuatan dielektrik sangat
drastis.
(4) Oleh karena itu kehadiran butiran air, hasil
oksidasi dan kontaminan lain harus
dihindari.

Faktor-Faktor Terpenting dalam


Pemilihan Dielektrik
(1)
(2)
(3)
(4)

Stabilitas kimiawinya
Biaya
Penyimpanan
Kerentanan terhadap pengaruh lingkungan
Dalam praktek tidak mungkin membangun transformator
dengan tegangan operasi 765 kV dengan udara sebagai
medium isolasinya.

Tembus dalam Dielektrik Cair


Teori tumbus dielektrik cair kurang banyak diketahui
dibandingkan dengan teori tembus dalam gas dan
dielektrik padat.
Sampai saat ini belum didapatkan teori yang dapat
menjelaskan proses tembus yang benar-benar sesuai
anatara teoritis dan yang sebenarnya.
Sifat-sifat/proses yang menyebabkan permulaan
pelepasan muatan (lucutan) sulit dimengerti.
Yang sudah dimengerti adalah bila tegangan
diterapkan, arus konduksi kecil dan ketika tegangan
dinaikkan sampai tegangan kritis tertentu akan terjadi
tembus.

Pengelompokan Teori Tembus


dalam Dielektrik Cair
(1) Teori kelompok pertama menganggap bahan
isolasi cair sebagai bahan dielektrik yang
homogen (murni). Pada kenyataannya tidak
ada dielektri cair yang murni.
(2) Teori kelompok kedua mengemukakan bahwa
tembus diakibatkan adanya ketidakmurnian
dalam dielektrik cair.

Pengelompokan Teori Tembus


dalam Dielektrik Cair
(1) Kelompok pertama mencoba pada minyak
isolasi yang disaring dan dikeluarkan gasnya,
lapisan elektroda dibersikan dari lapisan
oksida dan endapan lain, tegangan tembusnya
dapat mencapai 1 MV/cm.
(2) Namun ada dielektrik cair yang sulit
dimurnikan, sehingga tegangan tembusnya
sangat tergantung pada ketidakmurnian yang
dikandung.

Teori Tembus
dalam Dielektrik Cair
(1) Teori tembus elektronik (dianggap dielektrik
cair murni).
(2) Teori tembus gelembung gas/udara (tembus
kavitasi)
(3) Teori tembus bola cair
(4) Teori tembus ketidakmurnian padat

Tembus Elektronik
Mekanisme tembus elektronik dalam dielektrik
cair sama dengan mekanisme tembus di dalam
gas.
Mekanisme tembus elektronik hanya terjadi
pada dielektrik murni, sehingga terjadi pada
tegangan/intensitas medan yang sangat tinggi.
Namun hampir tidak ada dielektrik yang murni
dan selalu ada pengotor.
Hubungan antara medan yang diterapkan dan
arus konduksi ditunjukkan pada gambar berikut.

Pengaruh medan Listrik thd


Arus Konduksi

Tembus Elektronik
Sebuah elektron yang hadir dalam dielektrik, energinya
akan dipercepat dalam medan listrik dan energi kenetiknya
meningkat.
Ionisasi atau eksitasi dapat terjadi melalui proses tubrukan
elektron dan molekul dielektrik cair, yang selanjutnya
terbentuk banjiran elektron (avalance).
Energi elektron yang diberikan pada atom atau molekul
untuk kondisi ambang ionisasi harus sama dengan energi
yang hilang selama ionisasi (emisi elektron), diberikan oleh
eE = k hf (e - muatan elektron, - jalan bebas rata-rata, E
intensitas medan, hf energi ionisasi, k konstanta)

Nilai tipikal kekuatan dielektrik dari dielektrik cair


dengan kemurnian sangat tinggi

Tembus Kavitasi
Gelembung udara dalam dielektrik cair mempunyai
tegangan tembus lebih rendah yang dapat mengawali dan
menyebabkan tembus total pada dielektrik cair.
Karena medan yang kuat diantara elektroda menyebabkan
gelembung-gelembung gas di dalam cairan berubah
menjadi memanjang searah dengan medan. Prilaku ini
karena gelembung tersebut berusaha membuat energi
potensialnya minimum. Gelembung-gelembung tersebut
kemudian sambung-menyambung dan membentuk
jembatan yang akhirnya mengawali terjadinya tembus.

Tembus Kavitasi
Medan listrik dalam gelembung gas dalam dielektrik cair :

3 1 Eo
Eb
2 1 1

1 : permitivitas dielektrik cair


Eo : medan listrik dalam dielektrik cair yang
diterapkan bila tidak ada gelembung.

Intensitas medan tembus dielektrik cair dengan gelembung gas


1
Eo
1 2

2 (2 1 2 )

r
4

Vb
1
2rEo

2 : permitivitas gelembung, r : jari-jari awal gelembung ; : tension


permukaan cairan ; Vb : jatuh tegangan dalam gelembung

Pengotor dalam Medan


Seragam
E0

Gelembung udara berserak


sebelum ada medan

E0

Gelembung udara
terpolarisasi dan membentuk
jembatan gelembung udara
dan ini dapat menyebabkan
tembus.

Tembus Bola Cair


Bola cair (tetes air) dalam dielektrik cair tidak stabil dalam
medan listrik.
Dalam medan listrik bola cair akan tertarik kearah medan
listrik dan menyebabkan bola cair akan memanjang
membentuk jembatan bertahanan rendah diantara
elektroda dan dapat mengakibatkan kegagalan.

Mekanisme Tembus
Ketidakmurnian padat
Dielektrik cair komersial selalu mengandung pengotor
padat (fiber atau partikel padat yang tersebar)
Bila permitivitas pengotor padat adalah 1 dan permitivitas
dielektrik cair adalah 2 , serta r adalah jari-jari partikel
padat, maka partikel ini dalam medan listrik mengalami
polarisasi dan mengalami gaya yang diberikan oleh :

Mekanisme Partikel Padat


Tersuspensi
Apabila 1 > 2 maka gaya ini akan menuju tempat dimana
stress medannya lebih tinggi (tertinggi), dan menuju tempat
stress medan lebih rendah (terendah) ketika 1 < 2 (bila
pengotornya gelembung udara).
Pada medan seragam, karena dE/dx 0, maka gaya
pada partikel menjadi NOL dan partikel tetap dalam
keseimbangan.

Rangkaian Percobaan

Distribusi medan listrik

Pengotor pada ujung jarum

Grafik Intensitas medan listrik

Anda mungkin juga menyukai