Anda di halaman 1dari 82

BAB II

PERHITUNGAN DAYA
(Power Computation)

Daya dan Energi


Daya sesaat pada suatu divais adalah
merupakan perkalian antara tegangan dan
arus pada divais tersebut

p(t ) v(t )i(t )


Daya sesaat pada umumnya adalah
merupakan besaran varian-waktu.
2

kesepakatan penandaan seperti yang


ditunjukkan pada gambar 2-1, tanda positif pada
p(t) berarti divais menyerap daya sedangkan
tanda negative berarti divais mencatu daya.

Energi
Energi atau Usaha (Kerja) adalah integral daya
sesaat.
Energi yang diserap oleh sebuah komponen
pada interval waktu dari t1 hingga t2 adalah :

t2

W p (t ) dt
t1

Bila v(t) dalam volt dan i(t) dalam ampere, maka


satuan daya dalam watt dan energi dalam joule
4

Daya Rata-rata
Daya rata-rata adalah waktu rata-rata dari
p(t) dalam satu atau lebih periode. Daya
rata-rata adalah :
1 t 0T
1 t 0T
P
p (t )dt v(t )i (t )dt
T t0
T t0
T adalah periode dari bentuk gelombang daya

Daya dapat juga diperoleh dari energi


dalam satu periode
5

Daya rata-rata kadang-kadang sering juga


disebut sebagai daya nyata atau daya
aktif, khususnya dalam rangkaian arus
bolak-balik

W
P
T

Contoh 2-1
Tegangan dan arus pada sebuah divais ditunjukkan pada gambar 22a dan b. (a) Tentukan daya sesaat p(t) yang diserap oleh divais. (b)
Tentukan daya yang diserap oleh divais dalam satu periode. (c)
Tentukan daya rata-rata yang diserap oleh divais.

Solusi :
Daya sesaat dapat dihitung dengan
mnggunakan persamaan (2-1). Tegangan dan
arus dinyatakan sebagai :
v(t ) 20 0 t 10ms

i (t ) 20 A 0 t 6ms

v(t ) 0

i (t ) 15 A 6 t 20 ms

10 t 20ms

Daya sesaat, ditunjukkan pada gambar 2-2c


adalah hasil kali tegangan dan arus :
p(t ) 400

0 t 6ms

p(t ) 300 0 t 10ms


p(t ) 0

0 t 20ms
8

(b) Energi yang diserap oleh divais dalam satu periode ditentukan dari persamaan 2-2
T

0 , 006

W p(t )dt

400 dt

0 ,10

0, 006

300 dt

0 , 020

0 , 010

0dt 2,4 1,2 1.2 J

(c) Daya rata-rata ditentukan dari persamaan (2-3)


0 ,10
0 , 020
1 T
1 0, 006

P p(t )dt
400
dt

300
dt

0
dt
0,006
0,010
T 0
0,020 0
2,4 1,2 0

60W
0,020

Daya rata-rata dapat juga dihitung dengan


menggunakan persamaan (2-4)
W
1,2 J
P

60W
T 0,020 s
9

Sebuah kasus kusus yang sering dijumpai


dalam elektronika daya adalah daya yang
diserap atau dicatu dari sumber dc,
sebagai contoh adalah rangkaian pengisi
baterai dan catu daya dc. Daya rata-rata
yang diserap oleh sumber tegangan dc
v(t)=Vdc yang mempunyai periode arus i(t)
diperoleh dari definisi dasar daya rata-rata
persamaan (2-3)

10

1
Pdc Vdc
T

t 0 T

t0

i (t )dt

Atau

1
Pdc
T

t 0 T

t0

1
p(t )dt
T

t 0 T

t0

Vdc i(t )dt

Bagian dalam kurung persamaan diatas


adalah rata-rata bentuk gelombang arus.
Maka daya rata-rata yang diserap oleh
sumber dc adalah hasil perkalian antara
tegangan dan arus rata-rata :

Pdc Vdc I avg .

11

Daya yang diserap oleh sumber arus dc


i(t)=Idc adalah :

Pdc I dcVavg

12

Induktor dan Kapasitor


Induktor dan kapasitor mempunyai beberapa
karakteristik yang sama pentingnya dalam
aplikasinya pada elektronika daya. Untuk arus
dan tegangan yang periodik :

i (t T ) i (t )
v(t T ) v(t )
Energi yang tersimpan dalam inductor adalah :

1 2
w(t ) Li (t )
2

13

Bila arus inductor periodik, energi yang


tersimpan diakhir periode sama dengan
diawal periode. Tidak nampak adanya
energi yang ditransfer, sehingga daya
rata-rata yang diserap oleh inductor
adalah nol pada operasi steady-state
periodik.

PL 0
14

Daya sesaat tidak nol, karena daya yang


diserap selama setengah periode dan
dikembalikannya kerangkaian selama
setengah periode yang lain.
Hubungan antara tegangan dan arus pada
inductor adalah :

1 t 0T
i (t 0 T ) v L (t )dt i (t 0 )
L t0

15

Dengan penyusunan kembali dan diketahui


bahwa nilai-nilai awal dan akhir sama untuk
periode arus :
1 t 0 T
i (t 0 T ) i (t 0 ) v L (t )dt 0
L t0

Dengan mengalikan L/T persamaan tersebut,


diperoleh persamaan tegangan pada inductor
dalam satu periode :
1
avgv L (t ) VL
T

t 0 T

t0

v L (t )dt 0

16

Dapat disimpulkan bahwa untuk arus yang


periodik, tegangan rata-rata pada inductor
adalah nol.
Untuk kapasitor, energi yang tersimpan adalah :

1 2
w(t ) Cv (t )
2

Bila tegangan kapasitor periodik, energi yang


tersimpan diakhir periode sama dengan diawal
periode. Oleh karenanya, Energi yang diserap
oleh kapasitor adalah nol untuk kondisi operasi
steady-state periodik.

PC 0
17

Hubungan antara arus dan tegangan pada


kapasitor :
1 t 0 T
v(t 0 T ) iC (t )dt v(t 0 )
C t0

Dengan menyusun kembali persamaan


diatas, bahwa nilai awal dan nilai akhir
adalah sama untuk tegangan yang
periodik
1 t 0 T
v(t 0 T ) v(t 0 ) iC (t )dt 0
C t0
18

Dengan mengalikan C/T dari persamaan


tersebut, diperoleh persamaan arus ratarata pada kapasitor dalam satu periode :
1
avgiC (t ) I C
T

t 0 T

t0

iC (t )dt 0

Dapat disimpulkan bahwa untuk tegangan


yang periodik, tegangan rata-rata pada
kapasitor adalah nol.

19

Contoh 2-2
Arus yang mengalir pada inductor 5 mH ditunjukkan pada
gambar 2-3a adalah berbentuk gelombang segitiga
periodik seperti yang ditunjukkan pada gambar 2-3b.
Tentukan tegangan, daya sesaat dan daya rata-rata
pada inductor.

Solusi :
Tegangan pada inductor dapat dihitung dari yang
ditunjukkan pada gambar (c). Tegangan rata-rata pada
inductor adalah nol seperti tampak pada gambar (c).
Daya sesaat pada inductor dapat ditentukan dari yang
ditunjukkan pada gambar (d). Ketika p(t) positif, inductor
menyerap daya dan ketika p(t) negative inductor
mencatu daya. Daya rata-rata pada inductor adalah nol.
20

21

Pengembalian Energi
(Energy Recovery)
Induktor dan kapasitor dapat menyimpan
dan melepaskan energi dalam aplikasiaplikasi elektronika daya.

22

Dari gambar terlihat bahwa inductor (ideal)


menyimpan energi pada saat transistor di
nyalakan. Transistor dan diode diasumsikan
ideal. Pada saat Transistor dipadamkan, energi
yang tersimpan dalam inductor dilepaskan
melalui diode dan resistor. Bila tidak terdapat
lintasan
pelepasan energi (diode-resistor),
maka transistor akan rusak pada saat
dipadamkan karena penurunan arus inductor
yang sangat cepat akan menyebabkan
tegangan tinggi yang terjadi pada transistor dan
inductor
23

Arus induktor dan arus sumber


24

Transistor nyala (on) : 0<t<t1


transistor mendapatkan tegangan balik ketika
dinyalakan seperti gambar b

v L Vcc
Arus pada inductor
Vcc
1 t
1 t
i L (t ) v L ( )d i L (0) Vcc d 0
L 0
L 0
L

Arus sumber = arus inductor, arus inductor


dan sumber naik secara linier ketika transistor
dinyalakan

is (t ) i L (t )

25

Transistor padam : t1<t<T


Transistor padam dan diode konduksi
(gambar c). Arus sumber nol, arus yang
mengalir pada inductor dan resistor turun
secara eksponensial dengan konstanta waktu
L/R
Kondisi awal arus inductor
Vcc t1
i L (t )
L

Atau
i L (t ) i L (t1 )e

( t t1)

L
Vcc t1 (t t1)

, t1 t T
e
R
L
26

Arus sumber nol ketika transistor padam


is 0

Daya rata-rata yang dicatu oleh sumber dc


selama periode pensaklaran
1 T

PS VS I S VCC i s (t )dt
T 0

1 t1 Vcc t
1 T 1 Vcc t1
Vcc
dt 0

T t1
2 LT
T 0 L

27

Daya rata-rata yang diserap oleh resistor


adalah dengan mengintegrasikan
persamaan daya sesaat pada resistor.
Daya rata-rata yang diserap inductor nol,
dan daya rata-rata yang diserap oleh
transistor dan diode (ideal) adalah nol.
Maka semua daya yang dicatu oleh
sumber harus diserap oleh resistor :

Vcc t1

PR PS

2 LT
28

Energi puncak yang tersimpan pada


inductor :
Vcc t1
1 2
1 Vcc t1
W Li (t1 ) L

2
2 L
2T
2

Energi yang tersimpan dalam inductor


ditransfer ke resistor ketika transistor
dipadamkan. Daya yang diserap oleh
resistor dapat ditentukan oleh :

Vcc t1
W
PR

T
2 LT

29

Fungsi resistor pada rangkaian tersebut


digunakan untuk menyerap energi yang
tersimpan dalam inductor dan
mengamankan transistor (energi tersebut
diubah dalam bentuk panas yang
merupakan rugi-rugi daya dalam
rangkaian).
Cara lain untuk menghilangkan energi
yang tersimpan pada inductor ditunjukkan
pada gambar 2.5a.
30

31

Dua buah transistor dinyala-padamkan


secara simultan. Diode digunakan untuk
mengembalikan energi yang tersimpan
dalam inductor ke sumber.
Dengan asumsi bahwa transistor
dinyalakan pada t=0 dan dipadamkan
pada t=t1
Transistor nyala : 0<t<t1
Ketika transistor nyala, diode reverse dan
tegangan pada inductor sama dengan
tegangan sumber Vcc (gambar 2.5b)
32

33

VL VCC
Arus inductor
Vcc
1 t
1 t
i L (t ) v L ( )d i L (0) Vcc d 0
L 0
L 0
L

Arus sumber sama dengan arus inductor

is (t ) i L (t )
Tampak bahwa arus sumber dan inductor
naik secara linier ketika transistor dinyalakan

34

Transistor dipadamkan : t1<t<T


Ketika transistor dipadamkan, diode forward
yang akan memberikan lintasan arus inductor
(gambar 2.5.c). Tegangan pada inductor
menjadi berlawanan arah dengan tegangan
sumber.

VL VCC

Pernyataan arus inductor diperoleh dari


hubungan antara arus dan tegangan :
1 t
1 t
Vcct1 Vcc
iL (t ) vL ( )d iL (t1 ) (Vcc )d
t1 t t1
t
1
t
1
L
L
L
L

35

Atau
Vcc
i L (t )
2t1 t , t1 t 2t1
L

Arus pada inductor turun dan menjadi nol


pada saat t=2t1, pada saat ini diode padam.
Arus inductor akan bertahan nol hingga
transistor dinyalakan kembali.
Arus sumber berlawanan arah dengan arus
induktorketika transistor padam dan diode
nyala :

is (t ) i L (t )
36

Sumber menyerap daya ketika arus sumber


negative. Arus rata-rata sumber nol, maka
daya rata-rata sumber nol.
Sumber mencatu daya ketika transistor nyala,
dan sumber menyerap daya ketika transistor
padam dan diode nyala. Oleh karenanya
energi yang tersimpan dalam inductor
dikembalikan dengan mentransfernya kembali
ke sumber.

37

Contoh 2-3 :
Rangkaian seperti pada gambar 2-4a
mempunyai Vcc=90 V, L=200 mH, R =20 ,
t1=10 ms, dan T=100 ms. Hitunglah (a) Arus
puncak dan energi puncak yang tersimpan
dalam inductor, (b) daya rata-rata yang diserap
oleh resistor, dan (c) daya puncak dan rata-rata
yang dicatu oleh sumber. (d) Bandingkan hasilhasilnya dan apa yang akan terjadi jika cara
pemberian energi/pengenergian (energized)
pada inductor menggunakan rangkaian gambar
2-5a.
38

a). Arus inductor ketika transistor dinyalakan


Vcc 90
i L (t )
t 450t A 0 t 10ms
t
L 0,2

Arus puncak inductor dan energi yang tersimpan


i L (t1 ) 450 (0,01) 4,5 A
1 2
1
WL Li (t1 ) (0,2)( 4,5) 2 2,025 J
2
2

b). Konstanta waktu arus ketika transistor padam


L/R = 200 mH/20 ohm = 10 ms, sehingga
periode konduksi transistor 90 ms. Sehingga

semua energi yang tersimpan


induktor ditransfer keresistor :

pada
39

WR WL 2,025 J

Daya rata-rata yang diserap resistor


W R 2,025 J
PR

20,25 W
T
0,1 s

c). Daya sesaat yang dicatu sumber


Ps (t ) v s (t )is (t ) (90V )(450tA) 10.500t W , untuk 0 t 10ms

Ps (t ) v s (t )is (t ) 0, untuk 10ms t 100 ms

Nilai maksimumnya 405 W pada t=10ms


Daya rata-rata yang dicatu sumber :
1
Ps
T

0 ,1
1 0, 01
p s (t )dt
0 40.500tdt 0, 010dt 20,25 W

0,1
40

Atau :
1 (0,01s)( 4,5 A)
Is
0,225 A

2
0,1s

Sehingga daya rata-rata :


Ps Vcc I s (90V )(0,225 A) 20,25W

d). Bila induktor diberi energi, maka arus induktor


i L (t ) 450t A

untuk 0 t 10ms

i L (t ) 450t 9 A untuk10 t 20ms


i L (t ) 0

untuk 20 t 100 ms

41

Arus sumber mempunyai bentuk seperti pada


gambar 2.5d dan dapat dinyatakan sebagai :
is (t ) 450t A

untuk 0 t 10 ms

is (t ) 450t 9 A untuk10 t 20 ms
is (t ) 0

untuk 20 t 100 ms

Daya sesaat yang dicatu oleh sumber adalah :


p s (t ) (90)i s (t ) 40.500t W

untuk 0 t 10 ms

p s (t ) (90)i s (t ) 40.500t 810 W

untuk 10 t 20ms

p s (t ) (90)i s (t ) 0

untuk 20 t 100 ms

Arus rata-rata sumber adalah 0, dan daya rata-rata


sumber adalah nol. Daya puncak sumber adalah
arus puncak kali dengan tegangan puncak yaitu
405W, seperti pada bagian (c)
42

Nilai-nilai efektif
(root mean square values)
Nilai efektif tegangan dan arus dikenal
sebagai root mean square atau rms. Nilai
efektif bentuk gelombang periodik adalah
didasarkan pada daya rata-rata yang
dikirim ke resistor.
Daya untuk tegangan dc pada resistor :
2
dc

V
P
R

43

Tegangan efektif periodik pada resistor


P

Veff2
R

Daya rata-rata pada resistor

Maka daya rata-rata


44

Atau

Sehingga menghasilkan pernyataan


tegangan efektif atau rms :

Veff Vrm s

v (t )dt

2
Arus rms yang dihasilkan dari P I rms
R:

I rm s

i 2 (t )dt

45

Contoh 2-4
Tentukan nilai rms dari bentuk gelombang
pulsa periodik yang mempunyai duty ratio
(D), seperti yang ditunjukkan pada gambar
2.6.

46

Solusi :
Dari gambar terlihat pernyataan tegangan

v(t ) Vm

untuk 0 t DT

v(t ) 0
untuk DT t T
Nilai rms bentuk dari gelombang tsb :
Veff

1
v (t )dt
T
2

DT

V 2 dt T 0 2 dt 1 V 2 DT V D
m
DT T m
m

Contoh 2-5
Tentukan nilai rms dari (a) tegangan sinusoida , (b)
penyearah gelombang penuh sinus , dan (c) penyearah
setengah gelombang sinus untuk 0<t<T/2 dan nol untuk
yang lain.

47

Solusi :
a). Nilai rms tegangan sinusoidal

b). Kuadrat fungsi sinus identik dengan kuadrat


gelombang sinus penyearah gelombang penuh,
sehingga nilai rms dua bentuk gelombang
adalah identik :

Vrms

Vm
2

48

c). Penyearah setengah gelombang


sinusoid :

d). Kuadrat dari fungsi yang mempunyai


setengah luas dari fungsi bagian (a) dan
(b). Maka :

Atau :
49

Bagian terakhir dari sebelah kanan


persamaan tersebut adalah nilai rms
gelombang sinus, V / 2 , sehingga nilai rms
gelombang sinus dari penyearah setengah
gelombang adalah :
m

(a) Gelombang sinus

50

(b) Gelombang sinus penyearah


gelombang penuh.

(c) Gelombang sinus penyearah setengah


gelombang

51

Daya nyata dan Faktor daya


Daya nyata, S.
Daya nyata adalah hasil perkalian antara
besara-besaran tegangan rms dan arus rms dan
sering digunakan sebagai data spesifikasi
peralatan (contoh transformator).

S Vrms I rms
Pada rangkaian bolak-balik (rangkaian linier dan
sumber sinusoidal) daya nyata adalah besarnya
dari daya kompleks.
52

Faktor daya.
Faktor daya beban didefinisikan sebagai
perbandingan antara daya rata-rata dan
daya nyata :

P
P
pf
S Vrms I rms
Pada rangkaian bolak-balik sinusoidal,
factor daya, pf = cos(), dimana sudut
antara tegangan dan arus sinusoidal.
(hanya berlaku untuk teganngan dan arus
sinusoidal)
53

Perhitungan daya untuk


rangkaian ac sinusoidal
Daya sesaat dan daya rata-rata untuk
rangkain ac :

Daya sesaat :

54

Dengan menggunakan trigonometri

Maka daya rata-rata :

Bagian pertama dari integrasi diatas fungsi


kosinus dan sama dengan 0, integrasi
bagian kedua dengan nilai rata-rata cos
55

Maka daya rata-rata dalam suatu elemen


pada sebuah rangkaian ac :

Atau
Dimana : Vrms Vm / 2 , I rms I m / 2
dan adalah sudut fasa antara
tegangan dan arus

56

Daya reaktif :
Daya kompleks pada rangkaian ac :

Dimana Vrms dan Irms merupakan besaran

kompleks yang sering dinyatakan sebagai


fasor (sudut dan magnitude), dan Irms*
adalah kompleks konjugit dari fasor arus.
Daya nyata (apparent power) dalam
rangkaian ac adalah besarnya
(magnitude) dari daya kompleks :
57

Perhitungan daya untuk bentuk


gelombang periodik nonsinusoidal

Rangkaian elektronika daya secara tipikal


mempunyai tegangan dan atau arus yang
periodik tetapi tidak sinusoidal. Deret
Fourier dapat digunakan untuk
mendeskribsikan bentuk gelombang
periodik nonsinusoidal. Hubungan daya
pada rangkaian ini dapat dinyatakan
dalam komponen-komponen dari deret
Fourier.
58

Deret Fourier

Deret Fourier fungsi periodik f(t) dapat


dinyatakan dalam bentuk trigonometri :

dimana :

59

Sinus dan kosinus pada frekuensi yang


sama dapat dikombinasikan menjadi satu
sinusoid, sehingga menghasilkan :

Atau :

60

Bagian ao adalah konstanta yaitu nilai rata-rata


dari f(t) dan menyatakan sebuah tegangan atau
arus dc pada aplikasinya. Koefisien C1 adalah
merupakan amplitude dari frekeunsi
fundamental 0. Koefisien C2, C3 . adalah
amplitudo dari frekuensi harmonik yang
mempunyai frekuensi 20, 30, ...
Nilai rms f(t) dapat dihitung dari deret Fourier :

61

Daya rata-rata

Bila bentuk gelombang tegangan dan arus


periodik dinyatakan dengan bentuk deret Fourier
:

maka daya rata-rata dihitung dari persamaan 23:

62

Nilai rata-rata bagian dc adalah. Vo I o Nilai


rata-rata hasil perkalian antara tegangan
dan arus pada frekuensi yang sama
dideskripsikan oleh persamaan 2-49, dan
nilai rata-rata hasil perkalian antara
tegangan dan arus pada frekuensi yang
berbeda adalah nol. Sehingga, daya ratarata untuk bentuk gelombang tegangan
dan arus periodik nonsinusoidal adalah :
63

Catatan : bahwa daya rata-rata total


adalah jumlah daya-daya pada frekuensifrekuensi dalam deret Fouriernya.
64

Sumber Nonsinusoidal
dan Beban Linier

Bila tegangan periodik sinusoidal diberikan ke


sebuah beban elemen linier, daya yang diserap
oleh beban dapat ditentukan dengan
menggunakan superposisi.
Tegangan periodik nonsinusoidal ekivalen
dengan kombinasi seri dari deret fourier
tegangan seperti yang digambarkan pada
gambar 2-10.
Arus pada beban dapat ditentukan
menggunakan superposisi dan persamaan 2-59
dapat digunakan untuk menghitung daya ratarata.
65

66

Contoh 2-9 :
Tegangan periodik nonsinusiodal yang
mempunyai deret Fourier
f (t ) 10 20 cos(2 60t 25) 30 cos(4 60t 50) V. Tegangan ini
dihubungkan dengan beban yang terdiri dari
resistor 5 Ohm dan inductor 15mH terhubung
seri seperti pada gambar 2-11. Hitunglah daya
yang diserap oleh beban.

67

Solusi :
Arus pada setiap frekuesi sumber dihitung
secara terpisah. Bagian arus dc adalah :

Amplitudo bagian arus rms dihitung dari


analisis fasor :

68

Arus beban dapat dinyatakan sebagai :


Daya pada masing-masing frekuensi
dalam deret Fourier ditentukan dari
persamaan 2-59 :
bagian dc : Po = (10V)(2A) = 20 W

Daya total
P = 20+17,4+14,8 = 52,2W
69

Daya yang diserap oleh beban dapat juga


dihitung dari Irms2 R dalam rangkaian ini
karena daya rata-rata pada inductor
adalah nol :

70

Sumber sinusoidal dan beban nonlinier

Jika sumber tegangan sinusoidal diberikan


ke beban nonlinier maka bentuk
gelombang arus tidak akan sinusoidal dan
dapat dinyatakan dengan deret Fourier.
Bila tegangan sinusoidal :

dan arus dinyatakan dengan deret Fourier


71

maka daya rata-rata yang diserap beban (atau


yang dicatu oleh sumber ) dihitung dari
persamaan 2-59 adalah :

Faktor daya beban dapat dihitung dari


persamaan 2-42 :

72

dimana arus rms dihitung dari :

Tampak bahwa untuk tegangan sinusoidal


dan arus sinusoidal, pf cos 1 1 , yang
merupakan factor daya yang umum
dipakai dalam rangkaian linier dan disebut
dengan factor daya pergeseran
(displacement power factor).

73

Perbandingan antara nilai rms frekuensi


fundamental terhadap nilai total rms
(I1,rms/Irms) pada persamaan 2-63 disebut
dengan factor distorsi (distortion factor)

Faktor distorsi adalah merepresentasikan


reduksi pada factor daya karena sifat arus
yang nonsinusoidal. Faktor daya juga
dinyatakan sebagai :
74

Distorsi harmonisa total (Total Harmonic


Distortion- THD) adalah bentuk lain untuk
menyatakan besarnya sifat-sifat
nonsinusoidal bentuk gelombang.
THD adalah rasio antara nilai rms semua
bagian frekuensi nonfundamental
terhadap nilai rms bagian frekuensi
fundamental.

75

THD ekivalen dengan

THD sering digunakan dalan situasi


dimana bagian dc nol.

Cara lain untuk menyatakan factor distorsi


:
76

Daya reaktif untuk tegangan sinusoidal dan arus


nonsinusoidal dapat dinyatakan seperti pada
persamaan 2-50. Hanya bagian yang tidak nol
saja untuk daya reaktif :

Dengan P dan Q didefinisikan untuk kasus


nonsinusoidal, daya nyata S harus
memmasukkan bagian pada frekuensi yang
berbeda dalam perhitungannya. Distorsi Volt
Ampere (Distortion Volt Ampere-D), biasanya
digunakan untuk menghitung S,
77

dimana

Bagian yang lain kadang-kadang


digunakan untuk tegangan atau arus
nonsinusoidal yang disebut dengan Form
Factor dan Crest Factor

78

Contoh 2-10 :
Sebuah sumber tegangan sinusoidal
diberikan ke beban nonlinier menghasilkan
arus nonsinusoidal yang dinyatakan dalam
bentuk deret Fourier :
Hitunglah : (a) daya yang diserap oleh
beban. (b) factor daya beban. (c) factor
distorsi arus beban, dan (d) distorsi
harmonisa total (THD) arus beban.
79

Solusi :
a). Daya yang diserap oleh beban
ditentukan dengan menghitung daya
yang diserap pada masing-masing
frekuensi dalam deret Fouriernya
(persamaan 2-59) :

b) Tegangan rms :

80

dan arus rms dihitung dari persamaan 264 :

Faktor daya

Atau factor daya dapat dihitung dari


persamaan 2-63 :

81

(c) Faktor distorsi dihitung dari


persamaan 2-65 :

(d) Distorsi harmonisa total arus beban


diperoleh dari persamaan 2-68 :

82

Anda mungkin juga menyukai