NRM : 1306620048
Asisten Laboratorium:
Rendy Setyabudi
MODUL II
PENDIFERENSIAL DAN PENGINTEGRAL RC
A. TUJUAN
B. TEORI DASAR
Peristiwa pengisian dan pengosongan kapasitor sangat penting dalam elektronika. Arus
dalam mengisi atau mengosongkan kapasitor mengecil terhadap waktu, yang disebut sebagai
arus transien. Artinya arus ini hanya teramati dalam waktu yang sangat singkat. Dalam
keseharian, peristiwa ini bermanfaat untuk mengubah denyut, mengolah denyut pada pesawat
televisi, penundaan waktu dan lain sebagainya
Pada Fisika Dasar, kita sudah mengetahui bahwa kapasitor dibuat dari dua lapis pelat
konduktor yang dipisahkan dengan suatu isolator atau dielektrik. Jika kapasitor dengan
kapasitansi C dihubungkan dengan suatu sumber tegangan V, maka setelah berapa waktu, di
dalam kapasitor akan terisi muatan sebanyak:
q=CV
Setelah nilai muatan ini tercapai, dikatakan kapasitor sudah terisi penuh. Muatan ini
akan tetap tersimpan dalam kapasitor selama tidak ada kebocoran muatan yang mengalir dari
pelat kapasitor yang satu ke pelat kapasitor yang lain.
Pada gambar di atas, jika saklar S dihubungkan, maka kapasitor C tidak langsung terisi
penuh, tetapi memerlukan waktu untuk mengisi penuh kapasitor C. Setelah saklar S ditutup,
arus mengalir dari sumber tegangan, mengisi muatan kapasitor. Pada saat t, kapasitor yang
mula-mula kosong akan terisi muatan sebanyak:
t
q ( t )=∫ i dt
0
t
q(t ) 1
V c ( t )= = ∫ i dt
C C0
V ab=ϵ−V c ( t )
t
1
¿ϵ− q ( t )∫ i dt=iR
C 0
Karena sumber tegangan ϵ tetap, sedangkan Vc(t) selalu bertambah, maka Vab akan
Cerus berkurang, sehingga arus i(t) juga terus berkurang. Pada saat t=0 nilai Vc=O, sehingga
ϵ
nilai i= . Pada saat waktu t didapat nilai arus yang mengalir pada rangkaian:
R
−t
ϵ RC
i ( t )= e
R
Pada persamaan di atas didapat bahwa penurunan nilai arus menurun secara
eksponensial, tergantung pada nilai R dan C. Waktu t=RC disebut sebagai tetapan waktu dan
dinyatakan sebagai T yang menentukan lama pengisian ataupun pengosongan kapasitor.
t
q(t ) 1
V c ( t )= = ∫ i dt
C C0
( )
t −t −t
1 ϵ
V c ( t )= ∫ e RC dt=ϵ 1−e RC
C 0 R
Pada saat t=0 kapasitor belum terisi, berdasarkan persamaan di atas Vc=O. Makin besar
nilai RC, semakin lama waktu yang diperlukan untuk mengisi penuh kapasitor.
Rangkaian Pengintegral RC
Jika tegangan masukan diberikan berupa tegangan bolak balik yang berbentuk persegi,
maka masukan akan berubah arah dalam interval tertentu. Setiap setengah perioda (T/2)
tegangan masukan akan berubah arah, sehingga setiap T/2 arah arus yang mengalir pada
rangkaian akan berubah arah. Waktu pengisian kapasitor hanya selama T/2. Setelah waktu
tersebut terjadi perubahan arah arus yang mengakibatkan kapasitor segera dikosongkan dan
diisi dengan tegangan negatif. Setelah T terjadi lagi perubahan arah arus sehingga kapasitor
dikosongkan lagi dan diisi dengan tegangan positif. Hal ini terjadi terus menerus berulang
secara periodik sejalan dengan bentuk tegangan masukan.
Jika tetapan waktu τ jauh lebih kecil dari perioda tegangan masukan (i=RC<<T), maka
kapasitor akan terisi penuh dalam waktu T/2. Tetapi jika tetapan waktu τ jauh lebih besar dari
perioda tegangan masukan (i=RC >>T), maka kapasitor belum terisi penuh, maka tegangan
sumber sudah membalik menjadi negatif, akibatnya kapasitor segera dikosongkan dan diisi
dengan tegangan negatif. Tetapi sebelum kapasitor terisi penuh dengan tegangan negatif,
tegangan sumber sudah membalik menjadi tegangan positif, sehingga kapasitor juga segera
dikosongkan dan diisi dengan tegangan positif. Untuk kasus yang kedua ini bentuk tegangan
keluaran di kapasitor berbentuk gelombang segitiga.
Rangkaian Pendeferensial RC
Jika tetapan waktu τ jauh lebih kecil dari perioda tegangan masukan (i=RC<<T),
1
atau f << , maka kapasitor akan terisi penuh sebelum waktu T/2, artinya arus yang
RC
melewati resistor akan nol sebelum waktu T/2.
Bentuk tegangan keluaran yang dihasilkan berbentuk diferensial dari isyarat tegangan
masukan.
TEORI TAMBAHAN
Rangkaian Seri RC (RSRC) adalah rangkaian RC yang paling sederhana yang terdiri dari
komponen resistor dan kapasitor dimana komponen tersebut biasanya dipasang secara seri atau
sejajar dan dihubungkan dengan sumber tegangan. Contoh RSRC sederhana dapat dilihat pada
Gambar (1). Model RSRC sederhana secara matematis dapat dirumuskan dalam bentuk
persamaan diferensial:
dQ 1
Q-Cε). (Kusuma,2018)
dt RC
Pada penelitian yang telah dilakukan Arif Rahman Lubis perbandingan solusi analitik
(exact solution) dan solusi numerik untuk menentukan nilai muatan listrik (Q) dari rangkaian seri
resistor kapasitor (RSRC) sederhana dengan tegangan berbentuk impuls fungsi sinus positif,
karena umumnya bentuk grafik pengisian dan pengosongan kapasitor pada rangkaian RC
mempunyai bentuk grafik yang hampir serupa dengan grafik intensitas radiasi matahari.
Penentuan R&C untuk data tegangan dan muatan tanpa diganggu noise telah dilakukan
sebelumnya oleh Yunda Nurfadillah, maka selanjutnya dilakukan penelitian menentukan R&C
dengan data tegangan dan muatan terganggu noise menggunakan metode pererataan sinyal (𝜀 dan
Q) dan metode Least Square (Lubis, 2019).
Penerapan sirkuit RC dapat dilihat di alat pacu jantung elektronik, yang memungkinkan
menghentikan jantung untuk mulai berdenyut lagi dengan membangkitkan rangsangan listrik
melalui elektroda ditempatkan di dada. Alat pacu jantung elektronik menghasilkan sinyal
tegangan biasa yang menyala dan mengontrol frekuensi pulsa. Rangkaian RC ini dilakukan
dengan memodelkan komputasi pada tegangan sinus positif berbentuk pengguna yang
diasumsikan sebagai sistem radiasi matahari yang harus dilakukan dengan suhu di atmosfer bumi
(Alawiyah, 2019).
Arus dan muatan itu digambarkan grafiknya dalam Gambar 27—19; Kedua kuantitas
mendekati nol secara cksponensial seiring waktu. Dengan membandingkan hasil-hasil ini
Persamaan (27—12) dan (27—13). kita memperhatikan bahwa pernyataan- pernyataan
untuk arus adalah identik, kecuali tanda dari muatan kapasitor itu rnendekati secara
asimtotik dalam persamaan (27—16). sedangkan selisih di antara q dan Q mendekati nol
secara asimtotik dalam Persamaan (27—12). Pertimbangan atas energi memberikan kita
penglihatan tambahan mengenai perilaku rangkaian RC. Kapasitor itu sedang laju ketika aki
itu mengantar energi ke rangkaian adalah P = ɛi. Laju sesaat pada waktu energi listrik
disipasikan dalam resistor adalah dan i 2R, dan laju pada waktu energi disimpan dalam
kapasitor adalah iv bc = iq/C. Dengan mengalikan Persamaan (27—9) dengan i. kita
mendapatkan ɛi = i 2R + iq/C
(27-18) Ini berarti bahwa daya yang disuplai oleh aki, bagian (i 2R) didisipasikan dalam
resistor dan bagian (iq/C) disimpan dalam kapasitor (Young,2003).
Di dalam sistem kontrol sering kali keluaran dari sensor nilainya tidak sesuai yang
diharapkan yaitu nilainya mudah untuk diolah. Oleh karena itu perlu adanya pengolah sinyal agar
sinyal keluaran dari sensor dapat kita olah terlebih dahulu agar keluarannya seperti yang
diharapkan. Maka diperlukan sebuah penguat untuk mengatasi hal tersebut yaitu penguat Op-
Amp.
Dalam penggunaannya Op-Amp dibagi menjadi dua jenis yaitu penguat linier dan
penguat tidak linier. Penguat linier merupakan penguat yang tetap mempertahankan bentuk
sinyal masukan, yang termasuk dalam penguat ini antara lain penguat non inverting,
penguat inverting, penjumlah, penguat diferensial dan penguat instrumentasi. Sedangkan penguat
tidak linier merupakan penguat yang bentuk sinyal keluarannya tidak sama dengan bentuk sinyal
masukannya, diantaranya komparator, integrator, diferensiator, pengubah bentuk gelombang dan
pembangkit gelombang (Gunarta, 2011).
Rangkaian R-L-C paralel, sifat dari rangkaian paralel adalah terjadi percabangan arusdarisumber
menjadi tiga, yaitu arus yang menuju arus yang menuju resistor , induktordarisumber menjadi
tiga, yaitu arus yang menuju arus yang menuju resistor , induktordan kapasitor.Sedangkan
tegangan jatuh pada resistor , pada induktor dan padadan kapasitor.Sedangkan tegangan
jatuh pada resistor , pada induktor dan padakapasitor sama besar dengansumber tegangan.
Suatu rangkaian arus bolak-balik yangkapasitor sama besar dengansumber tegangan. Suatu
rangkaian arus bolak-balik yangterdiri dari resistor (R), reaktansi induktif(XL) dan reaktansi
kapasitif (XC), dimanaterdiri dari resistor (R), reaktansi induktif(XL) dan reaktansi
kapasitif (XC), dimanaketiganya dihubungkan secara paralel.ketiganya dihubungkan secara
parallel (Aprilia, 2015).
Rangkaian RC merupakan rangkaian yang terdiri dari kapasitor dan resistor. Padarangkaian
RC untuk mengubah bentuk isyarat masuk menghasilkan isyarat keluaran.rangkaian RC untuk
mengubah bentuk isyarat masuk menghasilkan isyarat keluaran.Isyarat tersebut dibagi menjadi
dua jenis yaitu rangkaian integral RC dan rangkaianIsyarat tersebut dibagi menjadi dua jenis
yaitu rangkaian integral RC dan rangkaiandiferensial RC, tergantung dari rangkaian yang
digunakan. Isyarat rangkaian yangdiferensial RC, tergantung dari rangkaian yang
digunakan. Isyarat rangkaian yang pengintegralan RC,sinyal keluaran rangkain merupakan
integra pengintegralan RC,sinyal keluaran rangkain merupakan integral dari sinl dari sinyal
masukkan.yal masukkan.Dan untuk isyarat rangkaian pendiferensialan RC, yaitu sinyal
keluaran rangkaianDan untuk isyarat rangkaian pendiferensialan RC, yaitu sinyal keluaran
rangkaianmerupakan diferensial dari sinyal masukkan dan proses tersebut dikaji beberapa
siatmerupakan diferensial dari sinyal masukkan dan proses tersebut dikaji beberapa siatrangkain
RC sebagai gelombang dari persegi ke segitiga dengan masing-masingrangkain RC
sebagai gelombang dari persegi ke segitiga dengan masing-masingmengintegrasikan dan
mendiferensiasikan dengan input dan mengintegrasikan dan mendiferensiasikan dengan input
dan output (Novitasary, 2014).
1. Resistor
2. Kapasitor
4. Osiloskop
5. Probe
6. AVOmeter
7. Audiogenerator
D. CARA KERJA
1. Percobaan 1 : Pengintegralan RC
c. Menggunakan sumber tengan yang sinyalnya berbentuk gelombang square dan ambil
sumber 6 mVpp dengan mengamati pada osiloskop
E. TUGAS PENDAHULUAN
τ =RC
−0.5 / RC
V c =ϵ (1−e )
3. Lukiskan persamaan tersebut untuk nilai τ pada soal 1 dengan perioda 100 μs, 1 ms, dan 1
s dalam grafik tegangan Kapsitor C sebagai fungsi Waktu t
T =100 μs T =1 ms T =1 s
−4 −3
−10 −10 −1
−3 −3 −3
9.9 ×10
V c =ϵ (1−e 9.9 ×10
) V c =ϵ (1−e 9.9 ×10
) V c =ϵ (1−e )
V c =ϵ ( 1−e ) V c =ϵ (1−e−0.1 ) V c =ϵ (1−e−101 )
−1.01
V c =0,6 ϵ V c =0,9 ϵ V c =ϵ
V
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
100 μs 1 ms 1s
0,5
1
V R=ϵ − ∫ i dt
C 0
1 0,5
V R=ϵ − ∨¿|0
C
1
V R=ϵ − (0,5)i
C
5. Lukiskan persamaan tersebut untuk nilai t pada soal 1 dengan perioda 100 μs, 1 ms, dan 1
s dalam grafik tegangan resistor R sebagai fungsi Waktu t
T =100 μs T =1 ms T =1 s
0 0 1
1 1 1
V R=ϵ − ∫ idt
C 10 −4
V R=ϵ− ∫ i dt
C 10
−3
V R=ϵ − ∫ i dt
C 0
1 0 1 0 1 1
V R=ϵ− ∨t |10 −4 V R=ϵ− ∨t |10 −3 V R=ϵ − ∨t |0
C C C
1 −4 1 −3 1
V R=ϵ+ (1 0 ) V R=ϵ+ (1 0 ) V R=ϵ − (1)
C C C
R
1.2
0.8
0.6
0.4
0.2
0
100 μs 1 ms 1s
F. DATA PERCOBAAN
103
Percobaan 1
T = 0,01τ T = 0,1 τ
T=τ T = 10 τ
Percobaan 2
T = 0,01 τ T = 0,1 τ
T=τ T = 0,01 τ
T = 10 τ T = 0,01 τ
PENINTEGRALAN RC
τ Vpp I Vpp II
τ 6,40 V 4,56 V
τ Vrms I Vrms II
τ 2,26 V 1,57 V
PENDIFERENSIALAN RC
τ Vpp I Vpp II
τ 4,00 V 1,60 V
τ Vrms I Vrms II
τ 1,37 V 0,541 V
G. PENGOLAHAN DATA
0,01 τ 0,01 τ
1 1
f= T=
τ f
1 1 11 −5
f= = T−9== =10.101,01
=9,9× 10 Hzs
0,01 RC 0,001 ×3 ×10 × 3,3× 10 10.101,01
6
9,9 ×10 Hz
−5
0,1 τ
1 0,1 τ
f=
τ 1
T=
1 1 f 1
f= = = =1.010,10 Hz
0,1 RC 0,1 ×3 ×10 6 × 3,3× 10−9 9,9 ×101−4 −4
T= =9,9 ×10 s
1.010,10 Hz
1τ
1
f=
τ 1τ
1 1 T=11
f= = = =101,01 Hz
f −3
1 RC 1 ×3 ×106 ×3,3 ×10−9 9,9× 10
10 τ 1 −3
T= =9,9× 10 s
101,01 Hz
1
f=
τ
1 1 10 τ 1
f= = = =10,10 Hz
1 −2
10 RC 10 ×3 × 106 × 3,3× 10−9 9,9 ×10
T=
f
100 τ
1 −2
1 T= =9,9 ×10 s
f= 10,10 Hz
τ
1 1 1
f= = =
−9100 τ
=1,01 Hz
100 RC 100 ×3 ×10 × 3,3× 10
6
9,9 ×10
−1
1
T=
f
1
T= =9,9× 10−1 s
1,01 Hz
0,01 τ
1 0,01 τ
f=
τ 1
T=
1 1 f 1
f= = = =101,01 Hz
0,01 RC 0,01 ×1,3 ×10 × 33× 10
6 −8
99 ×10
1
−4
−4
T= =99× 10 s
0,1 τ 101,01 Hz
1
f=
τ 0,1 τ
1 1 1
f= = = 1
−8T =
=10,10 Hz
0,1 RC 0,1 ×1,3 ×10 × 33× 10
6
f ×10−3
99
1τ 1 −3
T= =99 ×10 s
1 10,10 Hz
f=
τ
1 1 1τ1
f= = = =1,01 Hz
1 RC 1 ×1,3 ×10 ×33 ×10
6 −8
99× 10
1
−2
T=
10 τ f
1 1 −2
f= T= =99× 10 s
τ 1,01 Hz
1 1 1
f= = = =0,1 Hz
10 RC 10 ×1,3 ×10 × 33× 10 1099τ ×10−1
6 −8
1
T=
f
1
T= =99 ×10−1 s
0,1 Hz
0,001 τ
1 0,001 τ
f=
τ 1
T=
1 1 f 1
f= = = =1.010,10 Hz
0,001 RC 0,001 ×3 ×10 × 3,3× 10
8 −9
9,91×10−4 −4
T= =9,9 ×10 s
0,01 τ 1.010,10 Hz
1
f=
τ 0,01 τ
1 1 1 1
f= = T= =101,01 Hz
0,01 RC 0,01 ×3 ×10 × 3,3× 10
8 −9
f9,9 ×10−3
0,1 τ 1
T= =9,9× 10−3 s
1 101,01 Hz
f=
τ
1 1 0,1 τ 1
f= = = =10,10 Hz
0,1 RC 0,1 ×3 ×10 × 3,3× 10
8 −9
9,91×10−2
T=
1τ f
1 1
f= T= =9,9 ×10−2 s
τ 10,10 Hz
1 1 1
f= = = =1,01 Hz
1 RC 1 ×3 ×10 ×3,3 ×10
8 −9
9,9×
1 τ 10
−5
1
T=
f
1 −1
T= =9,9× 10 s
1,01 Hz
A. Pengintegralan
0,01 τ 0,1 τ
τ 10 τ
0,01 τ 0,1 τ
τ 10 τ
B. Pendifferensialan
0,01 τ 0,1 τ
τ 10 τ
0,01 τ 0,1 τ
Pada praktikum ini tentang rangkaian RC yang berkaitan dengan integrase dan
diferensiasi. Hasil grafik pada rangkaian RC osiloskop adalah rangkaian yang terdiri
dari resistor dan kapasitor. Rangkaian jenis ini merupakan rangkaian RC integral dan
rangkaian diferensial RC. Kedua rangkaian tersebut dibedakan dari cara pemasangan
rangkaiannya.
Ciri-ciri rangkaian terpadu adalah pada rangkaian tersebut resistor
dihubungkan secara seri dengan tegangan sumber, dan kapasitor dihubungkan secara
paralel dengan tegangan sumber. Rangkaian resistansi diferensial dipasang paralel
dengan tegangan catu daya, dan kapasitor dipasang seri dengan tegangan catu
daya. Percobaan ini terdiri dari dua rangkaian yaitu integral dan diferensial.
Percobaan ini terdiri dari dua rangkaian yaitu integral dan diferensial. Sebelum
praktikum, osiloskop dikalibrasi secara akurat pada 6mVpp, sehingga tegangan
keluaran dan grafik yang dihasilkan lebih akurat. Perhitungan juga dilakukan untuk
menentukan nilai periode dan frekuensi resistor dan kapasitor yang digunakan, dan
kemudian beroperasi pada generator audio untuk membuat tegangan keluaran dan nilai
bentuk gelombang muncul di layar.
Menurut literatur, jika tegangan output dipasang pada RC integrator maka
tegangan akan turun karena memperoleh frekuensi yang tinggi. Oleh karena itu, ketika
frekuensi meningkat, tegangan output akan berkurang. Kemudian jika tegangan
keluaran dipasang pada percobaan diferensial RC maka tegangan akan bertambah
karena tegangan keluaran akan semakin tinggi mengingat frekuensi yang tinggi.
Integrasi RC ini memiliki tegangan input dan output yang berbeda, dan dalam
diferensiasi RC, bentuk tegangan output akan sama dengan tegangan input, tetapi
hanya nilai puncaknya yang sedikit condong. Hal ini sesuai dengan hasil yang
diperoleh praktisi dan dapat dilihat pada gambar grafik.
1. Berikan penjelasan terhadap bentuk grafik luaran yang didapatkan baik untuk
rangkaian pengintegralan maupun rangkaian pendiferensialan
Jawab:
Gambar kiri adalah grafik satuan, sedangkan grafik kanan adalah grafik
kontinu. Kurva differentiator RC:
2. Jelaskan pengaruh nilai r dan nilai C terhadap grafik tegangan keluaran
pengintegralan RC.
Jawab:
τ =RC
Nilai R dan C berpengaruh pada nilai nilai frekuensi. Semakin besar nilai R dan
C, maka semakin kecil nilai frekuensinya. Dan semakin kecil nilai R dan C, maka
semakin besar nilai frekuensinya. Untuk integrasi RC, semakin tinggi frekuensi,
semakin rendah tegangan output. Dan grafik yang dihasilkan dari tegangan keluaran
puncak menurun dengan meningkatnya frekuensi.
Jawab:
dV¿
V out =RC
dt
Nilai R dan C mempengaruhi nilai frekuensi, semakin besar nilai R dan C maka
semakin kecil nilai frekuensinya. Untuk differensiasi RC, semakin tinggi frekuensi
yang diberikan maka nilai tegangan keluaran dan periodenya akan meningkat.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini bertujuan untuk melihat output tampilan dari
rangkaian pengintegralan RC dan Pendeferensialan RC. Digunakan beberapa
jenis rangkaian:
Kesimpulan
Alawiyah A. 2019. Penentuan R dan C dari Model Rangkaian Serial RC untuk Pengukuran
Tegangan dan Muatan Terganggu Noise. Skripsi Universitas Sriwijaya.
Kusuma B. 2018. Solusi Eksak Muatan Kapasitor Dua Rangkaian Serial RC Terkopel dengan
Tegangan Penggerak Periodik. Skripsi Universitas Sriwijaya
Lubis, A. R., 2019. Solusi Analitik dan Solusi Numerik Model Rangkaian Serial Resistor
Kapasitor (RSRC) dengan Tegangan Berbentuk Impuls Fungsi Sinus Positif. Indralaya:
Universitas Sriwijaya.