A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Rangkaian filter dibagi atas dua bagian besar yaitu rangkaian filter lolos
komponen pasif maupun aktif. Tapis lolos rendah atau low pass filter akan
melewatkan frekuensi rendah atau dengan kata lain low pass filter akan
cutoff. Filter lolos tinggi atau High Pass Filter adalah rangkaian filter
filter itu dan jenis-jenis filter yaitu filter lolos rendah dan filter lolos tinggi.
94
amp sebagai rangkaian filter lolos rendah dan filter lolos tinggi, serta
hubungan amplitude dan fase antara isyarat masukan dan isyarat keluaran
agar kita dapat mengetahui dan memahami hal tersebur serta dapat di
2. Tujuan
95
B. KAJIAN TEORI
kotak. Rangkaian ini akan menjadi rangkaian tapis lolos rendah (LPF, low
pass Filter) jika dioperasikan pada kawasan frekuensi yang bertujuan untuk
1
XC ........................................................................................ (9.1)
C
sangat tinggi, atau dengan kata lain kapasitor bersifat terbuka sehingga Vi
dapat lolos dengan leluasa. Penguatan yang dialami oleh V dikenal dengan
V0
G ( ) ........................................................................................ (9.2)
Vi
96
Filter adalah suatu rangkaian yang dipergunakan untuk membuang
Dengan demikian Filter dapat dikelompokkan menjadi Filter pasif dan Filter
97
Kalau komponen C pada rangkaian penguat inverting di tempatkan didepan,
aka akan diperoleh rangkaian differensiator seperti pada gambar dibawah ini.
C. METODE PRAKTIKUM
rendah dan tapis/filter lolos tinggi dapat dilihat pada tabel 9.1 berikut.
Tabel 9.1. Alat dan Bahan Percobaan Tapis/Filter Lolos Rendah dan
Tapis/Filter Lolos Tinggi
No Alat dan Bahan Fungsi
1 Resistor Sebagai hambatan arus pada rangkaian
2 Kapasitor Sebagai penyimpan muatan listrik
3 IC Op-Amp Sebagaia penguat tegangan
Untuk menampilkan jenis gelombang
4 Osiloskop
masukan dan gelombang keluaran
Pembangkit Isyarat AC
5 Sebagai pembangkit isyarat gelombang
(Function Generator-FG)
6 Catu Daya ± 15 V DC Sebagai pengatur tegangan
7 Papan Rangkaian Untuk menyusun suatu rangkaian
Untuk menghubungkan catu daya dengan
8 Kabel Penghubung
rangkaian
Untuk menghubungkan rangkaian dengan
9 Probe
osiloskop dan Function Generator
98
2. Prosedur Kerja
d. Menghubungkan sumber +Vcc catu daya pada kaki 7 dan –Vcc pada
kaki 4.
Hasilnya.
f. Mengulagi langkah (e) untuk frekuensi 200 Hz, 300 Hz dan 400 Hz.
99
g. Meyusun rangakaian Op-Amp filter lolos tinggi seperti yang terlihat
h. Mengulangi langkah (b) sampai (e) dengan frekuensi 100 Hz, 300 Hz,
1. Hasil Pengamatan
a. Data Pengamatan
100
Hasil pengamatan yang ditampilkan berupa bentuk
100 Hz
Vin = 60
V
Vout = 0,6 V
200 Hz
Vin = 58 V
Vout = 5,8 V
101
3. Gelombang Masukan dan Keluaran pada Frekuensi Masukan
300 Hz
Vin = 60 V
Vout = 0,6 V
300 Hz
Vin = 60 V
Vout = 0,6 V
102
2) Filter Lolos Tinggi
100 Hz
Vin = 60 V
Vout = 0,6 V
103
b) Gelombang Masukan dan Keluaran pada Frekuensi Masukan
300 Hz
Vin = 60 V
Vout = 0,6 V
700 Hz
Vin = 60 V
Vout = 0,6 V
104
d) Gelombang Masukan dan Keluaran pada Frekuensi Masukan
1000 Hz
Vin = 60 V
Vout = 0,6 V
b. Analisis Data
Diketahui : R1 = 12 kΩ
R2 = 6,8 KΩ
Ditanyakan : ∆V = .....?
Penyelesaian :
R2
V 1
R1
6,8
V 1
12
V 0,567 1
V 1,567 kali
105
b) Secara praktek untuk tapis lolos rendah
Vout
V
Vin
0,6
V
60
V 0,1 kali
Vout
V
Vin
0,6
V
60
V 0,1 kali
106
2. Pembahasan
di atasnya. Filter lolos tinggi adalah rangkaian filter yang berfungsi untuk
Vin sebesar 60 volt dan nilai tegangan gelombang keluaran Vout sebesar 0,6
Vin sebesar 58 volt dan nilai tegangan gelombang keluaran Vout sebesar 5,8
Vin sebesar 58 volt dan nilai tegangan gelombang keluaran Vout sebesar 0,6
masukan Vin sebesar 62 volt dan nilai tegangan gelombang keluaran Vout
107
Untuk rangkaian tapis lolos tinggi dilakukan pengukuran dengan
60 volt dan nilai tegangan gelombang keluaran Vout sebesar 0,6 volt, pada
58 volt dan nilai tegangan gelombang keluaran Vout sebesar 5,8 volt, pada
58 volt dan nilai tegangan gelombang keluaran Vout sebesar 5,8 volt, serta
sebesar 58 volt dan nilai tegangan gelombang keluaran Vout sebesar 0,6
volt.
masukan baik pada tapis lolos rendah maupun pada tapis lolos tinggi.
Hasil yang diperoleh juga tidak teratur dan pada gambar juga
untuk tapis lolos tinggi dan rendah dengan cara membagi hambatan R2
penguatan 1,567 kali. Sedangkan secara praktek untuk tapis lolos rendah
dengan tegangan masukan dan hasilnya untuk frekuansi masukan 100 Hz,
200 Hz bernilai sama yaitu 0,1 kali, untuk frekuensi 300 Hz yaitu 0,103
kali dan untuk frekunsi 1000 Hz yaitu 0,096 kali. Secara praktek untuk
108
tapis lolos tinggi dengan cara yang sama dengan tapis lolos rendah
diperoleh besar penguatan untuk frekuensi masukan 100 Hz, 300 Hz, 700
Hz memiliki nilai yang sama yaitu 0,1 kali dan untuk frekuensi 1000 Hz
yaitu 0,093 kali. Jika dibandingkan dengan teori besar penguatan yang
diperolrh untuk tapis lolos rendah maupun tinggi tidak begitu jauh. Akan
tinggi. Hal ini tidak sesua dengan teori yang mengatakan bahwa tapis lolos
frekuensi rendah. Begitu pula pada tapis lolos rendah akan melewatkan
sinyal frekuensi rendah dan meredam sinyal frekuensi tinggi. Hai ini
109