Anda di halaman 1dari 17

TAPIS/FILTER LOLOS RENDAH DAN TAPIS/FILTER LOLOS TINGGI

A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pada era globalisasi sekarang ini dikenal dengan istilah era

elektronika karena semuanya serba elektronika. Alat-alat elektronika

sering dijumpai dalam kehidupan sehari-hari seperti televisi, radio,

handphone, laptop, komputer dan alat elektronika lainnya. Dalam

memfungsikan alat-alat elektronik tersebut tidak luput dari rangkaian-

rangkaian yang terdapat di dalamnya sehingga alat tersebut dapat

berfungsi dengan mestinya. Salah satu rangkaian yang terdapat dalam

alat-alat elektronik yaitu rangkaian tapis/filter. Filter atau tapis merupakan

suatau rangkaian yang digunakan untuk meneruskan atau meredam sinyal

pada frekuensi tertentu.


Filter terdiri dari beberapa jenis diantaranya adalah filter lolos

rendah (low pass filter), filter lolos tinggi (high pass filter), filter lolos

pita (band pass filter) dan filter stop band kebalikan dari filter lolos pita.

Namun pada praktikum ini hanya akan membahas mengenai filter lolos

rendah dan filter lolos tinggi. Menurut esiklopedia tapis lolos rendah

digunakan untuk meneruskan sinya berfrekuansi rendah dan meredam

sinyal berfrekuensi tinggi. Sementara tapis lolos tinggi digunakan untuk

meneruskan sinyal berfrekuensi tinggi dan meredam sinyal berfrekuensi

rendah.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Suryo Santoso dan kawan-

kawan mengenai pengguat radio kelas D tanpa tapis LC dengan modulus


tiga arah pada tahun 2013 yaitu menyatakan bahwa penguat radio kelas D

pada umumnya menggunakan tapis LC pada bagian keluarannya. Tapis

LC mempunyai ukuran yang relatif besar sehingga sulit digunakan pada

perangkat portabel berukuran kecil, misalnya telepon seluler. Berdasarkan

hasil pengukuran, penguat kelas D yang telah dibuat mempunyai

spesifikasi daya keluaran maksimum 7 Watt pada beban 4 Ohm,

tanggapan frekuensi 30 Hz - 20 KHz dengan riak 0,5 dB, SNR = 28,88

dB, THD < 0.976% efisiensi 65,03%, keduanya diukur pada saat daya

keluaran maksimum (7 W).


Dari teori-teori yang ada mengenai tapis/filter lolos rendah dan

tapis/filter lolos tinggi, banyak yang belum mengetahui cara merangkai

tapis ini. Selain itu pula cara mengaplikasikan serta mengkondisikan

sinyalnya belum diketahui. Sehingga perlu dilakukan percobaan

tapis/filter lolos rendah dan tapis/filter lolos tinggi.

2. Tujuan
Tujuan dari Percobaan Tapis/Filter Lolos Rendah dan

Tapis/Filter Lolos Tinggi adalah untuk.

a. Menyusun rangkaian Op-Amp sebagai rangkaian filter lolos rendah

dan rankaian filter lolos tinggi.


b. Mempelajari hubungan amplitudo dan fase antara isyarat masukan

dan isyarat keluaran sebagai fungsi frekuensi.


B. LANDASAN TERORI
Filter/tapis memainkan peranan yang penting dalam banyak sekali

aplikasi berfrekuensi tinggi dan gelombang mikro. Filter/tapis digunakan

untuk memisahkan atau menggabungkan frekuensi yang berbeda. Rangkaian


tapis merupakan rangkaian yang dapat meloloskan gelombang rentang

frekuensi tertentu. Pada dasarnya terdapat dua jenis rangkaian tapis, yaitu

tapis lolos rendah dan tapis lolos tinggi. Tapis lolos rendah merupakan

rangkaian yang dapat meloloskan gelombang yang memiliki frekuensi lebih

rendah dari frekuensi potong rangkaian tersebut. Rangkaian tapis lolos rendah

sederhana dapat dilihat pada Gambar 9.1 berikut:

Gambar 9.1 Rangkaian Tapis Lolos Rendah Sederhana

Rangkaian tapis lolos rendah yang ideal seharusnya dapat meloloskan

sinyal dengan frekuensi dibawah frekuensi potongnya, tanpa peredaman sama

sekali dan meredam total seluruh sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi

potongnya. Tapis lolos tinggi merupakan rangkaian yang dapat mololoskan

gelombang yang memiliki frekuensi lebih tinggi dari frekuensi potong

rangkaian tersebut. Rangkaian lolos tinggi sederhana dapat dilihat pada

Gambar 9.2 berikut.


Gambar 9.2 Rangkaian Tapis Lolos Tinggi Sederhana

Rangkaian tapis lolos tinggi yang ideal seharusnya dapat meloloskan sinyal

dengan frekuensi dibawah frekuensi potongnya tanpa peredaman sama sekali

dan meredam total seluruh sinyal dengan frekuensi diatas frekuensi

potongnya (Alaydrus, tth).

Low pass filter yang digunakan dari gabungan komponen resistor dan

kapasitor yang dipasang pada sisi input konverter. Filter ini dirancang untuk

dapat melewatkan frekuensi di bawah frekuensi cut-off dan menahan atau

meredam frekuensi di atas frekuensi cut-off. Gambar berikut ini

memperlihatkan tipe filter pasif jenis low pass yang digunakan pada

penelitian.

Gambar 9.3 Rangakain Filter Pasif Jenis Low Pass


Vin adalah tegangan input yang masuk ke rangkaian dan Vout adalah

tegangan yang keluar dan rangkaian input konverter (Asnil, 2012).


Filter high pass atau sering juga disebut filter lolos atas adalah suatu

rangkaian yang akan melewatkan suatu isyarat yang berada di atas frekuensi

cut-off (ωc) sampai frekuensi cut off (ωc) rangkaian tersebut dan akan

menahan isyarat yang berfrekuensi di bawah frekuensi cut off (ωc) rangkaian

tersebut. Filter high pass dasar disusun dengan rangkaian RC seperti berikut.

Gambar 9.4 Rangkaian High Pass Filter (HPF) RC


Prinsip kerja dari filter high pass atau filter lolos atas adalah dengan

memanfaatkan karakteristik dasar komponen C dan R, dimana C akan mudah

melewatkan sinyal AC sesuai dengan nilai reaktansi kapasitifnya dan

komponen R yang lebih mudah melewatkan sinyal dengan frekuensi yang

rendah. Prinsip kerja rangkaian filter lolos atas atau high pass filter (HPF)

dengan RC dapat diuraikan sebagai berikut, apabila rangkaian filter high pass

ini diberikan sinyal input dengan frekuensi di atas frekuensi cut off (ωc)

maka sinyal tersebut akan dilewatkan ke output rangkaian melalui komponen

C. Kemudian pada saat sinyal input yang diberikan ke rangkaian filter lolos

atau high pass filter memiliki frekuensi di bawah cut off (ωc) maka sinyal

input tersebut akan dilemahkan dengan cara di buang ke groud melalui


komponen R. Frekuensi resonansi dari filter high pass mengikuti nilai time

constant (τ) dari rangkaian RC tersebut.

T =R×C ...........................................................................................

9.1

sehingga frekuensi cut off dari filter high pass adalah

1 1
fc= =
2 πT 2 π RC .............................................................................

9.2

(Aditya, tth).
C. METODE PRAKTIKUM

1. Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan pada Percobaan Tapis/Filter Lolos

Rendah dan Tapis/Filter Lolos Tinggi dapat dilihat pada Tabel 9.1 berikut.

Tabel 9.1 Alat dan Bahan pada Percobaan Tapis/Filter Lolos Rendah dan
Tapis/Filter Lolos Tinggi
No Nama Alat dan Bahan Fungsi
.
1. Tiga buah resistor Sebagai penghambat arus listrik
2. Dua buah kapasitor Sebagai penyimpan muatan listrik
3. IC Op-Amp µA741 Sebagai penghambat tegangan
4. Osiloskop Untuk menampilkan isyarat gelombang
masukan dan isyarat gelombang keluaran
5. Function Generator Sebagai pembangkit isyarat gelombang
6. Catu daya Sebagai sumber tegangan
7. Papan rangkaian Sebagai tempat merangkai komponen
elektronika
8. Kabel penghubung Untuk menghubungkan komponen-
komponen elektronika
9. Probe Untuk menghubungkan osiloskop dengan
Function Generator
2. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada Percobaan Tapis/Filter Lolos

Rendah dan Tapis/Filter Lolos Tinggi adalah sebagai berikut:

a. Menyusun rangkaian Op-Amp filter lolos rendah seperti pada Gambar

9.5 berikut:

Gambar 9.5 Rangkaian Op-Amp sebagai Filter Lolos Rendah

b. Dengan menggunakan Function Generator mengatur frekuensi isyarat

sinusoidal masukan (Vin) 1 Hz dengan amplitudo kemudian

menghubungkan isyarat masukan ke chanel 1 dan isyarat keluaran ke

chanel 2 ke osiloskop.

c. Mengamati hasilnya dan mencatat di data pengamatan.

d. Mengulangi langkah b-c untuk frekuensi 3 Hz dan 5 Hz.


e. Menyusun rangkaian Op-Amp filter lolos tinggi seperti pada Gambar

9.6 berikut:

Gambar 9.6 Rangkaian Op-Amp sebagai Filter Lolos Tinggi

f. Mengulangi langkah b-c untuk frekuensi 3 Hz dan 5 Hz.


D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hasil
a. Data pengamatan

1) Filter Lolos Rendah

Hasil yang ditampilkan berupa gelombang pada layar

osiloskop dimana harga frekuensinya difariasikan dapat dilihat

pada Gambar 9.7, Gambar 9.8 dan Gambar 9.9 berikut.

a) Gelombang Masukan dan Keluaran pada Frekuensi 1 Hz

Gambar 9.7 Gelombang Masukan dan Keluaran pada


Frekuensi 1 Hz

b) Gelombang Masukan dan Keluaran pada Frekuensi 3 Hz

Gambar 9.8 Gelombang Masukan dan Keluaran pada


Frekuensi 3 Hz

c) Gelombang Masukan dan Keluaran pada Frekuensi 5 Hz


Gambar 9.9 Gelombang Masukan dan Keluaran pada
Frekuensi 5 Hz

2) Filter Lolos Tinggi

Hasil yang ditampilkan berupa gelombang pada layar

osiloskop dimana harga frekuensinya difariasikan dapat dilihat

pada Gambar 9.10 , Gambar 9.11 dan Gambar 9.12 berikut.

a) Gelombang Masukan dan Keluaran pada Frekuensi 1 Hz

Gambar 9.10 Gelombang Masukan dan Keluaran pada


Frekuensi 1 Hz

b) Gelombang Masukan dan Keluaran pada Frekuensi 3 Hz


Gambar 9.11 Gelombang Masukan dan Keluaran pada
Frekuensi 3 Hz

c) Gelombang Masukan dan Keluaran pada Frekuensi 5 Hz

Gambar 9.12 Gelombang Masukan dan Keluaran pada


Frekuensi 5 Hz

2. Pembahasan
Filter/tapis adalah rangkaiam elektronik yang didesain dan

dirancang sedemikian sehingga dapat melewatkan sinyal pada frekuensi

tertentu. Filter pada daerah tertentu dapat meloloskan isyarat sehingga

disebut pita lolos dan dapat menolak isyarat sehingga disebut pita henti.

Namun dalam percobaan ini yang dibahas hanya pita lolos yaitu filter lolos

rendah dan filter lolos tinggi. Filter lolos rendah adalah rangkaian yang

dapat melewatkan sinyal yang frekuensinya berada dibawah ambang

frekuensi yang ditentukan. Sedangkan filter lolos tinggi adalah rangkaian

yang dapat melewatkan sinyal yang frekuensinya berada diatas ambang

frekuensi yang ditentukan. Penyusunan rangkaian filter lolos rendah dan

filter lolos tinggi menggunakan rangkaian Op-Amp sebagai rangkaian

dasarnya. Rangkaian filter lolos rendah menggunakan kapasitor secara seri

dengan sumber sinyal. Hal ini dikarenakan kumparan yang diletakan seri

akan meredam frekuensi tinggi dan meneruskan frekuensi rendah,

sebaliknya kapasitor untuk sinyal dapat difilter. Sedangkan rangkaian filter

lolos tinggi menggunakan resistor yang disusun seri dapat memblokir

komponen frekuensi rendah yang tidak diinginkan dan sebuah sinyal

kompleks saat melewati frekuensi tinggi.

Percobaan ini dilakukan dengan merangkai filter lolos rendah dan

filter lolos tinggi. Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada filter

lolos rendah terlihat bahwa pada frekuensi 1 Hz gelombang yang dihasilkan

sangat meregang, pada frekuensi 3 Hz gelombang yang dihasilkan

meregang dan pada frekuensi 5 Hz gelombang yang dihasilkan sedikit


merapat. Selain itu semakin besar frekuensi jumlah gelombang yang

dihasilkan semakin banyak. Gelombang yang dihasilkan pada filter lolos

rendah telah sesuai dengan teori yaitu pada filter ini terlihat bahwa

gelombang yang diloloskan adalah yang berada dibawah ambang frekuensi

yang telah ditentukan sementara yang berada diatasnya diredam.

Selanjutnya pada filter lolos tinggi pada frekuensi 1 Hz gelombang

yang dihasilkan sedikit merapat, pada frekuensi 3 Hz gelombang yang

dihasilkan merapat dan jumlah gelombangnya lebih banyak dari frekuensi 1

Hz dan pada frekuensi 5 Hz gelombang yang dihasilkan lebih rapat dan

jumlahnya lebih banyak dari frekuensi 3 Hz dan 1 Hz Gelombang yang

dihasilkan pada filter lolos tinggi telah sesuai dengan teori yaitu pada filter

ini terlihat bahwa gelombang yang diloloskan adalah yang berada diatas

ambang frekuensi yang telah ditentukan sementara yang berada

dibawahnya diredam. Berdasarkan hasil pengamatan juga menunjukan

bahwa filter lolos tinggi memiliki gelombang yang lebih rapat dan lebih

banyak bila dibandingkan dengan filter lolos rendah.

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan pada filter lolos

rendah dan filter lolos tinggi diperoleh bahwa frekuensi mempengaruhi

banyaknya gelombang dan rapat gelombang yang dihasilkan. Frekuensi

gelombang berbanding lurus dengan banyak gelombang dan rapat

gelombang yang dihasilkan. Semakin besar frekuensi yang diberikan maka

gelombang yang yang dihasilkan semakin banyak dan semakin rapat.

Begitupun sebaliknya, semakin kecil frekuensi yang diberikan maka


gelombang yang dihasilkan semakin sedikit dan semakin regang. Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa praktikum yang dilakukan telah sesuai

dengan teori yang ada.

E. PENUTUP

1. Kesimpluan

Kesimpulan yang diperoleh pada Percobaan Tapis/Filter Lolos

Rendah dan Tapis/Filter Lolos Tinggi adalah sebagai berikut:

a. Penyusunan rangkaian filter lolos rendah dan filter lolos tinggi

menggunakan rangkaian Op-Amp sebagai rangkaian dasarnya.

Rangkaian filter lolos rendah menggunakan kapasitor secara seri

dengan sumber sinyal. Hal ini dikarenakan kumparan yang diletakan

seri akan meredam frekuensi tinggi dan meneruskan frekuensi rendah,

sebaliknya kapasitor untuk sinyal dapat difilter. Sedangkan rangkaian

filter lolos tinggi menggunakan resistor yang disusun seri dapat

memblokir komponen frekuensi rendah yang tidak diinginkan dan

sebuah sinyal kompleks saat melewati frekuensi tinggi.

b. Amplitudo berbanding terbalik dengan frekuensi sehingga pada filter

lolos redah semakin besar amplitudonya maka tegangan keluarannya

semakin besar. Sedangkan pada filter lolos tinggi semakin besar

amplitudonya maka tegangan masukan semakin besar dan tegangan

keluaran semakin kecil.


2. Saran

Saran yang dapat diberikan pada Percobaan Tapis/Filter Lolos

Rendah dan Tapis/Filter Lolos Tinggi adalah sebagai berikut:

a. Untuk laboratorium sebaiknya melengkapi alat-alat yang dibutuhkan

dalam praktikum.

b. Untuk asisten sebaiknya dalam menjelaskan materi jangan teralu cepat

sehingga praktikan dapat menyimaknya dengan baik.

c. Untuk praktikan sebaiknya pada saat praktikum berrlangsung jangan

ribut agar tidak mengganggu jalannya praktikum.


DAFTAR PUSTAKA

Aditya, Emi dan Saudi, tth. Karakteristik Rangkaian Filter Pasif RLC
Berdasarkan Gejala Transien dengan Menggunakan Osiloskop. Surabaya:
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)

Alaydrus, Maudrik, tth. Simulasi Filter Lolos Bawah dengan Teknologi


Mikrostrip Menggunakan Software Sonnet. Jakarta: Universitas Mercu
Buana

Asnil, 2012. Aplikasi Filter Pasif RC untuk Mereduksi Harmonik pada


AC/DC/AC Konverter. Staf Pengajar Jurusan Teknik Elektro, FT-UNP.
Vol.12 No.1 ISSN: 1693-752x

Anda mungkin juga menyukai