Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM ELEKTRONIKA TERAPAN

DISUSUN OLEH :
NAMA : MARCELIA MAHARANI VALISNA
NIM : C.411.18.0074
KELAS : ELEKTRO B

UNIVERSITAS SEMARANG
FAKULTAS TEKNIK
S1 TEKNIK ELEKTRO
2020/2021
I. Identitas Mahasiswa
Nama : Marcelia Maharani Valisna
NIM/Kelas : C.411.18.0074/Elektro B
Materi : III (B)

II. Tujuan dan Dasar Teori


Tujuan Percobaan :
1. Mengetahui fungsi dan kegunaan dari sebuah filter.
2. Mengetahui karakteristik sebuah filter.
3. Membuat suatu filter aktif dengan karakteristik yang diinginkan.

Dasar Teori :
A. Definisi Filter
Filter adalah rangkaian yang berfungsi untuk melewatkan sinyal masukan dengan
frekuensi tertentu dan meredam sinyal masukan dengan frekuensi lainnya. Daerah
frekuensi sinyal masukan yang dilewatkan disebut dengan pass band dan daerah frekuensi
sinyal masukan yang diredam disebut stop band, titik peralihan antara pass band dan stop
band disebut dengan frekuensi cut-off. Untuk merancang rangkaian filter dapat digunakan
komponen pasif (R,L,C) dan komponen aktif (Op-Amp, transistor).
 Filter pasif merupakan rangkaian filter yang disusun dari komponen pasif seperti
resistor, kapasitor, dan induktor. Dengan hanya menggunakan komponen pasif,
sinyal keluaran nilainya akan lebih kecil dari pada sinyal masukan.
 Filter aktif merupakan filter pasif yang diberi tambahan penguat berupa komponen
aktif seperti transistor atau Op-Amp. Dengan menggunakan penguat, nilai sinyal
masukan akan dapat dipertahankan hingga menuju keluaran.

B. Cara Kerja Filter


 Cara kerja filter secara umum adalah memakai karakteristik beban impedansi
sehingga beban impedansi tersebut bisa berubah sesuai dengan frekuensi yang
masuk.
 Cara kerja filter secara khusus adalah device yang memilih sinyal listrik
berdasarkan pada frekuensi dari sinyal tersebut. Filter akan melewatkan
gelombang/sinyal listrik pada batasan frekuensi tertentu sehingga apabila terdapat
sinyal/gelombang listrik dengan frekuensi yang lain (tidak sesuai dengan spesifikasi
filter) tidak akan dilewatkan. Rangkaian filter dapat diaplikasikan secara luas, baik
untuk menyaring sinyal pada frekuensi rendah, frekuensi audio, frekuensi tinggi,
atau pada frekuensi-frekuensi tertentu saja. sistem yang dapat memisahkan sinyal
berdasarkan frekuensinya; ada frekuensi yang diterima, dalam hal ini dibiarkan
lewat; dan ada pula frekuensi yang ditolak, dalam hal ini secara praktis dilemahkan.
Hubungan keluaran masukan suatu filter dinyatakan dengan fungsi alih (transfer
function).

C. Klasifikasi Dan Jenis Filter


Terdapat empat klasifikasi umum filter, yaitu :
 Low Pass Filter, Filter Elektronik yang melewatkan sinyal yang berfrekuensi lebih
rendah daripada frekuensi cut off, dan mengatenuasi sinyal yang diatas frekuensi
cut off.

 High Pass Filter, Filter Elektronik yang melewatkan sinyal yang berfrekuensi
tinggi, dan mengatenuasi sinyal yang di bawah frekuensi cut off.

 Band Pass Filter, Filter Elektronik yang melewatkan sinyal diantara frekuensi cut
off, dan mengatenuasi sinyal selain diantara frekuensi tersebut.
 Band Reject Filter, Filter Elektronik yang mengatenuasi sinyal antara frekuensi cut
off, dan melewatkan sinyal selain di antara frekuensi tersebut.

Jika melihat konfigurasi rangkaiannya, Filter Aktif dapat dibagi menjadi beberapa
jenis :
1. Filter Butterworth, merupakan filter yang keluarannya dapat mengurangi atenuasi,
seiring dengan bertambahnya orde dari filter tersebut.
2. Filter Chebyshev, merupakan filter yang keluarannya dapat mengurangi ripple,
seiring dengan bertambahnya orde dari filter tersebut.
3. Filter Bassel, merupakan filter yang keluarannya dapat mengurangi perbedaan fasa,
seiring dengan bertambahnya orde dari filter tersebut.
4. Filter Sallen Key, merupakan filter aktif yang digunakan untuk orde genap
(n=2,4,6,...) sehingga dapat langsung menghasilkan orde 2 (atau kelipatnnya) dan
dapat menghemat pemakaian komponen lainnya.

D. Parameter Filter
Beberapa parameter yang disebutkan :
a. Lewat Bawah (Low Pass), keluaran filter (yang mungkin merupakan penguatan),
yang dinyatakan oleh H(j2pf) muncul untuk frekuensi-frekuensi rendah, dalam
gambar ditunjukkkan dari frekuensi nol sampai frekuensi batas atas fH.
b. Lewat Pita (Band Pass), keluaran filter yang dinyatakan oleh H(j2pf) muncul untuk
frekuensi-frekuensi antara frekuensi batas bawah f1 dan frekuensi batas atas f2.
c. Lewat Atas (High Pass), keluaran filter yang dinyatakan oleh H(j2pf) muncul untuk
frekuensi-frekuensi antara frekuensi batas bawah f1 dan frekuensi batas atas tak
terhingga.
d. Eliminasi pita / penolakan pita (Band Rejection), keluaran filter yang dinyatakan
oleh H(j2pf) tidak muncul untuk frekuensi-frekuensi antara frekuensi batas bawah f1
dan frekuensi batas atas tak terhingga.
Pada kenyataannya, tanggapan frekuensi sebuah filter tidak seideal seperti yang
ditunjukkan pada gambar 1. Tanggapan H(j2pf) tidak tetap besarnya, bervariasi
antara harga maksimum H0 dan H1. Beda antara H0 dan H1 dinamakan kerutan
(ripple). Untuk lebih jelasnya pada gambar akan terlihat karakteristik yang
sesungguhnya dari suatu filter lewat bawah (Low Pass).

E. Rangkaian Percobaan Praktikum


Percobaan praktikum high pass filter menggunakan rangkaian seperti berikut :
III. Alat dan Bahan
1. Function generator
2. Osiloskop
3. Protoboard dan kabel penghubung
4. DC power supply
5. Komponen :
High Pass Filter
 Resistor : 220 Ω/0.5W (2); 100 Ω/0.5W (1); 1KΩ/0,5W (1)
 Kapasitor : 1 nF/400 V (1); 100 nF/400 V (1)
 Op Amp (1)

IV. Langkah-Langkah Percobaan


High Pass Filter :
1. Susun rangkaian seperti pada gambar di bawah ini:

R1 100 Ω R2 1 KΩ

741
2 7
C 100nF C 1nF 6
1 nF 1
3 4

R
R3 4
220 Ω 220

2. Pasang function generator 1 vpp, 100 Hz dengan mode gelombang sinusoidal pada
kanal input dan oscillator pada kanal output.
3. Beri catu daya pada rangkaian, catat level tegangan dan frekuensi yang tertera pada
osiloskop untuk masukan frekuensi yang berbeda.

V. Data Percobaan
HIGH PASS FILTER
V/DIV T/DIV FREQUENCY
No. GAMBAR SINYAL OSILOSKOP
(Volt) (s) (Hz)

10V/DIV
5.00ms/div 100Hz

1.

2V/DIV 5.00ms/div 100Hz


VI. Analisa dan Perhitungan
Channel A
Vpp = (jumlah div vertikal) x V/Div
= 0.4 x 10V
= 4V

T = (jumlah div horizontal) x T/Div


= 2 x 0,005 s
= 0,1 s

1
F =
T
1
= = 100 Hz
0,01

Channel B
Vpp = (jumlah div vertikal) x V/Div
= 2x2V
=4V

T = (jumlah div vertikal) x T/Div


= 2,1 x 0,005 s
= 0,0105 s

1
F =
T
1
= = 95,23 Hz
0,0105

% Eror Frekuensi
F Terukur−F Terhitung
EFA =
F Terukur
100−100
= x 100 % = 0 %
100

F Terukur−F Terhitung
EFB =
F Terukur
100−95,23
= x 100 % = 4,77 %
100

Frekuensi Pole
R2
Av = +1
R1
1000
= + 1 = 11 V
100

1
Q =
3− Av
1
= = -0,125
3−11
1
Fp =
2 πRC
1
= = 7.237,9 Hz
2 π (220)(100 nF)

Analisa
Pada percobaan High Pass Filter yang telah dilakukan dapat dianalisa pada channel A
menghasilkan frekuensi 100 Hz, pada AFG juga bernilai 100 Hz dengan presentase error
sebesar 0% yang berarti pengukuran sudah dilakukan dengan tepat. Pada channel B
menghasilkan frekuensi 95,23 Hz, sedangkan di AFG frekuensi bernilai 100 Hz, dengan
demikian dihasilkan presentase error sebesar 4,77%. Penyebab terjadinya error kemungkinan
dikarenakan kurang telitinya saat melakukan percobaan atau alat percobaan yang sudah lama.

VII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan High Pass Filter yang telah dilakukan dapat didapatkan
kesimpulan bahwa, Filter berfungsi untuk melewatkan sinyal masukan dengan frekuensi
tertentu dan meredam sinyal masukan dengan frekuensi lainnya. Daerah frekuensi sinyal
masukan yang dilewatkan disebut dengan Pass Band dan daerah frekuensi sinyal masukan
yang diredam disebut Stop Band, titik peralihan antara Pass Band dan Stop Band disebut
dengan frekuensi Cut-off. Terdapat empat karakteristik filter secara umum, tetapi yang utama
adalah Low Pass Filter dan High Pass Filter. Untuk Band Pass Filter dan Band Reject Filter
merupakan gabungan dari Low Pass Filter dan High Pass Filter bedanya adalah Band Pass
Filter dimulai dari High Pass Filter kemudian Low Pass Filter, sedangkan Band Reject Filter
merupakan kebalikan dari Band Pass Filter.

Anda mungkin juga menyukai