Anda di halaman 1dari 15

Mata Pelajaran : PRE Nama : Fajar Nugrahan

Praktikum Simulasi Filter


Semester : 1 / Ganjil Kelas : XII Teknik Transmisi
Pasif: High Pass Filter
Tgl. Praktek: 18 / 08/2021

I. Tujuan

1. Dapat mengetahui jenis filter pasif.


2. Dapat merangkai Filter Pasif High Pass Filter.
3. Dapat melakukan pengujian dan analisa rangkaian Filter Pasif High Pass Filter.

II. Teori Dasar

High Pass Filter atau HPF digunakan untuk meneruskan (melalukan) frekuensi
tinggi, dan menahan frekuensi rendah. Rangkaian HPF pasif dapat dirangkai dengan
RC (resistor-kapasitor) ataupun RL (resistor-induktor). Berikut merupakan rangkaian
HPF pasif.

Gambar 1. Rangkaian High Pass Filter RC

*Gambar: https://electricalacademia.com/electronics/rc-rl-high-pass-filters/
Gambar 2. Rangkaian High Pass Filter RL

- Respon Frekuensi (Output pada HPF)


Adapun respon frekuensi atau output HPF terhadap frekuensi masukan adalah sebagai
berikut.

Gambar 3. Respon Frekuensi Rangkaian Low Pass Filter


*Gambar: https://www.samrasyid.com/2020/05/pengertian-dan-cara-kerja-low-
pass.html

Dapat dilihat pada gambar 3, bahwa ada pass band (lebar frekuensi yang
dilalukan/diteruskan), dan stop band (lebar frekuensi yang dihentikan). Frekuensi
tinggi akan diteruskan, dan frekuensi rendah akan dihentikan.
Juga terdapat yang disebut frekuensi cut-off, dimana nilai output 0,707 dari nilai
tegangan input. Adapun rumus frekuensi cut-off adalah sebagai berikut.
𝑓𝑐 = 0,707 𝑥 𝑉𝑖𝑛𝑝𝑢𝑡
Keterangan:
fc: frekuensi cut-off
V-input: tegangan input
0,707 dari Vinput sama dengan pelemahan sebesar -3dB seperti gambar berikut.

Gambar 4. Respon Frekuensi Rangkaian Low Pass Filter


*Gambar: https://www.elprocus.com/what-is-a-high-pass-filter-circuit-diagram-
characteristics-and-applications/

Atau jika kita akan menghitung frekuensi cut-off dengan komponen


pembentuknya atau Resistor-Kapasitor adalah sebagai berikut.
1
𝑓𝑐 =
2𝜋𝑅𝐶
Keterangan:
fc: frekuensi cut-off (Hz)
R: Resistor (Ω)
C: Kapasitor (F)
*Agar akhir perhitungan fc menjadi satuan Hz, maka ubah terlebih dahulu satuan R
dan C menjadi satuan asal. Konversi terlebih dahulu Resistor menjadi ohm, dan
kapasitor menjadi farad.
Untuk nilai besar penguatan tegangan (AV) maka dapat dilakukan perhitungan dengan:
𝑉𝑜𝑢𝑡
𝐴𝑉 = 20 x log
𝑉𝑖𝑛
Keterangan:
AV : frekuensi cut-off
V-out: tegangan output
V-in: tegangan input
*misal, saat kita mengukur tegangan keluaran rangkaian diperoleh 20 mV, tetapi
saat kita mengukur tegangan input diperoleh 100 mV, maka penguatan tegangannya
adalah:
𝑉𝑜𝑢𝑡 20
𝐴𝑉 = 20 x log = 20 x log = 20 𝑥 log 0,2 = 20 𝑥 (−0,69) = −13,97 𝑑𝐵
𝑉𝑖𝑛 100
Pada hasil percobaan di atas diperoleh hasil negative. Maka yang terjadi adalah adanya
pelemahan. Besar pelemahan sinyal tersebut adalah -13,97 dB.

III. Alat dan Bahan

1. Komputer atau gadget.


2. Silakan pilih salah satu software simulasi Rangkaian Elektronika. Komputer dapat
menggunakan Proteus, dan gadget dapat menggunakan electric circuit studio.
3. 1 buah Generator sinus (input)
4. 2 buah Simulator Multimeter (Pengukur input dan output)
5. R: 1K ohm
6. C: 10 nF
IV. Langkah Kerja

Software Proteus

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Susun rangkaian HPF RC sebagai berikut.
3. Ambil sinyal input sinus sesuai gambar berikut.

4. Hubungkan dengan HPF.


5. Ambil alat ukur AC voltmeter sebanyak dua buah untuk mengukur tegangan AC input
dan tegangan AC output seperti gambar berikut.

6. Hubungkan dengan rangkaian.


7. Klik dua kali pada input sinus untuk mengatur besar frekuensi dan tegangan input,
seperti pada gambar berikut.

8. Klik OK.
9. Jalankan simulasi, dan amati keluaran tegangan pada AC voltmeter (input dan
output).
10. Isi table pada bagian hasil praktek.
Software Electric Circuit Studio

1. Siapkan alat dan bahan.


2. Pilih komponen ground, resistor, kapasitor, dan sumber AC seperti gambar
berikut.
3. Setelah semua komponen dipilih, untuk menyambungkannya klik ikon pensil di

kanan bawah . Klik ikon tersebut, lalu sambungkan satu kaki komponen
dengan komponen lainnya. Untuk menyambungkan Kembali kaki komponen
lainnya, klik kembali ikon tersebut.
Berikut hasil sambungan rangkaian LPF RC dengan sumbernya.

4. Pilih alat ukur voltmeter, dengan cara menggeser pilihan komponen pada bagian
bawah hingga di pojok kanan ada tiga titik, dan pilih voltmeter.
2

5. Pilih sebanyak dua buah untuk mengukur tegangan AC input dan tegangan AC
output rangkaian HPF.
6. Sambungkan voltmeter sehingga seperti gambar berikut.

7. Atur input sinus, dengan cara, pilih komponen input sinus pada rangkaian, dan

1
Atur frekuensi pada 1 KHz.

8. Pilih OK.
9. Jalankan rangkaian dengan memilih ikon segitiga pada toolbar bagian atas.
Lalu dapat memilih run and show all.
10. Isi table pada hasil praktek.

V. Hasil Praktek

Tabel 1 Data Hasil Percobaan

Frekuensi
Amplitudo Input (V) Vin (mVolt) Vout (mVolt) AV (dB)
(KHz)
1 1 707 mV 45 mV - 24 dB
5 707 mV 215 mV - 10,34 dB
10 707 mV 380 mV - 5,4 dB
Frekuensi
Amplitudo Input (V) Vin (mVolt) Vout (mVolt) AV (dB)
(KHz)
15 707 mV 488 mV - 3,22 dB
1 20 707 mV 556 mV - 2,08 dB
25 707 mV 598 mV - 1,46 dB

Hitunglah frekuensi cut-off dari pengukuran voltmeter terhadap input. (misal pada
voltmeter bagian input terbaca 500mV, maka dapat ditulis 0,707 x 500 mV)

1. 𝑓𝑐 = 0,707 x 707 = 499,9 mV

Hitunglah frekuensi cut-off dari komponen yang dirangkai.


1 1
2. 𝑓𝑐 = 2𝜋𝑅𝐶 = 2𝑥 3,14 𝑥 1𝑘 𝑥 10𝑛𝐹 = 15,9 kHz

Dari perhitungan diatas, maka frekuensi cut-off terjadi saat tegangan sebesar 499,9
mV atau saat frekuensi sebesar 15,9 Hz.

3. Apa yang terjadi ketika sumber input diatur frekuensinya menjadi frekuensi
cut-off?

Tegangan output akan menjadi tegangan cut-off, yaitu 499,9 mV.

4. Gambarkan grafik respon frekuensi. (dapat difoto, lalu disisipkan di sini).


VI. Kesimpulan

Dari hasil praktikum besarnya Vout bergantung pada frekuensi yang masuk
(semakin besar nilai frekuensi yang masuk maka semakin besar nilai Vout-nya).
Hal ini berarti, filter hanya meloloskan frekuensi tinggi dan tidak dapat meloloskan
frekuensi rendah.

Anda mungkin juga menyukai