Anda di halaman 1dari 20

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

LABORATORIUM ELDAS

Nama : Inanda Aulia Rizqillah Kode Percobaan : D2

No. Registrasi : 19030184045 Tanggal Melakukan : 30 November 2020

Prog./Jurusan : S1 Pendidikan Fisika Kelompok : Individu

“PEMROSESAN BENTUK GELOMBANG DENGAN DIODA”


ABSTRAK
Percobaan yang berjudul “Pemrosesan Bentuk Gelombang Dengan Dioda” ini bertujuan
untuk menganalisis fungsi dioda sebagai clipping, slicing, dan clamping. Langkah percobaan
yang dilakukan antara lain membuka aplikasi Electronics Workbench pada laptop/PC, memasang
alat dan bahan dengan rangkaian seperti pada gambar percobaan, mengatur nilai masing-masing
variabel sesuai yang ditentukan, dan mencatat hasil dari bentuk gelombang tersebut. Tegangan,
frekuensi, resistor, dan jenis dioda zener sebagai variabel kontrol. Resistor dan tegangan baterai
sebagai variabel manipulasi. Bentuk gelombang sebagai variabel respon. Berdasarkan percobaan
diperoleh bahwa dioda memiliki fungsinya masing-masing tergantung jenis rangkaiannya. Untuk
dioda clipper berfungsi sebagai pemotong gelombang. Untuk dioda slicer berfungsi sebagai
pengiris gelombang. Dan untuk dioda zener memiliki batasan toleransi tegangan yang
diperbolehkan ketika melewati dioda zener tersebut, sehingga apabila tegangan yang melewati
dioda zener sudah melebihi toleransi yang diizinkan, maka dioda zener sudah tidak mampu lagi
menahan tegangan diatas ambang batas yang diizinkan dan akan mengalami breakdown atau
rusak.

Kata kunci: dioda, gelombang, zener, clipping, slicer


BAB I

METODE PERCOBAAN

1.1 Alat dan Bahan


Electronics Workbench
1. AC Voltage Source 1 buah
2. Ground 1 buah
3. Baterai (1,5V dan 3V) 2 buah
4. Dioda 1 buah
5. Dioda Zener 2 buah
6. Osiloskop 1 buah
7. Resistor (100kΩ dan 200kΩ) 2 buah
1.2 Gambar Percobaan
1.2.1 Clipper Dioda Seri

Gambar 1.2.1 Rangkaian Clipper Dioda Seri

1.2.2 Clipper Dioda Sejajar


Gambar 1.2.2 Rangkaian Clipper Dioda Sejajar
1.2.3 Biased Dioda Clipper

Gambar 1.2.3 Rangkaian Biased Dioda Clipper

1.2.4 Slicer
Gambar 1.2.4 Rangkaian Slicer

1.2.5 Clipper Dioda Zener

Gambar 1.2.5 Rangkaian Clipper Dioda Zener

1.3 Variabel Percobaan


1.3.1 Clipper Dioda Seri
 Variabel Kontrol: Tegangan dan Frekuensi
DOV: besar tegangan yang digunakan adalah 220 V dan besar frekuensi yang
digunakan adalah 1 kHz.
 Variabel Manipulasi: Resistor
DOV: besar resistor yang digunakan antara lain 100 kΩ dan 200 kΩ.
 Variabel Respon: Bentuk Gelombang
DOV: bentuk gelombang bisa diketahui melalui osiloskop
1.3.2 Clipper Dioda Sejajar
 Variabel Kontrol: Tegangan dan Frekuensi
DOV: besar tegangan yang digunakan adalah 220 V dan besar frekuensi yang
digunakan adalah 1 kHz.
 Variabel Manipulasi: Resistor
DOV: besar resistor yang digunakan antara lain 100 kΩ dan 200 kΩ.
 Variabel Respon: Bentuk Gelombang
DOV: bentuk gelombang bisa diketahui melalui osiloskop
1.3.3 Biased Dioda Clipper
 Variabel Kontrol: Tegangan, Frekuensi, dan Resistor
DOV: besar tegangan yang digunakan adalah 220 V, besar frekuensi yang
digunakan adalah 1 kHz, dan besar resistor yan digunakan adalah 100 kΩ.
 Variabel Manipulasi: Tegangan baterai
DOV: besar tegangan baterai yang digunakan antara lain 1,5 V dan 3 V.
 Variabel Respon: Bentuk Gelombang
DOV: bentuk gelombang bisa diketahui melalui osiloskop
1.3.4 Slicer
 Variabel Kontrol: Tegangan, Frekuensi, dan Resistor
DOV: besar tegangan yang digunakan adalah 220 V, besar frekuensi yang
digunakan adalah 1 kHz, dan besar resistor yan digunakan adalah 100 kΩ.
 Variabel Manipulasi: Tegangan baterai
DOV: besar tegangan baterai yang digunakan antara lain 1,5 V dan 3 V.
 Variabel Respon: Bentuk Gelombang
DOV: bentuk gelombang bisa diketahui melalui osiloskop
1.3.5 Clipper Dioda Zener
 Variabel Kontrol: Tegangan, Frekuensi, dan Jenis dioda zener
DOV: besar tegangan yang digunakan adalah 220 V, besar frekuensi yang
digunakan adalah 1 kHz, dan jenis dioda zener yang digunakan adalah model
ideal.
 Variabel Manipulasi: Resistor
DOV: besar resistor yang digunakan antara lain 100 kΩ dan 200 kΩ.
 Variabel Respon: Bentuk Gelombang
DOV: bentuk gelombang bisa diketahui melalui osiloskop
1.4 Langkah Percobaan
1.4.1 Clipper Dioda Seri
Buka aplikasi Electronics Workbench pada laptop/PC, pasang alat dan
bahan dengan rangkaian seperti pada gambar percobaan. Kemudian klik pada ikon
AC Voltage Source dan set tegangan sebesar 220 V serta frekuensi sebesar 1 kHz.
Klik pula pada ikon resistor dan set besar resistor sebesar 100 kΩ. Kemudian klik
tombol on pada pojok kanan atas dan klik ikon osiloskop sehingga tampak bentuk
gelombangnya. Apabila bentuk gelombang terlalu sulit diamati, atur time/div serta
Y position nya sehingga memudahkan pengamatan. Setelah terlihat jelas bentuk
gelombangnya, catatlah hasil dari bentuk gelombang tersebut. Lakukan percobaan
yang sama dengan mengubah nilai resistor menjadi 200 kΩ dan analisislah
perbedaannya.
1.4.2 Clipper Dioda Sejajar
Buka aplikasi Electronics Workbench pada laptop/PC, pasang alat dan
bahan dengan rangkaian seperti pada gambar percobaan. Kemudian klik pada
ikon AC Voltage Source dan set tegangan sebesar 220 V serta frekuensi sebesar 1
kHz. Klik pula pada ikon resistor dan set besar resistor sebesar 100 kΩ. Kemudian
klik tombol on pada pojok kanan atas dan klik ikon osiloskop sehingga tampak
bentuk gelombangnya. Apabila bentuk gelombang terlalu sulit diamati, atur
time/div serta Y position nya sehingga memudahkan pengamatan. Setelah terlihat
jelas bentuk gelombangnya, catatlah hasil dari bentu gelombang tersebut.
Lakukan percobaan yang sama dengan mengubah nilai resistor menjadi 200 kΩ
dan analisislah perbedaannya.
1.4.3 Biased Dioda Clipper
Buka aplikasi Electronics Workbench pada laptop/PC, pasang alat dan
bahan dengan rangkaian seperti pada gambar percobaan. Kemudian klik pada
ikon AC Voltage Source dan set tegangan sebesar 220 V serta frekuensi sebesar 1
kHz. Klik pula pada ikon resistor dan set besar resistor sebesar 100 kΩ. Dan set
besar tegangan baterai menjadi 1,5 V dengan klik ikon baterai. Kemudian klik
tombol on pada pojok kanan atas dan klik ikon osiloskop sehingga tampak bentuk
gelombangnya. Apabila bentuk gelombang terlalu sulit diamati, atur time/div
serta Y position nya sehingga memudahkan pengamatan. Setelah terlihat jelas
bentuk gelombangnya, catatlah hasil dari bentu gelombang tersebut. Lakukan
percobaan yang sama dengan mengubah nilai tegangan baterai menjadi 3 V dan
analisislah perbedaannya.
1.4.4 Slicer
Buka aplikasi Electronics Workbench pada laptop/PC, pasang alat dan
bahan dengan rangkaian seperti pada gambar percobaan. Kemudian klik pada
ikon AC Voltage Source dan set tegangan sebesar 220 V serta frekuensi sebesar 1
kHz. Klik pula pada ikon resistor dan set besar resistor sebesar 100 kΩ. Dan set
besar tegangan baterai menjadi 1,5 V dengan klik ikon baterai. Kemudian klik
tombol on pada pojok kanan atas dan klik ikon osiloskop sehingga tampak bentuk
gelombangnya. Apabila bentuk gelombang terlalu sulit diamati, atur time/div
serta Y position nya sehingga memudahkan pengamatan. Setelah terlihat jelas
bentuk gelombangnya, catatlah hasil dari bentu gelombang tersebut. Lakukan
percobaan yang sama dengan mengubah nilai tegangan baterai menjadi 3 V dan
analisislah perbedaannya.
1.4.5 Clipper Dioda Zener
Buka aplikasi Electronics Workbench pada laptop/PC, pasang alat dan
bahan dengan rangkaian seperti pada gambar percobaan. Kemudian klik pada
ikon AC Voltage Source dan set tegangan sebesar 220 V serta frekuensi sebesar 1
kHz. Klik pula pada ikon resistor dan set besar resistor sebesar 100 kΩ. Atur jenis
dioda zener menjadi model ideal. Kemudian klik tombol on pada pojok kanan atas
dan klik ikon osiloskop sehingga tampak bentuk gelombangnya. Apabila bentuk
gelombang terlalu sulit diamati, atur time/div serta Y position nya sehingga
memudahkan pengamatan. Setelah terlihat jelas bentuk gelombangnya, catatlah
hasil dari bentu gelombang tersebut. Lakukan percobaan yang sama dengan
mengubah nilai resistor menjadi 200 kΩ dan analisislah perbedaannya.
BAB II
DATA DAN ANALISIS
2.1 Data
2.1.1 Clipper Dioda Seri

Percobaan Bentuk Gelombang


R1 = 100 kΩ

R2 = 200 kΩ

2.1.2 Clipper Dioda Sejajar

Percobaan Bentuk Gelombang


R1 = 100 kΩ

R2 = 200 kΩ

2.1.3 Biased Dioda Clipper


R = 100 kΩ

Percobaan Bentuk Gelombang


Baterai 1 = 1,5 V

Baterai 2 = 3 V

2.1.4 Slicer
R = 100 kΩ

Percobaan Bentuk Gelombang


Baterai 1 = 1,5 V

Baterai 2 = 3 V

2.1.5 Clipper Dioda Zener

Percobaan Bentuk Gelombang


R1 = 100 kΩ

R2 = 200 kΩ

2.2 Analisis Data


Pada percobaan ini terdapat 5 macam percobaan dengan rangkaian yang berbeda.
Rangkaian dibentuk seperti pada gambar percobaan dan dikontrol nilai tegangan dan
frekuensinya masing-masing sebesar 220 V dan 1 kHz. Kemudian bentuk gelombang akan
dapat terlihat melalui osiloskop.
2.2.1 Clipper Dioda Seri
Pada percobaan pertama, nilai resistor yang dimanipulasi sebesar 100 kΩ dan 200
kΩ. Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan pada Elecronics Workbench
diperoleh bentuk gelombang seperti yang tercantum pada tabel data 2.1.1.
Gelombang yang berada di atas adalah gelombang yang menunjukkan sinyal input,
sedangkan gelombang yang berada di bawah adalah gelombang yang menunjukkan
sinyal output. Dari gambar tersebut, terlihat bahwa ada perbedaan antara bentuk
sinyal input dan bentuk sinyal output. Pada sinyal input, bentuk gelombangnya
penuh. Sedangkan pada sinyal output, bentuk gelombangnya terpotong hanya pada
bagian bawah gelombang saja. Hal ini dikarenakan adanya cut in voltage V0 dan oleh
karena kecenderungan karakteristik dioda. Dari tabel data 2.1.1 pun dapat dilihat
pengaruh besar RL terhadap bentuk sinyal output yang dihasilkan. Pada percobaan
yang saya lakukan, tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua nilai RL tersebut.
Bentuk sinyal outputnya hampir sama, sehingga menurut saya diperlukan data yang
lebih untuk mengetahui pengaruh RL terhadap bentuk sinyal output tersebut.
Seharusnya, nilai RL akan mempengaruhi banyaknya gelombang terdistorsi. Semakin
besar nilai RL nya, maka gelombang akan semakin mengalami distorsi.
2.2.2 Clipper Dioda Sejajar
Pada percobaan kedua, bentuk rangkaian yang dipakai hampir sama seperti pada
percobaan pertama, akan tetapi diganti dari yang semula seri menjadi sejajar.
Adapun nilai resistor yang dimanipulasi sebesar 100 kΩ dan 200 kΩ juga.
Berdasarkan percobaan yang telah saya lakukan pada Elecronics Workbench
diperoleh bentuk gelombang seperti yang tercantum pada tabel data 2.1.2.
Gelombang yang berada di atas adalah gelombang yang menunjukkan sinyal input,
sedangkan gelombang yang berada di bawah adalah gelombang yang menunjukkan
sinyal output. Dari gambar tersebut, terlihat bahwa ada perbedaan antara bentuk
sinyal input dan bentuk sinyal output. Pada sinyal input, bentuk gelombangnya
penuh. Sedangkan pada sinyal output, bentuk gelombangnya terpotong hanya pada
bagian atas gelombang saja. Hal ini dikarenakan resistor R L dan dioda membentuk
suatu pembagi tegangan (Voltage Devider). Dari tabel data 2.1.2 pun dapat dilihat
pengaruh besar RL terhadap bentuk sinyal output yang dihasilkan. Pada percobaan
yang saya lakukan, tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua nilai RL tersebut.
Bentuk sinyal outputnya hampir sama, sehingga menurut saya diperlukan data yang
lebih untuk mengetahui pengaruh RL terhadap bentuk sinyal output tersebut.
2.2.3 Biased Dioda Clipper
Pada percobaan ketiga, bentuk rangkaiannya hampir sama dengan percobaan
kedua, hanya saja ditambah baterai pada rangkaian. Adapun nilai tegangan baterai
yang dimanipulasi sebesar 1,5 V dan 3 V. Berdasarkan percobaan yang telah saya
lakukan pada Elecronics Workbench diperoleh bentuk gelombang seperti yang
tercantum pada tabel data 2.1.3. Gelombang yang berada di atas adalah gelombang
yang menunjukkan sinyal input, sedangkan gelombang yang berada di bawah adalah
gelombang yang menunjukkan sinyal output. Dari gambar tersebut, terlihat bahwa
ada perbedaan antara bentuk sinyal input dan bentuk sinyal output. Pada sinyal input,
bentuk gelombangnya penuh. Sedangkan pada sinyal output, bentuk gelombangnya
terpotong hanya pada bagian atas gelombang saja. Hal ini dikarenakan rangkaian
biased dioda clipper bekerja membuang semua sinyal di atas level +V, sehingga yang
terlihat hanyalah sinyal di bawah level +V. Dari tabel data 2.1.3 pun dapat dilihat
pengaruh besar RL terhadap bentuk sinyal output yang dihasilkan. Pada percobaan
yang saya lakukan, tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua nilai RL tersebut.
Bentuk sinyal outputnya hampir sama, sehingga menurut saya diperlukan data yang
lebih untuk mengetahui pengaruh RL terhadap bentuk sinyal output tersebut.
2.2.4 Slicer
Pada percobaan keempat, bentuk rangkaiannya hampir sama dengan percobaan
ketiga, akan tetapi polaritas baterai dibalik. Adapun nilai tegangan baterai yang
dimanipulasi sebesar 1,5 V dan 3 V juga. Berdasarkan percobaan yang telah saya
lakukan pada Elecronics Workbench diperoleh bentuk gelombang seperti yang
tercantum pada tabel data 2.1.4. Gelombang yang berada di atas adalah gelombang
yang menunjukkan sinyal input, sedangkan gelombang yang berada di bawah adalah
gelombang yang menunjukkan sinyal output. Dari gambar tersebut, terlihat bahwa
ada perbedaan antara bentuk sinyal input dan bentuk sinyal output. Pada sinyal input,
bentuk gelombangnya penuh. Sedangkan pada sinyal output, bentuk gelombangnya
terpotong hanya pada bagian atas gelombang saja. Hal ini dikarenakan sinyal input
yang diiris adalah keseluruhan pada bagian positifnya dan sebagian pada bagian
negatifnya sehingga hanya menyisakan puncak tegangan pada daerah negatif saja.
Dari tabel data 2.1.4 pun dapat dilihat pengaruh besar RL terhadap bentuk sinyal
output yang dihasilkan. Pada percobaan yang saya lakukan, tidak ada perbedaan
yang signifikan dari kedua nilai RL tersebut. Bentuk sinyal outputnya hampir sama,
sehingga menurut saya diperlukan data yang lebih untuk mengetahui pengaruh R L
terhadap bentuk sinyal output tersebut.
2.2.5 Clipper Dioda Zener
Pada percobaan kelima, jenis dioda nya diubah menjadi dioda zener dan nilai
resistor yang dimanipulasi sebesar 100 kΩ dan 200 kΩ juga. Berdasarkan percobaan
yang telah saya lakukan pada Elecronics Workbench diperoleh bentuk gelombang
seperti yang tercantum pada tabel data 2.1.5. Gelombang yang berada di atas adalah
gelombang yang menunjukkan sinyal input, sedangkan gelombang yang berada di
bawah adalah gelombang yang menunjukkan sinyal output. Dari gambar tersebut,
terlihat bahwa tidak ada perbedaan antara bentuk sinyal input dan bentuk sinyal
output. Akan tetapi seharusnya pada dioda zener bertindak seperti rangkaian clipper
dioda yang bias dengan tegangan bias yang sama dengan tegangan brakdown zener.
Dalam rangkaian ini selama setengah positif dari bentuk gelombang, dioda zener
dibiaskan terbalik sehingga bentuk gelombang terpotong pada tegangan zener.
Perbedaan antara percobaan dengan teori ini bisa saja terjadi dikarenakan
ketidaktelitian praktikan dalam merangkai percobaan. Dari tabel data 2.1.5 pun dapat
dilihat pengaruh besar RL terhadap bentuk sinyal output yang dihasilkan. Pada
percobaan yang saya lakukan, tidak ada perbedaan yang signifikan dari kedua nilai
RL tersebut. Bentuk sinyal outputnya hampir sama, sehingga menurut saya
diperlukan data yang lebih untuk mengetahui pengaruh R L terhadap bentuk sinyal
output tersebut.
2.3 Evaluasi dan Pertanyaan
1. Pada percobaan 1 (clipper dioda seri) dan percobaan 2 (clipper dioda sejajar), adakah
perbedaan pada sinyal outputnya? Mengapa demikian, Jelaskan!
 Ya, ada. Pada percobaan 1 sinyal outputnya terpotong hanya pada bagian bawah
gelombang saja. Sedangkan pada percobaan 2 sinyal outputnya terpotong hanya
pada bagian atas gelombang saja. Hal ini dikarenakan dioda pada rangkaian
clipper dioda seri dan clipper dioda sejajar memiliki perbedaan fungsi. Pada
rangkaian clipper dioda seri fungsi dioda sebagai pemotong gelombang negatif,
sedangkan pada rangkaian clipper dioda sejajar fungsi dioda sebagai pemotong
gelombang positif.
2. Efek apa yang timbul akibat bergantian R pada rangkaian clipper (percobaan 1 dan
percobaan 2)?
 Pada percobaan yang saya lakukan, tidak terlihat efek dari bergantinya nilai R.
Sehingga menurut saya diperlukan data yang lebih untuk mengetahui pengaruh R
terhadap bentuk sinyal output tersebut. Seharusnya, nilai R akan mempengaruhi
banyaknya gelombang terdistorsi. Semakin besar nilai R nya, maka gelombang
akan semakin mengalami distorsi.
3. Pada percobaan 3 dan 4 adakah perbedaan pada sinyal outputnya? Mengapa demikian,
Jelaskan!
 Dari percobaan yang saya lakukan tidak ada perbedaan. Pada percobaan 3 sinyal
output yang dihasilkan terpotong hanya pada bagian atas gelombang saja. Hal ini
dikarenakan rangkaian biased dioda clipper bekerja membuang semua sinyal di
atas level +V, sehingga yang terlihat hanyalah sinyal di bawah level +V. Pada
percobaan 4 sinyal output yang dihasilkan juga sama dengan percobaan 3. Hal ini
dikarenakan sinyal input yang diiris adalah keseluruhan pada bagian positifnya
dan sebagian pada bagian negatifnya sehingga hanya menyisakan puncak
tegangan pada daerah negatif saja.
4. Apakah yang akan terjadi jika tegangan input lebih kecil dari tegangan zener?
 Apabila dioda zener dilewati tegangan yang masih dalam toleransi yang
diizinkan, maka tegangan yang ada pada dioda zener akan disesuaikan. Namun
ketika tegangan yang melewati dioda zener sudah melebihi toleransi yang
diizinkan, maka dioda zener sudah tidak mampu lagi menahan tegangan diatas
ambang batas yang diizinkan. Sebagai akibatnya, kondisi dioda zener akan
mengalami breakdown atau rusak. Hal ini dikarenakan dioda zener memiliki
batasan toleransi tegangan yang diperbolehkan ketika melewati dioda zener
tersebut.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang dilakukan pada Electronics Workbench, diperoleh bahwa


dioda memiliki fungsinya masing-masing tergantung jenis rangkaiannya. Untuk dioda
clipper berfungsi sebagai pemotong gelombang. Pada rangkaian clipper dioda seri fungsi
dioda sebagai pemotong gelombang negatif, sedangkan pada rangkaian clipper dioda sejajar
fungsi dioda sebagai pemotong gelombang positif. Untuk dioda slicer berfungsi sebagai
pengiris gelombang. Pada percobaan, sinyal input yang diiris adalah keseluruhan pada
bagian positifnya dan sebagian pada bagian negatifnya sehingga hanya menyisakan puncak
tegangan pada daerah negatif saja. Dan untuk dioda zener memiliki batasan toleransi
tegangan yang diperbolehkan ketika melewati dioda zener tersebut, sehingga apabila
tegangan yang melewati dioda zener sudah melebihi toleransi yang diizinkan, maka dioda
zener sudah tidak mampu lagi menahan tegangan diatas ambang batas yang diizinkan dan
akan mengalami breakdown atau rusak.

3.2 Saran

Sebelum melakukan percobaan ini diharap sudah memahami konsep materinya dengan
baik, sehingga dapat memudahkan ketika melakukan percobaan.
LAMPIRAN
1. Clipper Dioda Seri
 R = 100 kΩ

 R = 200 kΩ

2. Clipper Dioda Sejajar


 R = 100 kΩ

 R = 200 kΩ
3. Biased Dioda Clipper
 V = 1,5 V

 V=3V

4. Slicer
 V = 1,5 V
 V=3V

5. Clipper Dioda Zener


 R = 100 kΩ

 R = 200 kΩ

Anda mungkin juga menyukai