Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

DIODA GERMANIUM
Pada percobaan pertama digunakan dioda transparan dengan gelang berwarna jingga.
Percobaan dilakukan dengan mengukur kuat arus yang masuk dalam rangkaian (Id) dengan
beda potensial (Vdd) yang berbeda. Pengukuran tersebut dilakukan untuk tegangan maju
(forward bias) dan dan tegangan terbalik (reverse bias). Dari hasil pengukuran Vdd dan Id
tersebut akan dilakukan analisis menggunakan grafik hubungan Vdd dan Id, seperti yang
terlihat di bawah ini,

GRAFIK DIODA GERMANIUM (FORWARD BIAS) y = 0.0526x - 0.015


R² = 0.9513
0.35
0.30
0.25
0.20
Id

0.15
0.10
0.05
0.00
-0.05 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00
Vdd

Pada kurva forward bias, akan ditentukan nilai Vab, dimana arus dioda mulai mengalir
pada tegangan Vab tersebut. Penentuan Vab dapat menggunakan persamaan Vdd=Vab+I.RL
atau dapat ditulis,
1 𝑉𝑎𝑏
𝐼= 𝑉𝑑𝑑 −
𝑅𝐿 𝑅𝐿
Dimana persamaan tersebut setara dengan persamaan garis luirus yang dihasilkan oleh
kurva Vdd-Id, yaitu 𝑦 = 𝑚𝑥 − 𝑐.
nilai Vab dapat ditentukan dengan persamaan,
𝑉𝑎𝑏
=𝑐
𝑅𝐿
𝑉𝑎𝑏 = 𝑅𝐿 . 𝑐
1
=𝑚
𝑅𝐿
1
𝑅𝐿 =
𝑚
1 𝑐
Jadi, 𝑉𝑎𝑏 = .𝑐 = 𝑚
𝑚

Untuk grafik dioda germanium (forward bias) di atas didapatkan nilai Vab=0,288 volt.
Seehingga pada Vab 0,288 volt arus dioda mulai mengalir. Hasil tersebut sedikit berbeda
dengan dasar teori, dimana pada dasar teori dijelaskan bahwa pada dioda germanium arus
mulai mengalir pada tegangan ≥0,3 volt DC. Perbedaan tersebut dipengaruhi beberapa faktor
diantaranya, penjepitan konektor kurang rapat sehingga arus yang mengalir kurang maksimal
dan kualitas dioda yang kurang baik.

y = 0.0005x - 0.0068
GRAFIK DIODA GERMANIUM (REVERSE BIAS) R² = 0.2541
0.00
-12.00 -10.00 -8.00 -6.00 -4.00 -2.00 0.00
0.00

0.00
Id

-0.01

-0.01

-0.01

-0.01
Vdd

Untuk reverse bias pada dioda silikon, diperoleh nilai Id negatif pada Vdd negatif. Hal
ini menunjukkan bahwa, saat Vdd negatif, arus dioda yang mengalir adalah kecil sekali. Hasil
tersebut sesuai dengan dasar teori, dimana jika dioda diberi tegangan balik (reverse bias)
maka pada kondisi tersebut dioda tidak menghantar (memiliki tahanan dalam tinggi sehingga
arus sulit mengalir).
Gambar diatas adalah gambar grafik dari diode germanium yang diperoleh dengan
menggunakan osiloskop. Menggambarkan kurva karakteristik diode dengan osiloskop
dilakukan dengan merangkai diode pada sumber tegangan AFG, resistor, channel X dan
Channel y pada osiloskop. Setelah semua terangkai dengan benar, maka akan diperoleh grafik
seperti diatas.
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa kurva mulai naik pada tegangan 0,4 pada sumbu
X. hal ini sesuai dengan teori dimana pada diode tersebut kurva mulai naik pada tegangan
≥0,3. Menurut teori, jenis bahan diode dengan tegangan ≥0,3 merupakan karakteristik pada
diode germanium.
DIODA SILIKON
Pada percobaan kedua digunakan dioda berwarna hitam bergelang putih. Percobaan
dilakukan dengan mengukur kuat arus yang masuk dalam rangkaian (Id) dengan beda
potensial (Vdd) yang berbeda. Pengukuran tersebut dilakukan untuk tegangan maju (forward
bias) dan dan tegangan terbalik (reverse bias). Dari hasil pengukuran Vdd dan Id tersebut
akan dilakukan analisis menggunakan grafik hubungan Vdd dan Id, seperti yang terlihat di
bawah ini,
y = 0.0565x - 0.0386
GRAFIK DIODA SILIKON (FORWARD BIAS) R² = 0.92
0.35
0.30
0.25
0.20
0.15
Id

0.10
0.05
0.00
-0.05 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00

-0.10
Vdd

Pada kurva forward bias, akan ditentukan nilai Vab, dimana arus dioda mulai mengalir
pada tegangan Vab tersebut. Penentuan Vab pada dioda silikon sama seperrti penentuan Vab
pada dioda germanium, yaitu
1 𝑐
𝑉𝑎𝑏 = .𝑐 =
𝑚 𝑚
Untuk grafik dioda silikon (forward bias) di atas didapatkan nilai Vab=0,678 volt.
Seehingga pada Vab 0,678 volt arus dioda mulai mengalir. Hasil tersebut sedikit berbeda
dengan dasar teori, dimana pada dasar teori dijelaskan bahwa pada dioda silikon arus mulai
mengalir pada tegangan ≥0,7 volt DC. Perbedaan tersebut dipengaruhi beberapa faktor
diantaranya, penjepitan konektor kurang rapat sehingga arus yang mengalir kurang maksimal
dan kualitas dioda yang kurang baik.
y = 0.0314x + 0.0349
GRAFIK DIODA SILIKON (REVERSE BIAS) R² = 0.9833

0.05

0
-12.00 -10.00 -8.00 -6.00 -4.00 -2.00 0.00
-0.05

-0.1
Id

-0.15

-0.2

-0.25

-0.3

-0.35
Vdd

Untuk reverse bias pada dioda silikon, diperoleh nilai Id negatif pada Vdd negatif. Hal
ini menunjukkan bahwa, saat Vdd negatif, arus dioda yang mengalir adalah kecil. Hasil
tersebut sesuai dengan dasar teori, dimana jika dioda diberi tegangan balik (reverse bias)
maka pada kondisi tersebut dioda tidak menghantar (memiliki tahanan dalam tinggi sehingga
arus sulit mengalir).

Gambar diatas adalah gambar grafik dari diode germanium yang diperoleh dengan
menggunakan osiloskop. Menggambarkan kurva karakteristik diode dengan osiloskop
dilakukan dengan merangkai diode pada sumber tegangan AFG, resistor, channel X dan
Channel y pada osiloskop. Setelah semua terangkai dengan benar, maka akan diperoleh grafik
seperti diatas.
Pada grafik diatas dapat dilihat bahwa kurva mulai naik pada tegangan 0,8 pada sumbu
X. hal ini sesuai dengan teori dimana pada diode tersebut kurva mulai naik pada tegangan
≥0,7. Menurut teori, jenis bahan diode dengan tegangan ≥0,7 merupakan karakteristik pada
diode silicon.

Kesimpulan.
Berdasarkan hasil percobaan, dapat disimpulkan bahwa
1. Untuk menggambarkan grafik karakteristik pada diode dengan pengukuran yaitu
dengan cara merangkai seri adaptor, diode dan resistor. Kemudian mengukur kuat
arus(Id) yang diperoleh dengan memanipulasi Vdd (tegangan pada adaptor)
2. Berdasarkan kurva yang diperoleh, dapat kita tentukan bahan pembuat diode tersebut
yaitu jika hubungan grafik Vdd dan Id naik pada tegangan ≥0,3 merupakan diode
germanium. Sedangkan jika naik pada tegangan ≥0,7 merupakan diode silicon
3. Menggambarkan grafik dengan osiloskop dapat dilakukan dengan, merangkai alat
sesuai rancangan percobaan dan mengatur osiloskop pada chanel X-Y. maka, akan
muncul grafik pada layar osiloskop dan dapat di tentukan karakteristik pada diode
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai