Anda di halaman 1dari 8

Amperemeter

Nama Anggota :

Firda Mardatillah (14030184007)

Dzurotun Nafisyah (14030184027)

Sulistyowatiningsih (14030184045)

Erlina Nurlaili M. (14030184047)


Pengertian amperemeter

Amperemeter merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengukur arus listrik. Untuk
menggunakan alat ini adalah dengan cara memutuskan aliran pada sirkuit dan menyelipkan
amperemeter pada tempat yang telah terputus tadi. Amperemeter menurut jenisnya mempunyai
dua jenis yaitu amapremeter analog dan juga amperemeter digital. Amperemeter digital
merupakan jenis amperemeter yang cara penggunaanya cukup sederhana. Pada amperemeter
digital kita sudah tidak perlu lagi melakukan penghitungan, cukup dengan melihat angka hasil
pengukuran yang akan tertera pada layar lcd. Hal ini disebabkan adanya sebuah alat yang akan
mengkonfersikan hasil nilai pengukuran ke dalam layar 7 segmen yang langsung dapat dinilai
hasil pengukuranya tanpa harus menghitungnya.

Prinsip Kerja

Gerakan dasar pada amperemeter analog pada arus searah (dc ammeter) adalah galvanometer
PMMC. Karena gulungan kumparan dari sebuah gerakan dasar yang kecil dan ringan, maka alat
ini hanya dapat mengalirkan arus yang kecil. Apabila akan digunakan ke dalam arus yang besar,
maka arus tersebut perlu dialirkan ke sebuah tahanan yang disebut sebagai shunt. Tahanan shunt
dapat dtentukan dengan menerapkan analisa rangkaian konvensionalnya.

Penurunan tahanan shunt parallel terhadap amperemeter dapat dituliskan sebagai berikut :

Atau

Karena ; maka:

Tahanan shunt terbuat dari sebuah kawat tahanan yang memiliki temperatur konstan dan
ditempatkan di dalam instrumen atau sebuah shunt luar (manganin atau konstantan) yangn
memiliki tahanan yang sangat rendah. Tahanan shunt ini terdiri dari lempengan-lempengan
bahan resistip yang disusun berjarak sama dan masing-masing ujungnya dilas ke sebuah batang
tembaga. Bahan ini memiliki koefisien temperatur yang sangat rendah dan memberikan efek
termolistik yang kecil terhadap tembaga karena shunt ini biasa digunakan untuk mengukur arus
yang sangat besar.

Batas ukur dari ampermeter sendiri masih dapat diperbesar dengan menggunakan sejumlah
tahanan shunt yang dapat dipilih dengan menggunakan sakelar rangkuman (range swicth). Alat
ini sendiri disebuut sebagai amperemeter rangkuman ganda (multirange ammeter). Alat ini
mempunyai sakelar yang memiliki posisi ganda dari jenis menyambung sebelum memutuskan
(make-before-break), sehingga alat pencatat tidak akan rusak.

Penggunaan shunt universal atau shunt ayrton akan mencegah kemungkinan pemakaian alat ukur
tanpa tahanan shunt. Maka keuntungan yang dapt diperoleh adalah nilai tahanan total yang
seidkit lebih besar.

Seperti diketahui sebelumnya, prinsip kerja dari galvanometer adalah dengan mengukur gaya
yang bekerja pada medan magnet dan kuparan berarus. Galvanometer sendri merupakan sebuah
alat yang menggunakan alat yang menggunakan medan magnet untuk mendeteksi besar arus
yang mengalir. Konstruksi dari galvanometer sederhana sekali yaitu berupa kumparan yang
terhubung dengan sebuah jarum penunjuk yang diletakkan diantara dua kutub magnet permanent.

Untuk menyatakan sensitifitas galvanometer, umumnya digunakan tiga definisi, yaitu :

1. sensitifitas arus (current sensitifity );


2. sensifitas tegangan ( voltage sensitifity );
3. sensitifitas mega-ohm (megohm sensitifity).

Sensitifitas arus ( current sensitifity ) didefinisikan sebagai perbandingan penyimpangan (


defleksi ) galvanometer terhadap arus yang menghasilkan definisi tersebut. Biasanya arus
dinyatakan dalam microampere dan defleksi dalam millimeter. Bagi galvanometer yang skalanya
tidak dikalibrasi dalam millimeter, defleksi dapat dinyatakan dalam bagian skala. Sensitifitas
arus dirumuskan sebagai berikut :

d = defleksi galvanometer dalam bagian skala atau mm

i = arus galvanometer A

Sensitifitas tegangan ( voltage sensitifity ) didefinisikan sebagai perbandingan defleksi


galvanometer terhadap tegangan yang menghasilkannya. Oleh karena dirumuskan sebagai
berikut :
d = defleksi galvanometer dalam bagian skala atau mm

V = tegangan yang diberikan ke galvanometer dalam V

Biasanya galvanometer tidak lepas dari tahanan redam kritisnya atau disebut juga sebagai
CDRX (Critical Damping Resistance Eksternal), dan kebanyakan pabrik menyatakan sensitifitas
tegangan galvanometer dalam mm/mV.

Selanjutnya adalah sensitifitas megaohm (megohm sensitifity) didefinisikan sebagai tahanan


yang dihubungkan secara seri dengan galvanometer agar menghasilkan defleksi sebesar satu
bagian skala tegangan 1 V apabila dimasukan ke rangkaian tersebut.

d = defleksi galvanometer dalam bagian skala atau mm

I = arus galvanometer dalam A

Cara kerja dari kumparan galvanometer tersebut terjadi ketika ada sejumlah arus yang mengalir
melalui kumparan tersebut, maka akan terjadi gaya tolak kumparan terhadap magnet. Karena
kumparan tadi dapat bergerak maka kumparan tersebut akan menyimpang. Penyimpangan ini
akan sesuai dengan besarnya arus yang mengalir pada kumparan tersebut.Besarnya simpangan
dapat terlihat dari simpangan jarum. Untuk mengembalikan posisi jarum ke posisi semula maka
dipasang sebuah pegas.

Karakteristik yang harus diperhatikan dalam galvanometer dalam pemakaian yang lebih komplek
antara lain torsi, kerapan fluks dalam senjang udara, luas efektif dari kumparan, jumlah lilitan
dan lain-lain. Catatan penting dalam penggunaan galvanometer adalah arus maksimum yang
mampu dilewatkan oleh galvanometer biasanya sangat kecil dalam orde miliAmpere (mA). arus
maksimum yang mampu dilewatkan oleh galvanometer dapat dilihat melalui simpangan jarum.
Namun apabila arus yang akan dilewatkan terlalu besar maka galvanometer akan rusak.

Jadi, galvanometer dapat digunakan langsung untuk mengukur kuat arus searah yang kecil. Maka
semakin besar arus yang melewati kumparan semakin besar semakin besar simpangan yang
terjadi pada galvanometer. Amperemeter mempunyai hambatan dalam yang sangat kecil.
Amperemeter memiliki batas ukur yang berbeda-beda yaitu dalam Ampere (A), mili Ampere
(mA), ataupun dalam microampere.

Bagian-bagian dari amperemeter


Amperemeter terdiri dari beberapa bagian antara lain :

Jarum penunjuk skala (pada amperemeter analog)

Jarum ini terpasang pada kumparan yang bergerak (moving coil) sehingga dapat bergerak
berdasarkan peredaran arus yang masuk dalam moving coil. Jarum tersebut mempunyai fungsi
penunjuk besaran aus yang terukur dimana akan bergerak dan berhenti pada skala yang sesuai
dengan besaran yang diukur.

Probe

Berfungsi untuk menentukan polaritas amperemeter. Selain itu probe juga digunakan untuk
menentukan kutub positif amperemeter.

Kalibrator

Berfungsi untuk menentukan kalibrasi atau penunjukan skala pada anga nol (0) dengan
tepat,segaris dengan jarum penunjuk skala.

Ground

Berfungsi untuk menentukan kutub negatif dari amperemeter.

Cermin pemantul

Berada pada papan skala yang ditunjukan sebagai panduan untuk ketepatan pembacaan skala.

Prosedur pengukuran

Prosedur pengukuran pada amperemeter antara lain sebagai berikut :

Pastikan bahwa jarum penunjuk skala berada tepat satu garis dengan angka nol (0) pada
skala (pada amperemeter analog).
Memasang seri ampermeter dengan hambatan
Memasang kabel negative (berwarna hitam) di ground ampermeter, dan kabel positif
(berwarna merah) pada probe amperemeter.
Membaca penunjukkan arus pada papan skala arus sesuai dengan posisi jarum penunjuk
skala.

Cara Pengukuran Skala Amperemeter

Setelah dihubungkan dengan kabel negative dan kebel positif maka jarum amperemeter akan
menunjukkan angka tertentu, maka jarum penunjuk skala akan menunjukkan angka tertentu.
Cara pengukuran yaitu:


Contoh pengukuran amperemeter:

Jika pada skala tertulis angka dari 0 sampai dengan 100. saat jarum amperemeter menunjukkan
angka 50, dengan probe 5A maka:

berarti kuat arus yang mengalir hanya 2,5A.

Cara Membaca Pengkuran Amperemeter

Hal yang harus diperhatikan di dalam pembacaan skala amperemeter adalah dengan
memperhatikan jarum penunjuk skala. Jarum penunjuk skala akan menujuk pada skala yang
terletak pada papan skala. Pembacaan skala dilakukan tegak lurus dimana bayangan jarum pada
cermin harus satu garis dengan jarum penunjuk, maksudnya agar tidak terjadi penyimpangan
dalam membaca. Namun berbeda dengan amperemeter digital. Amperemeter digital akan
langsung menunjukan pembacaan nilai yang tertera pada layar tanpa kita harus menghitungnya.

Perawatan/maintenance

Ada beberapa hal yang juga harus diperhatikan di dalam penggunaan amper meter, antara lain
yaitu :

1. jangan sekali-kali menghubungkan amperemeter langsung ke sumber tegangan. Hal ini


disebabkan karena tahanannya sangat rendah maka amperemeter ini akan mengalirkan
arus yang tinggi sehingga berkemungkinan besar akan merusak alat ini. Dan sebuah
amperemeter harus selalu dihubungkan secar seri terhadap hambatan/beban yang mampu
membatasi arus.
2. Periksa polaritas yang tepat. Polaritas yang terbalik akan menyebabkan defleksi yang
berlawanan yang juga berkemungkinan besar dapat merusak jarum penunjuk.
3. Apabila hendak menggunakan amperemeter dengan rangkuman ganda, mula-mula
gunakanlah rangkuman yang tertinggi lalu kemudian turunkan hingga memperoleh
defleksi atau penyimpangan.

HUKUM OHM

Tujuan : Menentukan hubungan tegangan dan kuat arus listrik


Alat dan Bahan :

1. Volt meter
2. Ampere meter
3. Power supply
4. Hambatan
5. Kabel penghubung

Kajian Teori : Hukum OHM

Yang menyatakan bahwa hambatan komponen listrik adalah konstan asalkan suhu dijaga tetap
secara umum hambatan jenis bahan berubah ketika suhunya berubah, kuat arus yang melalui
suatu konduktor OHM adalah sebanding ( berbanding lurus ) dengan beda potensial antara
ujung-ujung konduktor asalkan suhu konduktor tetap. Jadi kesimpulannya bahwa hambatan
kawat bertambah jika suhunya naik.

Cara kerja :

Uji coba volt meter dan ampere meter yang dipasang pada satu rangkaian

1. Menghubungkan kabel kabel dari power supply ke hambatan ampere meter lalu
kembali ke power supply yang dipasang seri.
2. Memasang Voltmeter dengan menghubungkan kabel ke hambatan yang di pasang dengan
paralel.
3. Selanjutnya menghidupkan power supply dan memperhatikan angka yang ditunjuk oleh
jarum, baik pada pengukuran voltmeter maupun ampere meter.

DATA

1. A. Volt Meter

No Skala yang ditunjuk V


1 30 3 Volt
2 62 6,2 Volt
3 94 9,4 Volt

1. B. Ampere Meter

No Skala yang ditunjuk I


1 2 0,02 A
2 4 0,04 A
3 6 0,06 A

1. C. OHM
No V I V/I
1 3 0,02 150
2 6,2 0,04 155
3 9,4 0,06 156

Lampiran

Kesimpulan

Semakin besar tegangan listrik (V) semakin besar kuat arus ( I ). Tegangan berbanding lurus
dengan kuat arus V I

tetap =R Hukum OHM

Anda mungkin juga menyukai