Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR

PERCOBAAN 4 : KARAKTERISTIK DIODA

Di susun oleh :

Nama : Shintya Azzahra

NIM : A1C319026

Dosen Pengampu :

Fibrika Rahmat Basuki, S.Pd., M.Pd.

LABORATORIUM PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS JAMBI

2020
I. JUDUL : KARAKTERISTIK DIODA

II. HARI/TANGGAL : Sabtu / 24 Oktober 2020

III. TUJUAN
1. Setelah melakukan praktikum, mahasiswa dapat mengidentifikasi
karakteristik dioda.
2. Setelah melakukan praktikum, mahasiswa dapat menganalisis
rangkaian bias maju dan bias mundur pada dioda.
3. Setelah melakukan praktikum, mahasiswa dapat melukiskan grafik
karakteristik dioda dengan benar.

IV. LANDASAN TEORI

Dioda merupakan komponen elektronika non-linier yang sederhana.


Struktur dasar diode berupa bahan semikonduktor type P yang disambung dengan
bahan type N. pada ujung bahan type P dijadikan terminal Anoda (A) dan ujung
lainnya katoda (K), sehingga dua terminal inilah yang menyiaratkan nama diode.
Operasi diode ditentukan oleh polaritas relative kaki anoda terhadap kaki katoda.
Karakteristik diode terdiri atas kurva maju dan kurva mundur. Pada bias maju arus
mengalir dengan besar sedangkan pada bias mundur yang mengalir hanya arus
bocor kecil (Surjono, 2007 : 1).
Dioda merupakan piranti elektronika berfungsi sebagai penyearah arus
yaitu dari anoda ke katoda dan tidak sebaliknya. Piranti ini sangat penting dalam
rangkaian elektronika karena sifatnya yang dapat menghantarkan arus pada panjar
maju (foward bias) dan menghambat arus pada panjar mundur (reverse bias). Pada
proses pembuatannya, dioda dibuat dari kombinasi oleh dua material utama yaitu
tipe-n dan tipe-p, dimana elektron terdapat pada bahan tipe-n sedangkan lubang
(hole) terdapat pada bahan tipe-p. Dioda membutuhkan tegangan panjar untuk
mengalirkan arus dalam pengoperasiannya yaitu panjar maju (forward bias) dan
panjar mundur (reverse bias). Fungsi lain dari dioda yaitu sebagai penyearah arus
dan penstabil tegangan pada komponen sehingga karakteristiknya penting untuk
diuji (Umar, 2016 : 728).
Menurut Mamahit (2015 : 29), sambungan semikonduktor PN hanya dapat
mengalirkan arus listrik pada saat diberi prasikap maju (Io diabaikan karena
terlalu kecil). Dengan kata lain sambungan semikonduktor P-N hanya dapat
mengalirkan arus ke satu arah. Dioda semikonduktor dibuat dari sambungan P-N
ini. Terminal pada P disebut anoda, sedang terminal N disebut katoda. Gambar 1
menunjukkan dioda semikonduktor tersebut. Gambar 1a menunjukkan sambungan
P-N nya, sedang gambar 1b menunjukkan lambang atau simbolnya. Arah panah
menunjukkan arah hole (arus listrik) jika diberi tegangan maju (prasikap maju).
Karakteristik dioda dapat ditunjukkan oleh hubungan antara arus yang lewat
dengan beda potensian ujungujungnya. Karakteristik dioda pada umumnya
diberikan oleh pabrik, tetapi dapat juga diselidiki sendiri dengan rangkaian seperti
gambar 2. Dengan memvariasi potensio P dan mencatat V dan I kemudian
menggambarkan dalam grafik, maka diperoleh kurva karakteristik dioda
(karakteristik statis). Pada umumnya hasilnya adalah seperti pada gambar 3.
Salah satu contoh bahan semikonduktor yang merupakan elemen dasar
dari komponen elektronika adalah dioda. Bentuk dioda yang lazim digunakan
terdiri dari semikonduktor jenis-p yang dibuat bersambung dengan semikonduktor
jenis-n. Pada sambungan sisi-p terdapat hole bebas dan (-) sebagai atom pengotor
akseptor yang diionisasi dengan konsentrasi sama dan secara keseluruhan bersifat
netral. Pada sambungan sisi-n terdapat elektron bebas dan sejumlah atom pengotor
donor yang diionisasi. Pembawa mayoritas pada sisi-p adalah hole dan sisi-n
adalah elektron. Bias forward merupakan suatu keadaan pada saat ujung bahan-p
dan bahan-n dihubungkan dengan suatu sumber tegangan, yaitu bahan-p
dihubungkan dengan kutub positif dan bahan-n dengan kutub negatif. Karena
keadaan ini, maka arus akan dapat melewati diode (Istichoroh, 2013 : 2).

Jika tegangan mundur pada dioda p-n diperbesar, pada suatu nilai tegangan
maka arus mundur naik dengan cepat sekaliseperti pada gambar 4.54. tegangan
mundur yang terjadi disebut dengan tegangan balik puncak (PIV). Peristiwa ini
terjadi karena dadalnya ikatan kovalen silikon didalam daerah pengosongan pada
sambungan p-n.ada dua mekanisme kedadalan. Pada keaadaan zener, medan
listrik yang tinggi dalam daerah pengosongan menyebabkan elektron  pada ikatan
kovalen lepas menjadi elektron bebas. Pada mekanisme ini tegangan dadal (PIV)
berkurang dengan naiknya suhu. Mekanisme yang kedua yaitu dadal town send.
Terjadi karena elektron bebas mendapat pecepatan cukup tinggi, sehingga
menumbuk atom akan terjadi elektron bebas. Pada mekanisme yang terakhir
tegangan dadal bertambah  jika suhu naik. Tegangan dadal dapat diatur dengan
mengubah konsentrasi. Donor dan aseptor. Dioda yang digunakan pada daerah
dadal disebut dioda zener (Sutrisno, 1986 : 111).

V. ALAT DAN KOMPONEN


Alat dan komponen yang akan digunakan:
1. Power Supply = 1 unit
2. Multimeter = 1 unit
3. Dioda = 1 buah
4. Resistor = 1 kΩ 1 buah
VI. PROSEDUR PERCOBAAN

Forward bias

1. Persiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan pada saat percobaan
berlangsung.
2. Sebelum memulai percobaan, cek kelayakan alat dan bahan serta kalibrasi
alat yang akan digunakan.
3. Gunakan multimeter untuk mengukur besar resistansi resistor. Jangan
tempelkan anggota tubuh pada probe multimeter atau resistor karena hal
ini dapat menimbulkan bias pembacaan.
4. Gunakan multimeter untuk mengecek dioda yang akan digunakan dapat
berfungsi dengan baik.
5. Kemudian buatlah rangkaian pada project board seperti gambar dibawah
ini :

6. Nyalakan power supply dan atur tegangan input yang diinginkan dengan
menggunakan power supply. Untuk memudahkan mengetahui tegangan
dengan tepat sebaiknya gunakan voltmeter, pastikan memakai mode
tegangan DC.
7. Ukurlah tegangan pada dioda (VD) dan arus yang mengalir pada dioda
(ID) dengan menggunakan multimeter.
8. Ubah tegangan pada power supply sesuai dengan yang ada pada tabel 4.1
9. Pada setiap perubahan tegangan ukur kembali VD dan ID.
10. Catat hasil percobaan pada table kerja 4.1!
Reverse Bias

Ulangi percobaan pada percobaan diatas dengan mengganti rangkaiannya seperti


rangkaian dibawah ini!

Pastikan posisi dioda dan power supply benar. Catat hasil percobaan pada table
kerja 4.2!

VII. Hasil

Catatlah hasil pengematanmupadai table kerja dibawah ini!

Tabel 4.1 Forward bias

Vin (volt) VD(Volt) ID (mA)


0 0 0
1 0,63 0,37
3 0,68 2,32
6 0,70 5,30
9 0,71 8,29
12 0,72 11,3
15 0,72 14,3

Tabel 4.2 Resverse bias

Vin (volt) VD (Volt) ID (µA)


0 0 0
1 1 0,01
3 3 0,03
6 6 0,06
9 9 0,09
12 12 0,12
15 15 0,15

VIII. PEMBAHASAN

Dioda merupakan komponen elektronika yang memiliki struktur dasar


berupa bahan semikonduktor. Dioda dapat berfungsi dengan baik dan
menghantarkan arus dengan baik ketika diberikan bias maju, namun ketika di
berikan bias mundur dioda tidak akan dapat berfungsi atau tidak dapat
mengalirkan arus listrik. Oleh karena itu dioda dapat dianggap sebagai tahanan
satu arah, yang artinya mengalirkan arus dalam satu arah dan menahan arus yang
mengalir dalam arah sebaliknya.

Pada percobaan kali ini kami melakukan percobaan mengenai karakteristik


dioda. Karakteristik dioda merupakan sebuah kurva yang memperlihatkan
hubungan antara tegangan dan arus yang ada pada dioda. Pada karakteristik dioda
diberikan tegangan input yang bervariasi. Pemberian tegangan bias maju dan bias
mundur pada dioda diharapkan dapat memperlihatkan karakteristik dioda lebih
lanjut. Dengan memvariasikan tegangan bias maju dan tegangan bias mundur
pada dioda dilakukan untuk mengetahui tegangan pada saat cut in pada bias maju
dan saat breakdown pada bias mundur.

Percobaan ini dilakukan secara virtual menggunakan aplikasi Proteus 8


Professional karena untuk melakukan praktikum secara offline, kita masih
terhalang oleh pandemi covid-19. Langkah pertama yang kita lakukan adalah
menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan di aplikasi Proteus 8
Professional seperti dioda, resistor, ohmmeter yang digunakan untuk mengukur
tegangan dioda, dan amperemeter yang digunakan untuk mengukur arus dioda.

Percobaan pertama yaitu mengukur arus dan tegangan dioda secara


forward bias. Pada tegangan input 0 volt, didapatkan tegangan dioda sebesar 0
volt dan arus dioda sebesar 0 mA. Pada tegangan input 1 volt, didapatkan
tegangan dioda sebesar 0,63 volt dan arus dioda sebesar 0,37 mA. Pada tegangan
input 3 volt, didapatkan tegangan dioda sebesar 0,68 volt dan arus dioda sebesar
2,32 mA. Pada tegangan input 6 volt, didapatkan tegangan dioda sebesar 0,70 volt
dan arus dioda sebesar 5,30 mA. Pada tegangan input 9 volt, didapatkan tegangan
dioda sebesar 0,71 volt dan arus dioda sebesar 8,29 mA. Pada tegangan input 12
volt, didapatkan tegangan dioda sebesar 0,72 volt dan arus dioda sebesar 11,3 mA.
Dan pada tegangan input 15 volt, didapatkan tegangan dioda sebesar 0,72 volt dan
arus dioda sebesar 14,3 mA. Didapatkan grafik seperti dibawah ini :

0.72
0.7
0.68
0.66
0.64
0.62
0.6
0.58
1 3 6 9

(tegangan diode forward bias)

9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1 3 6 9

(arus diode forward bias)

Percobaan kedua yaitu mengukur arus dan tegangan dioda secara resverse
bias. . Pada tegangan input 0 volt, didapatkan tegangan dioda sebesar 0 volt dan
arus dioda sebesar 0 mA. Pada tegangan input 1 volt, didapatkan tegangan dioda
sebesar 1 volt dan arus dioda sebesar 0,01 µA. Pada tegangan input 3 volt,
didapatkan tegangan dioda sebesar 3 volt dan arus dioda sebesar 0,03 µA. Pada
tegangan input 6 volt, didapatkan tegangan dioda sebesar 6 volt dan arus dioda
sebesar 0,06 µA. Pada tegangan input 9 volt, didapatkan tegangan dioda sebesar 9
volt dan arus dioda sebesar 0,09 µA. Pada tegangan input 12 volt, didapatkan
tegangan dioda sebesar 12 volt dan arus dioda sebesar 0,12 µA. Dan pada
tegangan input 15 volt, didapatkan tegangan dioda sebesar 15 volt dan arus dioda
sebesar 0.15 µA. Didapatkan grafik seperti dibawah ini :

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0
1 3 6 9

(tegangan diode resverse bias)

0.1
0.09
0.08
0.07
0.06
0.05
0.04
0.03
0.02
0.01
0
1 3 6 9

(arus diode resverse bias)

Berdasarkan data yang kita dapatkan dari percobaan ini, dapat disimpulkan
bahwa untuk forward bias, semakin besar tegangan yang diberi maka arus yang
diberikan juga akan semakin besar, begitupun sebaliknya. Sedangkan untuk
resverse bias, nilai dari tegangan input akan sama dengan tegangan diode dan
arus yang dihasilkan tidak terlalu berpengaruh terhadap tegangan.
IX. KESIMPULAN
Dari percobaan yang telah dilakukan ini, dapat disimpulkan bahwa :
1. Karakteristik dioda merupakan sebuah grafik yang memperlihatkan hubungan
antara arus yang mengalir pada diode dengan tegangannya.
2. Dioda disebut bias maju ketika dioda di aliri arus listrik dioda tersebut dapat
menghantarkan arus listrik, sedangkan dioda mundur ketika dioda dialiri arus
listrik tetapi dioda tersebut tidak bisa menghantarkan arus listik.
3. Pada grafik bias maju arus berbanding lurus dengan tegangan, ketika
tegangannya semakin tinggi maka arusnya semakin tinggi, dan terjadi
perubahan arus yang sangat signifikan, sedangkan pada grafik bias mundur
arus tidak terlalu berpengaruh terhadapat tegangan.
DAFTAR PUSTAKA

Istichoroh, N. (2013). Simulasi Karakteristik Dioda Dengan Menggunakan Bahasa


Pemrograman Delphi 7.0 . Jurnal Fisika. 02 (01), 01 – 06.
Mamahit, dkk. (2015). Rancang Bangun Alat Pemotong Singkong Otomatis. E-
journal Teknik Elektro dan Komputer. ISSN : 2301-8402 , 29-36.
Surjono, Herman D. (2015). Elektronika : Teori dan Penerapan. Jember :
Penerbit Cerdas Ulet Kreatif.
Sutrisno. (1986). Elektronika Jilid 1. Bandung : ITB.
Umar, dkk. (2016). Karakterisasi Dan Simulasi Dioda Pn Mempergunakan Alat
Uji Otomatis Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8A. Jurnal Komunikasi
Fisika Indonesia (KFI). ISSN.1412-2960 , 781-786.
LAMPIRAN

1. Lampiran Hitung

- Forward Bias - Reverse Bias


 Untuk Vin = 0 Volt  Untuk Vin = 0 Volt
VD 0 VD 0
RD = = =0Ω RD = = =0Ω
ID 0 ID 0
 Untuk Vin = 1 Volt  Untuk Vin = 1 Volt
V D 0,63 VD 1
RD = = = 1,7 Ω RD = = = 100 Ω
I D 0,37 I D 0,01
 Untuk Vin = 3 Volt  Untuk Vin = 3 Volt
V D 0,68 VD 3
RD = = = 0,29 Ω RD = = = 100 Ω
I D 2,32 I D 0,03
 Untuk Vin = 6 Volt  Untuk Vin = 6 Volt
V D 0,70 VD 6
RD = = = 0,13 Ω RD = = = 100 Ω
I D 5,30 I D 0,06
 Untuk Vin = 9 Volt  Untuk Vin = 9 Volt
V D 0,71 VD 9
RD = = = 0,08 Ω RD = = = 100 Ω
I D 8,29 I D 0,09
 Untuk Vin = 12 Volt  Untuk Vin = 12 Volt
V D 0,72 VD 12
RD = = = 0,06 Ω RD = = = 100 Ω
I D 11,3 I D 0,12
 Untuk Vin = 15 Volt  Untuk Vin = 15 Volt
V D 0,72 VD 15
RD = = = 0,05 Ω RD = = = 100 Ω
I D 14,3 ID 0,15

2. Lampiran Gambar
Forward bias
+88.8
Volts
(-) D1
+88.8
mA
DIODE

R2
1k

Resverse bias

Anda mungkin juga menyukai