Anda di halaman 1dari 13

5202230003

Modul yg akan di bahas yaitu

1. PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI AC


2. PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DC
3. PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI IMPULS
4. TEGANGAN TEMBUS AC DIELEKTRIK CAIR
5. Distribusi Tegangan isolator Rantai
1. PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI AC
Tegangan tinggi bolak-balik diperlukan antara lain untuk pengujian rugi-rugi dielektrik, pengujian korona, pengujian
kekuatan dielektrik dan pengujian ketahanan peralatan terhadap tegangan tinggi bolak-balik

Tujuan percobaan pembangkitan tegangan tinggi ac

1) Untuk menentukan hubungan antara tegangan primer dengan tegangan sekunder trafo uji agar dapat ditentukan
besar tegangan primer trafo uji untuk membangkitkan tegangan tinggi yang dibutuhkan. Sebagai contoh berapa
besar tegangan primer trafo uji untuk membangkitkan tegangan 57 kv/50 Hz?
2) Membandingkan hasil pengukuran dari berbagai alat ukur tegangan tinggi AC.
3) Menentukan faktor “k” dari trafo uji.

RANGKAIAN PERCOBAAN PENGUKURAN DENGAN ELEKTRODA BOLA STANDAR

PERALATAN PENGUKURAN DENGAN ELEKTRODA BOLA


1. Trafo uji AC/DC 220 V/ 100 KV 1 set
2. Resistor Peredam (10 Mohm) 1 unit
3. Elektroda bola standar (d= 5 cm) 1 pasang
4. Multimeter 1 unit
5. Termometer/Barometer Digital 1 unit
Kesimpulan
1. Semakin besar jarak sela bola,maka tegangan tembus akan semakin besar,sebaliknya semakin kecil jarak sela bola maka
tegangan tembusnya akan semakin kecil.
2. Tegangan primer dan skunder berbanding lurus. Semakin besar tegangan primer,maka semakin besar tegangan
skundernya. Sebaliknya semakin kecil tegangan primer maka semakin kecil tegangan skundernya.
2. PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DC
Tujuan
Tegangan tinggi arus searah diperlukan antara lain untuk pengujian korona, pengujian kekuatan dielektrik dan pengujian
ketahanan peralatan terhadap tegangan tinggi arus searah. Selain untuk pnegujian tegangan tinggi arus searah juga digunakan
untuk pembangkitan tegang tinggi impuls. Tegangan tinggi searah diperoleh dengan menyearahkan teganga tinggi bolak-balik.

RANGKAIAN TEGANGAN KELUARAN PENYEARAH TANPA KONDENSATOR PERATA

PERALATAN PEMBANGKITAN DAN PENGUKURAN TEGANGAN TINGGI DC


1. Trafo uji AC/DC 220 V/ 100 KV 1 set
2. Resistor Peredam (10 Mohm) 1 unit
3. Elektroda bola standar (d= 5 cm) 1 pasang
4. Multimeter 1 unit
5. Termometer/Barometer Digital 1 unit

kesimpulan

6. Semakin besar jarak antara elektroda bola, maka semakin besar tegangan primernya
7. Tegangan primer dan tegangan sekunder berbanding lurus,dimana jika semakin besar tegangan sekunder maka tegangan
primer akan semakin besar dan sebaliknya.
3. PEMBANGKITAN DAN PENGUKURANTEGANGAN TINGGI IMPULS

TU J UAN

Tegangan tinggi impuls diperlukan untuk pengujian peralatan tegangan tinggi dan penyelidikan mekanisme tembus listrik bahan
dielektrik. Dilihat dari komponen rangkaian, ada dua jenis pembangkit tegangan impuls yaitu generator impuls RC dan
generator impuls RLC. Sedang dilihat dari tingkat tegangan yang dibangkitkan, pembangkit tegangan impuls dibagi menjadi
dua jenis, yaitu: generator impuls satu tingkat dan generator impuls bertingkat multi ganda. Tujuan percobaan ini adalah untuk
menentukan efisiensi generator impuls rangkaian RLC satu tingkat.

P E R A LATA N
1. Trafo Uji AC/DC 220 V/ 150 KV 1 set
2. Generator Impuls Satu Tingkat RLC 1 unit
3. Elektroda bola standar (d= 5 cm) 1 pasang
4. Kabel Tegangan Tinggi Secukupnya
5. Multimeter 1 unit
6. Termometer/Barometer Digital 1 unit
Kapasitor tegangan tinggi pemuat C dimuati melalui tahanan peredam RP sampai bertegangan sedikit diatas tegangan
keluaran yang diinginkan. Ketika sela dipicu, maka muatan pada kapasitor dilepaskan secara transient ke rangkaian RS, L, dan
Ro. Arus ini terjadi secara singkat, dapat diketahui selama adanya percikan pada sela picu. Tahanan resistor RP dibuat besar
dengan tujuan menahan arus susulan yang datang dari sumber tegangan tinggi dc
Adapun kesimpulan dari percobaan pada pembangkitan dan pengukuran tegangan tinggi impuls adalah
sebagai berikut:
1. Tegangan tembus atau kejadian arus berlebih diperoleh pada uji tegangan beban Vc1=30KV yang dilakukan
untuk 10 pengujian. Hal ini dikarenakan alat/bahan yang diuji tidak dapat menahan beban impuls yang masuk.
2. Pada pengujian tegangan charger Vc1=25KV yang dilakukan selama 10 kali pengujian, terlihat tidak ada
tegangan yang bocor. Hal ini dikarenakan alat/bahan yang diuji masih dapat menahan beban impuls yang
masuk.
4. TEGANGAN TEMBUS AC DIELEKTRIK CAIR
Tujuan
dalam percobaan ini adalah mengukur faktor rugi-rugi dielektrik dan tegangan tembus

PENGUKURAN TEGANGAN TEMBUS MINYAK TRAFO


Didalam minyak trafo terdapat butiran-butiran atau serat-serat karena tiga hal, yakni :
1. Terjadinya oksidasi udara dengan minyak trafo
2. Karena belitan kumparan trafo mengandung serat-serat.
3. Karena adanya butir-butir besi yag berasal dari inti dan tanki trafo.

PERALATAN PERCOBAAN TEGANGAN TEMBUS AC DIELEKTRIK CAIR

1. Trafo Uji 100V20 kV, 50 Hz, 3 KVA 1 set


2. Multi meter 1 set
3. Elektroda Pengujian Bola-Bola Diameter 1-2 cm 1 pasang
4. Wadah Pengujian 1 pasang
5. Minyak Isolasi Baru dan Lama secukupnya
6. Timer 1 unit
7. Kertas sebagai bahan dielektrik secukupnya
8. Pengaduk Minyak 1 buah
pada rangkaian ini menggunakan tegangan 220V AC ,kemudian menuju
auto trafo lalu ke trafo uji ,kemudian setelah itu menuju ke resistor
peredam kemudian menuju ke elktroda bola .
KESIMPULAN
Tegangan tembus pada dielektrik cair dalam konteks listrik AC (arus bolak-balik) adalah tegangan maksimum yang
dapat diterapkan pada suatu medium isolasi cair sebelum terjadi pembongkaran dielektrik dan terjadi arus tembus.
Kesimpulan mengenai tegangan tembus dielektrik cair pada tegangan AC dapat disimpulkan bahwa:

1.Tegangan tembus pada dielektrik cair adalah nilai maksimum tegangan AC yang dapat diterapkan tanpa menyebabkan
pembongkaran dielektrik.

2.Tegangan tembus dielektrik cair dapat bergantung pada frekuensi arus listrik. Pada umumnya, pada frekuensi yang
lebih tinggi, tegangan tembusnya dapat berkurang.
3.Pemilihan dielektrik cair yang sesuai sangat penting untuk aplikasi tertentu. Berbagai cairan dielektrik memiliki
karakteristik tegangan tembus yang berbeda, dan pemilihan yang tidak tepat dapat mengakibatkan kegagalan isolasi.

4.Suhu juga dapat mempengaruhi tegangan tembus dielektrik cair. Pada umumnya, tegangan tembus dapat berkurang
dengan meningkatnya suhu.

5. Mengetahui nilai tegangan tembus dielektrik cair menjadi krusial untuk desain dan operasi sistem listrik, karena
dapat mempengaruhi kestabilan sistem dan mencegah kerusakan atau kegagalan isolasi yang dapat berdampak pada
keselamatan dan kinerja sistem secara keseluruhan.

Penting untuk memahami dan memperhatikan parameter-parameter ini dalam penggunaan dielektrik cair pada aplikasi
listrik AC untuk memastikan keandalan dan keselamatan sistem.
5. Distribusi Tegangan isolator Rantai
Isolator rantai adalah beberapa isolator piring yang diserikan. Karena suatu isolator dapat dianggap merupakan suatu
kapasitor maka jika beberapa isolator piring dirangkai menjadi isolator rantai
Tujuan
1. Menggambarkan distribusi tegangan pada isolator rantai
2. Melihat pengaruh jumlah unit isolator terhadap distribusi tegangan
3. Melihat efisiensi isolator rantai .
RANGKAIAN DAN PROSEDUR PERCOBAAN
1.Terminal A dihubungkan pada jepitan 10, sedang terminal B dihubungkan
pada jepitan 1.
2. Jarak sela bola dibuat 0.2 cm.
3. Saklar primer (S1) ditutup dan AT diatur hingga tegangan keluarannya nol.
4. Saklar sekunder (S2) ditutup.
5. Tegangan keluaran TU dinaikkan secara bertahap dengan kecepatan 1
kV/detik sampai udara pada sela bola tembus listrik.
6. Saat terjadi tembus listrik, dicatat tegangan sekunder trafo uji dan saklar
sekunder (S2) segera dibuka.
7. AT diatur kembali hingga tegangan keluarannya nol.
8. Ulangi prosedur 5 s/d 9 sebanyak 4 kali lagi.
9. Prosedur di atas diulang untuk posisi terminal A tetap pada jepitan 10, tetapi
terminal B dipindahkan ke jepitan 2, 3, 4, 5, dan seterusnya hingga berakhir
pada jepitan 10.
10. Saat terminal A dan B bertemu pada jepitan 10 diukur tegangan tembus udara
pada sela elektroda.
11. Untuk melihat pengaruh jumlah unit isolator terhadap distribusi tegangan
pada unit-unit isolator rantai, jumlah unit isolator dibuat 8 unit. Hal ini
dilakukan dengan memindahkan terminal A ke jepitan 8.
Kesimpulan

1. Semakin sedikit isolator yang dirangkai menjadi seri, semakin sedikit tegangan yang didapat.
2. Kekuatan isolator penahan tegangan dipengaruhi oleh pengotor yang menempel. Semakin banyak pengotor yang
menempel, maka semakin rendah kekuatan isolator penahan tegangan.

Anda mungkin juga menyukai