Anda di halaman 1dari 11

PENGUAT EMITOR DITANAHKAN

Fachru Nisa Salsabila Z1 , Natasya Fitriani1, Ratnatus Sa’adah1, Devi Cindy Aprilia1, Masliha2
1
Jurusan Fisika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

ABSTRAK

Telah dilakukan praktikum elektronika II dengan judul “penguat emitor ditanahkan”. Praktikum ini
dilaksanakan di Laboratorium Elektronika Jurusan Fisika pada tanggal 10 April 2023. Praktikum ini
bertujuan untuk menghitug ℎ𝑓𝑐 dari lengkung ciri keluaran transistor, merangkai penguat emitor
ditanhakan dengan benar, mengukur hambatan masukan dan keluaran penguat, mengukur tanggapan
amplitude. Transistor merupakan komponen elektronika modern yang berfungsi semacam kran listrik,
dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tengah inputnya (FET) memungkinkan pengaliran listrik
yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Penguat emitor ditanahkan juga mempunyai karakter
sebagai penguat tegangan. Dan dalam percobaan ini dapat buktikan bahwa semakin kecil
tegangan masukan pada rangkaian maka semakin kecil amplitudo pada rangkaian.

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Transistor merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai pnguat arus, stabilisasi,
penyaklaran, dll. Dalam adaptor transistor berfungsi sebagai stabilizer, untuk penyetabil arus yang
keluar dari blok filter. Pada umumnya transistor dibagi dua yaitu transistor PNP dan transistor NPN.
Dan dari pembagian ini akan di klasifikasikan lagi tergantung jenis jenis transistor tersebut. Untuk
lebih jelasnya mengenai jenis jenis transistor dapat dilihat pada bab pembahasan.

Praktikum ini bertujuan untuk menghitung ℎ𝑓𝑐 dari lengkung ciri keluaran transistor, merangkai
penguat emitor ditanahkan dengan benar, mengukur hambatan masukan dan kaluaran penguat,
mengukur tanggapan amplitudo.

1.2 Dasar teori

Transistor adalah komponen yang sangat penting dalam dunia elektronika modern. Dalam dalam
rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier. Rangkaian analog melingkupi pengeras
suara, sumber listrik stabil,dan penguat sinyal radio. Dalam rangkaian rangkaian digital, transistor
digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi. Beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian
rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, memori, dan komponen lainnya. ( Bishop, 2004)
Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tengah inputnya (FET) memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber
listriknya. Penguat emitor ditanahkan juga mempunyai karakter sebagai penguay tegangan.
Rangkaian common emitter adalah yang paling banyak digunakan karena memiliki sifat menguatkan
tegangan puncak amplitude dan sinyal masukan. (Dwi Surjono,2008)

Prinsipnya sebuah persimpangan transistor bipolar akan bekerja sama baiknya dengan baik
emitor atau keloktor bertindak sebagai emitor. Namun, arus emitor konvensional sebagian besar
mengalir dari kolektor melalui basis ke emitor, maka daerah emitor jauh lebih berat didoping dengan
atom donor (elektron) dari dasar adalah dengan atom akseptor (lubang). Selain itu, pertemuan
basis-kolektor biasanya membalikkan bias dan secara umum, kepadatan doping meningkatkan
medan listrik di persimpangan sehingga menurunkan tegangan rusaknya. Dengan demikian, untuk
mencapai tembus tinggi tegangan, wilayah kolektor relatif ringan doping (Wahyudi,2012).

Penguat emitor bersama adlah penguat yang memnganggao emitor sebagai acuan, basis- emitor
merupakan masukan penguat sedangkan kolektor emitor sebagai keluaran. Emitor biasanya
terhubung ke ground secara langsung atau melalui kopling kapasitor, walaupun nanti pada analisis
ac kapasitor ini dapat dipandang terhubung singkat. ( Ahmad 2007)

1. Rangkaian CE dan Rangkaian Equivalen


Penguat emitor ditanahkan (common emitor), sesuai dengan kaki emitor terhubung ke
ground (tanah). Base emitor berada dalam bias maju. Terhubungnya emitor ke ground dada
dua macam, yaitu dengan cara langsung dan secara tak langsung atau kapasitor (ground AC).
Common emitor sering digunakan sebagai driver (penguat tegangan) dengan perumusan
yang dapat dianalisis dengan rangkaian equivalen. (Tim Penyusun, 2023)

Gambar 1
a. Emitor ke ground langsung
b. Emitor ground lewat CE kapasitor bypass

Pada gambar 2 𝑅𝐵1 //𝑅𝐵2 dan hambatan 𝑅𝐵 tidak dilukiskan karena ada kapasitor bypass 𝐶𝐵
dengan harga parameter h diperoleh dari

25
ℎ𝑓𝑐 = (1 + 𝛽 ) (1)
𝐼𝐵 (𝑚𝐴)

ℎ𝑓𝑐 = 𝛽 (dapat dicari perunut lengkung ciri keluaran transistor)

ℎ𝑓𝑐 = (dapat dicari dari perunut lengkung ciri keluaran transistor)

ℎ𝑓𝑐 = 0

Rangkaian Equivalen adalah :

2. Besar- besaran penting penguat


• Impedansi masukan penguat 𝑅𝑖 = 𝑅𝐵 // ℎ𝑓𝑐
1
• Impedansi keluaran penguat 𝑅𝑜 = 𝑅𝑜 // ℎ
𝑓𝑐

1
ℎ𝑓𝑐 [ //𝑅𝑐 ]
𝑉0 ℎ𝑓𝑐
• Penguat tegangan isyarat input (𝑉𝑖 ) 𝐾𝑉𝑖 = 𝑉𝑖
= ℎ𝑓𝑐

• Penguat tegangan isyarat input (𝑉𝑠 )


1
𝑅𝐵 // ℎ𝑓𝑐 ℎ𝑓𝑐 [ //𝑅𝑐 ]
ℎ𝑓𝑐
𝐾𝑣𝑠 =
𝑅𝑠 + 𝑅𝐵 // ℎ𝑓𝑐 ℎ𝑓𝑐

3. Bias Penguat

Gambar 3 (a) cara penentuan ℎ𝑓𝑐 (b) cara penentuan ℎ𝑜𝑐


Dari gambar 3a dapat ditentukan
∆𝐼𝑐 ∆𝐼𝑐
ℎ𝑓𝑐 = = (2)
∆𝐼𝐵 𝐼𝐵 4− 𝐼𝐵 2

Dari gambar 3b dapat ditentukan


∆𝐼𝐶
ℎ𝑜𝑐 = (3)
∆𝑉𝐶𝐸
METODOLOGI

1. LANGKAH PERCOBAAN

Langkah percobaan pada praktikum kali ini adalah merangkai 1b dan memasang RL sebesar
1
1k, terminal input di ground kan dan mengatur Rb agar VCE adalah 2 VCC dalam keadaan ini menghitung

IC menggunakan jalan untuk mengukur beda potensial kedua ujung Rc dan hasil yang di dapat dibagi
dengan R. Diukur juga untuk VBE dan IB. Lalu menghubungkan terminal input dengan AFG yang sudah
diset pada frekuensi 1KHz dan diatur pula tegangan masukan sinyal keluaran yang ada di osiloskop.
Kemudian mengukur tegangan masukan serta tegangan keluaran yang keluar di osiloskop. Selanjutnya
mengukur tegangan masukan dan tegangaan keluaran, serta mengukur hambatan masukan dan
keluaran dari rangkaian yang muncul kemudian menentukan hambatan keluaran dari AFG yang telah
di gunakan praktikum. Langkah terakhir yakni mengukur tegangan masukan dan keluaran dari
rangkaian frekuensi.

Gambar 1. Gambar percobaan penguat emitor ditanahkan

2. ALAT DAN BAHAN

Adapun alat dan bahan yang telah digunakan praktikum pada kali ini adalah

1. Papan rangkaian berfungsi untuk tempat menyusun atau merangkai komponen elektronika
2. Power supplay berfungsi untuk mengubah tegangan, mengubah daya serta mengatur daya
untuk tegangan output.

3. Ampere meter berfungsi sebagai mengukur nilai arus listrik yang mengalir dalam suatu
rangkaian listrik.

4. Osiloskop (CRO) berfungsi untuk mengukur besaran-besaran seperti tegangan, frekuensi,


periode, bentuk sinyal maupun beda fasa

5. Resistor digunakan untuk mengatur besaran pada listrik dalam suatu rangkaian sesuai yang
diinginkan.
6. Transistor berfungsi untuk memperkuat arus listrik yang masuk ke dalam rangkaian.

7. Voltmeter berfungsi untuk mengukur beda potensial atau tegangan listrik dari dua titik
potensial listrik.

8. Condensator berfungsi sebagai menyimpan muatan listrik.

Hasil dan Pembahasan

1. Data hasil percobaan

Frekuensi Vin Vout delta V


100 180 64,8 2,777778
200 180 40,8 4,411765
500 170 33,6 5,059524
1000 166 29,6 5,608108
2000 198 28,4 6,971831
4000 208 212 0,981132
10000 204 204 1
Perhitungan

- DeltaV = Vin/Vout
= 180/64,8
= 2,777778
- DeltaV = Vin/Vout
= 180/40,8
= 4,411765
- DeltaV = Vin/Vout
= 170/33,6
= 5,059524
- DeltaV = Vin/Vout
= 166/29,6
= 5,608108
- DeltaV = Vin/Vout
= 198/28,4
= 6,971831
- DeltaV = Vin/Vout
= 208/212
= 0,981132
- DeltaV = Vin/Vout
= 204/204
=1

GRAFIK
15000
FREKUENSI

10000
5000
0

DELTA V

2. Pembahasan

Praktikum pada tanggal 10 april 2023 berjudul penguat emitor ditanahkan dengan tujuan
praktikum agar dapat menghitung hfc dari lengkung ciri keluaran transisitor,merangkai emitor,
mampu mengukur hambatan masukan dan keluaran penguat serta dapat mengukur tanggapan
magnitudo .

Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum kali ini diantara lain adalah papan
rangkaian,power suply, ampere meter, osiloskop,resistor,transisitor,volmteter,condensantor.

Prinsip kerja penguat emitor ditanahkan adlah arus pada basis digunakan untuk mengontrol
arus yang lebih besar yang diberikan ke kolektor melewati transistor tersebut. Perubahan arus kecil
pada basis yang mengontrol inilah yang dinamakan dengan perubahan besar pada arus yang mengalir
dari kolektor ke emitter.

Berdasarkan data yang didapat dalam praktikum analisi data yang telah dihasilkan adalah (Vout
)64,8 dan (Vin) 180 telah dihasilkan 0,36 dan pada Vout 40,8 dan Vin180 telah dihasilkan 0,197 ketika
Vout 29,6 dan Vin 166 dihasilkan 0,178 ketika Vout 284dan Vin 198 dapat dihasilkan 0,143 ketika Vout
212 dan Vin nya 208 dapat dihasilkan 1,019 dan ketika Vout 204 dan Vin nya 204 maka dihasilkan hasil
1.

Aplikasi penguat emitor ditanahkan dalam kehidupan sehari hari biasanya digunakan sebagai
saklar elektronik, baik untuk aplikasi daya tinggi dan daya rendah.

KESIMPULAN

Transistor merupakan komponen elektronika modern yang berfungsi semacam kran listrik, dimana
berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tengah inputnya (FET) memungkinkan pengaliran listrik yang
sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya. Penguat emitor ditanahkan juga mempunyai karakter
sebagai penguat tegangan. Dan dalam percobaan ini dapat buktikan bahwa semakin kecil
tegangan masukan pada rangkaian maka semakin kecil amplitudo pada rangkaian.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Jayadi.2007. Dasar Elektronika.Jakarta : Wordpress

Bishop, Owen. 2004.Dasar - Dasar Elektronika. Jakarta : Erlangga.

Dwi Surjono Herman. 2008. Elektronika Analog. Jember : Tim Cerdas Ulet.

Tim Penyusun,. 2023. Modul Elektronika II. UIN Maliki Press : Malang

Wahyudi.2012. Elektronika Dasar I. Mataram : FKIP Press UNRAM.

Anda mungkin juga menyukai