KARAKTERISTIK TRANSISTOR
(E1)
Fitri Andriyani Puspitasari, Abidatul Khairiyah, Bella Octavia Nainggolan, Jauzah Hidayati dan Lisa
Hartini, serta Sri Hartini M.Sc.
Program Studi Pendidikan Fisika, Jurusan Pendidikan Matematika dan Ipa, Fakultas Keguruan dan
Ilmu Pendidikan, Universitas Lambung Mangkurat.
Jl. Brigjen H. Hasan Basri Komp. Unlam Kayutangi, Banjarmasin 70123
e-mail: info@unlam.ac.id
Abstrak— Percobaan ini bertujuan untuk memahami bahan semikonduktor. Ada dua macam transistor, yaitu
karakteristik dan prinsip kerja dari transistor. Adapun hasil transistor dwikutub (bipolar) dan transistor efek medan (Field
yang dapat dilaporkan dalam percobaan ini ytaitu grafik yang Effect Transistor).
diperoleh tidak sesuai dengan grafik teori sedangkan prinsip
kerja dari transistor yaitu sebagai penguat dan saklar.
Transistor dwikutub dibuat dengan menggunakan
Kata Kunci— Transistor, Emitor, Basis, dan Kolektor. semikonduktor ekstrinsik jenis p dan jenis n, yang disusun
seperti gambar berikut:
T I.PENDAHULUAN
Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu praktikan Pada transistor dwikutub sambungan p-n antara emitor dan
diharapkan memahami prinsip kerja serta karakteristik dari basis diberi panjr maju sehingga arus mengalir dari emitor ke
sebuah transistor. basis. Panjar (Inggris: bias) adalah tegangan dan arus dc yang
harus lebih dahulu dipasang agar rangkaian transistor bekerja.
II. KAJIAN TEORI Emitor berasal dari kata bahasa Inggris “Emitter” yang berarti
pengeluar. Basis berasal dari kata bahasa Inggris “Base” yang
berarti tumpuan atau landasan, dan kolektor berasal dari kata
Transistor adalah suatu komponen aktif yang terbuat dari “Collector” yang berarti pengumpul.
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR II 2
Ada dua macam ciri pada transistor, ciri keluaran yaitu iC Gambar 2.4 Lengkung ciri statik masukan transistor
terhadap vCB, dan ciri statik masukan yaitu iE, vS, dan BEB. Ciri ditanahkan.
keluaran statik menyatakan cara arus kolektor iC berubah
dengan vCB untuk berbagai nilai arus statik dari emitor IE. Pada Kedua sifat di atas membuat transistor dapat digunakn
ciri keluaran transistor dengan hubungan basis ditanahkan untuk memperkuat isyarat. Suatu perubahan kecil pada vCB
perlu diperhatikan hal berikut : oleh suatu isyarat masukan kecil akan menyebabkan
perubahan arus emitor iE yang besar[3].
a) iC iE , karena iC iE dan 1 . Hal ini juga
2. Emitor ditanahkan (Common Emitter-CE)
berarti arus keluaran iC berbanding lurus dengan arus
masukkan iE. Dikatakan transistor dwikutub adalah suatu Pada penguat emitor ditanahkan isyarta masukan melalui
piranti yang dikendalikan oleh arus. basis dan emitor dihubungkan dengan tanah, sedangkan
b) Ciri statik keluaran mempunyai kemiringan amat keci; keluaran diambil dari kolektor. Penguat emitor ditanahkan
(sangat horizontal). Ini berarti hambatan keluaran transistor
1
yang merupakan kebalikan kemiringan iCB(vCB) mempunyai mempunyai impedansi masukan kali lebih besar
nilai amat besar yaitu sama dengan hambatan isyarat kecil 1
dioda yang ada dalam keadaan tegangan mundur, yaitu dioda daripada penguat basis ditanahkan, dan impedansi keluaran
sambungan kolektor basis. transistor 1 lebih kecil daripada penguat basis
ditanahkan. Impedansi masukan yang tak terlalu besar dan
impedansi keluaran yang tak terlalu kecil membuat penguat
emitor ditanahkan sangat baik digandengkan dalam beberapa
tahap tanpa banyak ketaksesuaian impedansi pada alih
tegangan dari satu tahap ke tahap berikutnya.
a) Sumbu tegak adalah arus basis iB yang mempunyai MOSFET (Metal Oxide Semiconductor Field Effect
nilai dalam A dan sumbu datar adalah vBE . Transistor) adalah suatu transistor efek medan dengan pintu
yang diberi lapisan oksida silikon tipis yang bersifat osilator.
b) Pada VBE 0 arus basis naik dengan cepat Dengan adanya lapisan oksida ini hambatan masukan
dibandingkan dengan nilai VCE yang lain. MOSFET menjadi jauh lebih besar daripada hambatan
masukan JFET. Adanya hambatan masukan yang amat tinggi,
derau yang rendah pada frekuensi radio, dan kemungkinan
dibuatnya transistor dengan dua buah ppinetu menyebabkan
MOSFET banyak digunakan pada penguat frekuensi radio
dalam alat penerima radio dan televisi[5].
memperoleh nilai dari VBE dan IE. Selama IE berada dalam nilai
konstan, VCB akan naik dari nol dalam suatu nilai yang
bertahap dan arus kolektor IC yang mengalir kemudian dicatat.
Selanjutnya, VCB diturunkan kembali ke nol, IE akan meningkat
pada suatu nilai yang sedikit lebih tinggi dari nilai
sebelumnya.
Untuk memulai percobaan ini yaitu menyiapkan alat dan Tabel 4.2 Hasil pengamatan untuk output karakteristik
bahan yang diperlukan kemudian menyusunnya seperti pada transistor.
gambar 3.6. Kemudian memastikan bahwa rangkaian sudah
terpasang dengan benar. Selanjutnya menyalakan power R1 R2 IC (A) VCB (V) VBE (V) IE (A)
supply dan mengatur tegangan yang diberikan yaitu sebesar 1 1 8 0,08 0,6 2
3V. Lalu, memulai pengukuran karakteristik input untuk 2 2 8 0,02 0,6 1
menunjukkan nilai IE bervariasi dengan VBE ketika tegangan 3 3 2 0,02 0,6 0,6
VCB bernilai konstan. Hal yang dilakukan yaitu mengatur
tegangan VCB untuk suatu nilai tertentu dengan memutar R2 Dari dua tabel di atas dapat dibuat suatu grafik hubungan
selanjutnya tegangan VBE akan naik dengan satu rentang nilai untuk karakteristik input dan karakteristik outout seperti
diskrit dan nilai tersebut dicatat bersamaan dengan nilai IE gambar grafik berikut ini :
yang terbaca. Selanjutnya untuk mengukuran karakteristik
output, yaitu IC bervariasi dengan VCB ketika IE dipertahankan
dalam suatu nilai tertentu (konstan). Lalu, gerakan R1 untuk
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM ELEKTRONIKA DASAR II 5
V. KESIMPULAN/RINGKASAN
Adapun grafik hubungan yang secara teoritis yaitu sebagai UCAPAN TERIMA KASIH
berikut :
Penulis Fitri Andriyani Puspitasari mengucapkan
terimakasih kepada asisten Percobaan Karakteristik Transistor
yaitu Mukhlis yang memberikan panduan saat melakukan
percobaan. Serta teman-teman praktikum satu kelompok yang
telah bekerjasama dalam menyelesaikan percobaan ini.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Tim Dosen Elektronika Dasar II. 2016. Penuntun Praktikum Elektronika
Dasar II. Banjarmasin : Laboratorium Fisika FKIP UNLAM.
Gambar 4.3 Grafik karakteristik transistor input secara [2] Sutrisono. 1986. Elektronika Teori dan Penerapannya jilid 2.
teori. Bandung : ITB.
[3] Linsley, Treror. 2004. Instalasi Listrik Dasar. Jakarta : Erlangga.
[4] Widjanarka, Wijaya. 2006. Teknik Digital. Jakrta : Erlangga.
[5] Tim Dosen. 2010. Modul Praktikum Elektronika Digital. Semarang :
Universitas Diponegoro.