KARAKTERISTIK TRANSISTOR
Dewi Magfira Sari1, Agung Putra2, Ayu Kartika3, Nurfitri Aningsi4,
Serli Yuniar5
Mahasiswa Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Islam Negeri
12345
Alauddin Makassar
email: dewimagfirasari2053@gmail.com
1. PENDAHULUAN
JFT | 1
Elektronika merupakan ilmu yang mempelajari tentang sifat dan pemakaiannya
pada azas kerjanya berdasarkan aliran elektron di dalam ruang hampa atau gas dan aliran
elektron serta lubang di dalam semi konduktor. Elektronika memiliki beberapa komponen
dasar yang meliputi resistor, kapasitor, dioda, transistor, transformator dan lain sebagainya
(Prasetyo, dkk., 2022).
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan alat yang mengadopsi
elektronika sebagai basis teknologinya. Contohnya adalah televisi, radio, komputer, telepon
dan masih banyak lagi. Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini disebut
sebagai peralatan elektronik (electronic devices). Elektronika sangat dibutuhkan sebagai
dasar teknologi masa kini. Contohnya di pabrik kita memakai alat deteksi, mengoperasikan
robot perakit, penggunaan lampu lalu lintas, lampu penerangan jalan yang secara otomatis,
papan reklame yang menyala, dan masih banyak yang lainnya (Sujatmiko, dkk., 2018).
Elektronika adalah cabang ilmu sains yang berhubungan dengan studi aliran dan
pengendalian elektron (listrik), studi tentang perilaku dan efeknya pada vakum, gas dan
semikonduktor serta perangkat lainnya yang menggunakan elektron tersebut. Pengendalian
elektron ini dilakukan oleh perangkat elektronika dengan cara menghambat, membawa,
memilih, mengarahkan, mengalihkan, menyimpan, memanipulasi dan mengeksploitasi
elektron (Yunianto dan Saryanto, 2018).
Komponen elektronika adalah komponen-komponen yang dipasangkan atau yang
digunakan dalam keperluan membangun sebuah rangkaian baik itu rangkaian sederhana
sampai rangkaian kompleks dengan kondisi dan syarat tertentu agar rangkaian tersebut
bisa digunakan sesuai dengan tujuan. Komponen elektronika bisa juga diartikan sebagai
komponen-komponen yang hampir ada di setiap keperluan untuk merangkai alat
elektronika (Ramadhan, dkk., 2021).
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, pemotong,
stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau fungsi lainnya. Transistor dapat
berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya atau tegangan imputnya,
JFT | 8
JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft
JFT | 3
Menurut Sriwidodo, (2012) bila dua jenis atom P dan N junction digabungkan,
maka terbentuklah bahan baru yang dinamai transistor. Jadi transistor terbentuk dari bahan-
bahan:
1. PN + NP menjadi PNP
2. Np + PN menjadi NPN
2. METODE PENELITIAN
JFT | 8
JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft
Hasil Pengamatan
1. Tabel Transistor sebagai Penguat Arus
Tabel 1: Hasil Pengamatan Transistor sebagai Penguat Arus
Vs = 9V
No IB (A) IC (A)
1 0,05 1,22
2 0,07 1,34
3 0,11 1,43
4 0,18 1,54
5 0,20 1,67
6 0,26 1,79
JFT | 5
Analisis Data
Untuk: IC1 = 1,22A
IB = 0,05A
Ic 1
kI1 =
Ib 1
1,22 A
=
0,05 A
= 24,4
∆Ic
Kr =
∆Ib
Ic1+Ic2+Ic3+Ic4+Ic5+Ic6
=
Ib1+Ib2+Ib3+Ib4+Ib5+Ib6
1,22+1,34+1,43+1,54+1,67+1,79
=
0,05+0,07+0,11+0,18+0,20+0,26
8,99
=
0,87
= 10,33
2. Transistor sebagai Penguat Tegangan
Tabel 1: Hasil Pengamatan Transistor sebagai Penguat Arus
Vs = 12V
No VCE (V) IC (mA)
1 0,01 2,21
2 0,03 3,10
3 0,04 3,41
4 0,05 3,58
5 0,06 3,71
6 0,07 3,84
Analisis Data
Untuk: IC1 = 2,21 mA = 0,00221 A
VCE1 = 0,01 V
JFT | 8
JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft
IB = 0,05A
Ic 1
kV1 =
VCE1
0,00221
=
0,01
= 24,4
∆Ic
kV =
∆CE1
2,21+3,10+3,41+3,58+3,71+3,84
=
0,01+0,03+0,04+0,05+0,06+0,07
19,85 A
=
0,26 V
= 76,35
Grafik
Adapun grafik yang diperoleh pada percobaan ini yaitu sebagai berikut:
0.11
0.1 0.05 0.07
0
1 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8 1.9
IC (mA)
JFT | 7
Transistor Sebagai Penguat Tegangan
5
3.58 3.71 3.84
4 3.1 3.41
2.21
IC (mA)
3
2
1
0
0 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08
VCE (Volt)
Nama transistor diambil dari kata transfer dan resistor. Bahan semikonduktor ini
berasal dari bahan atom Germanium, Indium dan Arsenikum atau Silikon. Atom-atom ini
sendiri termasuk bahan yang tidak mengalirkan arus listrik, jadi termasuk jenis bahan
isolator atau resistor. Setelah mengalami proses peleburan, maka terbentuklah hasil
campuran yang dinamai P-N junction. Bahan campuran ini mempunyai sifat setengah
menghantarkan arus listrik atau semikonduktor. Itulah sebabnya hasil campuran ini sering
dinamai semikonduktor. Jadi semikonduktor atau transistor ini hasil pencampuran lagi dari
jenis P-N junction dan N-P junction (Sunardi, 2019).
Data yang diperoleh pada hasil pengamatn dalam pengukuran transistor sebagai
penguat arus yaitu nilai IB (A) diperoleh 0,05 A, 0,07 A, 0,11 A, 0,18 A, 0,20 A, dan 0,26
A, dan untuk nilai IC (A) diperoleh 1,22 A, 1,34 A, 1,43 A, 1,54 A, 1,67 A, dan 1,79 A.
Selanjutnya pada hasil pengukuran transistor sebagai penguat tegangan yaitu nilai VCE (V)
diperoleh 0,01 V, 0,03 V, 0,04 V, 0,05 V, 0,06 V, dan 0,07 V, dan untuk nilai I C (mA)
diperoleh 2,21 mA, 3,10 mA, 3,41 mA, 3,58 mA, 3,71 mA, dan 3,84 mA. Adapun nilai
variabel yang dihitung pada transistor sebagai penguat arus yaitu KI dan diperoleh nilai
24,4; 19,14; 13; 8,56; 8,35; dan 6,89 dengan ∆Kr sebesar 10,33. Dan pada transistor
sebagai penguat tegangan yaitu KV diperoleh nilai 0,221; 1,033; 0,085; 0,0895; 0,0716, dan
0,055 dengan ∆KV sebesar 76,35.
JFT | 8
JURNAL FISIKA DAN TERAPANNYA
p-ISSN: 2302-1497, e-ISSN: 2715-2774
http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/jft
Berdasarkan hasil data yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa semakin
lama transistor diberi muatan maka arus basis (IB) dan arus kolektor (IC) akan mengalami
kenaikan nilai grafik sedangkan untuk data transistor sebagai penguat tegangan yaitu
semakin lama transistor diberi muatan maka arus kolektor (IC) dan tegangan kolektor emitor
(VCE) akan mengalami penurunan nilai grafik.
4. SIMPULAN
Kesimpulan pada percobaan ini adalah prinsip kerja dari transistor yang berfungsi
sebagai penguat arus yaitu arus yang mengalir pada rangkaian mengalami panjar maju
sehingga arus pada kolektor mengalami penguatan seiring dengan besarnya arus pada basis.
Karakteristik dari transistor sebagai penguat arus yaitu arus pada basis (I B)
berbanding lurus dengan arus kolektor (IC), dimana arus pada basis meningkat maka arus
pada kolektor akan meningkat juga.
Prinsip kerja dari transistor yang berfungsi sebagai penguat tegangan yaitu arus
pada rangkaian mengalami panjar mundur yang membuat tegangan pada kolektor dan
emitor (VCE) berbanding terbalik dengan arus kolektor (IC).
Karakteristik dari transistor sebagai penguat tegangan yaitu arus pada kolektor (I C),
berbanding terbalik dengan tegangan pada kolektor emitor (VCE), dimana semakin besar
arus pada kolektor (IC) maka tegangan pada kolektor emitor (VCE) akan semakin kecil.
5. DAFTAR PUSTAKA
Naim, Muhammad. (2022). Teori Dasar Listrik dan Elektronika. Penerbit NEM, Semarang.
Pranata, dkk. (2020). Peningkatan Kualitas SDM Bagi Calon Guru Fisika Melalui Media
Praktikum Komponen Elektronika Pasif dan Aktif. Jurnal Pengabdian Masyarakat
Khatulistiwa 3, no. 2 : 46-60.
Prasetyo, dkk. (2022). Media Pembelajaran Komponen Elektronika Menggunakan
Teknologi Augmented Reality untuk Mata Kuliah Elektronika Dasar. Jurnal
Informatika dan Rekaya Perangkat Lunak 3, no.1 : 31-42.
Ramadhan dkk. (2021). Ugmented Reality sebagai Media Pembelajaran pada pengenalan
Komponen Dasar Elektronika berbaris Aindroid. Jurnal Ilmiah Teknologi Sistem
Informasi 2, no.4 : 134-240.
JFT | 9
Sujatmiko, dkk. (2018). Trainer Alat Pemilah Barang Oyomatis Berdasarkan Tinggi Benda
Berbasis Arduino Uno sebagai Media Pembelajaran Mahasiswa Politeknik Harapan
Bersama. Jurnal Power Elektronik 7, no.2 : 31-34.
Wahyudi, Udik. (2018). Mahir dan Terampil Belajar Elektronika untuk Pemula. CV Budi
Utama, Yogyakarta.
Yunianto dan Saryanto. (2018). Teknologi Dasar Otomotif. PT Gramedia Widiasarana
Indonesia, Jakarta.
Sriwidodo. (2012). Elektronika Dasar. Jakarta : Salemba Teknika.
Zemansky, Sears. (1962). Fisika Untuk Universitas I. Bandung : Trimitra Mandiri.
JFT | 8