Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini
bisa selesai pada waktunya.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penulis mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah judul “Analisis Mesh”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi
makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Penulis berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca.
Sehingga penulis sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi
terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Kendal,2 Oktober 2019

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Suatu rangkaian yang terhubung secara seri maupun paralel yang telah kita pelajari
sebelumnya merupakan contoh rangkaian yang sederhana. Pada rangkaian sederhana yang
mengkombinasikan tahanan-tahanan atau sumber-sumber yang seri atau paralel dapat kita
analisis dengan menggunakan prinsip pembagian arus dan tegangan sesuai hukum yang telah
dipelajari yaitu Hukum Ohm dan Hukum Kirchoff. Rangkaian-rangkaian sederhana tersebut
merupakan suatu latihan pemahaman dalam pemecahan masalah untuk menolong kita
memahami hukum-hukum dasar yang selanjutnya akan kita gunakan dalam rangkaian-
rangkaian yang lebih sukar atau lebih kompleks. Dalam menyederhanakan analisis pada
rangkaian yang lebih sukar diperlukan suatu metode analisis yang lebih cocok dan mudah.
Diantara metode-metode ini adalah superposisi, loop, mesh, node voltage, teorema Thevenin
dan teorema Norton. Pada pembahasan kali ini akan mengembangkan kemampuan
menganalisis teorema mesh dan teorema node voltage/simpul.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dari latar belakang di atas ialah sebagai berikut :
1) Apa yang dimaksud dengan analisis simpul?
2) Apa yang dimaksud dengan analisis mesh?
3) Bagaimana cara penggunaan analisis simpul dan analisis mesh pada
penyelesaian rangkaian?
4) Rangkaian analisis mesh dengan sumber tegangan bebas

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari pembahasan makalah ini ialah sebagai berikut :
1) Mahasiswa dapat memahami teorema analisis simpul.
2) Mahasiswa dapat memahami teorema analisis mesh.
3) Mahasiswa dapat menyelesaikan perhitungan rangkaian menggunakan analisis simpul
maupun analisis mesh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis Simpul/Node Voltage
Node/simpul adalah titik simpul atau titik cabang dari beberapa komponen yang
dipertemukan dalam suatu titik. Jonction atau tititk simpul utama/titik percabangan adalah
titik pertemuan dari tiga atau lebih elemen rangkaian. Untuk lebih jelas mengenai dua
pengertian diatas, dapat kita lihat pada gambar berikut. Contoh :
 Jumlah node : 5, yaitu a,b,c,d,e=f=g=h
 Jumlah junction : 3, yaitu b, c, e=f=g=h
Dalam menganalisis teorema node berprinsip pada Hukum Arus Kirchoff (Kirchoff
Current Law/KCL) yaitu Jumlah aljabar semua arus yang memasuki sebuah simpul adalah
nol.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada analisis node/simpul :
1. Analisis simpul berprinsip pada Hukum Kirchhoff I/KCL.
2. Jumlah arus yang masuk dan keluar dari titik percabangan sama dengn nol.
3. Tengangan merupakan parameter yang tidak diketahui.
4. Analisis simpul dapat diterapkan pada sumber searah/DC maupun sumber bolak-
balik/AC.
5. Analisis simpul lebih mudah jika pencatunya semuanya adalah sumber arus.
6. Menentukan simpul/node referensi sebagai ground/potensi nol.
7. Menentukan node voltage, yaitu tegangan antara node nonreferensi dan ground.
8. Anggap tegangan node yang sedang diperhitungkan lebih tinggi dari pada tegangan
node manapun, sehingga arah erus keluar dari nod tersebut positif.
9. Jika terdapat N node, maka jumlah node voltage adalah (N-1). Jumlah node akan
meentukan banyaknya persamaan yang akan dihasilkan.

2.2 Analisis Mesh


Mesh adalah sifat rangkaian sebidang dan tidak didefinisikan untuk rangkaian tak
sebidang. Analisis Mesh dapat dipakai hanya pada rangkaian tertutup (rangkaian yang terletak
dalam satu bidang). Rangkaian sebidang ( planar circuit ) merupakan rangkaian pada
permukaan bidang yang sedemikian rupa yang tak ada cabang yang melalui di atas atau di
bawah cabang lain. Untuk menggunakan analisa mesh, tulis persamaan KVL untuk setiap
perputaran tertutup (closed loop) dalam suatu rangkaian.
Langkah-langkah menyelesaikan masalah dengan analisa mesh, yaitu :
1. Pastikan bahwa jaringan adalah sebidang, jika tidak sebidang maka analisis mesh tidak
dapat sipakai.
2. Buet diagram rangkaian yang rapid an sederhana. Tunjukkan harga semua elemen dan
sumber. Harga tahanan lebih disukai dai pada harga konduktansi. Setiap sumber arus
mempunyai symbol referensinya.
3. Dengan menganggap bahwa rangkaian mempunyai M mesh, tentukan arus mesh
searah dengan perputaran arah jarum jam dalam setiap mesh, i1, i2,…,iM.
4. Jika rangkaian hanya mengandung sumber tegangan, gunakan Hukum Tegangan
Kirchhoff menelilingi setiap mesh, samakan jumlah semua tegangan tahanan di dalam
arah jarum jam, dengan semua berlawanaan dengan arah jarum jam, dan aturlah suku-
suku tersebut, dari i1 ke iM. Untuk setiap variable i1, i2,…, iM, jika belum berada
dalam bentuk tersebut.

2.3 Penggunaan Analisis Simpul Dan Analisis Mesh Pada Penyelesaian Rangkaian

i. Tahap I. Langkah dalam menganalisa mesh ialah menggambar dan memberi nama
arus putarannya seperti pada gambar diatas. Arah putaran tidak harus selalu searah
jarum jam dan dalam satu rangkaian, atau tidak harus sama semua. Tapi, untuk contoh
ini semau searah jarum jam dikarenakan hanya mempunyai 1 sumber tegangan yang
dibebani beberapa tahanan seperti diatas.
ii. Tahap II. Langkah kedua ialah menandai polaritas dari tiap komponen dalam
rangkaian tersebut. Saat menandai polaritas pada satu putaran, abaikan putaran yang
lain. Dimulai dari putaran yang terdapat sumber tagangan. Pada putaran 1 (I1),
polaritas pada kaki R1 yang tehubung ke sumber teganagan menjadi positif karena
polaritas tegngan adalah positif. Disusul dengan negative pada kaki R1 yang
terhubung dengan R2. Pada R1, R2, R3 memiliki polaritas yang berbeda dari sudut
pandang putaran yang berbeda. Hal ini akan membantu dalam menentukan persamaan
nantinya.

2.4 Rangkaian Analisis Mesh Dengan Sumber Tegangan Bebas

Catatan :
 𝑖1 dan 𝑖2 adalah arus mesh (asumsi, tidak bisa diukur langsung)
 𝐼1 , 𝐼2 , dan 𝐼3 , adalah arus cabang (riil, diukur langsung)
 𝐼1 = 𝑖1 ; 𝐼2 = 𝑖2 ; 𝐼3 = 𝑖1 - 𝑖2
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dalam menyelesaikan perhitungan rangkaian listrik dapar menggunakan beberapa cara
yaitu diantaranya dengan analisis simpul/node voltage dan analisis mesh. Node/simpul adalah
titik simpul atau titik cabang dari beberapa komponen yang dipertemukan dalam suatu titik.
Jonction atau tititk simpul utama/titik percabangan adalah titik pertemuan dari tiga atau lebih
elemen rangkaian. Mesh adalah sifat rangkaian sebidang dan tidak didefinisikan untuk
rangkaian tak sebidang. Prinsip dari analisis simpul ialah Hukum Kirchhoff I ( Kirchhoff
Current Law/ KCL), yaitu jumlah aerus yang masuk dan keluar sama dengan nol. Sedangkan,
analisis mesh ialah Hukum Kirchhoff II (Kirchhoff Voltage Law/KVL), yaitu jumlah aljabar
seluruh tegangan mengelilingi sebuah jalan tertutup dalam sebuah rangkaian adalah nol.

DAFTAR PUSTAKA

Kemmerly, J E dan William, H H. 2005. Rangkaian Listrik. Jakarta: Erlangga.

Guntoro, N A. 2013. Fisika Terapan. Jakarta: Rosda

Sumber :
https://sitikhotlinasari.blogspot.com/2017/11/makalah-rangkaian-listrik-tentang.html
https://www.slideshare.net/DavidMandalaLubis/analisis-mesh-81784825
https://rangkailistrik.wordpress.com/2013/07/30/analisa-mesh-node-voltage/

Anda mungkin juga menyukai