Anda di halaman 1dari 10

MODUL 3 FILTER DAN RESONANSI

Muhammad Jannathias Omali Prawana (120400016)


muhammad.120400016@student.itera.ac.id
Asisten: Huvat Rafi M
Tanggal Percobaan: 05/11/2021
TT2106 – Praktikum Teknik Telekomunikasi I
Laboratorium Dasar Elektronika – Jurusan Teknik Elektro, Informatika, dan Sistem Fisis ITERA

Abstrak untukmembuat filter aktif diperlukan rangkaian (R, L, C dan


Praktikum Telekomunikasi ketiga kali ini para praktikan akan transistor atau Op-Amp). [1]
membahas tentang filter dan resonansi, dimana filter (penyaring)
merupakan suatu frekuensi pada rentang tertentu yang memiliki nilai
2. STUDI PUSTAKA
redaman (ateunasi) yang kecil disebut juga Pass Band sedangkan
Filter adalah suatu perangkat yang memilih sinyal
pada rentang frekuensi lainnya memiliki nilai redaman yang sangat
besar disebut juga sebagai Stop Band, Para praktikan akan listrik berdasarkan pada frekuensi dari sinyal tersebut. Filter
mempratekkan serta mengamati dan menentukan sinyal dengan filter akan melewatkan gelombang listrik pada batasan frekuensi
tertentu dari software Electronics Workbench (EWB) menggunakan tertentu sehingga apabila terdapat gelombang listrik dengan
alat Bode Plotter untuk melihat grafik dari sinyal filter, sedangkan frekuensi yang lain (tidak sesuai dengan spesifikasi filter)
Resonansi merupakan suatu respon dari frekuensi yang menghasilkan tidak akan dilewatkan, ada beberapa macam filter yaitu:
sebuah getaran dengan frekuensi yang lebih besar. Resonansi pada
dasarnya terjadi ketika frekuensi alami suatu sistem sama dengan 2.1. Filter Aktif
frekuensi penggetarnya.
Filter Aktif yaitu filter yang menggunakan
Kata Kunci : Filter, Resonansi, Bode Plotter, Pass Band, Stop Band. komponen aktif, biasanya transistor atau penguat
operasi (op-amp).[1] Filter ini memiliki banyak
1. PENDAHULUAN keunggulan salah satunya untuk mengurangi frekuensi
Di era globalisasi saat ini, komunikasi menjadi suatu alat kurang dari 100 kHz dan penggunaan induktor (L)
yang sangat penting. Banyak sekali perusahaan yang tergabung dapat dihindari dan filter ini relatif lebih murah untuk
dalam bidang telekomunikasi berlomba-lomba memberikan kualitas yang cukup baik karena komponen pasif yang
fasilitas dan pelayanan yang memudahkan dalam presisi harganya cukup mahal. [4]
berkomunikasi demi terwujudnya kepuasan bagi pelanggan. [3]
Untuk memperoleh itu semua, maka kualitas performansi 2.2. Filter Pasif
operasi sarana telekomunikasi harus juga di jaga dan di Filter ini banyak digunakan untuk
pelihara dengan baik. khususnya dalam mempertimbangkan memberikan sirkuit seperti amplifier, osilator dan
faktor kualitas penggunaan filter, sehingga dapat menentukan sirkuit power supply karakteristik frekuensi yang
tingkat keberhasilan panggilan serta kualitas perangkat sarana diperlukan. Beberapa contoh diberikan di bawah ini.
lainnya.[2] Mereka menggunakan kombinasi dari R, L dan C,
Filter adalah sebuah rangkaian gabungan antara kapasitor, Induktor dan Kapasitor bereaksi terhadap perubahan
induktor dan resistor yang berdasarkan frekuensi cut-offnya frekuensi dengan cara yang berlawanan. Melihat
yang dapat melewatka atau meredam kawasan frekuensi sirkuit untuk filter lolos rendah, baik LR dan
tertentu. Rangkaian Filter atau rangkaian penyaring merupakan kombinasi CR menunjukkan telah efek yang sama,
rangkaian yang di desain hanya untuk memperbolehkan suatu tapi perhatikan bagaimana posisi L dan C tempat
frekuensi pada rentang tertentu memiliki redaman (ateunasi) perubahan dibandingkan dengan R untuk mencapai
yang kecil (Pass Band) sedangkan pada rentang frekuensi hasil yang sama. Filter pasif sering digunakan pada
lainnya memiliki nilai redaman yang sangat besar (Stop Band). frekuensi tinggi namun kekurangannya adalah pada
[6]
dimensinya, dimensi filter pasif lebih besar daripada
Filter dalam elektronika dibagi dalam dua kelompok yaitu filter aktif. [6]
filter pasif dan filter aktif.Untuk membuat suatu filter pasif
dapat digunakan komponen pasif (R, L, C). Sedangkan 2.3. Low Pass Filter

Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA


1
Filter low-pass adalah filter yang Adapun perhitungan untuk menentukan
melewatkan sinyal frekuensi rendah tapi kualitas (Q) sebagai berikut:
melemahkannya (mengurangi amplitudo) sinyal
dengan frekuensi yang lebih tinggi dari frekuensi cut-
off.[8] Jumlah sebenarnya dari redaman untuk setiap
frekuensi bervariasi dari filter ke filter. Terkadang
disebut filter high-cut, atau filter treble cut bila

2.6. Band Stop Filter


Filter ini bertujuan untuk meredam suatu pita
frekuensi tertentu dan melewatkan frekuensi lainnya.
Band Stop Filter juga biasa dikenal juga sebagai
digunakan dalam aplikasi audio. Filter low-pass
rangkaian Band Elimination, Band Reject dan Notch
adalah kebalikan dari filter high-pass, dan filter band-
Filter. Band Stop Filter merupakan kebalikan dari
pass adalah kombinasi dari filter low-pass dan high-
Band Pass Filter. Filter ini juga dapat memberikan
pass. [2]
redaman yang sangat besar (blocking) pada rentang
Frekuensi cut-off (fc) dari Low Pass Filter
frekuensi tertentu dan memperbolehkan frekuensi
dengan RC dapat dituliskan dalam persamaan berikut:
dibawah dan diatas rentang tersebut untuk
melewatinya. [7]
2.4. High Pass Filter
Adapun persamaan dari Band Stop Filter
High Pass Filter merupakan kebalikan dari
agar mendapatkan redamann maksimum sebagai
Low Pass Filter dimana High Pass Filter digunakan
berikut:
untuk melewatkan semua frekuensi dimulai dari
frekuensi cut-off hingga frekuensi tertinggi sehingga
frekuensi rendah dibawahnya akan disaring (filter)
atau dihilangkan, pengurangan untuk frekuensi
terkadang berbeda-beda untuk filter ini .Terkadang
filter ini disebut low cut filter, bass cut filter atau
rumble filter yang juga sering digunakan dalam
aplikasi audio.[8]
Frekuensi cut-off High Pass Filter Orde-2
dapat dituliskan dalam persamaan berikut:
3. METODOLOGI
Alat yang dibutuhkan:
1. Laptop/Komputer
2. Software simulasi Electronics Workbench (EWB)

Rangkaian resonansi adalah rangkaian dasar di dalam


2.5. Band Pass Filter rangkaianfrekuensi radio. Rangkaian ini dapat ditemui di
Band Pass Filter adalah rangkaian yang pemancar, penerima, filter,dan lain-lain. Rangkaian
melewatkan frekuensi pada daerah tertentu diantara resonansi ideal terdiri dari komponen L dan C ideal,yang
frekuensi cut-off pertama dan frekuensi cut-off kedua dihubungkan secara seri atau paralel. [10] Untuk rangkaian
dan meredam frekuensi di luar daerah tersebut. Band praktis,L dan C akan mengandung unsur resistif, R.
Pass Filter merupakan gabungan antara highpass dan Komponen resistif ini akan meredamsinyal. Jika pada
lowpass filter. Band Pass Filter meneruskan sinyal rangkaian resonansi ideal faktor kualitasnya tak
frekuensi antara (median frequency) dan menahan berhingga,maka pada rangkaian praktis faktor kualitasnya
frekuensi dibawah dan diatas median tersebut, Band akan berhingga.
Pass Filter terbagi 2 macam rangkaian yaitu, Band
Pass Filter bidang lebar bila Q < 10 dan Band Pass
3.1. RESONANSI SERI
Filter bidang sempit bila Q > 10. [9]
1. Bualah rangkaian seperti dibawah ini :

Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA


2
2.2 22 3.425
Filter
4.7 22 1.507
Bisa kita lihat pada tabel 1 diatas dimana jika kita
memberikan resistansi semakin besar dengan nilai kapasitor
yang sama, maka kita akan mendapatkan nilai frekuensi cut-off
semakin kecil, sehingga membentuk Low Pass Filter.
2. Atur Vs sehingga didapatkan sekitar 4 Vpp
3. Pasang kanal 1 osiloskop pada sumber , yaitu titik Tabel 2. Rangkaian RC (R sebagai Output)
1(+) dan 6(-)
4. Pasang kanal 2 osiloskop pada R, yaitu titik 1(+)
Frekuensi
dan 2(-) cutoff (kHz)
5. Cari kondisi resonansi dengna mengatur R(kΩ) C (nF) Jenis Filter
1 22 7.499
frekuensi function generator sampai didapat 2.2 22 3.425
High-Pass
amplitude sinyal tertinggi pada kanal 2 osiloskop Filter
4.7 22 1.507
6. Frekuensi yang dihasilkan V Maksimum pada R
adalah frekuensi resonansi
7. Cari lebar bandwidth dengan mencari frekuensi Tabel 3. Rangkaian RL (L sebagai Output)
cut-off nya
8. Hitung faktor kualitasnya Frekuensi
cutoff (kHz)
R(kΩ) L (mH) Jenis Filter
10 10 157.8
High-Pass
3.2. RESONANSI PARALEL 20 10 316.2
Filter
30 10 471.3
1. Buat rangkaian seperti dibawah ini:
Bisa kita lihat pada tabel 3 diatas, jika kita
2. Atur Vs sehingga mendapatkan 4 Vpp
memberikan nilai resistansi semakin besar maka frekuensi cut-
3. Pasang kanal 1 osiloskop pada sumber, yaitu titik
off yang dihasilkan pun juga semakin besar sehingga kita
1(+) dan 4 (-)
mendapatkan pola filter yang membentuk High-Pass Filter
4. Pasang kanal 2 osiloskop pada R = 100K, yaitu
titik2(+) dan 3(-) Tabel 4. Rangkaian RL (R sebagai Output)
5. Cari kondisi resonansi dengan mengatur
frekuensi function generator sampai didapat
Frekuensi
amplitude sinyal tertinggi pada kanal 2 osiloskop cutoff (kHz)
6. Frekuensi yang menghasilkan V maksimum pada R(kΩ) L (mH) Jenis Filter
10 10 157.8
R = 100K adalah frekuensi resonansi 20 10 316.2
Low-Pass
Filter
7. Cari lebar bandwidth dengan mencari frekuensi 30 10 471.3
cut-off nya
8. Hitung faktor kualitasnya
2. Resonansi Seri
4. HASIL DAN ANALISIS
Setelah para praktikan telah menyelesaikan Frekuensi (KHz) VR(100 KΩ) Jenis Filter
praktikum ketiga yaitu Filter dan Resonansi, lalu
10kHz 30.09
selanjutnya kita akan menganalisa hasil yang 20kHz 24.28
diperoleh sesuai jurnal yang telah diberikan. Band-Pass Filter
30kHz 25.15
40kHz 29.40
1. Pengukuran Respon Frekuensi Filter Pada table Resonansi Seri diatas kita bisa mengamati
bahwasanya Ketika kita memberikan frekuensi yang berbeda-
Tabel 1. Rangkaian RC (C sebagai Output) beda dengan nilai VR yang sama maka nilai VR yang
didapatkan akan berbeda-beda juga, Sehingga mendapatkan
Frekuensi Band-Pass Filter.
cutoff (kHz)
R(kΩ) C (nF) Jenis Filter 3. Resonansi Paralel
1 22 7.499 Low-Pass

Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA


3
Frekuensi (KHz) VR(100 KΩ) Jenis Filter
5. Bode Plot merupakan cara untuk menganalisa frekuensi
10kHz 13.81 di sistem kendali, Bode Plotter merupakan alatnya untuk
20kHz 6.2744 memproyeksikan grafik yang berisi magnitude dan fasa
Band-Pass Filter bode plot.
30kHz 3.7084
40kHz 2.6656 6. XL = XC adalah Ketika Resonansi seri terjadi apabila
reaktansi induksitif nilainya sama dengan reaktansi
kapasitif sedangkan Resonansi Paralel terjadi apabila
5. KESIMPULAN suseptansi induktif pada suatu cabang nilainya sama
Kesimpulan yang dapat diambil dari Praktikum kali dengan suseptansi kapasitif pada cabang yang lain yaitu
ini adalah kita dapat membedakan macam-macam filter BL = BC.
seperti Low-Pass Filter, High-Pass Filter, Band-Pass Filter 7. Dilihat dari tabel hasil dan analisa kita dapat melihat pada
dan Band-Stop Filter, lalu kita telah menguji coba dalam rangkaian seri yaitu di nilai 10kHz mendapatkan 30.09
rangkaian RLC resonansi seri dan parallel, dimana Ketika sedangkan di rangkaian parallel mendapatkan 13.81
Ketika rangkaian RC dengna C sebagai Output maka kita dengan VR(100KΩ)
dapatkan jika sebuah nilai resistansi semakin besar dengan
nilai konduktor yang sama maka nilai dari frekuensi cut-off
yang kita dapatkan semakin kecil sehingga kita
mendapatkan Low-Pass Filter di Rangkaian RC dengan C
sebagai Output. Lalu jika pada rangkaian RL dengan L
sebagai output maka kita dapat menganalisa jika semakin
besar nilai Resistansi yang diberikan makan semakin besar
pula nilai frekuensi cut-off nya sehingga kita bisa melihat
di Bode Plotter yang didapatkan adalah High-Pass Filter.

JAWABAN JURNAL

1. Frekuensi Cut-Off ialah frekuensi yang dimana sebagai


titik acuan pada sebuah filter apakah sinyal/gelombang
tersebut akan diredam atau dilewatkan dan frekuensi cut-
1
off sendiri memiliki nilai atau nilai desimalnya
√2
adalah 0,707 atau -3dB, dan penerapan yang sering kita
gunakan pada Televisi ataupun Radio.
2. Rangkaian pada praktikum kali ini adalah rangkaian
resonansi RLC dimana bis akita dapatkan Filternya
menggunakan Bode Plotter, dari Rangkaian yang kita
buat dengan output yang berbeda maka didapatkan juga
filter yang berbeda seperti rangkaian RC dengan C
sebagai output didapatkanlah Low-Pass Filter pada
rangkaian resonansi RLC tersebut.
3. Pada tabel 1 dan 2 kita mendapatkan pengukuran yang
sama begitupula dengan table 3 dan 4, hanya saja di tabel
1 mendapatkan Low-Pass Filter dan pada tabel 2
mendapatkan High-Pass Filter, sedangkan 3 dan 4
mendapatkan filter yang sama yaitu Band-Pass Filter.
4. Pada saat frekuensi cut-off didapatkan lah nilai -3dB
dengan penurunan rumus sebagai berikut:

Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA


4
DAFTAR PUSTAKA
H, B. R. (2014). Perkembangan Filter Aktif dan Pasif. Filter dan Resonansi, 1-18.

Kasi, Z. (2009). Low Pass Filter. Introducing of Low Pass Filter, 12.

Kusumaningrum, I. (2015). Rangkaian Resonansi Seri RLC. Resonansi RLC, 1-6.

Mulyadi, M. T. (2012). Rangkaian Resonansi Seri dan Paralel. Rangkaian Resonansi, 1-4.

Pebrianto, A. (2019). Rangkaian Resonansi Seri dan Paralel. Rangkaian Resonansi, 1-16.

Putra, R. G. (2011). Analisa Rangkaian RLC pada Resonansi Seri dan Paralel. Rangkaian Resonansi Seri dan Paralel, 1-7.

Rahmawan, C. (2011). Resonansi dan Filter. Praktikum Rangkaian Listrik 2, 1-32.

Syaifuddin. (2017). Cara Kerja High Pass Filter pada Telekomunikasi. High Pass Filter, 1-8.

Tanji, I. (2019). Band Pass Filter. Mengenal Band Pass Filter, 1-4.

Z, A. A. (2021). Rangkaian Resonansi Paralel. Resonansi Paralel, 1-31.

BIOGRAFI PENULIS

Perkenalkan nama saya Muhmmad Jannathias Omali Prawana


berusia 18 tahun yang berkelahiran di Pangkalan Susu,
Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Saya merupakan anak
ketiga dari 4 bersaudara, sekarang saya melanjutkan
Pendidikan di Perguruan Tinggi Negeri Institut Teknologi
Sumatera (ITERA) yang sedang mengambil program studi S1
Teknik Telekomunikasi.

LAMPIRAN

1. Tabel 1 (Rangkaian RC, C Sebagai Output)

R = 1 KΩ, C = 22 nF
R = 2,2 KΩ, C = 22 nF

Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA


5
R = 1 KΩ, C = 22 nF

R = 4,7 KΩ, C = 22 nF

R = 2,2 KΩ, C = 22 nF

R = 4,7 KΩ, C = 22 nF
2. Tabel 2 (Rangkaian RC, R Sebagai Output)

Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA


6
3. Tabel 3 (Rangkaian RL, L Sebagai Output) R = 30 KΩ, C = 10 mH

R = 10 KΩ, C = 10 mH

R = 20 KΩ, C = 10 mH
4. Tabel 4 (Rangkaian RL, R Sebagai Output)

Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA


7
R = 10 KΩ, C = 10 mH

5. Tabel 5 (Resonansi Seri)


R = 20 KΩ, C = 10 mH
Frekuensi = 10 KHz

R = 30 KΩ, C = 10 mH Frekuensi = 20 KHz

Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA


8
Frekuensi = 30 KHz
6. Tabel 6 (Resonansi Paralel)

Frekuensi = 10 KHz

Frekuensi = 20 KHz

Frekuensi = 40 KHz Frekuensi = 30 KHz

Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA


9
7. Perhitungan Secara Teori
Frekuensi = 40 KHz

Laporan Praktikum – Laboratorium Dasar Elektronika – ITERA


10

Anda mungkin juga menyukai