Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN LABORATORIUM

PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Praktik Elektronika

DOSEN PENGAMPU:

Benny Nixon, ST, MT.

Nama Praktikum: Dioda Zener Sebagai Penstabil Tegangan (Regulator)

Di Susun Oleh :

1. Agnes Christi R. S. S. 1317030001

2. Dhani Wahyuningtias Hafsha 1317030029

3. Muhammad Farhan 1317030059

Kelas/Kelompok : TT-2A/Kelompok 6

Tanggal Pelaksanaan Praktikum : 16 Mei 2018

Tanggal Penyerahan Laporan : 29 Mei 2018

JURUSAN ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

JAKARTA

2018

1
Daftar Isi

Dioda Zener Sebagai Penstabil Tegangan (Regulator) …………….……….3

A. Tujuan Pecobaan ............................................................................... 3

B. Dasar Teori ....................................................................................... 4

C. Alat yang Digunakan ........................................................................ 5

D. Langkah Percobaan ........................................................................... 5

E. Data Hasil Percobaan ........................................................................ 6

F. Analisa …...…………………………………………………………6

G. Pertanyaan ........................................................................................ 8

H. Kesimpulan………………………………………………………….8

Lampiran ........................................................................................................ 9

Daftar Pustaka ................................................................................................ 11

2
RANGKAIAN PELIPAT GANDA TEGANGAN

Tujuan Percobaan

 Menyelidiki penggunaan dan batas operasi dioda zener sebagai penstabil


tegangan.

Dasar Teori

Dioda Zener (Zener Diode) adalah Komponen Elektronika yang terbuat dari
Semikonduktor dan merupakan jenis Dioda yang dirancang khusus untuk dapat
beroperasi di rangkaian Reverse Bias (Bias Balik). Pada saat dipasangkan pada
Rangkaian Forward Bias (Bias Maju), Dioda Zener akan memiliki karakteristik dan
fungsi sebagaimana Dioda Normal pada umumnya. Efek Dioda jenis ini ditemukan
oleh seorang Fisikawan Amerika yang bernama Clarence Melvin Zener pada tahun
1934 sehingga nama Diodanya juga diambil dari nama penemunya yaitu Dioda
Zener.

Simbol Dioda Zener

Dioda zener adalah salah satu jenis dioda yang memiliki sisi exsklusif pada
daerah breakdownnya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai stabilizer atau pembatas
tegangan. Struktur dioda zener hampir sama dengan dioda pada umumnya, hanya
konsentrasi doping saja yang berbeda. Kurva karakteristik dioda zener juga sama
seperti dioda pada umumnya, namun pada daerah breakdown dimana pada saat bias
mundur mencapai tegangan breakdown maka arus dioda naik dengan cepat seperti
pada gambar karakteristik dioda zener dibawah. Daerah breakdown inilah yang
menjadi referensi untuk penerapan dari dioda zener. Sedangkan pada dioda biasa
daerah breakdown merupakan daerah kritis yang harus dihindari dan tidak
diperbolehkan pemberian tegangan mundur sampai pada daerah breakdown, karena
bisa merusak dioda biasa.

3
Prinsip kerja dari dioda zener ini yakni terhubungnya dioda-dioda seri dengan
sumber tegangan, dengan begitu dioda akan mengalami bias maju. Sebagai salah satu
alat yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik, diode zener sendiri bisa
mengalami kegagalan ketika meregulasi tegangan. Untuk itu, diperlukan perhitungan
agar muatan, serta batas maksimal dan minimal dari dioda ini diketauhi agar tidak
terjadi kerusakan. Karena komponen ini biasanya digunakan sebagai selah satu
sirkuit pada perangkat elektronik, menyebabkan komponen ini memiliki fungsi
utama sebagai alat yang dapat menyetabilkan sebuah tegangan.
Ketika satu dioda digabung dengan diode lainnya, maka akan terjadi
hubungan secara paralel sehingga terjadi catu-balik pada dioda yang terpasang secara
paralel tadi. Ketika itu, dioda jenis zener akan bekerja sebagai sebuah penghubung
singkat (kortsleting) ketika arus listrik mencapai tegangan yang telah ditetapkan.
Akibatnya, setiap kelebihan tegangan ini akan diteruskan hingga batas yang telah
ditentukan. Dalam perkembangannya, dioda zener digunakan sebagai regulator pada
tegangan shunt atau pada sambungan paralel dan juga sebagai regulator tegangan
yang menjadi sebuah sirkuit pemberi dari tegangan tetap.

Rangkaian Stabilizer pada Dioda Zener

Pada dioda zener terdapat Izm (Arus Zener Maksimum) yang biasanya
ditentukan oleh pabrik. Arus zener (Iz) tidak boleh melibihi arus karena akan
menyebabkan kerusakan pada dioda zener tersebut. Rs merupakan hambantan yang
berfungsi sebagai pembatan arus untuk stabilizer tegangan. Apabila tegangan input
(Vi) lebih besar dari tegangan zener (Vz) dan Rl lebih besar dari Rl minimum maka
fungsi stabilizer pada dioda zener dapat bekerja. Oleh karena itu rl harus lebih besar
dari RL min. Dan Rl min dapat diketahui dengan

4
Bila zener sudah bekerja, berarti Vl =Vz= konstan. Dengan menganggap vi
tetep maka turun tegangan pada Rs (Vr) yitu :

Sehingga arus yang mengalir pada Rs (IR ) dan arus yang mengalir pada zener (Iz)
adalah

Alat-Alat yang Digunakan

1. Power Supply : 1 Buah


2. Multimeter : 1 Buah
3. Dioda Zener 9,1 V : 1 Buah
4. Dioda Zener 7,5 V : 2 Buah
5. Resistor : 47, 100, 470 dan 10k Ohm
6. Kabel-kabel Penghubung
7. Protoboard

Langkah Percobaan

1) Membuat rangkaian seperti Gambar 1 dibawah :

Gambar 1. Rangkaian Dioda Zener Regulator Tegangan


2) Mengatur tegangan supplay sebesar 10 V, Rs sebesar 47Ω dan RL sebesar 10kΩ
3) Mengukur tegangan Vout dengan Voltmeter elektronik!

5
4) Menaikkan tegangan suplai menjadi 12 V lalu mengulangi langkah 3).
5) Mengganti beban RL menjadi 470 Ω tegangan suplay tetap 12 V dan mengulangi
langkah 3.
6) Mengganti RL menjadi 100 Ω dan mengulangi langkah 3).=
7) Mengulangi percobaan diatas dengan diode zener 7.5 Volt dan tegangan sumber
8 dan 10 V

Data Hasil Percobaan

Tabel 1.

Tabel 2.

Analisa

1. Jelaskan pengaruh kenaikan tegangan input pada tegangan output, tegangan dan
arus yang melewati Rs!

Tegangan masukan memiliki pengaruh yang penting pada tegangan keluaran (Vo). Apabila
nilai tegangan masukan dinaikan, maka tegangan keluaran akan semakin besar. Hal ini juga
didukung oleh hukum ohm yang berbunyi bahwasannya nilai suatu tegangan berbanding
lurus dengan arus dan hambatannya, secara matematis dituliskan V = IR. Maka apabila
tegangan masukan diperbesar maka nilai tegangan dan arus pada Rs juga akan mengalami
peningkatan nilai. Selain itu, hukum kirchhoff tegangan dan hukum kirchhoff arus juga
membuktikan hal tersebut.

Hukum KVL (Kirchhoff Voltage Law)

Vs = VRS +Vz atau Vs = VRS + VL

Pada percobaan ini, diode zener dan RL dipasang secara paralel, maka tegangan pada dioda
dan RL serta tegangan keluaran (Vo) akan bernilai sama.

Vz = VRL = Vo

Hukum KCL (Kirchhoff Current Law)

6
Is = Iz + IL

Berdasarkan hukum hukum kirchoff tegangan dan hukum kirchoff arus


(KVL dan KCL) diatas, dapat dilihat bahwa nilai tegangan input
berbanding lurus dengan tegangan dan arus pada Rs.

2. Jelaskan pengaruh perubahan RL terhadap arus Rs dan pada dioda zener!

Pengaruh perubahan RL terhadap arus Rs (Is) dan arus pada dioda zener (Iz) adalah semakin
kecil nilai RL, maka semakin besar nilai arus pada RL (IL). Apabila nilai IL bertambah besar,
maka nilai Is akan bertambah besar dan nilai Iz akan mengecil. Semakin kecil Iz, maka
fungsi zener itu sendiri akan semakin berkurang, (Is = Iz + IL). Begitupun sebaliknya,
semakin besar nilai RL, maka nilai IL akan semakin kecil. Semakin kecil nilai IL, maka nilai
Is pun akan semakin kecil dan nilai Iz akan bertambah besar. Dengan kata lain, nilai Is
berbanding lurus dengan nilai IL dan berbanding terbalik dengan nilai Iz.

3. Hitunglah harga RL paling kecil yang diperbolehkan, dimana zener tidak akan mengatur
tegangan output jika RL lebih kecil dari harga ini!

Harga RL paling kecil yang diperbolehkan, dimana zener tidak akan mengatur tegangan
output, jika RL lebih kecil dari harga.

𝑅𝑠. 𝑉𝑧
𝑅𝐿𝑚𝑖𝑛 =
𝑉𝑠 − 𝑉𝑧

Dioda zener (V=9.1)


47Ω 𝑋9.1
𝑅𝐿𝑚𝑖𝑛 = = 475,222Ω
10 − 9.1
47Ω 𝑋9.1
𝑅𝐿𝑚𝑖𝑛 = = 147,482Ω
12 − 9.1

Dioda zener (V= 7.5 V)

47Ω 𝑋7.5
𝑅𝐿𝑚𝑖𝑛 = = 705 Ω
8 − 7.5
7
47Ω 𝑋7.5
𝑅𝐿𝑚𝑖𝑛 = = 141 Ω
10 − 7.5

Berdasarkan perhitungan diatas, RL min yang diperoleh pada table 1 untuk Vs = 10V adalah
475,222Ω; dan untuk Vs =12 V adalah 147,482Ω. Untuk tabel 2, Vs = 8V adalah 705 Ω
sedangkan Vs = 10V adalah 141 Ω.

4. Pada keadaan bagaimana daya maksimum akan didispasikan dalam zener? Jelaskan
jawaban saudara !

Keadaan saat daya maksimum akan didisparsikan dalam zener yaitu pada saat arus melewati
dioda melebihi nilai arus dioda maksimum (Izm) yang ditemukan oleh pabrik.

Pertanyaan
1. Jelaskan prinsip kerja dioda Zener!
Jawaban:
Prinsip kerja dari dioda zener ini yakni terhubungnya dioda-dioda seri dengan
sumber tegangan, dengan begitu dioda akan mengalami bias maju. Sebagai salah satu
alat yang digunakan untuk mengalirkan arus listrik, diode zener sendiri bisa
mengalami kegagalan ketika meregulasi tegangan. Untuk itu, diperlukan perhitungan
agar muatan, serta batas maksimal dan minimal dari dioda ini diketauhi agar tidak
terjadi kerusakan. Karena komponen ini biasanya digunakan sebagai selah satu
sirkuit pada perangkat elektronik, menyebabkan komponen ini memiliki fungsi
utama sebagai alat yang dapat menyetabilkan sebuah tegangan.
Ketika satu dioda digabung dengan diode lainnya, maka akan terjadi
hubungan secara paralel sehingga terjadi catu-balik pada dioda yang terpasang secara
paralel tadi. Ketika itu, dioda jenis zener akan bekerja sebagai sebuah penghubung
singkat (kortsleting) ketika arus listrik mencapai tegangan yang telah ditetapkan.
Akibatnya, setiap kelebihan tegangan ini akan diteruskan hingga batas yang telah
ditentukan. Dalam perkembangannya, dioda zener digunakan sebagai regulator pada

8
tegangan shunt atau pada sambungan paralel dan juga sebagai regulator tegangan
yang menjadi sebuah sirkuit pemberi dari tegangan tetap.

2. Sebutkan jenis-jenis dioda zener yang dilengkapi dengan batas tegangan output
zenernya!

9
Kesimpulan

 Tegangan masukan pada rangkaian “dioda zener sebagai penstabil tegangan


(regulator)” memiliki pengaruh yang penting pada tegangan keluaran (Vo).
 Apabila nilai tegangan masukan dinaikan, maka nilai dari tegangan keluaran akan
semakin besar.
 Berdasarkan hokum hukum kirchhoff tegangan dan hukum kirchhoff arus (KVL
dan KCL), dapat disimpulkan bahwa nilai tegangan input berbanding lurus
dengan tegangan dan arus pada Rs.
 Pengaruh perubahan RL terhadap arus Rs (Is) dan arus pada dioda zener (Iz)
adalah semakin kecil nilai RL maka semakin besar nilai arus pada RL (IL). Apabila
nilai IL bertambah besar, maka nilai Is akan bertambah besar dan nilai Iz akan
mengecil.
 Nilai Is berbanding lurus dengan nilai IL dan berbanding terbalik dengan nilai Iz.

10
Lampiran

11
12
Daftar Pustaka

Diktat Laboratorium Dasar Pengukuran Elektronika Politeknik Negeri Jakarta

http://www.elektronikadasar.net/dioda-zener.html

http://elektronika-dasar.web.id/teori-elektronika/dioda-zener/

http://teknikelektronika.com/pengertian-fungsi-dioda-zener/

13

Anda mungkin juga menyukai