Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR TEKNIK
ELEKTRO

OLEH

NAMA : NOFRIN L SITANGGANG

NPM : 19330024

DOSEN PEMBIMBING : Drs. Ir. Timbang Pangaribuan, MT.

Laboratorium Dasar Teknik Elektro


Program Studi Teknik Elektro
Fakultas Teknik
Universitas HKBP Nommensen MEDAN
2021/2022
VOLTAGE STABILISATOR

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mampu membuat rangkaian stabilisator yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan


2. Memahami prinsip kerja rangkaian stabilisator
3. Memahami prinsip kerja dioda zener

II. DASAR TEORI

Diode Zener adalah diode yang memiliki karakteristik menyalurkan arus listrik mengalir
ke arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas "tegangan tembus"
(breakdown voltage) atau "tegangan Zener". Ini berlainan dari diode biasa yang hanya
menyalurkan arus listrik ke satu arah. Diode yang biasa tidak akan mengalirkan arus listrik untuk
mengalir secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan rusaknya. Jika
melampaui batas tegangan operasional, diode biasa akan menjadi rusak karena kelebihan arus
listrik yang menyebabkan panas. Namun proses ini adalah reversibel jika dilakukan dalam batas
kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah gambar panah), diode ini akan
memberikan tegangan jatuh (drop voltage) sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk diode silikon.

Sebuah diode Zener


memiliki sifat yang hampir
sama dengan diode biasa,
kecuali bahwa alat ini
sengaja dibuat dengan
tegangan tembus yang jauh
dikurangi, disebut tegangan
Zener. Sebuah diode Zener
memiliki p-n junction yang
memiliki doping berat, yang memungkinkan elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi
material tipe-p ke dalam pita konduksi material tipe-n.

Sebuah diode Zener yang dicatu-balik akan menunjukan perilaku tegangan tembus yang
terkontrol dan akan melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap pada
tegangan Zener. Sebagai contoh, sebuah diode Zener 3.2 Volt akan menunjukan tegangan jatuh
pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun, karena arusnya terbatasi, sehingga diode Zener
biasanya digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, untuk menstabilisasi tegangan
aplikasi-aplikasi arus kecil, untuk melewatkan arus besar diperlukan rangkaian pendukung IC
atau beberapa transistor sebagai output. Diode Zener digunakan secara luas dalam sirkuit
elektronik. Fungsi utamanya adalah untuk menstabilkan tegangan dari arus AC menjadi arus DC.
Kutup positif zener dihubungkan dengan positif sebuah sumber tegangan DC yang tidak rata
yaitu masih ada kerutan bekas arus gelombang AC sehingga mencatu-balik, sebuah diode Zener
akan bertingkah seperti sebuah kortsleting (hubungan singkat) saat tegangan mencapai tegangan
tembus diode tersebut. Hasilnya, tegangan akan dibatasi sampai ke sebuah angka yang telah
ditetapkan sebelumnya yaitu voltase yang tertulis di badan zener. Sebuah diode Zener juga
digunakan seperti berpasangan dengan regulator tegangan shunt (shunt di sini yaitu sambungan
parallel empat diode) dan regulator tegangan sebagai sebuah rangkaian yang memberikan sumber
tegangan tetap.

III. RANGKAIAN PERCOBAAN

IV. PROSEDUR PERCOBAAN

1. Buatlah rangkaian diatas menggunakan aplikasi “Multisim” di komputer atau laptop saudara
2. Kemudian tentukan besar V1= 20 volt dan V2= 10 volt
3. Kemudian tentukan R1= 2 kohm, R2= 5 kohm dan R3= 1 kohm
4. Selanjutnya jalankan atau run rangkaian stabilisator yang telah di buat
5. Setelah rangkaian berjalan ubah nilai potensio dari 0% sampai 90%
6. Catat dan screenshoot setiap hasil dari perubahan stabilisator
7. Kemudian buatlah tabel hasil percobaan

V. HASIL PERCOBAAN
Tabel hasil percobaan

N0 Arus sumber Arus basis Arus beban Tegangan beban Potensio %


(collector) (emitter)

1 9.415 nA 83.267 pA 57.457 pA 9.525 V 0%

2 9.592 nA 88.818 pA 56.481 pA 9.525 V 10%

3 9.592 nA 88.818 pA 59.393 pA 9.525 V 20%

4 9.415 nA 83.267 pA 59.504 pA 9.525 V 30%

5 9.415 nA 83.267 pA 59.629 pA 9.525 V 40%

6 9.592 nA 83.267 pA 54.693 pA 9.525 V 50%

7 9.592 nA 83.267 pA 59.859 pA 9.525 V 60%

8 9.415 nA 88.818 pA 59.766 pA 9.525 V 70%


9 9.415 nA 83.267 pA 58.614 pA 9.525 V 80%

10 9.415 nA 83.267 pA 64.309 pA 9.525 V 90%

VI. ANALISIS

Tegangan masukan memiliki pengaruh yang penting pada tegangan keluaran (Vo). Apabila nilai
tegangan masukan di naikkan, maka tegangan keluaran akan semakin besar. Hal ini juga didukung oleh
hukum ohm yang berbunyi “ bahwasannya nilai suatu tegangan berbanding lurus dengan arus dan
hambatannya, secara matematis dituliskan V = IR. Maka apabila tegangan masukan diperbesar maka nilai
tegangan dan arus pada Rs juga akan mengalami peningkatan nilai.

Dari rangkaian diatas dapat kita lihat bahwa :

1. Tegangan V2 berfungsi sebagai pembagi tegangan pertama


2. Tegangan V1 berfungsi sebagai pembagi tegangan kedua
3. Transistoir berfungsi sebagai pembagi penguat amplifier sebagai pemutus dan penyambung
(switching).
4. Zener dioda adalah dioda yang memiliki karaklteristilk menyalurkan arus listrik mengalir ke
arah yang berlawanan jika tegangan yang diberikan melampaui batas “tegangan tembus” atau
“tegangan zener”
5. Potensiometer ( resistor variabel ) sebagai pembatas tegangan V1 menuju basis pada
transistor.

VII. KESIMPULAN

1. Tegangan masukan pada rangkaian “dioda zener sebagai penstabil tegangan (regulator)”
memiliki pengaruh yang penting pada tegangan keluaran (Vo)
2. Apabila nilai tegangan masukan di naikkan, maka nilai dari tegangan keluaran akan semakin
besar.
3. Pengaruh perubahan RL terhadap arus Rs (Is) dan arus pada dioda zener (Iz) adalah semakin
kecil RL (IL). Apabila nilai IL bertamabah besar dan nilai Is akan bertambah besar dan nilai
Iz akan mengecil.
4. Dari rangkaian diatas dapat diketahui bahwa rangkaian tersebut mempunyai 2 sumber
tegangan yaitu V1 dan V2.
Dimana V2 untuk tegangan collector dan V1 untuk mengatur arus base dari emitor.
Transistor Q1 memberi catu daya ke zener dan dioda sebagai stabilizer. Dan transistor NPN
ini bekerja ketika input di kaki basis melebihi tegangan ambang 0.7 V maka transistor akan
aktif dan membuat arus mengalir dari collector menuju emitor. Maka ketika basis itu
bermuatan positif maka kolektor akan memberikan muatan arus ke emitor.

Anda mungkin juga menyukai