Anda di halaman 1dari 12

DIODE ZENER

TUGAS DASAR ELEKTRONIKA

Oleh :

PUTU RUSDI ARIAWAN 0804405050

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS UDAYANA
BUKIT JIMBARAN
2010
1.1. Pengertian Tentang Diode
Diode merupakan alat yang hanya bisa mengalirkan arus DC dalam satu arah saja,
sedangkan pada arah lain yang berlawanan ia tidak akan bisa untuk menghantarkan arus
tersebut. Diode memiliki bentuk fisik yang kecil dan ia memiliki dua buah kutub (kaki) di
masing-masing ujungnya seperti halnya tahanan (resistor). Dimana salah satu ujungnya
adalah positif sedangkan ujung kaki yang lainnya adalah negatif. Kaki-kaki dari diode ini
disebut dengan katode dan anode. Diode juga dapat digunakan untuk mengubah arus AC
(arus bolak-balik) menjadi arus DC (arus searah) dan lain sebagainya tergantung dari
jenis diodenya. Diode memiliki bermacam-macam bentuk, ada yang silinder, bundar
pipih, berbentuk peluru dan lain sebagainya. Sifat dari diode di dalam suatu rangkaian
ditentukan oleh kedudukannya atau letak elektroda-elektrodanya.

1.2. Lambang dan Bentuk dari Komponen Diode


Di dalam suatu skema rangkaian, diode dilambangkan seperti pada gambar
dibawah ini:

Gambar 1. Lambang dari Diode


Dari lambang ini sudah dapat dilihat bahwa arah dari arus mempengaruhi sifat dari diode.
Satu sisi dari diode disebut anode, dan yang lainnya disebut katode. Katode ada pada
ujung depan dari segitiga. Apabila anode dihubungkan ke kutub yang positif sedangkan
anode dihubungkan ke kutub yang negatif maka arus listrik akan mengalir dari anode
menuju ke katode. Namun apabila hubungan tersebut dibalikan maka tidak akan ada arus
listrik yang mengalir melalui diode. Jadi diode hanya dapat dialiri oleh arus listrik pada
saat anode memiliki potensial lebih tinggi dari pada katode. Komponen dari diode sering
berbentuk silinder kecil dan biasanya diberi lingkaran pada katode untuk menunjukan
posisi dari garis di dalam lambang diode tersebut.

PUTU RUSDI ARIAWAN


1.3. Sifat dari Diode
Sebagai pendekatan pertama dapat dikatakan bahwa diode mengijinkan arus
untuk dapat mengalir ke satu arah saja. Ketika anode mendapatkan voltase yang lebih
positif daripada katode, maka arus bisa saja mengalir dengan bebas. Di dalam situasi
seperti ini dapat dikatakan dioda dibias maju. Kalau voltase dibalikan, berarti katode
yang positif terhadap anode, maka arus tidak akan dapat mengalir kecuali suatu arus yang
sangat kecil. Dalam situasi ini dikatakan diode dibias balik atau dibias mundur. Arus
yang mengalir ketika diode dibias balik disebut dengan arus balik atau arus bocor dari
diode dan arus itu begitu kecil sehingga di dalam kebanyakan rangkaian dapat diabaikan.
Arus bisa mengalir kearah segitiga dalam lambang skema rangkaian. Kalau voltase lebih
kecil daripada batas-batas tersebut maka sebenarnya terdapat pula arus namun jumlahnya
sangat kecil. Hubungan antara arus dan voltase bisa digambarkan seperti gambar dibawah
ini

Gambar.2.Pendekatan untuk sifat dari suatu diode


Namun perlu diperhatikan bahwa sifat ini hanya merupakan suatu pendekatan, walaupun
pendekatan ini cukup baik untuk dipakai di dalam banyak situasi, yang berarti sifat dari
sebagian besar rangkaian dapat dimengerti oleh pendekatan ini. Kalau memakai
pendekatan ini, sifat dari diode dapat dimengerti juga dengan memakai satu rangkaian
pengganti, yaitu satu sakelar yang terbuka ketika diode dibias balik dan tertutup ketika
diode dibias maju.

Gambar.3. Rangkaian Pengganti yang Mendekati Sifat Diode

PUTU RUSDI ARIAWAN


Untuk mendapatkan voltase yang dibutuhkan supaya arus dapat mengalir, maka sakelar
tersebut dirangkai secara seri dengan satu sumber voltase sehingga terdapat rangkaian
pengganti.

Jadi sifat dari diode berbeda jika arah voltase pada sambungannya berbeda. Sifat
yang mengijinkan arus mengalir hanya ke satu arah saja dapat digunakan sebagai suatu
pengubah arus bolak-balik menjadi arus searah. Salah satu contoh rangkaian sederhana
yang menghasilkan sifat ini diperlihatkan pada gambar dibawah ini :

Gambar.4.Contoh Rangkaian Sederhana

Kalau sifat dari diode yang dibias terus maju diteliti lebih rinci dengan arus yang
tidak terlalu besar, maka terdapat sifat yang hamper persis yang sesuai dengan rumus:
V
I = Ib (T).(exp ( ) -1)
mVr
Dimana:
Ib = Arus diode pada arah bias balik, berarti arus bocor
T = Suhu diode
KT 1
Vt = Konstanta fisik : Vt = V (pada suhu 200 C)
e0 40
M = Satu konstanta antara 1 dan 2

1.4. Diode Zener


Diode zener merupakan salah satu dari beberapa jenis diode khusus yang juga
dapat untuk mengalirkan arus ke arah sebaliknya. Diode ini merupakan sambungan dari

PUTU RUSDI ARIAWAN


silicon yang sering digunakan sebagai pengatur ataupun penstabil dari tegangan.
Meskipun arus dari AC yang dirubah ke dalam bentuk arus searah (DC) berubah-ubah,
namun tidak akan berpengaruh pada diode zener ini.Bentuk dari diode zener biasanya
sama dengan diode biasa, sedangkan lambang dan contoh dari diode zener dapat kita lihat
pada gambar dibawah ini:

A K

Gambar.5. Lambang Diode Zener

Gambar .6 Contoh Diode Zener

Sifat dari diode zener hampir sama dengan diode biasa, hanya saja diode zener
dirancang untuk memiliki voltase break thought pada voltase tertentu. Berikut ini adalah
beberapa sifat daripada diode zener diantaranya:
Tegangan maksimum yang bisa dicapai oleh diode zener kurang lebih sebesar 0,7
sampai dengan 12 Volt.
Hanya dapat tahan terhadap arus kecil saja (dengan batas maksimum antara 1
sampai dengan 50 miliampere).
Hampir tidak ada tegangan yang hilang jika melewati diode zener ini.
Memiliki bentuk fisik yang kecil.

Voltase break through pada diode zener biasanya disebut dengan Voltase Zener.
Diode zener biasanya dipakai pada arah balik sehingga voltase pada diode ini konstan
yaitu sebesar voltase zenernya. Diode zener juga memiliki beberapa keistimewaan
diantaranya:

PUTU RUSDI ARIAWAN


a. Tegangannya dapat ditentukan, misalnya sebesar 4V, 8V,atau 10V
b. Besar dari pada tegangannya tidak tergantung pada tegangan inputnya sendiri.

Diode zener juga memiliki beberapa fungsi diantaranya:


a. Stabilisator tegangan
b. Sebagai Clipper pada sirkit pulsa.

Berikut ini adalah contoh dari catu daya yang menggunakan regulator diode zener
yang dapat kita lihat pada gambar dibawah ini:

Gambar .7 Catu Daya dengan Menggunakan Regulator Diode Zener

Bila tegangan yang melalui diode pada arah yang berlawanan yang melebihi tingkat
tertentu, diode juga akan menjadi suatu penghantar. Tingkat tegangan ini dikenal sebagai
tegangan zener, dan di dalam diode biasa nilainya biasanya sangat tinggi (100 V untuk
tipe 1N4148 ) sehingga arus yang ditimbulkannya dapat saja merusak diode. Meskipun
demikian, dapat dibuat diode dengan tegangan zener tertentu pada tingkat tegangan yang
sangat rendah. Hasilnya adalah suatu diode yang nantinya dapat menjadi sumber
tegangan yang sangat stabil, yang sering kita sebut dengan Diode Zener.

1.4.1. Resistansi Zener


Bila dioda zener sedang beroperasi di daerah dadal, kenaikan arus menghasilkan
sedikit kenaikan tegangan. Ini berarti bahwa dioda zener mempunyai resistansi ac yang
kecil. Lembaran data menentukan resistansi zener ( sering disebut impedansi zener) pada
arus pengujian IZT yang sama dengan yang digunakan untuk mengukur VZ. Resistansi
zener pada arus pengujuian ini ditandai dengan RZT ( atau ZZT). Misalnya, lembaran data
1N3020 mencantumkan data-data sebagai berikut: VZT = 10 V, IZT = 25 mA, dan ZZT =

PUTU RUSDI ARIAWAN


7 . Ini memberi informasi kepada kita bahwa dioda zener mempunyai tegangan 10 V
dan resistansi zener 7 bila arus 25 mA.

1.4.2. Regulator Zener


Diode zener sering disebut juga voltage-regulator diode (dioda pengatur
tegangan) karena mempertahankan tegangan output tetap konstan meskipun arus yang
melaluinya berubah.Pada operasi normal,kita harus memberikan bias mundur (reverse
bias) pada diode zener.Lebih lanjut untuk memperoleh opersi breakdown,tegangan Vs
harus lebih besar daripada tegangan breakdown zener Vz.Resistor se Rs selalu digunakan
untuk membatasi arus zener agar lebih kecil daripada tingkatan arus maksimumnya.Jika
tidak,diode zener terbakar.
Regulator (pengatur) tegangan dengan diode zener terlihat pada gambar berikut:

Gambar Pengatur Tegangan pada Diode Zener

Tegangan Vs adalah tegangan searah yang tak teratur yang dapat bersal dari penyearah
gelombang penuh yang bertapis.Tegangan sumber Vs dan resistor R dipilih sedemikian
sehingga diode bekerja didaerah dadal (break down) yaitu di Vz dan Iz.
Diode kemudian mengatur tegangan beban terhadap perubahan arus beban dan tegangan
sumber.Didaerah dadal perubahan yang besar arus diode hanya mengakibatkan
perubahan yang kecil pada tegangan diode zener.Pengaturan ini terjadi selama arus diode
lebih besar daripada Izk.

PUTU RUSDI ARIAWAN


Contoh:
Diode zener digunakan untuk mempertahankan tegangan 12V untuk arus diode berubah
dari 5 hingga 20mA.
Tegangan sumber Vs = 18 volt
A) Hitunglah R yang memungkinkan penaturan tegangan pada arus beban I0 = 0
hingga I1 maksimum.Berapakah besar I1 maksimum?
B) Bila R bernilai seperti (a) dan I1 ditetapkan 10 mA,berpakah batas Vs boleh
berubah tanpa kegagalan pengaturan tegangan?
Solusi
V Vz
a) I , Iz = I-I1
R
Vz
Bila RL berubah maka IL = juga berubah,tetapi I konstan.Sehingga dengan
RL
bertambah nya IL,Iz akan turun.Iz maksimum terjadi pada saat IL minimum (IL =0)
18 12
Jadi R = = 300Ω
20
Iz minimum = Izk = 20- 5 = 15 mA
C) Pada saat arus diode minimum,I = 5+ 10 =15mA
Vs =Vz + IR = 12+15x o,3 = 16,5volt
Pada saat arus dode maksimum, I = 20 +10 = 30 ma
Vs = 12+30x0,3 = 21volt

1.4.3 Diode Zener Ideal


Untuk perbaikkan dan perancangan mula, kita dapat menganggap daerah dadal
sebagai garis yang vertikal. Artinya, tegangannya tetap meskipun arusnya berubah, yang
artinya sama dengan mengabaikan resistansi zener. Gambar 1.3 (a) menunjukkan
pendekatan ideal dioda zener. Ini berarti bahwa dioda zener yang sedang beroperasi di
daerah dadal berlaku seperti sebuah batere. Artinya dalam suatu rangkaian, dalam
bayangan dioda zener dapat diganti dengan sumber tegangan V z, asalkan dioda zener
sedang beroperasi di daerah dadal.

PUTU RUSDI ARIAWAN


1.5. Regulator Zener dengan Beban
Diode zener ini beroperasi pada daerah breakdown dan menjaga agar tegangan
beban tetap konstan. Meskipun sumber tegangan berubah atau resistansi beban berubah-
ubah, namun tegangan akan selalu tetap dan sama dengan tegangan zener.

1.5.1. Operasi Breakdown


Bagaimana anda dapat mengatakan apakah diode zener dioperasikan pada diode
zener atau tidak?. Tegangan Thevenin pada diode adalah sebagai berikut :

RL
VTH VS
RS RL
Ini merupakan tegangan yang ada ketika diode zener diputuskan dari rangkaian, dimana
tegangan theveninnya haruslah lebih besar dari pada tegangan zener karena jika terjadi
hal yang sebaliknya maka kondisi dari operasi breakdown tidak akan memenuhi
ketentuan.

1.5.2. Arus Seri


Misalkan dioda zener sedang beroperasi di daerah dadal, kita teruskan sebagai
berikut. Arus yang mengalir ,melalui tahanan seri diberikan oleh :
Vs Vz
Iz =
Rs
Ini adalah Hukum Ohm yang diterapkan pada tahanan pembatas arus.

1.5.3. Arus Beban


Karena resistansi zener biasanya hanya menimbulkan pengaruh yang sangat kecil,
kita dapat mendekati tegangan beban dengan
VL Vz
(Lambang berarti “hampir sama daripada”). Ini memungkinkan kita untuk
menggunakan hukum Ohm untuk menghitung arus beban :

PUTU RUSDI ARIAWAN


Vl
IL =
Rl
1.5.4. Arus Zener
Karena rangkaian dua simpal maka arus seri terbelah pada persambungan dioda
zener dan tahanan beban. Dari hukum Kirchhoff diperoleh :
IS = IZ + IL
Kita dapat mengatur kembali persamaan ini untuk mendapatkan hubungan arsu
zener.
IZ = IS – IL

1.6. Pengujian Diode Zener


Untuk melakukan pengujian terhadap diode zener maka langkah pertama yang
harus kita kerjakan adalah menghubungkan diode zener pada arah maju, dengan katode
menuju ke arah negatif. Diode akan menghantar seperti biasa apabila tegangan
ambangnya kira-kira sebesar 0,7 V, dan bila tegangan catunya ditingkatkan oleh
potensiometer. Langkah berikutnya adalah membalikan diode zener. Biasanya diode
tidak akan dapat menghantar arus bila tegangan belum mencapai tingkat tegangan sebesar
2,7 Volt. Tingkat tegangan ini akan tetap stabil, berapapun tegangan potensiometer,
namun diode akan berhenti menghantarkan arus apabila tegangan pada potensiometer
jatuh dibawah tegangan zener 2,7 Volt.

Diode zener tersedia dalam beberapa nilai tegangan zener, diode ini sering
digunakan di dalam stabilisasi catu daya atau untuk melindungi komponen laindari
tegangan yang sifatnya berlebihan. Peristiwa yang terjadi pada diode pada tegangan zener
ini adalah sesuatu yang menarik. Dimana di dalam peristiwa ini akan terjadi pertemuan
antara kutub positif dengan kutub negatif yang sama-sama memiliki ketebalan kira-kira
sebesar 1 μm = 0,000 001 m. Dengan menganggap ketebalan antara pertemuan antara P-n
sebesar 0,3 μm dan diterapkan tegangan mundur 6 volt, maka perbandingan antara
tegangan dengan panjang jalur 9biasanya lebih dikenal dengan kekuatan medan listrik
atau E) adalah :

PUTU RUSDI ARIAWAN


6V MV
E 20 (megavolt per meter)
0,3 m m
Sehingga apabila konduktor-konduktor dari sebuah sIstem tegangan tinggi sama dengan
380 kV dan terpisah sejauh 19mm, maka kekuatan medan akan sama dengan yang
terdapat di dalam diode.

PUTU RUSDI ARIAWAN


BIODATA PENULIS

Nama : Putu Rusdi Ariawan

TTL : Denpasar. 19 April 1990

Agama : Hindu

Mahasiswa Teknik Elektro Unv. Udayana

Email : turusdi.info@gmail.com

www.facebook.com/turusdi

PUTU RUSDI ARIAWAN

Anda mungkin juga menyukai