BAB I
METODOLOGI PRAKTIKUM
BAB II
TUGAS
2.1 tugas Unit
1. Bedakan antara dioda dan transistor sebagai switch
Jawab:
Untuk menggunakan dioda sebagai switch, dioda bergantung pada
bias – nya, apabila dibias mundur dioda berfungsi sebagai switch off atau
terbuka, ketika dibias maju dioda berfungsi sebagai switch on atau tertutup.
Seadangkan pada transistor sebagai switch¸untuk mengatur agar
transistor dapat berfungsi sebagai switch dengan cara mengatur besarnya
arus dan tegangan pada terminal basis, tergantung bahan dioda transistor
yang digunakan. Apabila arus atau tegangannya kurang dari mínimum jenis
dioda yang digunakan maka arus dari terminal emitter ke terminal kolektor
atau sebaliknya tidak akan mengalir (posisi cut off), sehingga berfungsi
sebagai saklar terbuka (posisi jenuh), apabila aru dan tegangannya melebihi
nilai mínimum maka arus akan mengalir dan transistor akan berfungsi
sebagai saklar tertutup.
2. Sebutkan nilai tipikal VBEsat, VCEsat untuk Si maupun Ge transistor
Jawab:
Si transistor : VBEsat= 0,6 Volt; VCEsat = 0,05 – 0,2 Volt
Ge transistor : VBEsat = 0,3 Volt; VCEsat= 0,1 Vol
3. Definisikan ON time, OFF time dari transistor
Jawab:
ON time : ketika arus dan tegangan basis melebihi nilai minimum sehingga
transistor dapat mengalirkan arus dari emitter ke kolektor atau sebaliknya
OFF time : ketika arus dan tegangan basis kurang dari minimum sehingga
arus tidak bisa melewati transisto
4. Pada region mana transistor bertindak sebagai switch?
Jawab : pada region saturasi dan cut off
5. Jelaskan fenomena latching pada suatu switch transistor
Jawab:
4
Rangkaian ini bila diberi catu daya sedemikian rupa seperti yang terlihat pada dan
dimana basis dalam keadaan terbuka serta dengan suatu kancing (latch).
Dalam keadaan demikian ini transistor tidak bekerja (cut-off), atau sama saja
dengan switch dalam keadaan terbuka.
Dengan mengabaikan arus bocor, maka dapat dikatakan IC = 0. Salah satu cara
guna menutup latch ini adalah dengan system penyulutan (triggering) pada
elektroda basis dari salah satu transistor tersebut. Misal trigger positif diberikan
pada basis dari Q2 ini berarti emitter basis Q2 memperoleh forward bias dan Q2
mulai menghantar. Karena kolektor Q2 dihubungkan langsung dengan basis Q1
maka Q1 memperoleh input dan selanjutnya akan memberikan penguatan
sehingga timbul IC pada Q1 dan arus ini merupakan input bagi Q 2 dan akan
diperkuat lagi oleh Q2 tersebut.
Proses penguatan ini berlangsung terus sehingga transistor-transistor tersebut
mencapai keadaan saturasi, dan dalam keadaan saturasi ini transistor akan
merupakan rangkaian hubung singkat sehingga tegangan pada latch akan sama
6. Definisikan Rise time dan Fall time?
Jawab:
Rise time adalah lamanya waktu transisi suatu sinyal digital dari posisi
rendah (‘0’) ke tinggi (‘1’) sedangkan fall time adalah lamanya waktu
transisi suatu sinyal digital dari posisi rendah (‘1’) ke tinggi (‘0’)
BAB III
ANALISIS
Tindakan pencegahan:
Saat mengukur gelombang output pada collector dan base, jaga CRO
dalam DC mode Ketika mengukur VBEsat, VCEsat, jaga volts/div switch
pada posisi 0.2 atau 0.5
7
3.2 Analisis
Pada praktikum unit 3 ini akan diamati gelombang sinyal tegangan yang
akan dihasilkan dari rangkaian transistor sebagai switch pada terminal basis,
emitter, dan colector. Dari percobaan yang telah dilakukan dihasilkan data
percobaan sebagai berikut :
Pada saat saklar ditutup atau ON, tegangan akan masuk terminal basis,
karena tegangan VBE yang digunakan pada percobaan ini melebihi tegangan
kerja dioda transistor yaitu 0,7 V maka kedua dioda pada transistor tersebut akan
bersifat bias maju sesuai dengan sifat dioda bias maju sehingga arus akan
mengalir melewati transistor dan sinyal tegangan yang dihasilkan berbentuk
seperti pada gambar 3.3. arus Ic yang mengalir bernilai maksimum (Ic = Vcc –
VCEsat / Rc) dan tegangan idealnya adalah 0 (Vce = 0), karena digunakan LED
yang merupakan dioda yang mempunyai tegangan mínimum agar dapat bekerja
maka ada tegangan yang hilang sebesar tegangan minimum dioda LED, hal ini
ditunjukkan oleh gelombang pada gambar 3.4 yang ujung puncak dari
gelombang tersebut sedikit tumpul dibandingkan gelombang tegangan pada
terminal basis. Transistor pada percobaan ini berada pada region saturasi
sehingga LED menyala (transistor sebagai switch on)
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pada praktikum yang telah dilakukan, mengenai “TRANSISTOR
SEBAGAI SWITCH” dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Transistor akan bekerja sebagai switch dengan cara mengatur nilai
tegangan dan arus pada terminal basis
2. Pada saat saklar terbuka atau off, kedua dioda pada transistor akan dibias
mundur sehingga tidak ada arus yang lewat dan tegangan outputnya
maksimum sama seperti pada saat rangkaian terbuka. Transistor berada
pada región cut off.
3. Pada saat saklar tertutup atau on, kedua dioda pada transistor akan dibias
maju, sehingga arus bisa melewati transistor dan arus pada terminal
colector adalah maksimum dan tegangannya nol.
11
DAFTAR PUSTAKA