Anda di halaman 1dari 18

PRAKTIKUM PENGUKURAN LISTRIK

UNIT 4
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
LABORATORIUM DASAR ELEKTRO

Fachrian Luthfi Fadillah


3332190004
PL-12

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
2021
BAB I
METODOLOGI
1.1. Prosedur Percobaan
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Buat rangkaian seperti pada gambar dibawah ini

Gambar 1. 1 Rangkaian Percobaan 1


3. Ukur arus pada resistor menggunakan multimeter analog.
4. Ulangi langkah 3 untuk resistor dengan nilai yang berbeda.
5. Catat hasil pengukuran pada blangko percobaan.
6. Dengan rangkaian yang sama (gambar 1.1), ganti sumber dengan function
generator frekuensi 50Hz dan 100Hz dengan tegangan 5V.
7. Ukur tegangan pada salah satu resistor, seperti pada gambar dibawah ini.

Gambar 1. 2 Rangkaian Percobaan 2


8. Catat hasil pengukuran pada blangko percobaan.
9. Ulangi langkah ke 7 s.d 8 dengan resistor yang berbeda nilai.
10. Dengan kit yang sama, ukur nilai resistansi resistor Ra, Rb, Rc, Rd dan Re
pada kit praktikum menggunakan multimeter digital.
11. Catat hasil pengukuran pada blangko percobaan.
12. Hitung nilai toleransi resistor berdasarkan kode warna.
13. Bandingkan nilai pengukuran dengan nilai tolerans resistor.

2
BAB II
TUGAS
2.1. Tugas Pendahuluan
1. Apa yang dimaksud dengan tegangan?
Jawab:
Tegangan adalah beda potensial listrik diantara dua titik dalam rangkaian
listrik.
2. Apa yang dimaksud dengan arus listrik?
Jawab:
Arus listrik adalah jumlah muatan listrik yang mengalir dari satu titik ke titik
lain dalam tiap satuan waktu.
3. Sebuah resistor SMD mempunyai kode 5W5R8J, diberikan tegangan kerja
2V berapa besar arus yang melewati resistor?
Jawab:
V 2 Volt
I= = =0,345 A
R 5,8 Ω
4. Duah buah resistor identic dengan kode warna (coklat, hitam, coklat,
emas),dirangkai secara parallel dan dihubungkan dengan sumber tegangan
5V. hitung arus dan tegangan pada masing – masing resistor?
Jawab:
Coklat :1
Hitam :0
Coklat : x101
Emas : 5%
a. Hambatan resistor : 10 x 101 ± 5% = 100Ω ± 5%
Hambatan pengganti
1 1 2 1
= + =
R 100 100 50
R = 50Ω

3
4

b. Nilai arus pada resistor:


V 5 Volt
I= = =0,1 Amper
R 50 Ω
c. Nilai tegangan pada resistor
V =I . R=0,1 A .50 Ω=5 Volt
5. Berapa nilai resistansi berserta nilai toleransi resistansi maksimum dan
minimumnya untuk resistor dengan kode warna (kuning, hitam, jingga,
emas?
Jawab:
Kuning :4
Hitam :0
Merah :2
Coklat : x101
Emas : 5%
a. Nilai Resistansi
1
402 x 10 ± 5 %=4020 ±5 %
b. Nilai Resistansi Max
4221 Ω
c. Nilai Resistansi Min
3819 Ω
2.2. Tugas Modul
1. Bowo memiliki sebuah resistor dengan kode warna merah, merah, merah,
perak. Bocan menemukan sebuah resistor semen dengan kode alphanumeric
5W4R7J. berapakah nilai masing – masing resistansi resistor yang dimiliki
Bowo?
Jawab:
a. Resistor Bowo
Resistor dengan warna merah, merah, merah, perak memiliki nilai
= 22x100±10%
= 2200±10%
5

1100 + 10% = 2420Ω


1100 – 10% = 1980Ω
b. Resistor Bocan
Kode kemampuan daya 5W = 5Watt
Kode resistansi 4R7 = 4,7Ω
Kode toleransi J = 5%
Jadi nilai resistansi yang dimiliki bocan adalah 5Watt 4,7Ω dengan
batas nilai toleransi sebesar 5%.

2. Apa fungsi multimeter?


Jawab:
Fungsi multimeter adalah sebagai
a. Mengukur tegangan DC
b. Mengukur tegangan AC
c. Mengukur arus listrik
d. Mengukur hambatan [1]
3. Risky mengukur tegangan arus bolak – balik sebuah panel dengan
menggunakan voltmeter digital. Angka yang tampil adaah 144V, berapakah
harga tegangan puncak arus bolak-balik tersebut?
Jawab:
Vp = Vrms x √ 2
= 144 x √ 2
= 203,64V
4. Bagaimana cara mengkalibrasi multimeter sebelum digunakan untuk
mengukur hambatan suatu resistance?
Jawab:
Untuk mengkalibrasi multimeter sebagai berikut.
a. Persiapkan alat ukur multimeter, pastikan baterai multitester dalam
kondisi bagus.
6

b. Posisikan skala selector pada Ohm meter, biasanya ada diposisi


kanan bawah, dan ada simbol
c. Pilihlah salah satu skala selector dari skala yang ada mulai dari (1X,
10X, 100X, 1KX, dan 10KX)
d. Hubungkan probe merah ke connector merah pada multitester, dan
probe hitam pada connector hitam (common) pada multitester.
e. Hubung singkatkan kedua ujung probe (hitam dan merah)
f. Lihat pada layar pembacaan meter, jarum akan bergerak ke kanan.
g. Tepatkan jarum pada angka nol, skala paling atas (skala ohm meter)
menggunakan knop Zero Adjustment
h. Multitester analog yang difungsikan sebagai ohm meter telah selesai
dikalibrasi dan siap digunakan. [2]
BAB III
ANALISA
3.1. Dasar Teori
Multimeter adalah alat pengukur listrik yang juga sering disebut sebagai VOM
(Volt-Ohm meter), dapat digunakan untuk mengukur tegangan (Voltmeter), hambatan
(Ohmmeter) maupun arus (Ampermeter). Terdapat dua jenis multimeter yaitu
multimeter analog dan multimeter digital.
a. Multi Analog merupakan jenis multimeter atau multitester yang menggunakan
display ukur (meter) dengan tipe jarum penunjuk.
b. Multi Digital atau sering juga disebut sebagai digital multitester merupakan
jenis multimeter yang telah menggunakan display sebagai penampil hasil
ukurnya.
Fungsi ukur yang dimiliki setiap multimeter ada beberapa macam tergantung
tipe dan merek multimeter. Akan tetapi secara umumya setiap multimeter atau
multitester memiliki 3 fungsi ukur utama yaitu sebagai alat ukur arus, tegangan dan
resistansi. Berikut adalah beberapa fungsi ukur yang ada pada multimeter.
1. Ampermeter
Ampermeter adalah salah satu fungsi ukur pada multimeter yang berfungsi
untuk mengukur arus listrik.. pada multimeter analog dan digital pada fungsi
ampere meter ini saklar selector berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh
karena itu arus yang akan terukur harus diprediksikan dibawah batas ukur
multimeter yang digunakan.
2. Voltmeter
Voltmeter digunakan fungsi ukur yang mengetahui level tegangan listrik. Sama
halnya dengan fungsi multimeter sebagai ampermeter. Pada fungsi volt meter
ini saklar selector yang ada pada multimeter baik digital maupun analog
berfungsi sebagai batas ukur maksimum, oleh karena itu harus diprediksikan
level tegangan yang akan diukur harus dibawah nilai batas ukur yang dipilih.
3. Ohmmeter

7
8

Ohmmeter merupakan salah satu fungsi multimeter yang berfungsi untuk


mengetahui nilai resistansi suatu resistor atau komponen elektronika. [3]

3.2. Analisa
Pada analisa percobaan unit 4 tentang pengukuran besaran listrik, terdapat
berbagai pengukuran yang dilakukan yaitu mengukur arus resistor dengan sumber
DC, mengukur tegangan resistor sumber AC dan mengukur hambatan dari sebuah
resistor. Berikut ini adalah hasil percobaan yang sudah dilakukan.

3.2.1. Pecobaan Mengukur arus resistor sumber DC


Pada percobaan yang pertama mengukur arus yang melewati sumber tegangan
DC, pada melakukan percobaan 3 kali pengambilan data dengan menggunakan
nilai resistor yang bervariasi. Nilai resistor yang digunakan dalam percobaan yang
pertama R1&R2 =
Tabel 3. 1 Data Mengukur arus resistor sumber DC
750, R1&R2 =1.5K dan
R1&R2 = 100K. berikut adalah tabel data dari percobaan pertama.

Arus (A)
No. Vs (V) R1 R2
Percobaan Perhitungan
1. 6 750 750 4mA I = 4mA
2. 6 1.5k 1.5k 2mA I = 2mA
3. 6 100k 100k 30 µA I = 30 µA

Berdasarkan dari table 3.1 data mengukur arus Resistor sumber DC dilakukan
perhitungan mencari berapa arus yang terukur. Pada table didapatkan pada keadaan R
= 750 arus yang mengalir I = 4mA, keadaan R = 1,5k arus yang mengalir I = 2mA,
dan R = 100K, arus yang mengalir I = 30µA. jika dilakukan secara perhitungan untuk
mengetahui besar arus yang mengalir.
a. Perhitungan manual dengan resistor 750Ω
9

6
I= =4 mA
1500
I =4 mA

b. Perhitungan manual dengan resistor 1,5Kω


6
I= =2 mA
3000
I =2 mA
c. Perhitungan manual dengan resistor 100kΩ
6
I= =30 μ A
200000
I=30 μ A
Dikaranekan dari bentuk rangkaian yang tersusun secara seri maka untuk nilai dari
resistor langsung dijumlahkan dibagi dengan nilai tegangan. Dan nilai yang dilakukan
dengan metode perhitungan hasilnya sama dengan dengan data percobaan, hal ini
berati tidaknya adanya factor error.

3.2.2. Percobaan mengukur tegangan resistor sumber AC


Pada percobaan kedua yaitu melakukan pengukuran resistor terhadap
penggunaan frekuensi. Yang terjadi pada pembacaan nilai tegangan tidak terjadi
perubahan hal ini dikarenakan sifat dari resistor yang tidak berpengaruh terhadap
berapapun nilai frekuensi yang diberikan, karena resistor tidak memiliki sifat
reaktansi yang tidak akan berpengaruh terhadap frekuensi. Berikut adalah data
dari percobaan kedua.

Tabel 3. 2 Data mengukur tegangan resistor sumber AC


Frekuensi Tegangan (Volt)
No. R1 R2
(Hz) Teori Praktik
100 750 750 V1 =750/ 2.29
1. (1500) x 5
V1 = 2.5
10

1000 750 750 V1 =750/ 2.254


2. (1500) x 5
V1 = 2.5
100 1.5K 1.5K V1 =1.5k/ 2.396
3. (3k) x 5
V1 = 2.5
1000 1.5K 1.5K V1 =1.5k/ 2.361
4. (3k) x 5
V1 = 2.5
100 100K 100K V1 =100k/ 2.498
5. (200k) x 5
V1 = 2.5
1000 100K 100K V1 =100k/ 2.461
6. (200k) x 5
V1 = 2.5

Untuk perhitungan nilai tegangan pada resistor dengan sumber AC sebagai


berikut.
a. Perhitungan menggunakan nilai resistor 750Ω
R1
x Vs
R 1+ R 2
750
x 5=2.5 V
750+750
b. Perhitungan menggunakan nilai resistor 1500Ω
R1
x Vs
R 1+ R 2
1500
x 5=2.5V
1500+15 0 0

c. Perhitungan menggunakan nilai resistor 1000 Ω


11

R1
x Vs
R 1+ R 2
1000
x 5=2.5 V
1000+1000

3.2.3. Percobaan Pengukuran Hambatan Resistor


Pada percobaan yang ketiga ini melakukan pengukuran terhadap hambatan
resistor atau nilai yang terdapat pada 1 buah resistor yang dimana didalam sebuah
resistor memiliki gelang warna yang menunjukan sebagai nilai hambatan dari
resistor. Berikut adalah data percobaan yang telah didapatkan.

Resistansi
No Resistor
Pengukuran Nilai kode warna
Coklat,jingga,hitam,coklat,coklat
1 Ra 1,3KΩ
(1300Ω 1%)
Coklat, hitam, hitam, emas,
2 Rb 10Ω
coklat (10Ω 1%)
Coklat, hitam, merah, emas
3 Rc 0,985KΩ
(1000Ω 5%)
Jingga, jingga, merah, emas
4 Rd 3,309KΩ
(3300Ω 5%)
5 Re 22,4Ω 5W 22Ω 5%
Tabel 3. 3 Data Pengukuran Hambatan Resistor

Berdasarkan dari table 3.3 ini pengukuran hambatan resistor hasil pengukuran
pertama mendapatkan nilai 1,3KΩ dan nilai pada kode warna sesuai dengan nilai
pengukuran, pengukuran kedua mendapatkan nilai 10Ω dan nilai pada kode warna
sesuai dengan nilai pengukuran, pengukuran ketiga mendapatkan nilai 0,985KΩ dan
pada kode warna lebih sedikit dari nilai pengukuran, bisa disebatkan dari error yang
terjadi pada saat melakukan pengukuran, pengukuran keempat mendapatkan nilai
12

3,309KΩ dan pada nilai kode warna sesuai, akan tetapi angkanya tidak sama persis
jadi masih memiliki batas toleransi sebesar 5% dan yang terakhir pengukuran 22,4Ω
dank ode warna sesuai pada nilai pengukuran.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1. Kesimpulan
Jadi setelah melakukan praktikum unit 6 tentang pengukuran Besaran Listrik dapat
disimpulkan bahwa.
1. Praktikan memahami fungsi multimeter untuk mengukur (Volt-Ohmmeter)
2. Praktikan memahami penggunaan alat ukur multimeter dan batas ukur
multimeter
3. Praktikan dapat membedakan multimeter analog dan digital, multi analog
terdiri dari coil dan jarum, multi digital terdiri dari IC dan LCD menampilkan
nilai digital.
4. Praktikan mampu mengoperasikan multi untuk mengukur (Voltmeter,
ampermeter, dan ohmmeter)
5. Praktikan memahami penggunaan besaran hambatan pada resistor dank ode
warna resistor.

13
14

Daftar Pustaka

[1] R. Abdurrahman, "Pengertian dan Fungsi Multimeter," 17 April 2020. [Online].


Available: https://www.samrasyid.com/2020/04/pengertian-dan-fungsi-
multimeter.html. [Accessed 7 Juni 2021].
[2] Sobatbee, "Cara Melakukan Kalibrasi Multimeter Analog dan Digital," 17 July
2020. [Online]. Available: https://www.sobatbee.com/2020/07/cara-melakukan-
kalibrasi-alat-ukur-ohm.html. [Accessed 7 June 2021].
[3] R. Munarto, "Pengukuran Besaran Listrik," in Modul Praktikum Pengukuran
Listrik, Cilegon, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, 2021, pp. 23-26.
15

LAMPIRAN
KEMENTRIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET DAN TEKNLOGI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
LABORATORIUM TELEKOMUNIKASI DAN KOMPUTER
Jl. Jenderal Sudirman KM 03, Cilegon 42435
Telp. (0254) 395502, 376712, Fax. (0254) (0254) 395502, 376712
Email: lab.telekomunikasi.jte@gmail.com

BLANGKO PERCOBAAN
PENGUKURAN BESARAN LISTRIK
DATA PRAKTIKAN
NAMA Fachrian Luthfi Fadillah
NIM 3332190004
KELOMPOK PENGLIS-12
TANGGAL PRAKTIKUM 7 – Juni – 2021

Mengukur arus resistor sumber DC


Arus (A)
No. Vs (V) R1 R2
Percobaan Perhitungan
I = V/R
1. 6 750 750 4mA I = 6 / 1500
I = 4mA
I = V/R
2. 6 1.5k 1.5k 2mA I = 6 / 3000
I = 2mA
I = V/R
I=6/
3. 6 100k 100k 30 µA
200000
I = 30 µA
16

Mengukur tegangan resistor sumber AC 5.04


Frekuensi Tegangan (Volt)
No. R1 R2
(Hz) Teori Praktik
100 750 750 V1 =750/ 2.29
1. (1500) x 5
V1 = 2.5
1000 750 750 V1 =750/ 2.254
2. (1500) x 5
V1 = 2.5
100 1.5K 1.5K V1 =1.5k/ 2.396
3. (3k) x 5
V1 = 2.5
1000 1.5K 1.5K V1 =1.5k/ 2.361
4. (3k) x 5
V1 = 2.5
100 100K 100K V1 =100k/ 2.498
5. (200k) x 5
V1 = 2.5
1000 100K 100K V1 =100k/ 2.461
6. (200k) x 5
V1 = 2.5
17

Mengukur hambatan resistor


Resistansi
No Resistor
Pengukuran Nilai Kode Warna
1. Coklat, Ra 1.3k Coklat, 1
jingga, jingga, 3
hitam, hitam, 0
coklat, coklat, 10^1
coklat coklat, 1%
130 x 10 x ± 1%
1.300 ± 1 %
2. Coklat, Rb 10 Coklat, 1
hitam, hitam, Hitam, 0
emas, coklat Hitam, 0
Emas, 10^-1
Coklat, 1%
100 x 10^-1 ± 1%
10 ± 1%

3. Coklat, Rc 0.985k Coklat, 1


hitam, hitam, 0
merah, emas merah, 10^0
emas 5%

10 x 10^0
10 ± 5%
4. Jingga, Rd 3.309k Jingga, 3
jingga, jingga, 3
merah, emas merah, 10^2
emas 5%
33 x 10^2
18

3300 ± 5%
5. 5w22(ohm)j Re 22.4 resistansi 22,
J berarti 5% dengan daya
Namanya 5watt dan
resistor toleransi 5%
keramik.

Anda mungkin juga menyukai