Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM TRANSFORMATOR

“PERCOBAAN TRANSFORMATOR TIGA FASA”

KELOMPOK :2
DISUSUN OLEH : Ramdana Ajie Satria
NAMA ANGGOTA :
Muhammad Raihan A. Reynaldi Ziqri
Muhamat Taufiq H. Sheila Asyifa
Ody Trias Saputra Sigit Dwi Prianto
Praditya Firmansyah Thoha Rifai
Rakha Edria Pratama Tio Hilmi Assidiqy
Ramdana Ajie Satria Wisnu Prasetio Utomo
Ratri Ayufatmarindra W.
KELAS : 5R
TANGGAL PRAKTIKUM : 13 Desember 2019
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 20 Desember 2019
PEMBIMBING : Benhur Nainggolan, Ir, MT.

PROGRAM STUDI PEMBANGKIT TENAGA LISTRIK


JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2019
TRANSFORMATOR TIGA FASA
I. PENDAHULUAN
Dalam pembangkitan energi listrik secara luas, sistem yang digunakan adalah
sistem tiga fasa, dimana tegangan yang dibangkitkan adalah 132 kV atau lebih. Setelah
dibangkitkan, teganan listrik dinaikkan menjadi tegangan tinggi 150 kV atau tegangan
ekstra tinggi 500 kV, untuk selanjutnya dikirim melalui sistem transmisi menuju ke gardu
induk. Dari gardu induk, tegangan ini diturunkan kembali menjadi tegangan menengah
20 kV, selanjutnya di gardu distribusi tegangan diturunkan rendah 380/220 V, yang
selanjutnya energi listrik dengan tegangan rendah tersebut disalurkan kepada konsumen
melalui sistem distribusi sekunder. Sehingga dalam suatu sistem tenaga listrik,
transformator tiga fasa sesuai dengan keperluannya
Inti dari transformator tiga fasa biasanya berkaki tiga/ lilitan primer dan sekunder
dari satu fasa ditempatkan pada masing – masing kaki. Transformator berinti tiga kaki
cukup memadai untuk semua hubungan tiga fasa tang biasanya digunakan karena fluksi
yang dihasilkan oleh lilitan tiga fasa berbeda 120°. Pada setiap saat, dua kaki inti
bertindak sebagai lintasan balik bagi fluksi di kaki tiga ketiga dan jumlah netto dari fluksi
adalah nol. Selama kondisi tidak bekerja dari sistem atau selama periode beban sangat
tidak seimbang, jumlah dari masing – masing fluksi dalam transformator berinti tiga
mungkin tidak nol. Selama kondisi seimbang, sebagian fluksi magnet dipaksa kembali
melaluitangki transformator. Untuk memperbaiki masalah ini, maka transformator yang
digunakan untuk keperluan ini dirancang berinti empat atau lima kaki yang memberikan
lintasan balik bagi fluksi magnetic yang tidak seimbang.
Ada beberapa formasi yang dapat digunakan dalam pembentukan transformator
tiga fasa ini, antara lain:
 Formasi Delta-delta (Dd)
 Formasi Delta-bintang (Dy)
 Formasi Bintang-delta (Yd)
 Formasi Bintang-bintang (Yy)
 Formasi hubungan V
 Formasi hubungan T
 Formasi hubungan Zig-zag (Z)
Hubungan Yd bisa digunakan untuk menurunkan tegangan, dari tegangan tinggi
ke tegangan rendah. salah satu alasannya adalah telah tersedia pembumian pada saluran
netralnya pada sisi tegangan tinggi. hubungan Dy biasa digunakan untuk menaikkan
tegangan tinggi. Hubungan Dd mempunyai keuntungan bahwa satu buah transformator
dapat dipindahkan untuk perbaikan atau perawatan sementara dua transformator yang lain
dapat terus berfungsi.

II. PERCOBAAN 1
Transformator Hubungan Delta-delta (Dd)
a. Tujuan Percobaan
 Untuk mengetahui dan memahami karakteristrik transformator tiga fasa
hubungan delta-delta.
 Untuk mengetahui nilai perbandingan transformasi a transformator tiga fasa
hubungan delta-delta.

b. Peralatan yang digunakan


 Transformator 5A : 3 buah
 Voltmeter digital : 1 buah
 Tangmeter : 1 buah
 Kabel konektor : secukupnya

c. Gambar rangakaian percobaan


d. Langkah percobaan
 Buatlah rangkaian seperti pada gambar diatas
 Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan dan nyalakan saklar pada
autotrafo.
 Aturlah tegangan sumber sesuai dengan petunjuk asisten praktikum
 Amati dan catat hasil pengukuran terhadap arus, tegangan pada sisi primer
maupun sekunder pada tabel data percobaan.
 Amati dan catat nilai cosφ pada sisi primer maupun sekunder.

e. Hasil percobaan
1) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Dd sisi primer.
Tegangan antar fasa Arus fasa Arus saluran (line)
(Volt) (Ampere) (Ampere) Cosφ
VAB VBC VAC I1p I2p I3p IA IB IC
264 264 264 17 18 15.77 25.8 26 24.7 0.39

2) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Dd sisi sekunder.


Tegangan antar fasa Arus fasa Arus saluran (line)
(Volt) (Ampere) (Ampere) Cosφ
Vab Vab Vac I1s I2s I3s Ia Ib Ic
174 171 172.5 4.3 4.3 4.3 0.34 0.34 0.34 0.88
III. PERCOBAAN 2
Transformator Hubungan Delta-bintang (Dy)
a. Tujuan Percobaan
 Untuk mengetahui dan memahami karakteristrik transformator tiga fasa hubungan
delta-bintang.
 Untuk mengetahui nilai perbandingan transformasi a transformator tiga fasa
hubungan delta-bintang.

b. Peralatan yang digunakan


 Transformator 5A : 3 buah
 Voltmeter digital : 1 buah
 Tangmeter : 1 buah
 Kabel konektor : secukupnya

c. Gambar rangakaian percobaan

d. Langkah percobaan
 Buatlah rangkaian seperti pada gambar diatas
 Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan dan nyalakan saklar pada
autotrafo.
 Aturlah tegangan sumber sesuai dengan petunjuk asisten praktikum
 Amati dan catat hasil pengukuran terhadap arus, tegangan pada sisi primer
maupun sekunder pada tabel data percobaan.
 Amati dan catat nilai cosφ pada sisi primer maupun sekunder.
e. Hasil percobaan
1) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Dy sisi primer.
Tegangan antar fasa Arus fasa Arus saluran (line)
(Volt) (Ampere) (Ampere) Cosφ
VAB VBC VAC I1p I2p I3p IA IB IC
261 262.5 265.5 15.7 16.11 14.20 22.6 23 21.5 0.32
2) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Dy sisi sekunder.
Tegangan antar fasa Tegangan fasa Arus saluran (line)
(Volt) (Volt) (Ampere) Cosφ
Vab Vab Vac V1s V2s V3s Ia Ib Ic
270 270 270 174 171 174 0.45 0.45 0.45 0.88

IV. PERCOBAAN 3
Transformator Hubungan Bintang-delta (Yd)
a. Tujuan Percobaan
 Untuk mengetahui dan memahami karakteristrik transformator tiga fasa hubungan
binang-delta.
 Untuk mengetahui nilai perbandingan transformasi a transformator tiga fasa
hubungan bintang-delta.

b. Peralatan yang digunakan


 Transformator 5A : 3 buah
 Voltmeter digital : 1 buah
 Tangmeter : 1 buah
 Kabel konektor : secukupnya
c. Gambar rangakaian percobaan

d. Langkah percobaan
 Buatlah rangkaian seperti pada gambar diatas
 Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan dan nyalakan saklar pada
autotrafo.
 Aturlah tegangan sumber sesuai dengan petunjuk asisten praktikum
 Amati dan catat hasil pengukuran terhadap arus, tegangan pada sisi primer
maupun sekunder pada tabel data percobaan.
 Amati dan catat nilai cosφ pada sisi primer maupun sekunder.

e. Hasil percobaan
1) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Yd sisi primer.
Tegangan antar Arus saluran
Tegangan fasa
fasa (line)
(Ampere) IN cosφ
(Volt) (Ampere)
VAB VBC VAC VAN VBN VCN IA IB IC
240 300 307.5 52.5 162.5 225 0.62 0.47 0.10 - 0.32
2) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Yd sisi sekunder.
Tegangan antar fasa Arus fasa Arus saluran (line)
(Volt) (Ampere) (Ampere) cosφ
Vab Vab Vac I1s I2s I3s Ia Ib Ic
77.5 90 140 0.5 0.72 0.57 0.25 0.24 0.22 0.872

V. PERCOBAAN 4
Transformator Hubungan Bintang-bintang (Yy)
a. Tujuan Percobaan
 Untuk mengetahui dan memahami karakteristrik transformator tiga fasa hubungan
binang-bintang.
 Untuk mengetahui nilai perbandingan transformasi a transformator tiga fasa
hubungan bintang-bintang.

b. Peralatan yang digunakan


 Transformator 5A : 3 buah
 Voltmeter digital : 1 buah
 Tangmeter : 1 buah
 Kabel konektor : secukupnya

c. Gambar rangakaian percobaan


d. Langkah percobaan
 Buatlah rangkaian seperti pada gambar diatas
 Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan dan nyalakan saklar pada
autotrafo.
 Aturlah tegangan sumber sesuai dengan petunjuk asisten praktikum
 Amati dan catat hasil pengukuran terhadap arus, tegangan pada sisi primer
maupun sekunder pada tabel data percobaan.
 Amati dan catat nilai cosφ pada sisi primer maupun sekunder.

e. Hasil percobaan
1) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Yy sisi primer.
Tegangan antar Arus saluran
Tegangan fasa
fasa (line)
(Ampere) IN cosφ
(Volt) (Ampere)
VAB VBC VAC VAN VBN VCN IA IB IC
240 300 307.5 52.5 162.5 225 0.62 0.47 0.10 - 0.32

2) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Yy sisi sekunder.


Tegangan antar fasa Tegangan Fasa Arus saluran (line)
(Volt) (Ampere) (Ampere) cosφ
Vab Vab Vac V1s V2s V3s Ia Ib Ic
235.5 234.55 235.5 132 130.5 130,5 0.326 0.319 0.319 0.872
VI. Analisa Data
1. Hasil Percobaan Transformator 3 Fasa Hubungan D-D

𝑉𝐿−𝐿 𝑆 𝑥 𝐼𝐿−𝐿 𝑆 172,5𝑥 4,3


η= x 100 % = x 100 % = 16,60 %
𝑉𝐿−𝐿 𝑃 𝑥 𝐼𝐿−𝐿 𝑃 264 𝑥 16,923

2. Hasil Percobaan Transformator 3 Fasa Hubungan Δ-Y

√3 𝑥 𝑉𝐿−𝐿 𝑆 𝑥 𝐼𝐿−𝐿 𝑆 √3 𝑥 270 𝑥 0,45


η= x 100 % = x 100 % = 3,57 %
𝑉𝐿−𝐿 𝑃 𝑥 𝐼𝐿−𝐿 𝑃 263 𝑥 22,36

3 Hasil Percobaan Transformastor 3 fasa Hubungan Y-D .


𝑉𝐿−𝐿 𝑆 𝑥 𝐼𝐿−𝐿 𝑆 102,5 𝑥 0,596
η= x 100 % = x 100 % = 31,52 %
√3 𝑥 𝑉𝐿−𝐿 𝑃 𝑥 𝐼𝐿−𝐿 𝑃 √3 𝑥 282,5 𝑥 0,396

4. Hasil percobaan Transformator 3 fasa Hubungan Y-Y


𝑉𝐿−𝐿 𝑆 𝑥 𝐼𝐿−𝐿 𝑆 235 𝑥 0,321
η= x 100 % = x 100 % = 67,43 %
𝑉𝐿−𝐿 𝑃 𝑥 𝐼𝐿−𝐿 𝑃 282,5 𝑥 0,396

Dari perhitungan yang telah dilakukan diatas dapat ditarik kesimpulan efisiensi
tertinggi pada trafo digunakan saat hubungan Star-Star. Dengan hubungan Y-Y tidak
banyak terjadi drop tegangan pada trafo.
VII. Kesimpulan dan Saran

Kesimpulan
Hasil dari percobaan yang telah dilakukan dari hubungan star-star , star-delta , delta-
star, delta-delta dapat ditarik kesimpulan efisiensi tertinggi yang didapatkan yaitu
pada hubungan antara star-star dengan efisiensi mencapai 67,43 %. Dengan demikian
apabila terdapat kesalahan dalam percobaan dikarenakan kesalahan rangkaian dan
akurasi dari alat ukur.

Saran
1. Perlu adanya penambahan alat dalam praktikum.
2. Modul yang tepat dalam penggunaan alat.
3. Tersedianya SOP dalam praktikum.

Anda mungkin juga menyukai