KELOMPOK :2
DISUSUN OLEH : Ramdana Ajie Satria
NAMA ANGGOTA :
Muhammad Raihan A. Reynaldi Ziqri
Muhamat Taufiq H. Sheila Asyifa
Ody Trias Saputra Sigit Dwi Prianto
Praditya Firmansyah Thoha Rifai
Rakha Edria Pratama Tio Hilmi Assidiqy
Ramdana Ajie Satria Wisnu Prasetio Utomo
Ratri Ayufatmarindra W.
KELAS : 5R
TANGGAL PRAKTIKUM : 13 Desember 2019
TANGGAL PENYERAHAN LAPORAN : 20 Desember 2019
PEMBIMBING : Benhur Nainggolan, Ir, MT.
II. PERCOBAAN 1
Transformator Hubungan Delta-delta (Dd)
a. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami karakteristrik transformator tiga fasa
hubungan delta-delta.
Untuk mengetahui nilai perbandingan transformasi a transformator tiga fasa
hubungan delta-delta.
e. Hasil percobaan
1) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Dd sisi primer.
Tegangan antar fasa Arus fasa Arus saluran (line)
(Volt) (Ampere) (Ampere) Cosφ
VAB VBC VAC I1p I2p I3p IA IB IC
264 264 264 17 18 15.77 25.8 26 24.7 0.39
d. Langkah percobaan
Buatlah rangkaian seperti pada gambar diatas
Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan dan nyalakan saklar pada
autotrafo.
Aturlah tegangan sumber sesuai dengan petunjuk asisten praktikum
Amati dan catat hasil pengukuran terhadap arus, tegangan pada sisi primer
maupun sekunder pada tabel data percobaan.
Amati dan catat nilai cosφ pada sisi primer maupun sekunder.
e. Hasil percobaan
1) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Dy sisi primer.
Tegangan antar fasa Arus fasa Arus saluran (line)
(Volt) (Ampere) (Ampere) Cosφ
VAB VBC VAC I1p I2p I3p IA IB IC
261 262.5 265.5 15.7 16.11 14.20 22.6 23 21.5 0.32
2) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Dy sisi sekunder.
Tegangan antar fasa Tegangan fasa Arus saluran (line)
(Volt) (Volt) (Ampere) Cosφ
Vab Vab Vac V1s V2s V3s Ia Ib Ic
270 270 270 174 171 174 0.45 0.45 0.45 0.88
IV. PERCOBAAN 3
Transformator Hubungan Bintang-delta (Yd)
a. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami karakteristrik transformator tiga fasa hubungan
binang-delta.
Untuk mengetahui nilai perbandingan transformasi a transformator tiga fasa
hubungan bintang-delta.
d. Langkah percobaan
Buatlah rangkaian seperti pada gambar diatas
Hubungkan rangkaian dengan sumber tegangan dan nyalakan saklar pada
autotrafo.
Aturlah tegangan sumber sesuai dengan petunjuk asisten praktikum
Amati dan catat hasil pengukuran terhadap arus, tegangan pada sisi primer
maupun sekunder pada tabel data percobaan.
Amati dan catat nilai cosφ pada sisi primer maupun sekunder.
e. Hasil percobaan
1) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Yd sisi primer.
Tegangan antar Arus saluran
Tegangan fasa
fasa (line)
(Ampere) IN cosφ
(Volt) (Ampere)
VAB VBC VAC VAN VBN VCN IA IB IC
240 300 307.5 52.5 162.5 225 0.62 0.47 0.10 - 0.32
2) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Yd sisi sekunder.
Tegangan antar fasa Arus fasa Arus saluran (line)
(Volt) (Ampere) (Ampere) cosφ
Vab Vab Vac I1s I2s I3s Ia Ib Ic
77.5 90 140 0.5 0.72 0.57 0.25 0.24 0.22 0.872
V. PERCOBAAN 4
Transformator Hubungan Bintang-bintang (Yy)
a. Tujuan Percobaan
Untuk mengetahui dan memahami karakteristrik transformator tiga fasa hubungan
binang-bintang.
Untuk mengetahui nilai perbandingan transformasi a transformator tiga fasa
hubungan bintang-bintang.
e. Hasil percobaan
1) Hasil percobaan transformator tiga fasa hubungan Yy sisi primer.
Tegangan antar Arus saluran
Tegangan fasa
fasa (line)
(Ampere) IN cosφ
(Volt) (Ampere)
VAB VBC VAC VAN VBN VCN IA IB IC
240 300 307.5 52.5 162.5 225 0.62 0.47 0.10 - 0.32
Dari perhitungan yang telah dilakukan diatas dapat ditarik kesimpulan efisiensi
tertinggi pada trafo digunakan saat hubungan Star-Star. Dengan hubungan Y-Y tidak
banyak terjadi drop tegangan pada trafo.
VII. Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Hasil dari percobaan yang telah dilakukan dari hubungan star-star , star-delta , delta-
star, delta-delta dapat ditarik kesimpulan efisiensi tertinggi yang didapatkan yaitu
pada hubungan antara star-star dengan efisiensi mencapai 67,43 %. Dengan demikian
apabila terdapat kesalahan dalam percobaan dikarenakan kesalahan rangkaian dan
akurasi dari alat ukur.
Saran
1. Perlu adanya penambahan alat dalam praktikum.
2. Modul yang tepat dalam penggunaan alat.
3. Tersedianya SOP dalam praktikum.