JUDUL PERCOBAAN
Penyearah Tak Terkendali (Dioda)
II. TUJUAN
Adapun tujuan ari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa memahami rangkaian penyearah satu fasa setengah gelombang
dan gelombang penuh tak terkendali.
2. Mahasiswa memahami karakteristik penyearah satu fasa setengah
gelombang dan gelombang penuh tak terkendali dengan berbagai variasi
beban.
3. Mahasiswa memahami bentuk gelombang input dan output penyearah satu
fasa setengah gelombang dan gelombang penuh tak terkendali pada beban
yang bervariasi.
Dioda hanya mengalirkan arus saat tegangan sumber Vs bernilai positif saja.
Saat tegangan sumber negatif dioda pada kondisi tertahan (blocking condition)
dan tegangan keluarannya nol.
- Penyearah Dengan Beban Tahanan Murni (Resistor)
Pada beban resistif, sudut pemadaman diode terjadi pada sudut konduksi = .
Bentuk gelombang arus dan tegangan outputnya sama tanpa ada pergeseran
fasa. Besarnya tegangan dan arus rata-rata output :
dengan
V. RANGKAIAN PERCOBAAN
II. TUJUAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa memahami rangkaian penyearah tiga fasa tidak terkendali
setengah gelombang dan gelombang penuh
2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik penyearah tiga fasa tidak
terkendali setengah gelombang dan gelombang penuh dengan berbagai
variasi beban.
3. Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan
penyearah tiga fasa tidak terkendali setengah gelombang dan gelombang
penuh pada berbagai variasi beban.
V. RANGKAIAN PERCOBAAN
Adapun rangkaian percoban ini adalah sebagai berikut:
- Rangkaian penyearah tiga fasa tidak terkendali setengah gelombang
Ketika diberi sumber masukkan AC, SCR akan dalam kondisi ON ketika
tegangan berpolaritas positif dan akan dalam kondisi OFF saat polaritas
negatif. Berbeda saat diberi sumber masukkan DC, dengan pemberian sumber
AC terminal gateharus selalu dialiri pulsa positif, jika pulsa positif dihentikan
maka akan membuat SCR dalam keadaan OFF. Rangkaian penyearah
terkendali 1 fasa terdiri dari 2 jenis yaitu penyearah setengah gelombang,
penyearah gelombang penuh.
Penyearah terkendali 1 fasa setengah gelombang dengan beban resistif (R)
V. RANGKAIAN PERCOBAAN
Adapun rangkaian percobaan ini adalah sebagai berikut:
a. Penyerah Setengah Gelombang 1 Fasa dengan Beban Resistif
II. TUJUAN
1. Mahasiswa terampil merangkai penyearah tiga fasa semi terkendali
2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik penyearah tiga fasa semi terkendali
dengan berbagai variasi beban
3. Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan
penyearah tiga fasa semi terkendali pada berbagai variasi beban
V. LANGKAH KERJA
1. Membuat rangkaian penyearah tiga fasa semi terkendali gelombang
a. Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan diagram rangkaian yang
ditunjukkan oleh Gambar 2.
TUGAS
Buatlah laporan sementara berdasarkan hasil praktek yang telah anda dapatkan,
kemudian buatlah laporan lengkap untuk dikumpul minggu depan
ANALISIS
1. Hitung nilai rata-rata tegangan dan aruspada percobaan diatas dan bandingkan
hasilnya dengan pengukuran.
2. Tentukan sudut penyalaan SCR pada setiap variasi tegangan referensi
penyalaan SCR
3. Bandingkan hasil percobaan anda dengan penyearah tidak terkendali
gelombang penuh. Jelaskan perbedaannya!
4. Jelaskan perbedaan bentuk gelombang tegangan output saat diberi beban R,
RL dan RC. Menurut anda apa yang menyebabkan perbedaan tersebut
I. JUDUL PERCOBAAN
Penyearah 3 Fasa Terkendali Setengah Gelombang
II. TUJUAN
1. Mahasiswa terampil merangkai penyearah tiga fasa setengah gelombang
terkendali dengan menggunakan SCR
2. Mahasiswa dapat memahami karakteristik penyearah tiga fasa setengah
gelombang terkendali dengan berbagai variasi beban
3. Mahasiswa dapat menggambarkan bentuk gelombang arus dan tegangan
penyearah tiga fasa setengah gelombang terkendali pada berbagai variasi
beban
Penyearah tiga fasa setengah gelombang terkendali dapat dioperasikan dalam dua
mode, yaitu Continuous Conduction Mode (CCM) dan Discontinuous Conduction
Mode (DCM)
1. Continuous Conduction Mode (CCM)
Pada mode ini arus sesaat output tidak pernah mencapai nol, seperti Gambar 2.
Sudut penyalaan SCR pada CCM adalah dan sudut
pemadamannya
V. LANGKAH KERJA
1. Membuat rangkaian penyearah tiga fasa setengah gelombang terkendali
a) Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan diagram rangkaian yang
ditunjuk kan oleh Gambar 4.
II. Tujuan
V. LANGKAH KERJA
1) Membuat rangkaian penyearah tiga fasa gelombang penuh terkendali
a. Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan diagram rangkaian yang ditunjuk
kan oleh Gambar2.
TUGAS
Buatlah laporan sementara berdasarkan hasil praktek yang telah anda dapatkan,
kemudian buatlah laporan lengkap untuk dikumpul minggu depan
ANALISIS
1. Hitung nilai rata-rata tegangan dan aruspada percobaan diatas dan bandingkan
hasilnya dengan pengukuran.
2. Tentukan sudut penyalaan dan pemadaman SCR pada setiap variasi tegangan
referensi penyalaan SCR
3. Bandingkan hasil percobaan anda dengan penyearah gelombang penuh tidak
terkendali. Jelaskan perbedaannya!
4. Tentukan nilai tegangan referensi penyalaan SCR untuk mode operasi CCM
dan
DCM
I. JUDUL PERCOBAAN
Buck Converter
VL=VC=Vout
L Δi/Δtoff =Vout,
hal ini berarti induktor berubah menjadi sumber arus, energy potensial yang
tersimpan sebesar L Δi akan dikonversikan mejadi tegangan output (Vout) selama
periodeoff (toff). dari persamaan diatas, kita dapat memperoleh nilai dari Δtoff.
Δtoff= L Δi/Vout
saat induktor periode on, maka arus akan mencharging induktor hingga mencapai
Imax, dan pada saat switch off, arus akan discharge dan turun hingga mencapai
nilai minimumnya Imin.Turunnya arus ini dapat kita tuliskan secara matematis,
sbb:
VL=-Vout
Ic=IL-V/R
Tanda negative menyatakan bahwa tegangan turun(discharge), sedangkan arus
yang mengalir di capcitor sebesar arus induktor dikurangi dengan arus pada
beban.
Tegangan keluaran rata-rata dari buck konverter adalah:
Va = D. Vs
Dengan :Va = Tegangan keluaran buck chopper (V),
Vs = Tegangan masukan buck chopper (V),
D = Duty cycle
1
2
3
4
5
6
I. JUDUL PERCOBAAN
Boost Converter
II. TUJUAN PERCOBAAN
Adapun tujuan dari percobaan ini adalah :
a. Mahasiswa dapat memahami bagaimana Boost Converter bekerja
b. Mahasiswa dapat mencari nilai dari tegangan keluaran ( Vout ) dan arus
keluaran
( Iout ) dari praktikum Boost Converter
c. Mahasiswa dapat membandingkan hasil dari praktikum dengan hasil teori.
Gambar 2 Switch On
dan saat switch off ( 1 – D ) T. Energi yang di simpan di induktor dan tegangan
input akan di salurkan ke beban . jadi tegangan keluaran yang di dapat adalah
besar tegangan input di tambah dengan energi yang di simpan di dalam induktor
saat switch on ( DT ). Gambar di bawah menunjukan saat saklar off ( terbuka ).
V. RANGKAIAN PERCOBAAN
Hasil Percobaan
II.TUJUAN PERCOBAAN
1. Diharapkan mahasiswa dapat memahami prinsip pengaturan tegangan dengan
menggunakan Buck-Boost DC-DC Converter.
Prmsip kerja rangkaian ini dibagi menjadi 2 mode yaitu mode 1 saat switch di-
ON-kan dan mode 2 saat switch di-OFF-kan. Siklus kerja buckboost konverter
terlihat seperti pada gambar dibawah ini :
Gambar 2. Prinsip kerja Buck-Boost Konverter.
Saat switch on, induktor mendapat tegangan dan input dan rnengakibatkan adanya
arus yang melewati induktor berdasarkan waktu dan dalam waktu yang sarna
kapasitor dalam kondisi membuang (discharge) dan menjadi sumber tegangan dan
arus pada beban.
Saat switch off tegangan input terputus rnenyebabkan rnulainya penurunan ants
dan menyebabkan ujung dioda bernilai negatif dan induktor mensuplai kapasitor
(charge) dan beban. Jadi pada saat switch on ants beban disuplai oleh kapasitor,
namun pada saat switch off disuplai oleh induktor. Besar dan kecilnya nilai
tegangan output diatur berdasarkan duty cycle (D) PWM pada switch. Bila D > 0,5
maka output akan lebih besar dan input. Sedangkan bila D <0,5 maka output akan
lebih kecil dan input dan Vin = Vout saat D = 0,5.
V. RANGKAIAN PERCOBAAN